Anda di halaman 1dari 9

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Modul 5

Judul Modul LISTRIK MAGNET


Judul Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1
(KB) 2. Kegiatan Belajar 2
3. Kegiatan Belajar 3
4. Kegiatan Belajar 4
No Butir Respon/Jawaban
Refleksi
1 Garis besar Kegiatan Belajar 1
materi yang 1. Listrik statis
dipelajari a. Muatan Listrik
Konsep muatan listrik dapat dipahami sebagai berikut. Materi
tersusun oleh atom-atom. Atom tersusun oleh inti yang diedari
elektron (e). Inti terdiri dari proton (p) dan netron (n). Ada interaksi
antara inti dan elektron, yang berupa gaya tarik-menarik. Gaya
interaksi inilah yang menyebabkan elektron dalam ikatan dengan
inti. Interaksinya terutama antara proton dan elektron. Selanjutnya
didefinisikan, ditetapkan, dan diperjanjiankan:
 Elektron (e) bermuatan listrik negatif,
 Proton (p) bermuatan listrik positif,
 Netron (n) tidak bermuatan (netral).
b. Hukum Coulomb
Gaya tarik-menarik dan gaya tolak-menolak dapat dideskripsikan
sebagai berikut

Ketiga kesebandingan tersebut dapat dinyatakan dengan sebuah


persamaan
𝑞1.𝑞2
F = K 𝑟2
2. Medan Listrik dan Kuat Medan Listrik
Bila di suatu titik terdapat muatan Q, maka bila dalam ruangan di
sekitar muatan diletakkan muatan lain q, muatan tersebut pasti
mengalami gaya Coulomb.Dikatakan muatan Q membangkitkan
medan listrik dalam ruangan tersebut. Ruangan yang berada dalam
pengaruh muatan Q, yaitu bila dalam ruangan tersebut diletakkan
muatan q, muatan q mengalami gaya Coulomb, disebut medan
listrik. Muatan Q disebut muatan pembangkit, sedangkan muatan q
disebut muatan uji. Medan listrik adalah besaran vektor. Arahnya
ditetapkan (dijanjikan, diambil) sama dengan arah gaya Coulomb
bila di titik tersebut terdapat muatan uji positif
 Kuat Medan Listrik
Diketahui titik P berjarak r dari muatan Q.

Jadi sebuah titik P yang berjarak r dari muatan pembangkit


Q, memiliki kuat medan listrik
𝑄
EP =K
𝑟2

 Garis Medan Listrik


Medan Listrik adalah konsep yang abstrak. Untuk mendeskripsikan
bahwa di suatu tempat ada medan listrik, dipergunakan konsep
garis gaya atau garis medan. Garis gaya listrik didefinisikan sebagai
berikut.
Garis gaya listrik (garis medan listrik) adalah garis (lurus atau
lengkung) berarah yang garis singgungnya di setiap titik berimpit
dengan medan listrik. Arah garis gaya sesuai dengan arah medan

listrik.

3. Fluks Medan Listrik


 Konsep Fluks
Kuat medan suatu titik adalah kerapatan garis gaya, yaitu jumlah
garis gaya yang menembus secara tegak lurus satu satuan luas yang
memuat titik tersebut. Bila jumlah garis gaya yang menembus tegak
lurus satu satuan luas adalah N, maka E = N. Secara umum jumlah
garis medan listrik yang menembus secara tegak lurus luasan
(bukan satu satuan), disebut fluks medan listrik ( 𝜑 ).

