Anda di halaman 1dari 5

Kode : 003

Pengertian Fluida Statis (Diam)

Fluida statis adalah zat fluida yang dalam kondisi tidak bergerak atau bergerak namun tidak ada
perbedaan kecepatan diantara partikelnya. Misalnya seperti air teh yang ada dalam gelas tidak
bergerak.

Besaran-besaran yang berlaku pada Fluida Statis

1. Adhesi
Besaran yang pertama adalah adhesi. Adhesi menjelaskan gaya tarik menarik yang terjadi jika
ada partikel yang berbeda jenis. Gaya tarik menarik antar partikel bakalan ngebikin keduanya
bercampur misal kayak bercampurnya kopi dengan air. Selain kopi, fenomena lainnya kayak
garam yang larut.

2. Kohesi
Besaran kedua adalah kohesi. Kohesi menjelaskan gaya tarik menarik antara partikel yang sama
jenisnya dan dipengaruhin oleh jarak antar partikel serta kerapatan zat tersebut. Akibat gaya
kohesi ini, suatu zat nggak bakalan nempel satu sama lain misal kayak oli dan air.

3. Tekanan Hidrostatis
Pembahasan ketiga yang paling umum terjadi pada fluida adalah tekanan hidrostatis. tekanan ini
menjelaskan tentang tekanan yang diterima oleh sebuah benda selama berada di dalam fluida.
Untuk menghitung tekanan hidrostatis bisa menggunakan rumus di bawah ini.

P=ρgh

4. Massa Jenis
Besaran keempat adalah massa jenis. Massa jenis nunjukin seberapa rapat partikel sebuah zat.
Partikel di dalam fluida bakalan lebih dekat sehingga massa jenisnya lebih besar seperti massa
jenis air lebih kecil dibandingkan massa jenis air raksa.

Untuk nentuin massa jenis suatu zat, bisa menggunakan rumus di bawah ini.

ρ=m/V

Keterangan:

 ρ adalah massa jenis suatu zat (kg/m3)


 m adalah massa suatu benda (kg)
 V adalah volume suatu benda (m3)

5. Tekanan dan Tekanan Mutlak


Besaran selanjutnya adalah tekanan dan tekanan mutlak. Tekanan menunjukkan seberapa besar
sebuah gaya diberikan pada suatu area. Jadi semakin besar gaya yang diberikan, tekanannya
bakalan makin gede. Begitu juga sebaliknya kalo luas area yang diberikan semakin besar, maka
tekanan semakin kecil.

Untuk mengukur berapa besar tekanan bisa menggunakan rumus di bawah ini.

P=F/A

P (tekanan mutlak) = Po + Ph

Keterangan:

 P adalah tekanan zat (Pa)


 Po adalah tekanan udara luar (Pa)
 Ph adalah tekanan hidrostatis (Pa)
 F adalah gaya yang dialami zat (N)
 A adalah luas wilayah zat yang dikenai gaya (m2)

6. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan adalah gaya yang arahnya ke permukaan yang bakalan membuat
permukaan fluida seperti ditutupi lapisan elastis.

Rumus untuk menentukan nilai tegangan permukaan fluida :

γ=F/L

Keterangan:

 γ adalah tegangan permukaan fluida (N/m)


 F adalah gaya yang terjadi pada permukaan fluida (N)
 L adalah panjang permukaan fluida yang terkena gaya (m)

7. Kapilaritas Fluida
Besaran terakhir adalah kapilaritas. Kapilaritas ini berhubungan dengan pipa kapiler dan juga
gaya kohesi adhesi. Kalo kita pernah gunain pipa kapiler, kita bakalan ngeliat air naik turun.
Kapilaritas terjadi ketika suatu fluida naik turun di dalam pipa kapiler akibat gaya kohesi adhesi.
Naik turunnya fluida dalam pipa kapiler bisa dihitung menggunakan rumus di bawah ini.

Keterangan:

 h adalah ketinggian atau naik turunnya fluida (m)

Hukum-hukum pada Fluida Statis


Suatu fluida statis (diam) memiliki beberapa hukum yang mendasari perhitungannya yaitu
hukum archimedes, hukum pascal, hukum pokok hidrostatis. Berikut ini hukum beserta rumus-
rumus yang digunakan.

1. Hukum Archimedes

Hukum archimedes menjelaskan jika sebuah fluida dalam wadah tertentu ketika dimasukkan
sebuah benda sebagian atau seluruhnya akan membuat benda menerima gaya apung yang sama
dengan berat fluida yang dipindahkan.

Ketika kita memasukan sebuah benda ke dalam air, benda


bakalan ngapung dan fenomena ini yang menjadi dasar gaya apung pada fluida diam. Akibat
hukum archimedes ini kita bakalan nemuin fenomena benda terapung, melayang, dan tenggelam.

Rumus :

Keterangan :
FA = gaya ke atas atau Archimedes (N)

ρ = massa jenis fluida (kg/m3)


g = percepatan gravitasi (m/s2)
V = volume benda yang tercelup (m3)

2. Hukum Pascal
Hukum pascal menjelaskan jika sebuah fluida yang berada di dalam ruang tertutup ketika diberi
tekanan, tekanan tersebut bakalan diteruskan ke segala arah dengan sama besar.

Rumus :

Keterangan :
F1 = gaya yang dikerjakan pada perngisap 1 (N)
F2 = gaya yang dikerjakan pada penghisap 2 (N)
A1 = luas penghisap 1 (m2)
A2 = luas perghisap 2 (m2)

3. Hukum Pokok Hidrostatis


Tekanan hidrostatik di semua titik yang terletak pada satu bidang mendatar di dalam satu jenis
zat cair besarnya sama.
Jadi semakin besar jarak titik ukur dengan permukaan air, maka akan semakin besar tekanan
hidrostatis pada titik tersebut. Fenomena ini dapat dilihat pada gambar di bawah

Notes : yang font warna ungu bisa ditambah untuk presentasi nanti (jadi gausah dimasukin ke ppt
gapapa)
Rumus :

Keterangan :
P = tekanan hidrostasis (Pa)
ρ = masa jenis cairan (kg/m3)
h = kedalaman (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman

Anda mungkin juga menyukai