NIM : 181910201118
JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO
MATA KULIAH : MEDAN ELEKTROMAGNETIK
KELAS :C
A. HUKUM COULOMB
Coulomb menegaskan bahwa energy antara dua objek yang sangat kecil
yang terpisah pada ruang hampa udara dengan jarak yang besar dibandingkan
dengan ukurannya sebanding dengan masing-masing muatan dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara objek tersebut atau bisa dijelaskan dengan
rumus:
𝑸𝟏 𝑸𝟐
𝑭=𝑲
𝑹𝟐
Dimana Q adalah muatan positif dan negative dari objek, R adalah jarak
antara objek tersebut, dan K merupakan konstanta yang bernilai konstan. Dengan
K bisa dirumuskan yaitu
𝟏
𝑲=
𝟒𝝅𝜺𝟎
𝟏
𝝐𝟎 = 𝟖. 𝟖𝟓𝟒 × 𝟏𝟎−𝟏𝟐 = × 𝟏𝟎−𝟗 𝑭/𝒎
𝟑𝟔𝝅
4π akan muncul pada penyebut hokum Coulomb tapi tidak akan muncul
pada persamaan lainnya termasuk persamaan Maxwell. ϵ0 disini biasa disebut izin
ruang bebas dan memilik magnitude dan diukur dalam satuan farad per meter.
Dengan adanya dua rumus diatas hukum Coulomb bisa dituliskan dengan ini:
𝑸𝟏 𝑸𝟐
𝑭=
𝟒𝝅𝝐𝟎 𝑹𝟐
B. HUKUM GAUSS’S
Total fluks listrik yang keluar dari permukaan tertutup sama dengan muatan
yang tertutup dibagi dengan permitivitas.
Fluks listrik melalui suatu area didefinisikan sebagai medan listrik yang
dikalikandengan luas permukaan yang diproyeksikan dalam bidang yang tegak
lurus terhadap bidang tersebut. Hukum Gauss adalah hukum umum yang berlaku
untuk setiap permukaan tertutup. Ini adalah alat yang penting karena
memungkinkan penilaian jumlah muatan tertutup dengan memetakan bidang pada
permukaan di luar distribusi muatan. Untuk geometri simetri yang memadai, ini
menyederhanakan perhitungan medan listrik.Cara lain untuk memvisualisasikan
ini adalah dengan mempertimbangkan probe area A yang dapat mengukur medan
listrik tegak lurus terhadap area itu. Jika ia mengambil permukaan yang tertutup
dan melangkah di atas permukaan itu, mengukur medan tegak lurus kali luasnya,
ia akan mendapatkan ukuran muatan listrik bersih di dalam permukaan, tidak
peduli bagaimana muatan internal itu dikonfigurasi.
Hukum Gauss bentuk Integral
Integral area medan listrik di atas permukaan tertutup sama dengan muatan
bersih yang terlampir di permukaan dibagi dengan permitivitas ruang. Hukum
Gauss adalah bentuk salah satu persamaan Maxwell, empat persamaan mendasar
untuk listrik dan magnet.
Fluk Listrik
Konsep fluks listrik berguna dalam kaitannya dengan hukum Gauss. Fluks
listrik melalui area planar didefinisikan sebagai medan listrik dikali komponen
area yang tegak lurus terhadap medan. Jika area tersebut tidak planar, maka
evaluasi fluks umumnya membutuhkan area integral karena sudut akan terus
berubah
Ketika area A digunakan dalam operasi vektor seperti ini, dapat dipahami
bahwa besarnya vektor sama dengan area dan arah vektor tegak lurus terhadap
area tersebut.
C. Electric Field
Jika kita tahu mempertimbangkan satu muatan tetap pada posisinya, katakan
Q1, dan gerakkan muatan kedua perlahan-lahan, kami perhatikan bahwa di mana-
mana ada gaya pada muatan kedua ini. dengan kata lain, muatan kedua ini
menampilkan keberadaan medan gaya. sebut biaya kedua ini sebagai biaya uji Qt.
gaya di atasnya diberikan oleh hukum coulomb:
𝑸𝟏 𝑸𝑻
𝑭𝒕 = 𝒂𝟏𝒕
𝟒𝝅𝝐𝟎 𝑹𝟐𝟏𝑻
E untuk intensitas medan listrik bisa dituliskan:
𝑭𝒕
𝑬=
𝑸𝒕
D. Potensial Listrik
1. Potensial Listrik
Potensial Listrik merupakan besarnya energi potensial listrik pada setiap
satu satuan muatan. Potensial listrik juga merupakan besaran skalar yang
berkaitan dengan kerja dan energi potensial pada medan listrik. Potensial Listrik
dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑬𝒑
𝑽=
𝒒
Karena potensial listrik adalah energi potensial elektrostatik per satuan
muatan, maka satuan SI untuk beda potensial adalah joule per coulomb atau volt
(V).
𝟏𝑱
𝟏𝑽 =
𝑪
Karena diukur dalam volt maka beda potensial terkadang disebut voltase atau
tegangan. Jika diperhatikan dari persamaan beda potensial yang merupakan integral
dari medan listrik E terhadap perubahan jarak dl, maka dimensi E dapat juga
disebut:
𝟏𝑵 𝟏 𝑽
=
𝑪 𝒎
Oleh karenanya maka Beda Potensial (V) = Medan Listrik (E) x Jarak (L)
Satuan V = (V/m).(m)
𝑸 𝑸
𝑽=𝒌 , karena 𝑬 = 𝒌 𝟐 , maka V= E x r.
𝒓 𝒓
Dari rumus di atas terlihat bahwa titik-titik di permukaan bola
berjari-jari r (lihat gambar), potensialnya sama. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa bidang ekuipotensial (bidang dimana titik-titik di
dalamnya mempunyai potensial sama) suatu muatan titik terletak
permukaan-permukaan bola konsentris dengan mutan titik sebagai
pusat bola.
Gambar di samping melukiskan bidang
ekuipotensial akibat sebuah muatan dan
sebuah konduktor netral yang diletakkan di
dekatnya. Perhatikan bahwa muatan
konduktor hanya tersebar di permukaan saja.
Di dalam konduktor muatannya nol.
𝒓𝟐
𝒌𝐪𝐨 𝐪
𝑾𝟏𝟐 = ∫ 𝑭 = 𝒅𝒓
𝒓𝟐
𝒓𝟏
𝟏 𝟏
∆𝑬𝑷𝟏𝟐 = 𝑬𝑷𝟐 − 𝑬𝑷𝟏 = 𝒌𝐪𝐨 𝐪 ( − )
𝒓𝟐 𝒓𝟏
Persamaan di atas tidak mendefinisikan energi potensial listrik.
Untuk mendapatkan definisi potensial listrik, kita anggap r1 tak
berhingga, dan kita definisikan EP1 =0. Dengan menggunakan
persamaan di atas kita peroleh definisi energi potensial sistem dua
muatan ini.
𝟏 𝟏
𝑬𝑷𝟐 − 𝑬𝑷𝟏 = 𝒌𝐪𝐨 𝐪 ( − )
𝒓𝟐 𝒓𝟏
𝟏 𝟏
𝑬𝑷𝟐 − 𝟎 = 𝒌𝐪𝐨 𝐪 ( − )
𝒓𝟐 ∞
𝐪𝐨 𝐪
𝑬𝑷𝟐 = 𝒌
𝒓𝟐
Atau rumus energi potensial secara umum yaitu:
𝐪𝐨 𝐪
𝑬𝑷 = 𝒌
𝒓
Rumus energi potensial di atas mendefinisikan energi potensial
dari sistem dua muatan q dan q0 yang berjarak r sebagai usaha yang
diperlukan untuk memindahkan muatan penguji q0 dari titik tak
berhingga ke titik yang berjarak r dari muatan q.
Dalam bentuk integral rumus energi potensial dapat ditulis,
𝒓𝟐
𝟐
𝑬𝑷 = −𝒒𝟎 ∫ 𝑬. 𝒅𝒔 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 ∆𝑬𝑷 = − ∫ 𝑭. 𝒅𝒔
𝟏
∞
E. Hukum OHM
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan teganganyang
diterapkan kepadanya.[1][2] Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum
Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda
potensial yang dikenakan kepadanya.[1] Walaupun pernyataan ini tidak selalu
berlaku untuk semua jenis penghantar, tetapi istilah "hukum" tetap digunakan
dengan alasan sejarah.[1]
Hukum Ohm Berbunyi :
“Kuatnya arus listrik yang mengalir pada sauatu beban listrik sebanding
lurus dengan tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan hambatan.”
Secara matematis hokum Ohm dapat diekspresikan sebagai berikut :
𝛁. 𝐃 = 𝛒𝐯
Dimana
𝐃 = 𝛜𝐄
𝐄 = −𝛁𝐕
𝝏𝟐 𝑽 𝝏 𝟐 𝑽 𝝏𝟐 𝑽
= + +
𝝏𝒙𝟐 𝝏𝒚𝟐 𝝏𝒛𝟐
maka
𝝏𝟐 𝑽 𝝏𝟐 𝑽 𝝏𝟐 𝑽 𝝆𝒗
𝜵𝟐 𝑽 = + + = −
𝝏𝒙𝟐 𝝏𝒚𝟐 𝝏𝒛𝟐 𝝐
𝝏𝟐 𝑽 𝝏𝟐 𝑽 𝝏 𝟐 𝑽
𝜵𝟐 𝑽 = + + = 𝟎 (𝒄𝒂𝒓𝒕𝒆𝒔𝒊𝒂𝒏)
𝝏𝒙𝟐 𝝏𝒚𝟐 𝝏𝒛𝟐
𝟏 𝝏 𝝏𝑽 𝟏 𝝏𝟐 𝑽 𝝏𝟐 𝑽
𝜵𝟐 𝑽 = (𝝆 ) + 𝟐 ( 𝟐 ) + 𝟐 (𝒄𝒚𝒍𝒊𝒏𝒅𝒓𝒊𝒄𝒂𝒍)
𝝆 𝝏𝝆 𝝏𝝆 𝝆 𝝏𝝓 𝝏𝒛
𝟏 𝝏 𝟐 𝟐𝑽 𝟏 𝟐 𝝏𝑽 𝟏 𝝏𝟐 𝑽
𝜵𝟐 𝑽 = (𝒓 ) + (𝐬𝐢𝐧 ) + (𝒔𝒑𝒉𝒆𝒓𝒊𝒄𝒂𝒍)
𝒓𝟐 𝝏𝒓 𝝏𝒓 𝒓𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝜽 𝝏𝜽 𝝏𝜽 𝒓𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝜽 𝝏𝜽𝟐