Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ariani

NIM : 223126912386
Mapel : Fisika
Unit Kerja : UPT. SMA Negeri 22 Gowa

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul LISTRIK MAGNET


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. LISTRIK STATIS
2. RANGKAIAN ARUS SEARAH
3. MEDAN MAGNET DAN INDUKSI
ELEKTROMAGNETIK
4. RANGKAIANG ARUS BOLAK BALIK
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1. Listrik Statis
dipelajari 1. Muatan Listrik
Atom tersusun oleh inti yang yang terdiri dari
a. Elektron (e) bermuatan listrik negatif,
b. Proton (p) bermuatan listrik positif (q =1,6 x 10-19C)
c. Netron (n) tidak bermuatan (netral).
Muatan listrik mucul akibat adanya perbedaan jumlah elektron
dan proton pada atom benda
a) Dalam keadaan alami, jumlah proton dan jumlah elektron
dalam sebuah atom sama (∑p = ∑e); atom disebut netral
(tidak bermuatan).
b) Bila atom kehilangan satu atau beberapa elektron, ∑p >
∑e, atom bermuatan positif (atom disebut ion positif).
c) Bila atom mendapat tambahan elektron, ∑e >∑p, atom
bermuatan negatif (atau disebut ion negatif).
2. Hukum Coulomb
Apabila ada dua buah muatan terpisah seauh r, maka terdapat
gaya tarik menarik atau tolak menolak antara kedua muatan,
yang besarnya sebanding dengan besar kedua muatan tetapi
berbanding terbalik dengan quadrat jarak keduanya.
3. Medan Listrik dan Kuat Medan Listrik
a. Medan listrik
Medan listrik adalah daerah disekitar benda bermuatan yang
masih dipengaruhi gaya Coulomb
b. Kuat Medan listrik
Kuat medan listrik (E) menunjukkan tingkat kekuatan gaya
listrik disekitar benda bermuatan, dapat dirumuskan :
Garis gaya listrik (garis medan listrik) adalah garis (lurus
atau lengkung) berarah yang garis singgungnya di setiap titik
berimpit dengan medan listrik.
Arah medan listrik menjauhi muatan (+) menuju muatan (-)
4. Fluks Medan Listrik
Fluks medan listrik (ɸ) adalah jumlah garis medan listrik yang
menembus secara tegak lurus luasan (bukan satu satuan)
5. Hukum Gauss
Banyaknya garis-garis medan listrik (fluks listrik) yang
menembus suatu luasan, berbanding lurus terhadap muatan
yang diselimuti permukaan tersebut
6. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki muatan karena
keberadaannya di dalam medan listrik . Benda bermuatan
listrik dan berada dalam medan listrik akan mempunyai
potensial listrik. Potensial merupakan besaran skalar.
7. Kapasitor
Prinsipnya: kapasitor adalah alat piranti yang terdiri dari dua
plat konduktor yang dipisahkan dengan isolator pada jarak
yang sangat kecil, yang dapat menyimpan muatan.

KB. 2 Rangkaian Arus Searah


1. Arus Listrik
Arus listrik dalam pengantar (konduktor) adalah aliran
muatan listrik. Arah arus ditetapkan sebagai berikut: Bila
yang bergerak muatan positif, arah arus sama dengan arah
aliran muatan; bila yang mengalir muatan negatif, arah arus
berlawanan dengan arah aliran muatan.
Kuat Arus (I) didefenisikan (ditetapkan) sebagai besar
muatan (dalam) coulomb) yang menembus penampang kawat
secara tegak lurus perdetik
2. Hambatan (Resistansi) dan Hukum Ohm
a. Hambatan (resistansi) Kemampuan menghantarkan arus
atau kesulitan menghantarkan arus dari berbagai penghantar
berbeda-beda. Yang mudah menghantarkan arus memiliki
hambatan kecil, yang sukar menghantarkan arus mempunyai
hambatan besar.
b. Hukum Ohm
Bila nilai hambatan beban tertentu konstan (tidak
∆𝑉
bergantung nilai ∆V), persamaan R =
𝐼
3. Daya Listrik
Bila ada arus listrik dalam suatu penghantar (beban) berarti
ada perpindahan muatan dari dua titik yang beda potensialnya
tidak sama.
4. Rangkaian Seri Paralel
Sifat-sifat Rangkaian seri:
a. Dalam rangkaian seri hanya ada satu jalan arus. Karena
hanya ada satu jalan arus, kuat arus di mana-mana sama.
b. Bila salah saatu bagian (beban) terputus, dalam seluruh
bagian tidak ada arus.
c. Hambatan pengganti rangkaian seri sama dengan jumlah
hambatan hmbatan penyusunnya. Rseri = R1 + R2 + R3 +
.....Rn
Sifat-sifat rangkaian paralel
a. Pada rakaian paralel ada titik percabangan yang menjadi titik
persekutuan beban yang terangkai paralel.
b. Beda potensial antara ujung-ujung beban yang satu sama
dengan beda potensial antara ujung-ujung beban yang lain.
c. Arus yang masuk ke titik percabangan sama dengan arus
yang keluar dari titik percabangan.
n beban yang memiliki resistansi R1, R2, R3, …. Rn yang
terangkai paralel; boleh diganti dengan sebuah beban dengan
resistansi RP yang dengan syarat:

5. Alat Ukur Listrik.


Alat untuk mengukur tegangan listrik adalah voltmeter.
Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter.
Alat untuk mengukur hambatan listrik adalah ohmmeter.
Voltmeter, amperemeter, dan ohmmeter yang tergabung
dalam satu alat dengan multifungsi adalah multimeter.

KB 3. Medan Magnet dan Induksi Elektromagnetik

a) Induksi magnetik yang dihasilkan muatan yang bergerak


𝜇 𝑞𝑣 𝑥𝑟̂
⃗ = 0
𝐵
4𝜋𝑟 2
b) Induksi magnetik yang dihasilkan elemen arus
𝜇 𝐼𝑑𝑙 𝑥𝑟̂
𝑑𝐵⃗ = 0
4𝜋𝑟 2

c) Induksi magnetik yang dihasilkan kawat lurus berarus


𝜇0 𝐼
𝐵= (𝑠𝑖𝑛 𝜃1 + 𝑠𝑖𝑛 𝜃2)
4𝜋𝑟 2

Induksi magnetik yang dihasilkan kawat lurus berarus


panjang tak hingga
𝜇
𝐵 = 0𝐼
2𝜋𝑅

d) Induksi magnetik di pusat simpal arus melingkar


𝜇
𝐵 = 0𝐼
2𝜋𝑅

e) Induksi magnetik di sumbu simpal arus melingkar


𝜇0𝐼2𝜋𝑎2
𝐵𝑋 =
4𝜋(𝑋 2 +𝑎2 )3/2

f) Induksi magnetik di sumbu solenoida


𝐵𝑥 = 𝜇0𝑛𝐼
g) Gaya Lorentz yang dialami muatan yang bergerak dalam
medan magnet
𝐹⃗ = q 𝑣 x 𝐵

h) Gaya Lorentz yang dialami kawat berarus yang berada


dalam medan magnet
𝐹⃗ = 𝐼 𝑙 × 𝐵

i) Gaya persatuan panjang pada dua kawat berarus yang


sejajar dan berada dalam medan magnet
μ0
F/l = 𝐼1 𝐼2
2𝜋𝑎

j) GGL induksi
dɸm
Ɛ=-N
𝑑𝑡

k) GGL gerak
Ɛ=𝐵𝑙𝑣

l) GGL yang dihasilkan generator AC,


Ɛ = 𝑁 𝐵 𝐴 𝜔 sin 𝜔 𝑡

m) Hubungan tegangan dengan jumlah lilitan pada


transformator
𝑉𝑝 𝑁𝑝
=
𝑉𝑠 𝑁𝑠
Hubungan arus dengan jumlah lilitan pada transformator
𝑰𝒑 𝑵𝒔
=
𝑰𝒔 𝑵𝒑
KB 4. Rangkaian Arus Bolak Balik
1. Rangkaian arus bolak-balik membahas tentang
rangkaian listrik yang mengunakan sumber tegangan
bolakbalik yang dihasilkan generator AC dengan beban
rangkaian berupa resistor, induktor, kapasitor.
2. Gaya Gerak Listrik yang dihasilkan oleh Generator
dapat diperoleh melalui persamaan :

3. Rangkaian Resistor dengan Generator AC


menghasilkan grafik sebagai berikut :
grafik tersebut menunjukkan bahwa tegangan dan
arus pada resistor tersebut sefase.
4. Rangkaian Induktor dengan Generator AC
menghasilkan grafik sebagai berikut :

Grafik tersebut menunjukkan tegangan pada induktor


mendahului kuat arus pada induktor sebesar 90 o.
5. Rangkaian Kapasitor dengan Generator AC
menghasilkan grafik sebagai berikut :

Grafik tersebut menunjukkan bahwa tegangan pada


kapasitr terlambat 900 terhadap kuat arus pada
kapasitor.
6. Alat ukur Ampereeter dan Voltmeter dirancang untuk
mengukur nilai rms dari arus dan tengan (bukan nilai
maksimumnya). Dimana persamaan untuk Irms adalah :

7. Diagram fasor menunjukkan bahwa arus pada resistor,


induktor dan kapasitor sama besar dan sefase.
8. Rangkaian Resistor, Induktor dan Kapasitor dengan
Generator memiliki nilai impedansi (Z)

9. Nilai reaktansi induktif 𝑋𝐿 = 𝜔𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿 tergantung pada


frekuensi GGL dari generator. Makin tinggi frekuensi
makin besar pula nilai reaktansi induktif. Reaktansi
kapasitif 𝑋𝐶 = 1 𝜔𝐶 berbanding terbalik dengan frekuensi
GGL. Makin tinggi frekuensi GGL makin kecil nilai
reaktansi kapasitif.
10. Pada Rangkaian Resistor, Induktor dan Kapasitor
memiliki nilai impedansi :

2 Daftar materi yang sulit 1. Cara penurunan atau penjabaran persamaan-persamaan energi
dipahami di modul ini potensial, potensial dan beda potensial melalui konsep usaha
2. Menentukan Luasan Hukum Gauss
3. Induksi magnetik yang dihasilkan elemen arus
4. Cara penurunan atau penjabaran persamaan-persamaan
tegangan dan arus bolak-balik pada rangkaian
3 Daftar materi yang sering 1. Cara menentukan arah medan listrik Penentuan arus disetiap
mengalami miskonsepsi titik
2. Pengaruh hambatan diperbesar terhadap arus yang mengalir
pada komponen listrik yang dipasang seri
3. Menentukan induksi magnetik di sumbu dan di pusat simpal
arus melingkar
4. Membedakan Rangkaian yang bersifat induktif dan kapasitif

Anda mungkin juga menyukai