038p/Komdik/PPK-CP/RSAS 0 1/2 Ditetapkan oleh, STANDAR Tanggal Direktur, 31 Maret 2020 PROSEDUR OPERASIONAL dr. Beni Cahyo Kuncoro NIK. 13104200469 1. Pengertian (Definisi) Kekeruhan pada lensa mata. 2. Anamnesis Penurunan tajam pengelihatan perlahan – lahan, dapat disertai keluhan silau 3. Pemeriksaan Fisik 1. Visus lebih baik dari 6/18 atau 0.3 2. Tonometri 3. Slitlamp Biometri 4. Funduskopi. 4. Kriteria Diagnosis 1. Memenuhi kriteria anamnesis 2. Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik 1,3, dan 4 5. Diagnosa Kerja Katarak Senilis (H.25) 6. Diagnosa Banding 1. Katarak Komplikata 2. Katarak dengan diabetes melitus dan hipertensi 7. Pemeriksaan 1. Keratometri Penunjang 2. Biometri 3. Laboratorium : gula darah acak 4. Tekanan darah 8. Tata laksana 1. Operasi katarak menggunakan tehnik fakoemulsifikasi dilakukan penurunan visus sudah menyebabkan gangguan aktifitas sehari – hari 2. Operasi dilakukan dengan bius lokal 3. Operasi dilakukan tanpa disertai rawat inap 4. Operasi katarak disertai dengan implantasi lensa intra okuler (IOL) secara primer, kecuali bila tidak memungkinkan 5. Pengobatan pasca operasi : a. Topikal antibiotik 4 minggu b. Topikal steroid 4 minggu c. Bila diperlukan untuk mencegah komplikasi paska operasi dapat diberikan antibiotik oral, steroid injeksi atau oral, anti glaukoma oral dengan lama pemberian sesuai kebutuhan 6. Follow up Paska Operasi : a. 1 hari paska operasi b. Minggu ke 1 paska operasi c. Minggu ke 3 paska operasi d. 2 bulan paska operasi untuk pemberian kacamata 9. Edukasi 1. Penjelasan rencana tindakan, lama tindakan, resiko dan komplikasi tindakan 2. Penjelasan alternatif tindakan 10. Prognosis 1. Advitam : dubia adbonam 2. Ad sanationam : dubia adbonam 3. Ad fungsionam : dubia adbonam 11. Komplikasi paska 1. Intraoperatif : operasi dan a. Posterior capsule rupture penanganannya b. Suprachoroidal hemorrhage c. Dropped nucleus 2. Early Postoperatif : a. Endopthalmitis b. Wound leak c. Komplikasi terkait IOP d. Edema Kornea e. Cystoid macular edema 3. Late Postoperatif : a. Late endopthalmitis b. Wound astigmatism c. Glaukoma d. Bullous keratopathy e. Posterior capsule opacification f. Ablatio retina 12. Tingkat evidens IV 13. Tingkat rekomendasi C 14. Penelaah kritis 1. dr. Darwan Triyono, Sp.M 2. dr. Dian Hapsari, Sp.M 15. Kepustakaan 1. Vaughan D, Asbury T : general Opthalmology,15th ed, lange medical pub, California, 1995 pp 160, 164-165 2. Basic and clinical science course: Lens and Cataract, the Foundation of AAO, 2016 – 2017, pp30-36,40-45, 96-110 3. Pedoman Dignosis dan Terapi bagian / SMF Ilmu Kesehatan Mata RSU dr Soetomo Surabaya, 2006