Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN 13 :

GAYA LORENTZ

A. Pengantar
Pada bab ini akan dijelaskan tentang “Medan Listrik”. Setelah mempelajari bab ini,
mahasiswa diharapkan:
1) Menjelakan pengertian gaya lorentz
2) Menjelaskan intensitas medan listrik (E)
3) Menjelaskan dan menjabarkan distribusi muatan titik
4) Menjelaskan dan menyeesaikan soal-soal medan listrik

B. DESKRIPSI MATERI
1. Gaya Lorentz

Gaya Lorentz merupakan nama lain dari gaya magnetic yaitu gaya yang
ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu
medan magnet,.

kapan gaya Lorentz timbul ?

Gaya magnetic (gaya Lorentz) timbul jika ada interaksi dua medan magnet
contohnya kawat berarus dalam medan magnet, kawat sejajar berarus dan muatan yang
bergerak dalam medan magnet.

a. . Kawat Berarus dalam Medan Magnet

Pada setiap kawat berarus yang diletakkan dalam daerah bermedan magnet maka
kawat tersebut akan merasakan gaya magnet. Gaya magnet atau gaya Lorentz merupakan
besaran vektor. Arahnya dapat menggunakan kaedah tangan kanan, ibu jari sebagai arah
I, empat jari lain sebagai arah B dan arah gaya Lorentz sesuai dengan arah telapak untuk
lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :

Jika arus listrik mengalir dari A ke B ternyata pita dari alumunium foil
melengkung ke atas , ini berarti ada sesuatu gaya yang berarah keatas akibat adanya
medan magnet homogen dari utara ke selatan. Gaya ini selanjutnya disebut sebagai gaya

1
magnetic atau gaya Lorentz . Jika arus listrik dibalik sehingga mengalir dari B ke A,
ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke bawah. Jika arus listrik diperbesar maka
alumunium foil akan melengkung lebih besar. Ini berarti besar dan arah gaya Lorentz
tergantung besar dan arah arus listrik.

Karena gaya Lorentz ( FL ) , arus listrik ( I ) dan medan magnet ( B ) adalah


besaran vector maka peninjauan secara matematik besar dan arah gaya Lorentz ini hasil
perkalian vector ( cros-product ) dari I dan B.

FL = I x B

Besarnya gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus FL = I.B sinθ


Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1 meter.

Perhitungan diatas adalah gaya Lorentz yang mempengaruhi kawat tiap satuan
panjang. Jadi jika panjang kawat = ℓ , maka besar gaya Lorentz dapat dihitung dengan
rumus :

FL = I . ℓ . B . Sin θ

FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )


I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
ℓ = panjang kawat dalam meter ( m )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah I dan B

Dari rumus di atas ternyata jika besar sudut θ adalah :

 Θ =900 , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling tegak lurus maka FL
mencapai maksimum
 Θ = 00 , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling sejajar maka FL = 0 atau
kawat tidak dipengaruhi gaya Lorentz

Hubungan antara FL , I dan B dapat lebih mudah dipelajari dengan menggunakan


kaidah tangan kiri. Yaitu dengan mengangan-angankan jika ibu jari, jari telunjuk dan jari
tangah kita bentangkan saling tegak lurus, maka :

 Ibu jari : menunjukan arah gaya Lorentz ( FL ) Arah gaya Lorentz


 Jari telunjuk : menunjukkan arah medan magnet ( B )

2
 Jari tengah : menunjukkan arah arus listrik ( I )

Coba sekarang kalian terapkan kaidah ini pada percobaan diatas, mengapa
alumunium foil melengkung keatas ? sesuaikah dengan kaidah tangan kiri ?
Catatan :

Aturan ini dapat juga menggunakan kaidah tangan kanan, yaitu dengan
mengangan-angankan jika Ibu jari, Jari Telunjuk dan Jari tengah kita bentangkan saling
tegak lurus, maka : Jari tengah menunjuk arah gaya Lorentz, jari telunjuk menunjuk arah
medan magnet dan Ibu jari menunjuk arah arus listrik.

Contoh Soal :

1. Sebuah kawat berarus listrik I = 2 A membentang horizontal dengan arah arus dari
utara ke selatan, berada dalam medan magnet homogen B = 10 – 4 T dengan arah
vertikal ke atas. Bila panjang kawatnya 5 meter dan arah arus tegak lurus arah medan
magnet. Berapa besar dan arah gaya Lorentz yang dialami oleh kawat ? ...

Jawab :
Diket : I = 2 A
B = 10 – 4 T
ℓ=5m

Ditanya : FL = ............... ?
Dijawab :

FL = I . ℓ . B . sin θ
= 2 ampere . 5 meter . 10 -4 Tesla . sin 900
= 10-3 newton
Dengan arah gaya menunjuk ke Barat

2. Seutas kawat lurus yang terletak di equator diarahkan sejajar dengan bumi sepanjang
arah timur-barat. Induksi magnetic dititik itu horizontal dan besarnya 6.10-5 T. Jika
massa persatuan panjang kawat 5.10-3 kg/m dan g = 10 m/s2, berapa arus yang

3
mengalir di dalam kawat supaya besar gaya yang dialaminya seimbang dengan berat
kawat ? ….

Jawab :
Diket : B = 6.10-5 T
m/L = 5 . 10-3kg/m
g = 10 m/s2
Ditanya : I = …….? Supaya gaya Lorentz seimbang dengan gaya berat
Dijawab :

FL = w
B. I. L = m . g
B . I = m/L . g
6 . 10 – 5 . I = 5 . 10 – 3 . 10
Jadi I = 5000/6 Ampere

b. Gaya Lorentz pada Dua Kawat Sejajar

Jika ada dua kawat saling sejajar dipasang saling berdekatan ternyata kedua kawat
akan saling tarik-menarik jika dialiri arus searah , dan akan saling tolak menolak jika
dialiri arus berlawan- an arah.

Dua kawat sejajar terpisah sejauh a dialiri arus listrik I1 dan I2 searah satu sama
lain . Titik P adalah perpotongan antara kawat I1 dengan bidang dan titik Q perpotongan
adalah medan magnet dititik P akibat dari kuat arus I2. Jika masing-masing titik ( P dan Q
antara I2 dengan bidang. B1 adalah medan dititik Q akibat dari kuat arus I1 sedangkan B2)
ditentukan arah gaya Lorentz yang dialaminya ( dengan menggunakan kaidah tangan kiri
) maka gaya F1 dan F2 akan seperti gambar. Gaya tersebut akan menyebabkan kedua
kawat saling tertarik dan akan melengkung kedalam.

Bagaimana jika salah satu kawat dialiri arus listrik dengan berlawanan arah
dengan kawat yang lainnya ? Coba gambarkan sendiri , dengan I1 atau I2 dibalik arahnya
?

4
Besarnya gaya tarik atau tolak yang dialami kawat tiap satuan panjang setelah
dijabarkan terdapat rumus :

 FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )


 I1 dan I2 = arus pada masing-masing kawat dalam ampere ( A )
 a = jarak antara kedua kawat dalam meter ( m )
 μ0 = permeabilitas udara / ruang hampa = 4∏. 10-7 Wb/ Am. m

catatan :

Jika I1 = I2 = I , dan ℓ = 1 meter maka FL = μ0 I2 / 2π.a


Jika I = 1 ampere dan a = 1 m maka besarnya FL = 4∏. 10-7 ( 1 )2 / 2π.1 = 2 . 10-7 N

Dari hasil penjabaran tersebut maka definisi 1 ampere ditentukan sebagai berikut :

Definisi :
1 ampere adalah = besarnya arus listrik pada dua kawat sejajar yang berjarak satu meter
satu sama lain sehingga jika kedua arus itu searah maka tiap satu satuan panjang ( 1 m )
kawat akan saling tarik-menarik dengan gaya sebesar 2 . 10-7 N

Contoh :

1. Dua kawat sejajar satu sama lain berjarak 10 cm, pada kedua kawat mengalir arus
listrik yang sama besar yaitu 10 A dengan arah arus yang sama. Bila panjang kawat 1
meter maka tentukan besar dan arah gaya Lorentz yang dialami kedua kawat !
Jawab :
Diketahui : I1 = I2 = 10 A
a = 10 cm = 0,1 m
ℓ = 1 meter
Ditanya : FL = …………………….?
Dijawab :
FL = 4∏. 10-7 10.10 / 2∏.0,1
= 2 . 10-4 N
Dengan arah saling tarik menarik

5
2. Tiga Buah kawat sejajar dialiri arus listrik dengan arah seperti gambar , Jika Jarak
masing- masing kawat adalah a = 4 cm dan besar arus adalah masing-masing sama 8
A . Tentukan besar dan arah gaya Lorentz persatuan panjang yang dialami oleh
kawat B ?

Jawab :

FAB = 4∏. 10-7 . 8 . 8 / 2∏. 4 . 10-2


= 3,2 . 10-4 Newton dengan arah keatas

FBC = 4∏. 10-7 . 8 . 8 / 2∏. 4 . 10-2


= 3,2 . 10-4 Newton dengan arah keatas
Karena FAB dan FBC searah maka ,

FB = gaya total yang dialami B adalah FAB + FBC = 6,4 . 10-4 N


Dengan arah keatas

c. Gaya Lorentz pada Muatan yang Bergerak

Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet
homogen akan mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel
akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi.
Pada gambar tampak sebuah partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet.
Ditunjukkan bagaimana kalau partikel tersebut bermuatan positif ( gambar a ) dan
bagaimana kalau partikel tersebut bermuatan negatif ( gambar b ) .

Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah
tangan kiri

 Ibu jari = sebagai arah gaya Lorentz


 Jari telunjuk = sebagai arah medan magnet
 Jari tengah = sebagai arah arus listrik

6
(untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif
arah gerak berlawanan dengan arah arus )

Coba kalian terapkan pada gambar diatas, sesuaikah dengan aturan tersebut ?

Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q / t maka persamaan


gaya Lorentz untuk kawat dapat dituliskan :

FL = I . ℓ . B sin θ = q/t . ℓ . B sin θ

= q . ℓ/t . B sin θ = q . v . B sin θ

Karena ℓ/t = v .

Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak
dalam daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :

FL = q . v . B sin θ

 FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )


q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
 B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
 FL selalu mempunyai arah tegak lurus dengan v dan B

Catatan penting :

Sebenarnya gaya yang mempengaruhi pada muatan yang bergerak dalam medan
magnet disamping dipengaruhi gaya magnet juga dipengaruhi oleh gaya listrk sebesar F
= q . E. Tetapi karena nlai gaya ini sangat kecil dibandingkan dengan gaya magnetnya
maka didalam perhitungan terkadang diabaikan.

Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan
magnet homogen yang mempengaruhi selama geraknya, maka muatan akan bergerak
dengan lintasan berupa lingkaran.

Sebuah muatan positif bergerak dalam medan magnet B (dengan arah menembus
bidang) secara terus menerus (gambar P) akan membentuk lintasan lingkaran dengan

7
gaya Lorentz yang timbul menuju ke pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan
negative (gambar Q )

Persamaan-persamaan yang memenuhi pada muatan yang bergerak dalam medan


magnet homogen sedemikian sehinga membentuk lintasan lingkaran adalah :
Gaya yang dialami akibat medan magnet : FL = q . v . B

Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan menyamakan kedua


persamaan kia mendapatkan persamaan :
FgayaLorentz  Fgaya sentripetal
v2
F  m  qvB
R
mv
R
qB

 R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )


 m = massa partikel dalam kilogram ( kg )
 v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
 q = muatan partikel dalam coulomb ( C )

Contoh :

1. Sebuah partikel bermuatan 1 μC bergerak tegak lurus dalam medan magnet


homogen yang besarnya 10-4 T dengan jika kecepatan partikelnya 105 m/s. , maka
tentukan gaya Lorentz yang dialami oleh partikel ?

Jawab :
Diketahui : q = 1 μC = 10-6 C
B = 10-4 T
V = 105 m/s
Ditanya : FL = …………….. ?
Dijawab :
FgayaLorentz  Fgaya sentripetal
FL = q . v . B . sin θ
v2
-6 -4 5 F m  qvB
= 10 C . 10 T . 10 m/s R
mv
= 10-5 N R
qB

8
2. Sebuah muatan positif bergerak dibawah sebuah kawat berarus listrik sebesar 5 A
berjarak 10 cm. Kecepatan muatan 2000 m/s searah dengan arah arus listrik. Jika besar
muatannya 2.106 C berapa besar dan arah gaya Lorentz yang dialami oleh muatan
tersebut ?

Jawab :
Diket : I = 5 A
a = 0,1 m
v = 2000 m/s
Q = 2.106 C
Ditanya : FL = ….. ?
Dijawab : FL = B.Q.v sin θ
= μ0. I. Q. v. (sin 90/2∏. a)
= 4∏. 107. 5. 2.106 . 2000 / 2∏. 0,1
= 4. 108 Newton dengan arah mendekati kawat

C. LATIHAN SOAL

1. Kawat yang panjangnya 20 cm berada dalam medan magnet yang induksi magnetiknya 0,8
W/m2. Jika gaya yang dialami kawat 2,4 N, berapa kuat arusnya, ( arah arus tegak lurus
medan magnet ).
2. Dua kawat sejajar masing-masing panjangnya 90 cm dan jaraknya satu sama lain 1 mm.
Dalam kawat mengalir arus 5 A dalam arah arus berlawanan. Berapa besar gaya antara
kedua kawat ?
3. Sepotong kawat lurus panjangnya 10 cm dialiri arus listrik sebesar 2A, kawat itu berada
dalam medan magnet serba sama yang induksi magnetiknya 6.10-3 W/m2.
Berapa besar gaya Lorentz yang bekerja pada kawat itu jika.
a. Kawat tegak lurus arah induksi magnetik.
b. Kawat mengapit sudut 300 dengan arah induksi magnetik.
4. Elektron-elektron yang kecepatannya 4.104 m/det bergerak dalam medan magnet. Arah gerak
elektron selalu tegak lurus arah medan magnet. Besar induksi magnetiknya 10-6 W/m2.
a. Berapa besar gaya Lorentz pada elektron.
b. Berapa jari-jari lintasannya ?
c. Berapa percepatan centripetalnya ?
9
D. REFERENSI
Giancoli, Douglas C. 1996. Physics (3rd Edition). New York: Prentice Hall, Inc.

Serway, Raymond A. 2000. Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics. Virginia:
Saunders College Publishing.

Young, H.D. and Freedman, Roger A. 2000. University Physics (Tenth Edition). New York:
Addison Wesley Longman, Inc.

10

Anda mungkin juga menyukai