Anda di halaman 1dari 11

Nama : Fifi Fitriani, S.Pd.

No UKG : 201508061074
Prodi PPG : Pendidikan Fisika
Kategori : 1 (satu)
Gelombang : 2 (dua)

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Fluida dan Termodinamika
Judul Kegiatan 1.Fluida
Belajar (KB) 2.Suhu dan Kalor
3.Gas Ideal
4.Hukum Termodinamika
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar KB 1. Fluida
materi yang
dipelajari Fluida merupakan zat yang dapat mengalir, jadi zat cair
dan gas merupakan fluida

1. Massa Jenis
 Massa jenis (densitas) merupakan sifat yang dimiliki
oleh bahan. Atau dapat juga dikatakan kerapatan
suatu zat adalah rasio massa terhadap volumenya

ρ ( rho )=massa jenis ¿


m=massabenda ( kg )
3
V =volume benda (m )
 Massa jenis cairan dapat diukur salah satunya dengan
menggunakan hidrometer

2. Tekanan pada Fluida Diam


 Tekanan adalah gaya tegak lurus per satuan luas
F
P=
A
N
P=tekanan( 2 / Pascal)
m
F=Gaya ( N )
2
A=Luas(m )
 Hubungan antara tekanan fluida dengan ketinggian
(atau kedalaman) dirumuskan :
P= ρgh
P=tekanan ( Pascal )
kg
ρ=massa jenisfluida ( 3 )
m
m
g= percepatan grafitasi( 2 )
s
h=ketinggian fluida( m)

3. Hukum Pascal
 Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang
bekerja pada cairan tertutup akan diteruskan ke
segala arah.

 Dalam cairan, tekanan sebanding dengan kedalaman.


𝑃 = 𝜌𝑔h
Jadi berdasarkan persamaan 𝑃=𝜌𝑔ℎ, untuk semua titik
yang berada pada ketinggian sama akan mengalami
tekanan yang sama tidak peduli apapun bentuk
bejananya.

4. Terapung,Melayang, dan Tenggelam


 Prinsip Archimedes menyatakan “Ketika sebuah benda
seluruhnya atau sebagian dimasukkan ke dalam zat
cair, cairan akan memberikan gaya dorong ke atas
pada benda setara dengan berat cairan yang
dipindahkan benda.”

Bila nilai 𝜌𝑏 < 𝜌𝑓 maka benda akan terapung.


Bila nilai 𝜌𝑏 = 𝜌𝑓 maka benda akan melayang
Bila nilai 𝜌𝑏 > 𝜌𝑓 maka benda akan tenggelam

5. Tegangan Permukaan
 Tegangan permukaan merupakan gaya atau tarikan ke
bawah yang menyebabkan permukaan cairan
berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang.

dengan 𝛾 adalah koefisien tegangan permukaan, yaitu


gaya per satuan panjang yang diberikan oleh selaput.
 Gaya kohesi adalah gaya tarik menarik antar molekul
cairan.
 Gaya adhesi adalah gaya tarik antara molekul cairan
dengan bahan lain.
 Bila adhesi > kohesi akibatnya bagian cairan yang
bersentuhan dengan bahan lain akan tertarik lebih
kuat sehingga permukaannya terlihat cekung.
 Bila kohesi > adhesi maka gaya tarik antar molekul
cairan lebih besar dibanding gaya tarik dengan
bahan lain akibatnya permukaan terlihat cembung.

6. Aliran Fluida
 Persamaan Kontinuitas

Fluid
a
yang
mengalir melalui pipa dengan luas penampang yang
berbeda mempunyai laju aliran volume yang sama di
setiap titik dalam fluida”.

