Anda di halaman 1dari 4

Lampiran materi kd 3.

Listrik Statis
Pertemuan Pertama
 Hukum Coulomb

 Hukum Coulomb
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Fisika Prancis, Charles de
Coulomb (1736-1806) disimpulkan bahwa: besarnya gaya tarik menarik atau tolak-
menolak antara dua benda bermuatan listrik (yang kemudian disebut gaya Coulomb)
berbanding lurus dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara kedua benda Pernyataan inilah yang kemudian dikenal dengan
hokum Coulomb yang dinyatakan dalam persamaan :

Gaya Coulomb termasuk besaran vektor. Apabila pada sebuah benda bermuatan
dipengaruhi oleh benda bermuatan listrik lebih dari satu, maka besarnya gaya Coulomb
yang bekerja pada benda itu sama dengan jumlah vektor dari masing-masing gaya
Coulomb yang ditimbulkan oleh masing-masing benda bermuatan tersebut. Misalnya
untuk tiga buah

Pertemuan kedua
 Medan Listrik dan Kuat Medan Listrik

 Medan Listrik dan Kuat Medan Listrik


Medan listrik didefinisikan sebagai ruangan di sekitar benda bermuatan listrik, di
mana jika sebuah benda bermuatan listrik berada di dalam ruangan tersebut akan
mendapat gaya listrik (gaya Coulomb). Medan listrik termasuk medan vektor, sehingga
untuk menyatakan arah medan listrik dinyatakan sama dengan arah gaya yang dialami
oleh muatan positif jika berada dalam sembarang tempat di dalam medan tersebut. Arah
medan listrik yang ditimbulkan oleh benda bermuatan positif dinyatakan keluar dari
benda, sedangkan arah medan listrik yang ditimbulkan oleh benda bermuatan negatif
dinyatakan masuk ke benda.

Untuk menggambarkan medan listrikdigunakan garis-garis gaya listrik. Garis-garis


gaya listrik yaitu garis lengkung yang dibayangkan merupakan lintasan yang ditempuh
oleh muatan positif yang bergerak dalam medan listrik. Garis gaya listrik tidak mungkin
akan berpotongan, sebab garis gaya listrik merupakan garis khayal yang berawal dari
benda bermuatan positif dan akan berakhir di benda yang bermuatan negatif. Gambar
dibawah menggambarkan garis-garis gaya listrik di sekitar benda bermuatan listrik.

Kuat medan listrik di suatu titik dalam medan listrik didefinisikan sebagai gaya per
satuan muatan listrik di titik itu. Kuat medan listrik dinyatakan dengan lambang E.
Untuk menyatakan kuat medan di suatu titik dalam medan listrik perhatikan gambar
dibawah, menggambarkan suatu benda bermuatan q yang menimbulkan medan listrik
di sekitarnya.

Pertemuan ketiga
 Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
 Kapasitor

 Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik


Energi Potensial Listrik
Konsep energi sangat berguna dalam mekanika. Hukum kekekalan energi
memungkinkan kita memecahkan persoalan-persoalan tanpa perlu mengetahui gaya
secara rinsi. Sebagai contoh gaya gravitasi menarik suatu benda menuju ke permukaan
bumi. Baik gaya gravitasi Fg maupun kuat medan gravitasi (percepatan gravitasi=g)
berarah vertikal ke bawah.
Jika mengangkat sebuah benda melawan gaya gravitasi bumi, itu berarti kita
melakukan usaha pada benda, dan sebagai akibatnya energi potensial gravitasi benda
bertambah
( gambar 1)
Konsep energi juga berguna dalam listrik. Gaya listrik F yang dikerjakan pada suatu
muatan Uji positif q’ oleh suatu muatan negatif adalah mengarah ke muatan negatif.
Vektor kuat medan listrik E= F/q’, juga mengarah ke muatan negatif.
Untuk menggerakkan muatan uji menjauhi muatan negatif, kita harus melakukan
usaha pada muatan uji. Sebagai akibatnya energi potensial listrik muatan uji bertambah
(gambar 2).
Konsep energi potensial listrik, mirip dengan konsep energi potensial garavitasi.
Untuk itu kita akan menurunkan rumus Energi Potensial Listrik sebagai berikut :