Ø = N.A = EA

4. Energi Potensial Muatan, Potensial Suatu Titik, dan Beda


Potensial antara Dua Titik
 Konsep Energi Potensial, Potensial, dan Selisih Potensial
Bila benda berpindah sejauh s dengan lintasan perpindahan lurus,
dan selama perpindahan benda mengalami gaya F konstan (besar
dan arahnya tetap), besarnya usaha:
W = Fd cos<(F,x) Bila F sejajar s, <(F,s) = W = F x s
Bila F sejajar s, <(F,s) W = 0
Bila lintasannya tidak lurus dan gayanya tidak konstan, lintasan
perpindahan dibagi-bagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil
ds1, ds2, …, dsn
 Energi Potensial Listrik
Muatan q di titik P yang berjarak r dari muatan Q memiliki energi
potensial
listrik sebesar
𝑄
EP = K𝑅

Hubungan antara Potensial dan Energi Potensial:

𝐸𝑃
V= 𝑞

5. Kapasitor
Prinsipnya: kapasitor adalah alat piranti yang terdiri dari dua plat
konduktor yang dipisahkan dengan isolator pada jarak yang sangat
kecil, yang dapat menyimpan muatan.Kapasitas Kapasitor.Bila
𝑞
kapasitor bermuatan q, menimbulkan beda potensial ∆V, maka∆𝑣
disebut kapasitas kapasitor (C).
𝑞
C=
∆𝑣

Untuk kapasitor pelat sejajar yang jaraknya d, luas masing-masing


pelat A, dipisahkan oleh medium yang memiliki permitivitas
𝐴
C = 𝜀₀ 𝑑

Kegiatan Belajar 2
1. Rangkaian Arus Searah
a. Arus Listrik
Arus listrik dalam pengantar (konduktor) adalah aliran muatan
listrik. Arah arus ditetapkan sebagai berikut Bila yang bergerak
muatan positif, arah arus sama dengan arah aliran muatan; bila
yang mengalir muatan negatif, arah arus berlawanan dengan arah
aliran muatan.

b. Kuat Arus Listrik (I)


Didefinisikan: Kuat arus listrik (I) didefìnisikan sebagai banyaknya
muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar setiap satu
satuan waktu. Secara matermatis, dituliskan sebagai berikut.
𝑞
I=
𝑡
c. Hambatan (Resistansi) dan Hukum Ohm.
Kemampuan materi mengahantarkan (mengalirkan) arus listrik
tidak sama. Yang kemampuannya besar, daya hantarnya besar
atau hambatannya kecil; sebaliknya yang kemampuannya kecil,
daya hantarnya kecil atau hambatannya besar. Besarnya hambatan
(resistansi, R) didefinisikan

∆𝑉
R= 𝐼

d. Energi dan Daya Listrik


Bila ada arus listrik dalam suatu penghantar (beban) berarti ada
perpindahan muatan dari dua titik yang beda potensialnya tidak
sama. . Bila selama t, muatan q berpindah, dari satu titik ke titik
lain yang beda potensialnya ∆V, maka W = q. ∆V .
W juga dapat dinyatakan sebagai VIt atau I2 Rt
Energi persatuan waktu (per detik) disebut daya (power, P)
𝑤
P= 𝑡

e. Rangkaian seri dan parallel


Sifat-sifat Rangkaian seri: Dalam rangkaian seri hanya ada satu
jalan arus. Karena hanya ada satu jalan arus, kuat arus di mana-
mana sama. Bila salah saatu bagian (beban) terputus, dalam
seluruh bagian tidak ada arus.
Hambatan pengganti rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan
hmbatan penyusunnya. Rseri = R1 + R2 + R3 + .... Rn
Sifat-sifat rangkaian paralel
Pada rakaian paralel ada titik percabangan yang menjadi titik
persekutuan beban yang terangkai paralel. eda potensial antara
ujung-ujung beban yang satu sama dengan beda potensial antara
ujung-ujung beban yang lain.
Arus yang masuk ke titik percabangan sama dengan arus yang
keluar dari titik percabangan. n beban yang memiliki resistansi R1,
R2, R3, …. Rn yang terangkai paralel; boleh diganti dengan sebuah
beban dengan resistansi RP yang dengan syarat

