Fluida statis adalah zat fluida yang dalam kondisi tidak bergerak atau bergerak namun tidak ada
perbedaan kecepatan diantara partikelnya. Misalnya seperti air teh yang ada dalam gelas tidak
bergerak.
1. Adhesi
Besaran yang pertama adalah adhesi. Adhesi menjelaskan gaya tarik menarik yang terjadi jika
ada partikel yang berbeda jenis. Gaya tarik menarik antar partikel bakalan ngebikin keduanya
bercampur misal kayak bercampurnya kopi dengan air. Selain kopi, fenomena lainnya kayak
garam yang larut.
2. Kohesi
Besaran kedua adalah kohesi. Kohesi menjelaskan gaya tarik menarik antara partikel yang sama
jenisnya dan dipengaruhin oleh jarak antar partikel serta kerapatan zat tersebut. Akibat gaya
kohesi ini, suatu zat nggak bakalan nempel satu sama lain misal kayak oli dan air.
3. Tekanan Hidrostatis
Pembahasan ketiga yang paling umum terjadi pada fluida adalah tekanan hidrostatis. tekanan ini
menjelaskan tentang tekanan yang diterima oleh sebuah benda selama berada di dalam fluida.
Untuk menghitung tekanan hidrostatis bisa menggunakan rumus di bawah ini.
P=ρgh
4. Massa Jenis
Besaran keempat adalah massa jenis. Massa jenis nunjukin seberapa rapat partikel sebuah zat.
Partikel di dalam fluida bakalan lebih dekat sehingga massa jenisnya lebih besar seperti massa
jenis air lebih kecil dibandingkan massa jenis air raksa.
Untuk nentuin massa jenis suatu zat, bisa menggunakan rumus di bawah ini.
ρ=m/V
Keterangan:
Untuk mengukur berapa besar tekanan bisa menggunakan rumus di bawah ini.
P=F/A
P (tekanan mutlak) = Po + Ph
Keterangan:
6. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan adalah gaya yang arahnya ke permukaan yang bakalan membuat
permukaan fluida seperti ditutupi lapisan elastis.
γ=F/L
Keterangan:
7. Kapilaritas Fluida
Besaran terakhir adalah kapilaritas. Kapilaritas ini berhubungan dengan pipa kapiler dan juga
gaya kohesi adhesi. Kalo kita pernah gunain pipa kapiler, kita bakalan ngeliat air naik turun.
Kapilaritas terjadi ketika suatu fluida naik turun di dalam pipa kapiler akibat gaya kohesi adhesi.
Naik turunnya fluida dalam pipa kapiler bisa dihitung menggunakan rumus di bawah ini.
Keterangan:
1. Hukum Archimedes
Hukum archimedes menjelaskan jika sebuah fluida dalam wadah tertentu ketika dimasukkan
sebuah benda sebagian atau seluruhnya akan membuat benda menerima gaya apung yang sama
dengan berat fluida yang dipindahkan.
Rumus :
Keterangan :
FA = gaya ke atas atau Archimedes (N)
2. Hukum Pascal
Hukum pascal menjelaskan jika sebuah fluida yang berada di dalam ruang tertutup ketika diberi
tekanan, tekanan tersebut bakalan diteruskan ke segala arah dengan sama besar.
Rumus :
Keterangan :
F1 = gaya yang dikerjakan pada perngisap 1 (N)
F2 = gaya yang dikerjakan pada penghisap 2 (N)
A1 = luas penghisap 1 (m2)
A2 = luas perghisap 2 (m2)
Notes : yang font warna ungu bisa ditambah untuk presentasi nanti (jadi gausah dimasukin ke ppt
gapapa)
Rumus :
Keterangan :
P = tekanan hidrostasis (Pa)
ρ = masa jenis cairan (kg/m3)
h = kedalaman (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman