Anda di halaman 1dari 8

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Modul 3

Judul Modul Fuida dan Termodinamika


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1
2. Kegiatan Belajar 2
3. Kegiatan Belajar 3
4. Kegiatan Belajar 4

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang KEGIATAN BELAJAR 1
dipelajari 1. FLUIDA
a. Massa jenis (densitas) merupakan
sifat yang dimiliki oleh bahan.
Massa jenis didefinisikan sebagai
perbandingan massa per satuan
volume. Simbol dari massa jenis
ini adalah (“rho”). Sebuah benda
dikatakan homogen bila massa
jenisnya sama pada setiap
bagiannya. Maka bila sebuah
benda homogen memiliki massa m
dan volume V, massa jenisnya
mengikuti persamaan
𝑚
= 𝑣
b. Tekanan pada Fluida Diam
Fluida (baik cair maupun gas)
dalam keadaan diam akan
memberikan gaya tegak lurus ke
seluruh permukaan kontaknya.
Bila ada sebuah benda tercelup ke
dalam fluida maka seluruh bagian
benda yang bersentuhan dengan
fluida akan mengalami gaya tegak
lurus yang diberikan oleh fluida
𝐹
P =
𝐴
c. Hukum Pascal
Berdasarkan, tekanan pada
permukaan kecil dan besar, untuk
ketinggian yang sama, adalah
sama. Dapat ditulis sebagai
berikut,
𝑃1 = 𝑃2
𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2
d. Terapung, Melayang, dan
Tenggelam
Terapung, melayang atau
tenggelam merupakan fenomena
yang biasa kita lihat.
Fenomena ini diamati oleh
ilmuwan bernama Archimedes,
sehingga menghasilkan hukum
Archimedes, seperti pada
persamaan 𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑑𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟 (1.6). 𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑑𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
𝑧𝑎𝑡 𝑐air. Fluida melakukan
tekanan hidrostatis sebesar:
𝑝1 = 𝜌𝑓𝑔ℎ1
e. Tegangan Permukaan
bagaimana daun bisa tenang di
atas air dan tidak tenggelam?
Seolah-olah ada sesuatu yang
menahan daun agar tidak
tenggelam ke air. Lalu perhatikan
pula tetesan embun yang berada di
ujung daun, apakah yang
menahan air sehingga air tidak
mengalir tetapi justru berbentuk
bulat? Fenomena-fenomena ini
terjadi akibat adanya tegangan
permukaan. Molekulmolekul
penyusun fluida tersusun rapi
sehingga setiap molekul akan
dikelilingi (kiri-kanan, depan-
belakang, atas-bawah) oleh
molekul-molekul tetangganya.
Tetapi untuk molekul yang terletak
di permukaan, molekul ini tidak
memiliki tetangga molekul di
atasnya. Untuk menjaga molekul
ini tidak lepas dari ikatannya
maka molekul tetangga lainnya
cenderung mengikat lebih kuat
f. Persamaan Kontinuitas
Tentu saja volume yang keluar dari
pipa melalui 𝐴2 besarnya sama
dengan volume yang melalui 𝐴1
karena pipa tidak bocor sehingga
volume berkurang atau kondisi
lain yang memungkinkan air di
dalam pipa bertambah. Sehingga
persamaanya adalah A1.v1= A2.v2
KEGIATAN BELAJAR 2
1. SUHU DAN KALOR
a. Suhu dan Termometer
Ukuran kuantitatif tingkat
kepanasan dan kedinginan tubuh
Anda secara ilmiah disebut suhu
atau temperatur. Dengan demikian
kalau kita ingin mengetahui tingkat
kepanasan tubuh kita, kita perlu
melihat berapa suhu tubuh kita.
Dan alat ukur yang digunakan
adalah termometer. Termometer
Celcius. Termometer yang paling
banyak kita pakai dalam hidup
sehari-hari adalah termometer zat
cair, dan khususnya air raksa. Kita
menggunakan termometer Celcius,
yang menggunakan prinsip
pemanasan air raksa. Air raksa
dalam tabung bila dipanasi akan
memuai. Celcius mengambil dua
titik acuan, yaitu suhu air membeku
yang disebut titik nol derajat (00C)
dan suhu waktu air mendidih
disebut titik 100 derajat (1000C).
Selain termometer Celcius, ada
beberapa termometer zat cair yang
lain yaitu termometer Fahrenheit
dan Reamur. Termometer Fahrenheit
menggunakan acuan campuran es
dan garam yang mencair pada suhu
320F dan mendidih pada suhu
2120F. Sedangkan Reamur
menggunakan skala 0 C untuk suhu
0

es mencair dan 800C untuk suhu air


mendidih. Dalam banyak
perhitungan ilmiah kita kenal juga
suhu Kelvin (K), yang menggunakan
perhitungan K = C + 2730C
a. Kalor dan Pengukurannya
Kalor adalah bentuk energi yang
berpindah karena perubahan suhu.
Ukuran kalor adalah dalam kalori.
Berapa besarnya 1 kalori? Bila Anda
mempunyai 1 gram air dalam gelas
kemudian Anda panasi sampai
suhunya naik 10C, maka panas yang
Anda gunakan itu disebut 1 kalori.
Kalau Anda punya 1 kg air maka
diperlukan panas 1000 kalori atau 1
Kkal (kilo kalori) untuk menaikkan
suhunya 10C. Sehingga 1 kalori
didefinisikan sebagai banyaknya
panas yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 gram air 10C.
Maka banyaknya panas dapat
dirumuskan sebagai berikut: ΔQ =
m.c.ΔT
b. Prinsip Kesetimbangan Termal
Prinsip yang sangat penting dari
termofisika adalah prinsip
kesetimbangan termal dari Black
yang disebut Azas Black. Secara
singkat prinsip itu berbunyi: 1) Bila
ada dua benda yang satu suhunya
lebih tinggi dari yang lain, bila
kedua benda itu disatukan, maka
benda yang lebih tinggi suhunya
akan memberikan panas kepada
benda yang suhunya lebih rendah,
sampai terjadi kesetimbangan
termal. 2) Panas yang diberikan =
panas yang diterima. Ini dapat
dirumuskan sebagai: ΔQberi = ΔQterima
c. Pemuaian benda
Secara makro, benda yang dipanasi
akan memuai, yaitu bertambah
panjang, bertambah lebar, dan
bertambah tinggi. Secara
keseluruhan benda itu bertambah
volumenya
Secara sederhana dapat dirumuskan
sebagai berikut: ΔL = L. α . ΔT
Bagaimana dengan pertambahan
volume benda yang dipanasi?
Pertambahan volume benda yang
dipanasi (ΔV) tergantung pada
volume awal (V), pertambahan suhu
(ΔT), dan koefisien volume benda itu
(β), yang setiap benda berbeda.
Secara sederhana dapat dituliskan
dalam rumus berikut: ΔV = V.β.ΔT
d. Perpindahan Panas (Transfer
Panas)
- Konduksi: perpindahan panas
karena molekul-molekul yang
dipanasi dari satu sisi bergerak
cepat dan kuat sehingga
menggetarkan molekul
sebelahnya dan seterusnya,
sehingga sisi sebelah menjadi
panas. Dalam konduksi molekul
tetap dalam posisinya, tidak
keluar dari benda itu.
𝐾.𝐴 ∆𝑇
H= 𝑙
- Konveksi: perpindahan panas
karena konveksi, aliran. Molekul
yang dipanasi menjadi lebih
ringan lalu bergerak ke atas dan
tempatnya diisi molekul yang
lebih dingin, sehingga terjadi
aliran. Untuk konveksi ini
molekul yang panas sendiri
mengalir. Konveksi terjadi pada
zat cair dan gas. Secara singkat
dirumuskan sebagai berikut: H =
h.A. ΔT
- Radiasi: perpindahan panas
karena sinar, karena gelombang
elektromagnetik. Sinar matahari
sampai pada kita meski tidak ada
konduksi dan aliran. Banyaknya
panas yang diradiasikan atau
dipancarkan suatu benda
tergantung pada luasan yang
memancarkan panas (A),
emisivitas (ε), konstanta
Boltzman (τ), dan suhu Kelvin (T).
Secara singkat dapat dirumuskan
menjadi: H = dQ/dt = ε. τ . A. Τ4

KEGIATAN BELAJAR 3
1. Gas ideal
a. Gas Ideal dan Gas Sejati
Setiap hari kita berhadapan dengan
gas sejati seperti udara, gas elpiji, gas
belerang, gas nitrogen, gas CO2 dll.
Tentang gas sejati itu kita punya
anggapan sebagai berikut:
- Gas terdiri dari banyak molekul
yang bergerak bebas ke segala
arah;
- Volume molekul gas itu sangat
kecil dibandingkan volume dari
gas dalam ruangan;
- Molekul-molekul gas bergerak
bebas ke mana pun dan saling
bertumbukan dengan yang lain,
juga dengan dinding tempat gas;
- Tekanan pada tempat gas terjadi
karena tumbukan dari molekul-
molekul pada dinding tempat gas;
Molekul-molekul itu tersebar
merata;
- Jarak antar molekul itu begitu
besar dibandingkan jari-jari
molekul.
b. Persamaan umum gas ideal
Secara umum persamaan gas
ideal dituliskan sebagai
berikut: PV = nRT
atau PV = NkT
Dalam proses yang khusus,
persamaan gas ideal di atas
akan berubah menjadi
beberapa hukum seperti:
Hukum Boyle, hukum Charles,
hukum Gay-Lussac.
- Hukum Boyle
Hukum Boyle merupakan
keadaan khusus dari persamaan
gas ideal, yaitu bila prosesnya
isothermal atau suhu T tetap.
Boyle menemukan hubungan
antara tekanan gas (P) dan
volume gas (V), pada bejana
tertutup dengan menjaga suhu
tetap (isotermal). Relasi itu
dituliskan seperti berikut: PV = C
Atau P1V1 = P2 V2
- Hukum Charles dan Gay Lussac
Charles meneliti tentang
hubungan volume gas (V) dan
suhu (T), pada tekanan tetap
(isobar) pada tabung tertutup.
Relasi yang ia temukan adalah
sebagai berikut: V/T = C
Atau V1/T1 = V2/T2

KEGIATAN BELAJAR 4
1. HUKUM TERMODINAMIKA
a. Hukum Termodinamika Nol
Hukum termodinamika nol sering
disebut hukum kesetimbangan
termal
b. Hukum Termodinamika I
Jelas Hukum Termodinamika I
menjelaskan prinsip kekekalan
energi. Secara singkat
diungkapkan bahwa: • Jumlah
energi yang diberikan pada suatu
sistem sama dengan perubahan
energi dalam dan kerja yang
dilakukan sistem itu. • Energi
tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan, melainkan hanya
bisa diubah bentuknya saja
(Cengel & Tuerner, 2005: 158). Ini
dapat dirumuskan sebagai: ΔQ =
∆W + ∆U. Panas yang diberikan
(ΔQ) digunakan untuk melakukan
kerja (∆W) dan perubahan energi
dalam (∆U). Pada silinder diberi
tambahan panas ΔQ, akibatnya
gas dalam silinder memberikan
tekanan dan menggerakkan piston
ke atas (melakukan kerja) sebesar
∆W. Bila ΔQ makin besar, maka
ΔW juga makin besar.
Namun (ΔQ – ΔW) selalu konstan.
Inilah energi dalam ∆U. Sehingga
ΔQ - ΔW = ∆U Atau dapat ditulis
sebagai :
ΔQ = ΔW + ∆U
Beberapa kemungkinan
berlakunya Hukum
Termodinamika I:
- Proses adiabatis (ΔQ = 0)
Pada proses ini tidak ada
perubahan energi dari luar. Maka
persamaan termodinamika I
menjadi: ΔQ = ΔW + ∆U = 0. Atau
ΔW = - ∆U
- Proses isokhorik (ΔV = 0)
Pada proses ini tidak ada
perubahan volume gas, maka
ΔV = 0. Akibatnya W = P. ΔV = 0.
Maka persamaan termodinamika
1 menjadi: ΔQ = ΔW + ∆U = 0 +
∆U = ∆U. Sehingga didapatkan
ΔQ = ∆U
- Proses isotermal (∆T = 0) Oleh
karena ∆T = 0, maka ΔU = 0 juga.
Akibatnya persamaan
termodinamika 1 menjadi: ΔQ =
ΔW + ∆U = ΔW. Atau ΔQ = ΔW. Ini
berarti semua tambahan energi
dari luar digunakan untuk kerja
- Proses isobarik (ΔP = 0) Dalam
proses ini tekanan tidak berubah.
Oleh karena ΔP = 0, maka ΔW =
P. ΔV = P (V2 – V1). Sehingga
persamaan termodinamika 1
menjadi: ΔQ = ΔW + ∆U = ∆U + P
(V2 – V1). Atau ΔQ = ∆U + P ΔV
c. Mesin Carnot
Persoalan yang sangat penting
dalam suatu mesin adalah
bagaimana membuat mesin yang
efisiensinya maksimum. Artinya,
energi yang digunakan sebanyak
mungkin untuk melakukan kerja,
tidak banyak energi hilang.
Berikut ini akan dibahas persoalan
mesin biasa dan mesin Carnot,
yaitu mesin yang efisiensinya
maksimum (Hazen-Pidd, 1965:
258-264).
- Mencari efisiensi Mesin Carnot
Jadi efisiensinya dapat dirumuskan :
𝑇2
η = 1 - 𝑇1 x 100%
2 Daftar materi yang sulit 1. Kegiatan Belajar 1
dipahami di modul ini a. Persamaan Bernoulli
2. Kegiatan Belajar 3
a. Usaha, Energi Dalam, dan Azas
bagi rata-rata energi gas ideal

3 Daftar materi yang sering 1. Suhu dan kalor


mengalami miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai