Anda di halaman 1dari 2

DEPRESI

No. Kode : SPO/UKP/RJ/ Ditetapkan Oleh


Terbitan : 3 Maret 2022 Kepala Puskesmas
Tgl. Mulai Berlaku : Indrajaya
SPO Halaman : 1/2

dr. Yuli Zahrina


NIP.197607222001122003

PENGERTIAN Gangguan mental yang ditandai dengan munculnya gejala penurunan mood,
kehilangan minat terhadap sesuatu, perasaan bersalah, gangguan tidur atau
nafsu makan, kehilangan energi, dan penurunan konsentrasi (World Health
Organization, 2010).
TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam penanganan Depresi.
INDIKASI Dilakukan pada pasien dengan tanda dan gejala Depresi.

KONTRA INDIKASI -

PERSIAPAN Persiapan klien :


1. Menyapa pasien dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas pasien
3. Menanyakan keluhan utama dan anamnesis singkat
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
6. Mencuci tangan dengan teknik aseptik
7. Meminta pasien pada posisi yang nyaman

ALAT DAN BAHAN Obat Anti Depresan

PROSEDUR 1. Petugas melakukan anamnesa. Pasien mungkin datang dengan


keluhan :
a. Mengemukakan satu atau lebih gejala fisik (misalnya
kelelahan atau rasa nyeri)
b. Pemeriksaan selanjutnya ditemukan gejala depresi atau
kehilangan minat akan hal-hal yang menjadi kebiasaannya)
c. Iritabilitas ( cepat marah, cepat tersinggung) kadang-kadang
merupakan masalah yang dikemukakan.
d. Khusus pada anak dan remaja sering depresi bermanifestasi
dalam bentuk gejala gangguan tingkah laku, menarik diri atau
perilaku "acting out" ( misalnya sikap menantang, ngebut,
mencari perkelahian dan perilaku mencederai diri lainnya)
e. Beberapa kelompok tertentu termasuk kelompok resiko
tinggi, misalnya mereka yang baru saja melahirkan atau yang
mengalami stroke, mereka yang menderita penyakit parkinson
atau sklerosis multiple.

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik umum seperti, tensi, nadi,


suhu dan pemeriksaan head to toe.
3. Menegakkan diagnosa klinis berdasarkan anamnesis pemeriksaan
fisik dengan pedoman diagnostik :

Gejala utama dari depresi (pada derajat depresi ringan, sedang dan
berat)
- Efek emosi
- Kehilangan minat dan kegembiraan
- Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan cepat lelah
(rasa lelah yang nyata setelah bekerja sebentar saja).
Gejala lainnya :
- Konsentrasi dan perhatian berkurang.
- Harga diri dan kepercayaan diri berkurang.
- Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna.
- Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis.
- Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri.
- Tidur terganggu.
- Nafsu makan berkurang.

4. Petugas memberi terapi obat antidepresan.


Berikan antidepresan sampai mencapai dosis efektif ( misalnya
imipramine), dimulai dengan dosis 25-50 mg setiap malam dan
dinaikkan sampai 100-150 mg dalam dosis terbagi. Pada pasien usia
lanjut atau sakit fisik, berikan dosis yang lebih rendah atau
menggunakan antidepresan lain dengan efek samping yang minimal.
5. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan.
6. Petugas melakukan konsul pada spesialis jiwa jika diperlukan.
7. Petugas melakukan konseling dan edukasi pada keluarga
o jelaskan kepada pasien bahwa medikasi harus diminum setiap
hari, bahwa perbaikan akan terjadi dalam 2-3 Minggu sesudah
medikasi dimulai dan mungkin akan timbul efek samping
ringan tapi biasanya menghilang dalam 7-10 hari. Tekan kan
bahwa pasien harus berkonsultasi dengan dokter sebelum
menghentikan obat.
o lanjutkan pemberian antidepresan sekurang-kurangnya 3
bulan sesudah keadaan membaik.
o informasikan pada pasien dan keluarga bahwa depresi adalah
penyakit yang lazim dan tersedia terapi yang efektif. Depresi
bukan merupakan kelemahan atau kemalasan, pasien
berupaya keras untuk mengatasi tapi tidak berdaya.
8. Petugas medis melakukan rujukan apabila pada kasus depresi lebih
berat.
HAL-HAL YANG Pasien dirujuk apabila pada kasus depresi lebih berat.
PERLU
DIPERHATIKAN
UNIT TERKAIT 1. Poli Jiwa
2. Ugd
DOKUMEN TERKAIT 1. Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai