Anda di halaman 1dari 2

RETINOPATI DIABETIK

No. Dokumen : 02.05/PKL/063


SOP No. Revisi :0
TanggalTerbit : 02 Februari 2017
Halaman : 1/2

Pemerintah
Puskesmas DTP
Kabupaten Bandung
Jayagiri
Barat dr. Yaniar Ratnadewi
NIP. 196901182005012003

1. Pengertian No. ICD-10 : H36.0 Diabetic retinopathy


Retinopati diabetik adalah suatu mikroangiopati yang mengenai prekapiler
retina, kapiler dan venula, sehingga menyebabkan oklusi mikrovaskuler dan
kebocoran vaskuler, akibat kadar gula darah yang tinggi dan lama.
Retinopati diabetik dapat menyebabkan penurunan visus dan kebutaan,
terutama akibat komplikasi seperti edema makula, perdarahan vitreus,
ablasio retina traksional dan glaukoma neovaskular. Penyebab kebutaan ke
5 terbesar secara global (WHO, 2007). Setidaknya terdapat 171 juta
penduduk dunia yang menyandang diabetes melitus, yang akan meningkat
menjadi dua kali lipat pada tahun 2030 menjadi 366 juta. Setelah 15 tahun,
sekitar 2% penyandang diabetes dapat menjadi buta, dan sekitar 10%
mengalami gangguan penglihatan berat. Setelah 20 tahun, retinopati
diabetik dapat ditemukan pada 75% lebih penyandang diabetes. Terdapat
dua tahap retinopati diabetik yaitu non-proliferative diabetic retinopathy
(NPDR) dan proliferative diabetic retinopathy (PDR).
2. Tujuan Sebagai panduan tatalaksana retino diabetik di Puskesmas DTP Jayagiri
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Jayagiri Nomor KEP/KA-PKM//MNJ-
01/II/2017 tanggal. 02-02-2017 tentang Jenis Pelayanan Yang Disediakan
4. Referensi 1. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan bahan 1. Snellen chart
2. Oftalmoskop
3. Tropikamid 1% tetes mata untuk melebarkan pupil
6. Langkah- Keluhan
langkah 1. Tidak ada keluhan penglihatan
2. Penglihatan buram terjadi terutama bila terjadi edema makula
3. Floaters atau penglihatan mendadak terhalang akibat komplikasi
perdarahan vitreus dan / atau ablasio retina traksional
Faktor Risiko
1. Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol dengan baik
2. Hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik
3. Hiperlipidemia
Pemeriksaan Fisik
1. Riwayat diabetes mellitus (tipe I / tipe II).
2. Mata tenang dengan atau tanpa penurunan visus.
3. Pada pemeriksaan funduskopi pupil lebar pada retina dapat
ditemukan perdarahan retina, eksudat keras, pelebaran vena, dan
mikroaneurisma (pada NPDR), yang pada kondisi lebih lanjut
disertai neovaskularisasi di diskus optik atau di tempat lain di retina
(pada PDR).
4. Pada keadaan berat ditemukan neovaskularisasi iris (rubeosis iridis).
RETINOPATI DIABETIK
Puskesmas DTP No. Dokumen : 02.05/PKL/063 Dr. Yaniar
Jayagiri No. Revisi :0 Ratnadewi
SOP
TanggalTerbit : 02 Februari 2017
Halaman : 2/2

5. Refleks cahaya pada pupil normal, pada kerusakan retina yang luas
dapat ditemukan RAPD (Relative Aferent Pupilary Defect), serta
penurunan refleks pupil pada cahaya langsung dan tak langsung
normal.
Pemeriksaan Penunjang tidak ada
Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, teruttama
funduskopi
Penatalaksanaan
1. Setiap pasien yang terdiagnosis diabetes melitus perlu segera dilakukan
pemeriksaan mata, sekalipun belum ada keluhan mata.
2. Apabila tidak didapatkan tanda-tanda retinopati, pasien harus diperiksa
ulang dalam waktu 1 tahun (follow-up).
3. Apabila didapatkan tanda-tanda retinopati, pasien perlu dirujuk ke dokter
spesialis mata.
Konseling dan Edukasi
1. Kontrol gula darah dan pengendalian faktor sistemik lain (hipertensi,
hiperlipidemia) penting untuk memperlambat timbulnya atau progresifitas
retinopati diabetik.
2. Setiap pasien diabetes perlu menjalani pemeriksaan mata awal (skrining),
diikuti pemeriksaan lanjutan minimal 1 kali dalam setahun.
3. Menjelaskan bahwa bila dirujuk, kemungkinan memerlukan terapi
fotokoagulasi laser, yang bertujuan mencegah progresifitas retinopati
diabetik. Pada kondisi berat (perdarahan vitreus, ablasio retina)
kemungkinan perlu tindakan bedah.
7. Bagan Alir -
8. Hal-hal yang Diagnosis banding
harus 1. Oklusi vena retina
diperhatikan 2. Retinopati hipertensi
Komplikasi
1. Perdarahan vitreus
2. Edema makula diabetik
3. Ablasio retina traksional
4. Glaukoma neovaskular
Kriteria Rujukan
Setiap pasien diabetes yang ditemukan tanda-tanda retinopati diabetik
sebaiknya dirujuk ke dokter mata.
Prognosis
1. Ad vitam : Dubia ad bonam
2. Ad functionam : Dubia ad malam
3. Ad sanationam : Dubia ad malam
9. Unit Terkait
10. Dokumen
Terkait
11. Rekaman
Historis Tanggal mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai