Anda di halaman 1dari 2

Kriteria Diagnosis 1.

Anannesis
2.
Pemeriksaan fisik
A. Retinopati Diabetik nonproliferatif
a. Very mild : mikroaneurisma tanpa
kelainan vaskuler lain
b. Mild : mikroaneurisma, perdarahan
RS. AURA SYIFA PANDUAN PRAKTIS KLINIS
retina, eksudat, cotton wol spot, dan
KEDIRI irma –
c. Moderate :
- Perdarhan retina berat di 1-3 kuadran
DIABETIC RETINOPATHY atau IRMA (ICD 10 : H 36.0)
ringan
- Venous beading yang signifikan
terbatas pada 1 kuadran
- IRMA pada 1 kuadran
No. Dokumen - Cotton wool spot
No. Revisi Halaman
039p/Komdik/PPK-CP/RSAS d. Severe 0: 1/4
- Perdarahan intraretinal difus dan
STANDAR mikroanerisma pada 4 kuadran
Ditetapkan oleh,
OPERASIONAL - Venous beading Direktur,kuadran
pada 2
- IRMA pada 1 kuadran
PROSEDUR Tanggal
e. Very Severe :
27 Maret 2016
- Dua dr.
atauBeni
lebih Cahyo
kriteria severe
Kuncoro
NIK. 13104200469
B.
Retinopati diabetik Proliferatif
Pengertian (Definisi) dengan atau tanpa
Kealinan retina dan sistem vaskuler edema makula
, beserta
komplikasinya yang diakibatkan Diabetes Eye
C. Advanced Diabetic Disease :
Melitus
ditandai adanya perdarahan vitreus
1. Riwayat diabetes lebih dari 5 tahun
Anamnesis atau ditemukannya ablatio retina
2. Tidak selalu ada keluhan dan dapat merupakan
Diagnosis Kerja rujukan
Diabetic dari sejawat
Retinopathy dokter penyakit dalam
(H 36.0)
3. Penuruna visus terjadi bila terdapat iskemia, edema
makula, edema makula, dan/atau retinopati diabetik
Diagnosis Banding 1. proliferatif
Miroaneurisme dan perdarahan
(perdarahan akibat
vitreus, retinopati pada
perdarahan
hipertensi, oklusi vena retina
daerah makula, ablasi retina)
4.2. Kontrol
Perdarahan vitreus(GDP,
gula darah dan neovaskularisasiakibat
2 jam PP, dan HbA1C kelainan
vitreoretina lain
5. Riwayat pengobatan (OAD, dan/atau insulin)
6. Riwayat penyakit penyerta (hipertensi, dislipidemia)
Pemeriksaan Penunjang 1. Indirect
dan Opthalmoscopy
faktor resiko (obesitas, untuk mengetahui gambaran
merokok)
segmen posterior (ref 4)

Pemeriksaan Fisik 1 Pemeriksaan


2. Flourescinvisus terbaik (BCVA)
Angiography (FFA) : dilakukan dengan
untuk mengetahui
snellen chart,mikroaneurisma
adanya bila tidak bisa yangdengan
berdifusihitung jari/
atau tidak
lambaian tangan/
berdifusi, senter.hipoksia atau iskemia, adanya
daerah
neovaskularisasi
2 Pemeriksaan segmen dianterior
retina, dilakukan
papil maupunpada vitreus.
kedua
mata Melihat
dengandengan
slitlamppasti adanya edema makula atau di
biomicroscopy
retina, serta
3 Pemeriksaan IRMA.dengan
tonometri Dapat tonometer
digunakan Schiotz
untuk
membedakan
dilakukan edema pupil
sebelum dilatasi makula tipe difus atau fokal.
Diutamakan
4 Dilatasi pupil denganpada kasus
jalan moderate
pemberianNPDR tetesdengan
mata
edema makula yang akan dilakukan fotokoagulasi
Tropicamide 0,5% dan/atau Phenylephrine 10%,
laser fokal/grid. (ref 10)
dilakukan punctal occlusion pada penderita dengan
kelainan kardiovaskular
5 Pemeriksaan
3. Optical Coherencekedua mata dengan oftalmoskop
Tomography (OCT) untuk
direkmengetahui
dan/atau indirek :
kuantitas dari edema makula,
a. Pada retinopativitreoretina
abnormalitas diabetik nonproliferatif:
interface (VMT). didapatkan
Dilakukan
adanya
pada kasus mikroaneurisma,
NPDR/PDR dengan perdarahan
CSME (ref 3) retina,
eksudat lunak atau keras.
b.4. Pada retinopati
Pemeriksaan diabetik proliferatif:
laboratorium darah lengkap, didapatkan
GDP, 2
neovaskularisasi,
jam PP, HbA1C, RFT, perdarahan di (ref
dan profil lipid sub 1) hialoid,
terbentuknya jaringan ikat vitreoretinal sampai
terjadinya ablatio retina traksional
c. Edema makula

Terapi 1. Medika Mentosa : regulasi darah dan penyakit


penyerta oleh spesialisasi terkait (ref 8)

2. Konservatif follow up rutin sesuai jadwal yang


ditentukan pada kasus very mild – severe NPDR tanpa
Kepustakaan 1. Al-Amer RM, Khader Y, Malas S, Abu Yaghi N,
Al-Bdour M, Ajlouni K, 2008. Prevalence and Risk
Factor of Diabetic Retinopathy among Jordanian
patient With type 2 Diabetes : Digital Journal of
Ophthalmology 14 (2).
2. Chun DW, Heier JS, Topping TM, Duker JS,
Bnakert JM. A pilot Study of Multiple Intravitreal
Injections of Ranibizumab in Patients with Center
involving Clinical significant Diabetic Macular
Edema. 2006. Ophthalmology, vol 113, pp 1706-
1712
3. Goebel, Winfried MD, Kretzmar-Gross, Tatjana
MD, 2002. Retinal Thickness in Diabetic
Retinopathy : A Study Using Optical Coherence
Tomography (OCT) : The Journal of Retinal and
Vitreus Disease 22(6): 759-767.
4. J-Y Ku, Landers J, Henderson T, Craig JE. 2013.
The Reability of Single-Field Fundus Photography
in screening for diabetic retinopathy: The Central
Australian Ocular Health Study: The Medical
Journal of Australia 198(2): 93-96.
5. Lopez F, Gomes UF, Rodrigues-Cid MJ, Arias L,
2012. Clinical Study. Triamcinolon and
Bevacizumab as adjunctive Therapies to
Panretinal Photocoagulation for Proliferative
Diabetic Retinopathy: ISRN Ophthalmology ,
Article ID 267643.
6. Praidou A, Androudi S, Brazitikos P, Karakiulakis
G, Papakonstantinou E, Tsinopolous I, Dimitrakos
S, 2014. Clinical Study. Diabetic Retinopathy
Treated with Laser Photocoagulation and the
Indirect Effect on glicemic Control: Journal of
Diabetes Research. Article ID 158251
7. Regillo C, et All, 2011-2012. Basic and Clinical
Course: Retina and Vitreus. San Francisco: LEO
American Academy of Opthalmology Section 12.
Pp 109-132
8. The ACCORD Study Group and ACCORD Eye
Study Group, 2010. Effect of Medical Therapiest
on Retinopathy Progression in Type 2 Diabetes:
The New England Journal of Medicine 363: 233-
234
9. Graton I, Gazocchi M, Smomini, Fattori CM, 2005,
Argon Laser Photocoagulation in the management
of Retinal Detachment and perdisposising Lession:
Laser Surgery and Medicine 4(4): 337-344
10. The Diabetic Retinopathy Vitrectomy Research
Study Group, 2015. Early Vitrectomy For Severe
Proliferative Diabetic retinopathy in Eyes With Useful
Vision. Clinical Application of Result of randomized
Trial-Diabetic Retinopathy Vitrectomy Study Report
4. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/SO161-
6420(88)33014-9
11. Wessel M, Nair N, Aaker GD, Ehrlich JR, D’Amico
DJ, Kiss S. 2011. Pheripheral Retinal Ischemia, as
Evaluated By Ultra-widefield Fluorescein
Angiography, is associated With Diabetic Macular
Oedema: British Journal of Ophthalmology. Doi:
10.13.1136/bjophthalmol-2011-300774

Anda mungkin juga menyukai