Usaha yang dilakukan gaya (Fw), untuk memindahkan muatan penguji +q’, dari titik P
ke Titik Q adalah W =- Fw . S = -Fw.Δr=-F.(r2-r1)
W adalah besaran skalar, gaya F diberi tanda (-) negatif karena gaya Coulomb
berlawanan arah dengan arah perpindahah Fw=Fq = gaya Coulomb.
W = -k.Q q’/r1 2 x (r2-r1) = – kQ.q’/r1.r2 (r2-r1)
W = -k Q.q'(1/r1 – 1/r2)= k Q.q'(1/r2-1/r1)
W = k Q.q'(1/r2-1/r1) = Δ EP = EP2 – EP1
Jadi usaha yang dilakukan W= pertambahan energi Potensial.
Kesimpulan : Energi Potensial Listrik adalah usaha yang dilakukan gaya Coulomb,
untuk memindahkan muatan uji +q’ dari suatu titik ke titik lainnya.
Jika titik Q, berada di jauh tak terhingga,sehingga r2= ˜ dan 1/r2=0 maka Energi
Potensial Listrik dapat dirumuskan sebagai berikut: Energi Potensial Listrik dari dua
muatan Q dan q’ adalah :

Ep = k Q.q’/r, EP termasuk besaran


skalar
E= Energi Potensial Listrik satuannya Joule
k = Konstanta = 9.109 N C-2 m2, r= jarak (m)
Q + muatan sumber, q’= muatan uji (Coulomb)
2. Potensial Listrik (V)
Potensial listrik adalah energi potensial per satuan muatan penguji , rumus potensial
listrik sebagai berikut : V = Ep /q’ atau seperti pada gambar berikut
Potensial listrik di titik P dirumuskan :
V = k Q/r
V = Potensial Listrik (Volt)
k = Konstanta Listrik = 9.109 NC-2 m2
Q = Muatan sumber (Coulomb)
r = jarak dari muatan sampai titik P

 Kapasitor
Pada awal penyelidikan listrik tidak ada cara untuk dapat menyimpan muatan listrik
dalam waktu yang lama. Bahkan ketika benda bermuatan diletakkan pada tempat
berisolasi pun, muatan cenderung bocor.
Pada tahun 1746 di Universitas Leyden, Pieter Van Musschenbroek (1692-1761)
mencoba menyimoan sejumlah besar muatan listrik. Hasilnya adalah suatu peralatan
yang secara luas dikenal sebagai botol Leyden. Botol Leyden adalah sebuah botol kaca
dengan dinding dalam dan luarnya dilapisi oleh daun logam.
Botol Leyden menjadi dasar dari penelitian-penelitian listrik selama 50 tahun
berikutnya. Botol Leyden adalah “condenser” pertama atau yang sekarang kita
sebut kapasitor, yaitu suatu peralatan yang dapat menyimpan muatan dan energy
listrik.
Sebuah Kapasitor terdiri atas dua keeping konsuktor yang ruang di antaranya diisi
oleh dielektrik (penyekat), misalnya udara atau kertas. Kemampuan kapasitor untuk
menyimpan muatan listrik dinyatakan oleh besaran kapasitas(atau kapasitansi). Satuan
SI dari kapasitas adalah farad(F), namun ukuran kapasitas kapasitor yang sering
digunakan dinyatakan dalam microfarad (µF), nanofarad (nF), dan pikofarad (pf).
1 µF = 10-6 F ; 1 nF = 10-9 F ; 1 pF = 10-2 F

Anda mungkin juga menyukai