NPM 17110001
Prodi : Pendidikan Fisika
1. Garu Tanah
a. Garu Sisir
Garu sisir lazim digunakan pada tanah bongkah untuk membuatnya lebih
subur. Namun, penggunaannya akan lebih optimal pada saat lahan pertanian
tersebut masih basah setelah diolah menggunakan alat pembajak
b. Garu Piring
Garu ini dimanfaatkan untuk memangkas rumput pada permukaan tanah
yang akan ditanami, menghancurkan lapisan tanah sehingga lebih lembut dan siap
untuk ditanami. Setelah benih disebar, garu piring juga dapat digunakan untuk
menutup biji tersebut agar sepenuhnya tertimbun tanah.
c. Garu Paku
Memiliki gigi-gigi yang menyerupai paku, garu jenis ini dimanfaatkan untuk
meratakan serta menghaluskan tanah setelah dibajak. Apabila telah masanya untuk
menyiangi tanaman yang baru tumbuh, para petani juga bisa menggunakan alat ini.
2. Arit
Apakah Anda pernah melihat alat pertanian yang memiliki bentuk melengkung di
bagian atasnya? Ya, itulah yang disebut arit atau sabit. Dengan memanfaatkan bagian
lengkungan yang tajam, petani menggunakannya untuk memotong tumbuhan.Cara kerja
alat ini sangat sederhana. Anda cukup menebas tanaman di bagian bawahnya dengan
satu kali ayunan. Apabila Anda memegang arit dengan tangan kanan, maka tangan kiri
digunakan untuk memegang bagian atas tanaman yang ditebas
Fungsi utama cangkul adalah untuk membelah, membalik, memecah, dan juga
menggemburkan tanah. Itulah mengapa sebelum sebuah lahan ditanami padi atau
tanaman lain, tanahnya akan dicangkul terlebih dahulu supaya lebih gembur dan hasil
tanaman akan lebih baik
a. Rak peluruh bulir padi yang terbuat dari kayu atau bambu setinggi empat kaki
yang diletakkan di tanah.
b. Meja rak yang juga untuk meluruhkan bulir padi. Material pembuatnya adalah
bambu yang dibelah dengan jarak kurang lebih sekitar 1 sampai 2 cm.
c. Di bagian samping dan belakang, umumnya ditutup menggunakan plastik, tikar,
terpal, atau alat lainnya yang ada di sekitar tempat merontokkan bulir padi.
Sedangkan, untuk bagian depannya tetap dibiarkan terbuka.