1 1 1 1
= +𝑅2 +𝑅3 +..
𝑅𝑃 𝑅1

Kegiatan Belajar 3
1. Medan Magnet dan Induksi Elektromagnetik
a. Induksi Magnetik
Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya arus listrik yang
terjadi pada penghantar listrik akibat dari adanya perubahan
medan magnet di sekeliling penghantar.
b. Induksi Magnetik di Sekitar Kawat Lurus Berarus.
𝜇₀𝐼
B = 2𝜋𝑅
c. Induksi magnetik di pusat simpal arus melingkar
𝜇₀𝐼
B = 2𝑅
d. Induksi magnetik di sumbu simpal arus melingkar
𝜇₀𝐼 2𝜋𝑎²
Bx = 4𝜋(𝑥 2+𝑎 2 )3/2
e. Induksi magnetik di sumbu solenoida
𝐵𝑥= 𝜇0𝑛𝐼
f. Gaya Lorentz yang dialami muatan yang bergerak dalam
medan magnet
𝐹⃗ = q 𝑣⃗ x 𝐵
g. Gaya Lorentz yang dialami kawat berarus yang berada
dalam medan magnet 𝐹⃗ = 𝐼 𝑙⃗ ×𝐵
h. Gaya persatuan panjang pada dua kawat berarus yang
sejajar dan berada dalam medan magnet
F/l = 𝜇₀2𝜋𝑎/I1 I2
i. GGL induksi
𝑑𝛷
Ɛ = - N 𝑑𝑡
j. GGL gerak
Ɛ =𝐵 𝑙⃗ 𝑣⃗
k. GGL yang dihasilkan generator AC,
Ɛ = 𝑁 𝐵 𝐴 𝜔 sin 𝜔 𝑡
l. Hubungan tegangan dengan jumlah lilitan pada
transformator

𝑣𝑝 𝑁𝑃
= 𝑁𝑆
𝑣𝑠
m. Hubungan arus dengan jumlah lilitan pada transformator
𝐼𝑆 𝑁𝑃
=
𝐼𝑃 𝑁𝑆

Kegiatan Belajar 4
1. Rangkaian Arus Bolak -Balik

a. Arus bolak balik

Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC) sangat berbeda


dengan arus searah. Besarnya tegangan arus searah atau Direct
Current (DC) selalu tetap terhadap waktu, sedangkan besarnya
tegangan AC selalu berubah terhadap waktu. Tegangan pada listrik
arus bolak balik membentuk sinusoidal sedangkan tegangan pada
listrik arus searah membentuk garis lurus.
Dalam generator, kumparan persegi panjang yang diputar dalam
medan magnetik akan membangkitkan Gaya Gerak Listrik (GGL)
sebesar
E = Em sinω t
Dengan demikian bentuk arus dan tegangan bolak-balik seperti
persamaan di atas yaitu :
i = Im sinω t
v = Vm sinω t
Bentuk kurva yang dihasilkan persamaan ini dapat kita lihat di
layar Osiloskop. Bentuk kurva ini disebut bentuk sinusoidal

b. Arus Efektif
Ternyata besar kuat arus dan tegangan efektifnya masing-masing :

c. Resistor pada Rangkaian listrik bolak balik

Antara kuat arus dan tegangan tidak ada perbedaan fase, artinya
pada saat tegangan maksimum, kuat arusnya mencapai harga
maksimum pula.

Andaikan kuat arus yang melewati kumparan adalah I= Imax sint.


Karena hambatan kumparan diabaikan I.R = 0
d. Capasitor dalam rangkaian listrik bolak balik

Andaikan tegangan antara keping-keping capasitor pada suatu saat


V = Vmax sin W t, muatan capasitor saat itu :
Jadi antara tegangan dan kuat arus terdapat perbedaan fase dalam
hal ini kuat arus lebih dahulu daripada tegangan.

e. Reaktansi
Disamping resistor, kumparan induktif dan capasitor merupakan
hambatan bagi arus bolak-balik. Untuk membedakan hambatan
kumparan induktif dan capasitor dari hambatan resistor, maka
hambatan kumparan induktif disebut Reaktansi Induktif dan
hambatan capasitor disebut Reaktansi Capasitif.
f.
2 Daftar Kegiatan Belajar 4
materi yang 1. Rangkaian Arus Bolak balik
sulit
dipahami di
modul ini
3 Daftar Kegiatan Belajar 4
materi yang 1. Arus efektif dan arus maksimum
sering
mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai