Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman Fisika Materi Fluida Statis

Rangkuman Fisika Materi Fluida Statis - Pada pembahasan kali ini, markas fisika akan
membahas tentang rangkuman materi fluida statis. saya harap penjelasan terkait dengan materi
fluida statis ini dapat dipahami dan disimak dengan baik, agar informasi dan pengetahuan yang
kalian dapat dari markas fisika, dapat di terapkan ketika kalian mengerjakan soal fluida statis
dengan baik.

Apa yang kalian ketahui tentang fluida?


Fluida merupakan suatu himpunan yang berasal dari benda, seperti contoh; gas dan zat cair
adapun sifat yang dimiliki suatu benda yang dikatakan fluida adalah memiliki suatu sifat tidak
menolak pada perubahan bentuk, memiliki kemampuan untuk mengalir, dan memiliki
kemampuan untuk menempati suatu wadah atau ruang.

Jika kalian sudah paham tentang pengertian fluida, apa pengertian dari statis?
Statis merupakan nama sifat yang dimiliki oleh suatu objek atau benda jika berangsur-angsur
dalam keadaan diam.

Jika kalian perhatikan dari dua pengertian di atas, apa yang bisa kalian simpulkan
tentang pengertian fluida statis?
Untuk pengertian fluida statis adalah suatu zat atau objek yang mempunyai kedudukan dalam
keadaan diam atau tidak bergerak.

Bagaimana? Apakah sampai disini kalian dapat memahami tentang pengertian dasar fluida
statis?
Baiklah, setelah kalian paham, berikut komponen-komponen yang berkaitan dengan hubungan
fluida statis:

1. Massa jenis
Massa jenis merupakan suatu ukuran kerapatan suatu benda, sehingga dapat dikatakan,
jika suatu benda mengalami massa jenis yang besar, maka benda tersebut dapat dikatakan
memiliki kerapatan yang besar pula, begitu juga sebaliknya. Berikut persamaan / rumus
dari massa jenis:

Dengan keterangan sebagai berikut:


= lambang massa jenis atau biasa dikatakan rouh, dengan satuan (kg/m^3)
m = massa benda, dengan satuan (kg)
V = Volume benda, dengan satuan (m^3)
2. Tekanan
Tekanan (P) merupakan satuan ilmu fisika untuk menyatakan atau menyebutkan hasil
dari gaya (F) dengan Luas (A), satuan tekanan digunakan dalam mengukur kekuatan dari
suatu benda gas dan benda cair. Untuk lebih ringkasnya, tekanan merupakan hasil bagi
antara gaya (F) dan luas penampang(A).
Dengan asumsi , bahwa semakian besar gaya yang diberikan maka semakin besar pula
tekanannya, akan tetapi sebaliknya, jika luas penampang tersebut besar, maka tekanan
yang diberikan akan kecil.
Perhatikan persamaan berikut:

Dengan keterangan sebagai berikut:


P = Tekanan, dengan satuan (pascal/Pa)
F = Gaya, dengan satuan (newton/N)
A = Luas penampang, dengan satuan (m2)

Tentu kalian sedikit bingung, dengan satuan yang saya cantumkan diatas, karena banyak
versi pembahasan yang berbeda terkait dengan satuan tekanan, hal tersebut bukan
dikarenakan ketidakpastian dari satuan tekanan tersebut, melainkan dalam satuan tekanan
memiliki sifat konversi yang beragam untuk kalian pahami dalam menyelesaikan soal
tentang tekanan. Dibawah ini merupakan hitungan konversinya:

3. Tekanan hidrostatis
Tekanan hidrostatis merupakan tekanan yang dihasilkan oleh suatu benda atau objek
yang mengalami gravitasi ketika didalam fluida. Oleh sebab itu bahwa besarnya tekanan
yang dihasilkan tergantung dari massa jenis fluida, percepatan gravitasi bumi, dan
ketinggian fluida atau zat cair tersebut.
Maka demikian, terkait dengan konsep tekanan hidrostatis yang saya jelaskan diatas,
telah diketahui bahwa persamaan tekanan hidrostatis adalah sebagai berikut:

Dengan keterangan sebagai berikut:


P_h = tekanan hidrostatis (Pa)
= massa jenis fluida atau zat cair (kg/m^3)
g = percepatan gravitasi (10 m/s^2)
h = ketinggian atau kedalaman benda dari permukaan zat cair / fluida (m)

Berdasarkan rumus diatas, telah diketahui bahwa: Makin besar suatu massa jenis zat cair,
maka semakin besar pula tekanan hidrostatis yang dihasilkan, dan jika semakin dalam benda
pada zat cair tersebut, maka tekanan hidrostatis yang dihasilkan semakin besar pula.

Perlu diingat bahwa: mengukur besarnya kedalaman (h) harus memulai pengukuran dari
permukaan zat cair, bukan dari bawah. Contoh mengukur ketinggian seperti diterapkan
pada gambar di atas.
4. Tekanan mutlak
Tekanan mutlak merupakan tekanan dari keseluruhan total yang dialami benda atau
objek tersebut, sehingga mengaitkan dengan pengertian tersebut, dapat dirumuskan
bahwa:

Dengan keterangan sebagai berikut:


P= tekanan mutlak (Pa)
P_o = tekanan udara luar (Pa)
P_h = tekanan hidrostatis (Pa)
5. Hukum Pascal
Hukum pascal yang berbunyi: "tekanan yang diberikan kepada fluida dalam sebuah
ruangan tertutup akan diteruskan sama besar kesegala arah".
Penerapan hukum pascal tersebut tertera, pada gambar dibawah ini:

Dengan keterangan sebagai berikut:


F1 = gaya pada permukaan A1 (N)
F2 = gaya pada permukaan A2 (N)
A1 = luas permukaan 1 (m2)
A2 = luas permukaan 2 (m2)
d1 = diameter permukaan 1
d2 = diameter permukaan 2

Melalui persamaan Hukum Pascal di atas, bahwa Hukum Pascal sering diterapkan pada
alat-alat dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik, mesin hidrolik pengangkat
mobil, dan sistem kerja rem hidrolik pada mobil.

Fluida Statis
Fluida tidak mengalir biasa disebut fluida statis. Contoh fluida tidak mengalir, yaitu zat cair yang berada
dalam bejana tidak berlubang. Dapat dilihat bahwa zat cair dalam bejana tersebut secara langsung atau
tidak langsung tidak mengalami perpindahan.

Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu bidang persatuan luas bidang tersebut.
Bidang atau permukaan yang dikenai gaya disebut bidang tekan. Gaya yang diberikan pada bidang tekan
disebut gaya tekan. Rumus Tekanan adalah sebagai berikut.

Keterangan:
= tekanan, satuan pascal (pa)
F = gaya tekan, satuannya Newton (N)
A = luas bidang tekan , satuaanya m 2

Konversi satuan tekanan dituliskan sebagai berikut:


1 pa = 1 N/m 2
1 bar = 1,0 x 105 Pa
1 atm = 101.321 Pa
1 atm = 760 mmHg

Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh berat zat cair tersebut. Tekanan
hidrostatik dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
ph = tekanan hidrostatik (N/m 2 atau Pa)
p = massa jenis zat cair (kg/m 3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman dari permukaan zat cair (m)

Semakin tinggi permukaan zat cair dalam wadah, zat cair tersebut akan semakin berat sehingga tekanan
yang dikerjakan zat cair pada dasar wadah semakin besar.

Tekanan Mutlak
Penunjukan tekanan dalam ruang tertutup oleh alat ukur tekanan disebut tekanan terukur atau tekanan
gauge. Alat ukur tekanan pada alat semprot dinamakan manometer tertutup. Udara di bumi atau yang
dinamakan atmosfer memiliki tekanan ke segala arah. Tekanan atmosfer dapat diukur menggunakan
barometer. Tumus Tekanan Mutlak adalah sebagai berikut.

Keterangan:
p = tekanan mutlak
pA = tekanan atmosfer
pG = tekanan terukur

Tekanan hidrostatik merupakan tekanan terukur. Tekanan mutlak di dalam fluida merupakan jumlah dari
tekanan hidrostatik dengan tekanan atmosfer. Persamaannya dituliskan sebagai berikut.

Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan suatu zat cair didefinisikan sebagai gaya setiap satuan panjang. Tegangan
permukaan zat cair dituliskan dalam persamaan berikut.

Keterangan:
= tegangan permukaan
F = gaya ( N)
= panjang permukaan (m)

Selain pada zat cair, tegangan permukaan juga terjadi pada selaput sabun. Pada selaput sabun tegangan
permukaan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu permukaan persatuan panjang permukaan
pada arah tegak lurus terhadap gaya tersebut. Besar tegangan permukaan suatu benda yang dipengaruhi
oleh selaput sabun dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan :
w = berat kawat penutup (N)
L = panjang kawat penutup (m)
= tegangan permukaan zat cair (N/m)

Kapilaritas
Kapilaritas merupakan peristiwa naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler (pipa sempit). Kapilaritas
dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi antara zat cair dengan dinding kapiler.

Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan adanya tegangan permukaan yang bekerja
pada keliling persentuhan zat cair dengan pipa. Kenaikan atau penurunan zat cair dalam pipa dirumuskan
sebagai berikut.

Keterangan:
h = kenaikan dan penurunan permukaan fluida dalam pipa kapiler /9m)
= sudut kotak derajat (derajat)
r = jari-jari pipa kapiler (m)
= massa jenis zat cair (kg/m 2)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Hukum-Hukum Dasar Fluida Statis


1. Hukum Pascal
Bunyi hukum pascal

Tekanan yang diberikan pada suatu fluida dalam ruang tertutup diteruskan tanpa berkurang ke tiap titik
dalam fluida dan ke dinding bejana.

Hukum Pascal dirumuskan sebagai berikut.


P1 , p2 = tekanan pada piston 1 dan 2
F1 , F2 = gaya tekan pada piston 1 dan 2
A1 , A2 = luas penampang pada piston 1 dan 2

2. Hukum Archimedes
Bunyi Hukum Archimedes

Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida diangkat ke atas oleh sebuah
gaya yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan.

Hukum Archimedes dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan :
FA = gaya ke atas (N)
F = massa jenis fluida (kg/m 3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
VF = volume fluida yang dipindahkan atau volume benda yang tercelup (m 3)

Penerapan Hukum Dasar Fluida Statis


1. Penerapan Hukum Pascal
a. Dongkrak Hidrolik dan Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil

Persamaan yang berlaku pada dongkrak hidrolik atau lift (pengangkat) hidrolik yaitu perbandingan gaya
yang diberikan untuk mengangkat beban pada dongkrak sama dengan perbandingan luas silinder tekaq
dengan luas silinder beban.

Rumus yang berlaku pada dongkrak dan mesin hidrolik:

Keterangan :
F1 = gaya tekan atau gaya yang digunakan untuk mengangkat beban (N)
F2 = berat beban ( N)
A1 =luas penampang silinder tekan (m2)
A2 = luas penampang silinder beban (m 2)

b. Rem Hidrolik

Prinsip kerja rem hidrolik sama dengan prinsip kerja mesin pengangkat mobil atau dongkrak hidrolik.
Perbandingan luas silinder utama dengan silinder rem menentukan keuntungan mekanik. Semakin besar
keuntungan mekanik, semakin ringan saat menginjak pedal rem.

2. Penerapan Hukum Archimedes


a. Mengapung, Melayang, dan Tenggelam

a. Mengapung
Benda mengapung jika gaya apung iebih besar daripada berat benda.
Syarat benda mengapung:

F > b

keterangan :
F = massa jenis fluida (kg/m 3)
b = massa jenis benda (kg/m 3)

b. Melayang
Benda akan melayang jika gaya apung sama dengan berat benda.
Syarat benda melayang:

F = b

keterangan :
F = massa jenis fluida (kg/m 3)
b = massa jenis benda (kg/m 3)

c. Tenggelam
Benda akan tenggelam jika gaya apung lebih kecil daripada berat benda.
Syarat benda tenggelam:

F < b

keterangan :
F = massa jenis fluida (kg/m 3)
b = massa jenis benda (kg/m 3)

b. Hidrometer

Dengan prinsip kerja yang sederhana, hidrometer dapat digunakan untuk mengukur massa jenis fluida.
Dengan cara memasukkan hidrometer ke fluida yang akan diukur massa jenisnya, maka massa jenis fluida
dapat diketahui secara langsung.

c. Kapal Laut

Kapal laut dibuat berongga, sehingga volume kapal menjadi besar, akibatnya volume air yang dipindahkan
juga besar. Dengan demikian gaya apung kapal juga besar, maka kapal tidak tenggelam. Kapal yang sarat
penumpang, volume kapal yang tenggelam akan lebih besar daripada volume kapal kosong.

d. Kapal Selam
Kapal selam memiliki rongga atau tangki yang dilengkapi dengan katup air dan katup udara. Supaya dapat
tenggelam, maka katup air pada tangki dibuka sehingga air masuk dan udara dikeluarkan melewati katup
udara. Akibatnya, kapal bertambah berat sehingga gaya apung lebih kecil dari gaya beratnya, akibatnya
kapal menyelam. Sebaliknya untuk dapat muncul lagi di permukaan, air dalam tangki dipompa dan udara
masuk lewat katup udara ke dalamnya. Dengan cara ini gaya apung kapal lebih besar daripada berat kapal,
sehingga kapal terapung.

e. Baton Udara

Udara merupakan fluida, sedangkan balon sebagai benda yang melayang di udara. Sesuai dengan hukum
Archimedes, balon yang berisi gas helium (He) memiliki massa jenis lebih kecil dari masa jenis udara pada
umumnya, akibatnya balon akan melayang di udara.

Contoh soal !
1. Sebuah titik P berada 3 cm diatas dasar sebuah bak yang berisi alcohol (= 0,8 g/cm 3). Alkohol di dalam
bak setinggi 15 cm. Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2 , hitunglah:

a. Tekanan hidrostatis dititik A


b. Tekanan hidrostatis dititik B yang berada 5 cm dari dasar bejana.

Penyelesaian :

Diketahui:
al = 0,8 g/cm3 = 800 kg/m3
g = 9,8 m/s2
hA = 15 cm 3 cm = 12 cm
hB = 15 cm 5 cm = 10 cm

Ditanyakan :
a. A
b. B

Jawab:

a. A = g hA

= (800 kg/m3) (9,8 m/s2) (0,12m)

= 940,8 N/m2

Jadi, tekanan hidrostatis di titik A sebesar 940,8 N/m2

b. B = g hB

= (800 kg/m3) (9,8 m/s2) (0,1m)

=784 N/m2

Jadi, tekanan hidrostatis di titik A sebesar 784 N/m 2


2. Sebuah silet sepanjang 4,3 cm siletakkan di permukaan air hingga terapung. Apabila massa silet 0,25
gram dan g = 10 m/s2 , berapa besar tegangan permukaan air?

Penyelesaian :

Diketahui :
= 4,3 cm = 4,3 x 10-2 m
g = 10 m/s2
m = 0,25 g = 2,5 x 10-4 kg

ditanyakan= g

jawab :

Jadi, tegangan permukaan air sebesar 0,058 N/m

Anda mungkin juga menyukai