 Persamaan Bernoulli digunakan pada fuida yang


mengalir melalui pipa dengan
ketinggian yang berbeda.
Persamaan Bernaulli sebagai
berikut :

KB 2. Suhu dan Kalor

7. Suhu dan Kalor

 Ukuran kuantitatif tingkat kepanasan dan kedinginan


tubuh Anda secara ilmiah disebut suhu atau
temperatur. Alat untuk mengukur suhu disebut
termometer
Jenis jenis temometer
a. Celcius
b. Reamur
c. Farenheid
d. Kelvin

 Kalor adalah banyaknya panas yang dialirkan dari


suatu benda yang bersuhu tinggi ke suhu rendah.
 Banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan
suhu suatu benda (ΔQ) dipengaruhi oleh masa benda
(m), pertambahan suhu (ΔT ), dan juga jenis atau
macam benda itu yang disebut panas jenis benda (c).
Maka banyaknya panas dapat dirumuskan sebagai
berikut:
ΔQ = m.c.ΔT
Di mana:
ΔQ = banyaknya kalor atau panas yang diperlukan
m = masa benda yang dipanaskan
c = panas jenis benda dengan satuan: kalori/gram oC.
ΔT = pertambahan suhu.
 1 kalori didefinisikan sebagai banyaknya panas yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air 1 oC.
 James Prescott Joule, mengadakan percobaan untuk
membuktikan bahwa kalor atau panas itu sebagai
bentuk energi. Ia membuktikan dan menemukan
kesetaraan antara kalori (ukuran panas) dengan joule
(ukuran energi mekanik). Dalam percobaannya ia
menemukan hubungan berikut:
1 kalori = 4,2 Joule
1 Joule = 0,24 kalori
 Azas Black berbunyi:
 Bila ada dua benda yang satu suhunya lebih tinggi
dari yang lain, bila kedua benda itu disatukan,
maka benda yang lebih tinggi suhunya akan
memberikan panas kepada benda yang suhunya
lebih rendah, sampai terjadi kesetimbangan termal.
 Panas yang diberikan = panas yang diterima. Ini
dapat dirumuskan sebagai:
ΔQberi = ΔQterima

8. Pengaruh Kalor pada Zat


 Benda yang dipanasi dapat mengalami perubahan
suhu, pemuaian, dan perubahan wujud. Perubahan
tersebut dalam dilihat dalam segi mikro maupun
makro sebagai berikut:
 secara mikro bahwa molekul-molekul benda yang
dipanasi bergerak lebih cepat dan kuat, sehingga
mendesak molekul yang ada di dekatnya.
Selanjutnya molekul yang di dekatnya mendesak
yang di dekatnya dan seterusnya. Akibatnya jarak
antara molekul lebih lebar.
 Secara makro, benda yang dipanasi akan memuai,
yaitu bertambah panjang, bertambah lebar, dan
bertambah tinggi. Secara keseluruhan benda itu
bertambah volumenya.
 Pemuaian Panjang
ΔL = L. α . ΔT
Sehingga panjang akhir (L’) =
L’ = L + L. α. ΔT = L (1+ α. ΔT)
Keterangan:
ΔL = pertambahan panjang benda
L = panjang mula-mula
α = koefisien linear benda (koefisien muai panjang
benda).
ΔT = pertambahan suhu.
 Pemuaian Volume
ΔV = V.β.ΔT
Sehingga volume akhir menjadi:
V’ = V + V.β.ΔT = V (1 + β.ΔT)
Di mana:
ΔV = pertambahan volume benda yang dipanaskan
V = volume awal
V’ = volume akhir
β = koefisien muai volume benda = 3 α
ΔT = pertambahan suhu
 Secara sederhana wujud benda dibedakan menjadi 4
wujud yaitu zat padat, zat cair, gas, dan plasma.
 Secara makroskopik, benda padat mempunyai bentuk
dan volume tetap; benda cair mempunyai bentuk yang
berubah dan volume tetap; sedangkan gas mempunyai
bentuk dan volume berubah. Sedangkan plasma
merupakan campuran gas yang bermuatan positif.
 Secara mikroskopis, pada benda padat molekul-
molekulnya bergetar pada kedudukan tetap dengan
daya ikat antar molekul yang kuat dan jarak antar
molekul sangat kecil. Pada benda cair gaya antar
molekul masih cukup kuat untuk mempertahankan
kesatuan molekul, tetapi tidak cukup kuat untuk
mencegah molekul-molekul menggelinding keluar.
Sedangkan pada gas, molekul gas dengan bebas
bergerak ke mana-mana, gaya ikat antar molekul
sangat kecil dan jarak antar molekul sangat besar.
 Secara singkat dapat dibedakan beberapa macam
perubahan wujud yaitu:
 Mencair : dari padat ke cair
 Menguap : dari cair ke gas
 Mengembun : dari gas ke cair
 Membeku : dari cair ke padat
 Menyublim : dari padat ke gas
 Menghablur : dari gas ke padat
 Panas peleburan Hf adalah panas yang diperlukan
untuk mengubah 1 kg zat dari padat ke cair, yang
besarnya :
Hf = Q/m atau Q = m.Hf
 Panas penguapan Hv adalah panas yang diperlukan
untuk mengubah 1 kg zat dari cair ke gas. Besarnya:
Hv = Q/m atau Q = m.Hv (2.15)
Keterangan:
Q = banyaknya panas yang dibutuhkan
m = masa benda
 Panas yang diberikan pada suatu zat dapat membuat
benda mengalami pemuaian dan bila semakin
dipanaskan dapat mengalami perubahan wujud seperti
mencair dan menguap. Misalnya es yang dipanasi
dapat mengalami perubahan seperti grafik berikut:

9. Perpindahan Panas (Transfer Panas)


 Konduksi adalah perpindahan panas karena molekul-
molekul yang dipanasi dari satu sisi bergerak cepat
dan kuat sehingga menggetarkan molekul sebelahnya
dan seterusnya, sehingga sisi sebelah menjadi panas

 Konveksi adalah perpindahan panas karena konveksi,


aliran
H = h.A. ΔT
 Radiasi adalah perpindahan panas karena sinar,
karena gelombang elektromagnetik. Sinar matahari
sampai pada kita meski tidak ada konduksi dan
aliran.
H = dQ/dt = ε. τ . A. Τ4
 Benda hitam = benda yang menyerap panas dan
memancarkan panas sempurna. ε = 1; sedangkan
reflektor adalah pemancar jelek ε = 0.

KB 3. Gas Ideal

10.Gas Ideal dan Gas Sejati


 Anggapan tentang gas sejati :
 Gas terdiri dari banyak molekul yang bergerak
bebas ke segala arah
 Volume molekul gas itu sangat kecil dibandingkan
volume dari gas dalam ruangan;
 Molekul-molekul gas bergerak bebas ke mana pun
dan saling bertumbukan dengan yang lain, juga
dengan dinding tempat gas;
 Tekanan pada tempat gas terjadi karena tumbukan
dari molekul-molekul pada dinding tempat gas;
 Molekul-molekul itu tersebar merata;
 Jarak antar molekul itu begitu besar dibandingkan
jari-jari molekul.

 Anggapan tentang gas ideal terdiri dari anggapan


tentang gas biasa ditambah beberapa anggapan yang
khusus berikut:
 Jari-jari partikel/molekul dianggap nol.
 Gaya antar partikel dianggap nol, kecuali bila terjadi
tumbukan. Dan bila tumbukan selalu dianggap
lenting sempurna.
 Hukum Newton berlaku:
F =ma = m.dv/dt = dp/dt.
 Molekul-molekul bergerak dengan kecepatan rata-
rata ke tiga arah sama:
vx2 = vy2 = vz2

11.Persamaan Keadaan Gas Ideal


 Persamaan keadaan gas ideal adaah
PV = nRT atau PV = NkT.
Di mana
k = konstata Boltzman = 1,381 x 10-23 JK-1
n = banyak mole
R = konstanta gas universal = 8,314 J/mol.K.
n = m/M ; m = masa gas/zat; M = masa molekul (masa
atom).
 Persamaan gas ideal dapat pula ditulis sebagai
berikut:

 Persamaan gas ideal Dalam keadaan khusus menjadi


beberapa hukum seperti: hukum Boyle, hukum
Charles, hukum Gay Lussac.
 Hukum Boyle yaitu bila prosesnya isothermal atau
suhu T tetap.

 Hukum Charles yaitu bila prosesnya isobar atau


tekanan (P) tetap
V/T = C
Atau
V1/T1 = V2/T2
 Hukum Gay Lussac yaitu bila prosesnya isovolume
atau volume (V) tetap.
P/T = C

12.Laju Rata-Rata Molekul Gas Ideal (Teori Kinetik Gas)


 Laju rata-rata molekul gas ideal :

Di mana
m = masa gas
k = konstanta Boltzman = 1,380 x 10-23 J/K.
vrms = laju molekul gas

13.Usaha, Energi Dalam, dan Azas bagi Rata-Rata Energi


Gas Ideal
 Gaya F yang bekerja pada suatu benda sehingga benda
itu bergerak sejauh dS, maka benda itu melakukan
usaha atau kerja sebesar W = F.dS.
 Usaha gas ideal adalah sebesar:

 Beberapa kemungkinan kerja W gas:


 Proses sikis yaitu Proses yang kembali kepada
kedudukan semula (A -> B -> A) Maka kerja total =
luasan elips ABA.
 Proses kerja pada tekanan tetap (isobarik)
 Besarnya kerja W = luasan persegi empat di bawah
kurva.

 Proses kerja isothermal (T tetap)

a) Proses kerja isometric (isokhorik), Volume tetap

 Kumpulan semua energi dalam tabung yang berisi


molekul gas yang bergerak bebas (translasi, rotasi,
maupun vibrasi) ke segala arah disebut energi dalam
(U).
 Hubungan energi dalam dan prinsip ekuipartisi adalah
sebagai berikut

Di mana:
n = banyak mole, N = banyak molekul, f = derajat
kebebasan.

KB 4. Hukum Termodinamika

14.Hukum Termodinamika Nol


 Hukum termodinamika nol sering disebut hukum
kesetimbangan termal.

15.Hukum Termodinamika I
 Hukum Termodinamika I mengungkapkan hukum
kekekalan energi, yaitu panas yang diberikan kepada
suatu sistem digunakan untuk melakukan kerja dan
menaikkan energi dalam sistem itu.
ΔQ = W + ΔU
 ΔQ bertanda positif (+) jika sistem menyerap kalor;
negatif (-) bila sistem melepas kalor
 ΔW bertanda positif (+) jika sistem melakukan kerja;
negatif (-) bila sistem diberikan kerja
 ΔU bertanda positif (+) jika sistem mengalami
kenaikan suhu; negatif (-) jika sistem mengalami
penurunan suhu.
 Beberapa kemungkinan berlakunya Hukum
Termodinamika I:
 Proses adiabatis (ΔQ = 0)
Pada proses ini tidak ada perubahan energi dari
luar. Maka persamaan termodinamika I menjadi ΔW
= - ΔU.
 Proses isokhorik (ΔV = 0)
Pada proses ini tidak ada perubahan volume gas.
Maka persamaan termodinamika 1 menjadi: ΔQ =
ΔU.
 Proses isotermal (ΔT = 0)
Oleh karena ΔT = 0, maka ΔU = 0 juga. Akibatnya
persamaan termodinamika 1 menjadi: ΔQ = ΔW.
 Proses isobarik (ΔP = 0)
Dalam proses ini tekanan tidak berubah. Oleh
karena ΔP = 0, maka ΔW = P. ΔV = P (V2 – V1).
Sehingga persamaan termodinamika 1 menjadi: ΔQ
= ΔU + P ΔV.
 Mesin panas : mesin yang berfungsi untuk mengubah
panas menjadi tenaga mekanik. Yaitu mengubah ΔQ →
ΔW. Proses mesin panas selalu siklis, yaitu kembali ke
keadaan semula.

 Siklus Carnot menggunakan 2 proses isothermal dan 2


proses adiabatis. Mesin kalor mengambil energi dari
reservoir yang bersuhu tinggi untuk melakukan kerja
W dan mengeluarkan panas ke reservoir yang bersuhu
rendah.

16.Mesin Carnot
 Mesin Carnot adalah mesin panas yang efisiensinya
maksimal.
 Efisiensi mesin didefinisikan sebagai: perbandingan
antara kerja mesin dengan panas yang diserap
mesin
 Efisiensi mesin:

 Efisiensi mesin Carnot:

17.Mesin Pendingin, Pemanas, dan Koefisien Performa


Mesin 98
 Mesin pendingin atau refrigerator mengambil panas
dari tempat yang bersuhu rendah(QR) dan dilepaskan
ke tempat yang bersuhu tinggi (QT) dengan bantuan
masukan energi dari luar.
Coefisien performance refrigerator =

Sedangkan untuk pendinginan Carnot

 Mesin Pemanas, Prinsip mesin ini sama dengan mesin


refrigerator, tetapi tujuannya berbeda. Yang
dibutuhkan justru agar panas yang dibuang dari
mesin refrigerator dimasukkan ke kamar, sehingga
kamar menjadi hangat.
koefisien performance dari mesin pemanas:

koefisien performance dari mesin carnot:

18.Hukum Termodinamika II
 Hukum termodinamika II memberikan arah perubahan
energi yang terjadi. Panas mengalir dari tempat atau
benda yang bersuhu tinggi ke yang bersuhu rendah.
Panas hanya dapat dialirkan dari yang bersuhu
rendah ke yang bersuhu tinggi, bila ada tambahan
energi dari luar atau ada perubahan sistem.
 Hukum termodinamika II dapat dirumuskan dalam
dua bentuk yaitu rumusan Kelvin-Planck dan
rumusan Clausius sebagai berikut:
 Rumusan Kelvin-Planck:
 Tidak mungkin suatu sistem melakukan proses
siklis: menyerap panas dari satu resevoir pada suhu
T dan mengubahnya semuanya menjadi kerja
mekanis, dan sistem kembali ke keadaan semula.
 Dengan kata lain: tidak ada mesin panas yang
mempunyai efisiensi 100%.
 Rumusan Clausius:
 Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu
tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir
secara spontan dalam arah kebalikannya, tanpa
mengadakan perubahan pada sistem itu;
 Tidak mungkin mengubah panas menjadi kerja
tanpa melakukan perubahan pada sistem itu.

19.Penggunaan Hukum Termodinamika dalam Kehidupan


Sehari-hari
 Penggunaan hukum termodinamika I dan II ada pada
banyak peralatan yang menggunakan energi panas
seperti pesawat, pemanas, pendingin, pembangkit
tenaga listrik, kereta, mobil, dll.
2 Daftar materi 1. Hukum Bernoulli
yang sulit 2. Tegangan permukaan
dipahami di 3. Perubahan wujud 4 zat
4. Radiasi benda hitam
modul ini
5. Energi kinetik dan laju molekul gas
6. Energi dalam
7. Konsep usaha pada suatu sistem
8. Mencari efisiensi mesin Carnott
3 Daftar materi 1. Berat pada gaya Archimedes
yang sering 2. Perbedaan rumus Archimedes pada tenggelam dan
mengalami melayang
3. Persamaan umum gas ideal (ada 2)
miskonsepsi
4. N dan n
5. Energi dalam pada lingkungan tertentu
6. Siklus termodinamika
7. Energi dalam
8. Usaha pada suatu system

Anda mungkin juga menyukai