TUGAS MAKALAH
Dosen pengajar:
Rhahmasari Ismet S.Si.,M.Sc
Nama : Sukirno
Kelas : Reguler C
Nim : 201010900040
UNIVERSITAS PAMUlANG
Jln.Surya Kencana No.1 Pamulang Tangerang Selatan
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Tata Nama
Alkena dan Alkuna dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kimia Organik.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Tata Nama Alkena
dan Alkuna bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rhahmasari Ismet Mata
Kuliah Kimia Organik . Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Sukirno
DAFTAR ISI
1. Jika rantai karbon (C) tidak bercabang, maka namanya sesuai dengan yang
disajikan pada tabel tersebut di atas, dengan diberi awalan n (normal).
Namanya : n-pentana
2. Penomoran atom karbon (C) dihitung dari salah satu ujung rantau
pokok yang terdekat dengan cabang.
Nama cabang dengan awalan nomor atom karbon (C) dimana cabang
tersebut terikat, ditulis di depan nama alkananya.
Jadi namanya : 2-metil oktana
3. Jika terdapat lebih dari satu cabang, maka ditulis urut abjad.
4. Jika rantai terpanjang ada dua kemungkinan, maka dipilih rantai yang
memiliki cabang lebih banyak sebagai rantai pokok.
Namanya: 3-etil-2-metil hekasana (bukan 3-isopropil heksana)
5. Jika ada dua cabang yang terikat pada atom karbon (C) yang sama
jaraknya dari ujung, maka nomor terendah diberikan kepada cabang yang
terdahulu menurut abjad.
Namanya: 3-etil-5-metil heptana (bukan 5-etil-2-metil heptana)
Tata nama senyawa alkena dan alkuna adalah seperti pada alkana, tetapi
dengan beberapa tambahan sebagai berikut:
2. Penomoran atom karbon (C) dihitung dari ujung yang terdekat dengan
ikatan rangkap.
3. Akhiran –ana diganti dengan akhiran –ena (untuk alkena), dan diganti
dengan akhiran –una (untuk alkuna), kemudian disertai dengan nomor atom
karbon (C) dimana ikatan rangkap tersebut terdapat.
Contohnya:
1-butena
4-metil-2-pentena
2,5-dimetil-3-heptuna
2-etil-3,6-dimetil-1,4-
oktadiena
1,3-pentadiena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang tidak jenuh, dan memiliki ikatan
rangkap dua (–C=C–). Rumus umum yang digunakan untuk menyatakan Alkena
adalah: C2H2n
Nama lain dari Alkena adalah Olefin. Bentuk Alkena yang paling
sederhana yaitu Etena, yang memiliki rumus C2H4. Alkena lebih reaktif bila
dibandingkan dengan Alkana. Namun, relatif lebih stabil dibandingkan dengan
Alkuna.
Mematangkan buah-buahan.
Bahan baku dari industri plastik, karet sintetis, dan juga alkohol.
Alkuna juga disebut sebagai Asetilena. Alkuna adalah senyawa yang lebih
reaktif dibandingkan dengan Alkana dan juga Alkena. Alkena memiliki sifat
semikonduktor, karena adanya pembentukan polimer yang bernama Polyethylene
yang memiliki sifat tersebut.
Selain Alkana dan Alkena, Alkuna juga memiliki banyak kegunaan, seperti:
Contoh:
b. Adisi Alkena dengan Halogen (Halogenasi)
Contoh:
Umumnya reaksi yang terjadi pada alkena juga dapat terjadi pada alkuna.
Karena alkuna memiliki satu ikatan rangkap tiga, maka reaksi adisi alkuna
berlangsung melalui dua tahap penjenuhan sebagai berikut
alkuna Reaksi adisi menjadi alkena dan alkana menggunakan katalis seperti
platina, nikel, dan paladium.
Alkuna dihasilkan dari gas alam namun juga bisa dihasilkan dari reaksi
kalsium karbida. Alkuna digunakan untuk pengelas dan pemotong logam serta
penerangan bawah tanah.
Kesimpulan