Anda di halaman 1dari 3

DEPRESI

NO.DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

PROSEDUR TGL TERBIT


TETAP
PENGERTIAN Gangguan mental yang ditandai dengan munculnya gejala
penurunan mood, kehilangan minat terhadap sesuatu, perasaan
bersalah, gangguan tidur atau nafsu makan, kehilangan energi, dan
penurunan konsentrasi (World Health Organization, 2010).
TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam penanganan Depresi.
INDIKASI Dilakukan pada pasien dengan tanda dan gejala Depresi.

KONTRA -
INDIKASI
PERSIAPAN Persiapan klien :
1. Menyapa pasien dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas pasien
3. Menanyakan keluhan utama dan anamnesis singkat
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
6. Mencuci tangan dengan teknik aseptik
7. Meminta pasien pada posisi yang nyaman

ALAT DAN Obat Anti Depresan


BAHAN
PROSEDUR 1. Petugas melakukan anamnesa. Pasien mungkin datang
dengan keluhan :
a. Mengemukakan satu atau lebih gejala fisik (misalnya
kelelahan atau rasa nyeri)
b. Pemeriksaan selanjutnya ditemukan gejala depresi
atau kehilangan minat akan hal-hal yang menjadi
kebiasaannya)
c. Iritabilitas ( cepat marah, cepat tersinggung)
kadang-kadang merupakan masalah yang
dikemukakan.
d. Khusus pada anak dan remaja sering depresi
bermanifestasi dalam bentuk gejala gangguan
tingkah laku, menarik diri atau perilaku "acting out"
( misalnya sikap menantang, ngebut, mencari
perkelahian dan perilaku mencederai diri lainnya)
e. Beberapa kelompok tertentu termasuk kelompok
resiko tinggi, misalnya mereka yang baru saja
melahirkan atau yang mengalami stroke, mereka
yang menderita penyakit parkinson atau sklerosis
multiple.

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik umum seperti, tensi,


nadi, suhu dan pemeriksaan head to toe.
3. Menegakkan diagnosa klinis berdasarkan anamnesis
pemeriksaan fisik dengan pedoman diagnostik :

Gejala utama dari depresi (pada derajat depresi ringan,


sedang dan berat)
- Efek emosi
- Kehilangan minat dan kegembiraan
- Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan
cepat lelah (rasa lelah yang nyata setelah bekerja sebentar
saja).

Gejala lainnya :
- Konsentrasi dan perhatian berkurang.
- Harga diri dan kepercayaan diri berkurang.
- Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna.
- Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis.
- Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri.
- Tidur terganggu.
- Nafsu makan berkurang.

4. Petugas memberi terapi obat antidepresan.


Berikan antidepresan sampai mencapai dosis efektif
( misalnya imipramine), dimulai dengan dosis 25-50 mg
setiap malam dan dinaikkan sampai 100-150 mg dalam
dosis terbagi. Pada pasien usia lanjut atau sakit fisik, berikan
dosis yang lebih rendah atau menggunakan antidepresan lain
dengan efek samping yang minimal.
5. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan.
6. Petugas melakukan konsul pada spesialis jiwa jika
diperlukan.
7. Petugas melakukan konseling dan edukasi pada keluarga
o jelaskan kepada pasien bahwa medikasi harus
diminum setiap hari, bahwa perbaikan akan terjadi
dalam 2-3 Minggu sesudah medikasi dimulai dan
mungkin akan timbul efek samping ringan tapi
biasanya menghilang dalam 7-10 hari. Tekan kan
bahwa pasien harus berkonsultasi dengan dokter
sebelum menghentikan obat.
o lanjutkan pemberian antidepresan sekurang-
kurangnya 3 bulan sesudah keadaan membaik.
o informasikan pada pasien dan keluarga bahwa
depresi adalah penyakit yang lazim dan tersedia
terapi yang efektif. Depresi bukan merupakan
kelemahan atau kemalasan, pasien berupaya keras
untuk mengatasi tapi tidak berdaya.
8. Petugas medis melakukan rujukan apabila pada kasus
depresi lebih berat.
HAL-HAL YANG Pasien dirujuk apabila pada kasus depresi lebih berat.
PERLU
DIPERHATIKAN
UNIT TERKAIT 1. Poli Jiwa
2. Rawat Inap Jiwa
3. Ugd
DOKUMEN 1. Rekam Medik
TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai