Anda di halaman 1dari 39

[CRS: Case Report Session]

NON-PROLIFERATIVE
DIABETIC
RETINOPATHY
Preseptor :
dr. Julita, Sp.M
Irghea Puti Raudha 1840312238
Reno Hulandari 1840312244
Fariz Hidayatullah 1840212247
PENDAHULUAN
BAB I

2
Retinopati diabetik adalah suatu mikroangiopati
progresif yang ditandai oleh kerusakan dan sumbatan
pembuluh-pembuluh darah kecil retina, meliputi arteriol
prekapiler retina, kapiler-kapiler dan vena-vena.

Sebanyak 25% pengidap DM tipe 1 akan mengalami


retinopati setelah 5 tahun terdiagnosis DM, 60%
setelah 10 tahun, dan 80% setelah 15 tahun.
Sebanyak 40% pasien DM tipe 2 akan mengalami
retinopati dalam waktu kurang dari 5 tahun setelah
terdiagnosis DM.

Retinopati diabetik : penyebab utama kebutaan pada usia


reproduktif yang menderita DM
Prevalensi Dunia : 34.6% ( 93 juta populasi)
AS : 28.5% (4.2 juta populasi)
RSUP Dr. M.Djamil : retinopati diabetik merupakan kasus
terbanyak di klinik vitreo-retina

3
▰ Batasan Masalah ▰ Tujuan Penulisan ▰ Metode Penulisan
Case report session Penulisan Case report Penulisan Case report
(CRS) ini akan session ini bertujuan session ini
membantu membahas untuk memahami serta menggunakan berbagai
mengenai definisi, menambah literatur sebagai sumber
etiologi, klasifikasi, pengetahuan tentang kepustakaan.
pathogenesis, non proliferative diabetic
diagnosis, dan retinopathy.
tatalaksana dari non
proliferative diabetic
retinopathy.

4
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II

5
DEFINISI
Retinopati diabetik adalah suatu mikroangiopati
progresif yang ditandai oleh kerusakan dan sumbatan
pembuluh-pembuluh kecil retina, meliputi arteriol
prekapiler retina, kapiler-kapiler dan vena-vena.

ETIOLOGI
Kondisi hiperglikemia menyebabkan perubahan
fisiologis dan biokimia yang akhirnya menyebabkan
kerusakan endotel pembuluh darah

6
KLASIFIKASI RETINOPATI DIABETIKUM

Diabetic
PDR
Maculopathy

NPDR :
- Mild NPDR
- Moderate NPDR Advanced
- Severe NPDR NPDR Diabetic Eye
- Very Severe NPDR Disease
Klasifikasi
Retinopati
diabetik

7
KLASIFIKASI NPDR

▰ NPDR Ringan ▰ NPDR Sedang

8
▰ NPDR Berat ▰ NPDR Sangat Berat

9
KLASIFIKASI DME (Diabetic Macular
Edema)

10
PATOGENESIS

hiperglikemia kronik
Produksi VEGF

disfungsi endotel
Neovaskularisasi

edema retina dan kelemahan


pada dinding kapiler

mikroaneurisma dan
perdarahan

11
MANIFESTASI KLINIS

penurunan penglihatan
yang semakin bertambah Melihat lingkaran –
namun dapat terjadi lingkaran cahaya
penurunan penglihatan
mendadak

kesulitan Melihat bintik gelap dan


membaca cahaya kelap-kelip

12
PRINSIP
DIAGNOSTIK
Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

13
ANAMNESIS

Penurunan visus pada


mata tenang
Adanya riwayat DM

penurunan penglihatan Melihat lingkaran –


yang semakin bertambah lingkaran cahaya
namun dapat terjadi
penurunan penglihatan
mendadak
Melihat bintik gelap dan
cahaya kelap-kelip
▰ Gejala
Subjektif
kesulitan
membaca

14
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

Pemeriksaan visus

Pemeriksaan tekanan
bola mata

Pemeriksaan reflek
cahaya pupil

Pemeriksaan COA dengan


slitlamp

Pemeriksaan COP dengan


funduskopi
15
KARAKTERISTIK PEMERIKSAAN OFTALMOSKOPI

Mikroaneurisma IRMA
di area macular
Bercak perdarahan intraretinal
Perdarahan retina dot-blot “flame shaped”

Eksudat Udem Cotton-wool


kasar retina spot

16
17
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Optical Coherence Tomography


Berguna untuk memantau edema
makula

▰ Angiografi fluoresein
▻ berguna untuk
menentukan kelainan
mikrovaskular pada
retinopati diabetik

18
PENATALAKSANAAN

19
Bedah

Laser

Farmako
Terapi
Life Style
Modification

20
Alur tatalaksana retinopati diabetik

• Retinopati diabetik non-proliferatif derajat


▰ Normal atau minimal NPDR ( ringan-sedang tanpa edem makula yang
Non-Proliferative Diabetic nyata
Retinopathy)
▻ Operasi laser dan FA tidak
▻ Life Style Modification diindikasikan untuk kelompok
▻ Bedah laser, Color Fundus pasien ini. Color Fundus
Photography, Fluorescein Photography dan OCT dari makula
angiography (FA) tidak terkadang dapat membantu sebagai
diindikasikan dasar untuk perbandingan evaluasi
klinis

21
Alur tatalaksana retinopati diabetik

▰ Retinopati diabetik non- ▰ Retinopati diabetik non-


proliferatif derajat ringan- proliferatif derajat berat dan
sedang dengan edem makula retinopati diabetik proliferative
yang nyata bukan resiko tinggi

▻ Indikasi bedah laser ▻ fotokoagulasi panretinal


harus dipertimbangkan dan
▻ Obat anti-VEGF yang dapat tidak boleh ditunda apalagi
digunakan antara lain ketika sudah mencapai
bevacizumab, ranibizumab, stadium proliferatif dengan
atau aflibercept resiko tinggi

22
LAPORAN KASUS
BAB III

23
Identitas Pasien Keluhan Utama:
Nama : Tn. K Kedua mata bertambah kabur sejak 2
Jenis Kelamin : Laki - laki minggu yang lalu.
Usia : 58 tahun
Alamat : Payakumbuh
Pekerjaan : Pegawai Swasta Riwayat Penyakit Sekarang:
Tanggal Pemeriksaan : 8 Oktober 2018 Pasien mengeluh kedua mata bertambah kabur sejak 2
minggu yang lalu
Awalnya pasien merasakan mata kabur sebelah kanan
Riwayat Penyakit Dahulu: sejak 1 tahun yang lalu, namun 2 minggu yang lalu mata
Riwayat trauma mata (-) bertambah kabur pada kedua mata
Riwayat operasi mata (-) Mata kabur bersifat menyeluruh dan dirasakan perlahan
Riwayat diabetes mellitus (+) Pasien sangat kesulitan melihat jarak jauh maupun dekat
Riwayat hipertensi (-) Riwayat penglihatan seperti melihat cahaya (-),
penglihatan seperti asap (-), penglihatan seperti tirai (-)
Mata merah (-), mata berair (-), mata nyeri (-)
Pasien sudah dikenal menderita diabetes mellitus sejak
Riwayat Penyakit Keluarga: tahun 2000 tidak kontrol rutin, pasien mulai kontrol rutin
Terdapat anggota keluarga yang mengalami sejak tahun 2014
diabetes mellitus

24
Vital Sign STATUS OFTALMIKUS OD OS
•Keadaan Umum : Sakit ringan
Visus tanpa koreksi 1/~ Proyeksi Salah 3/60
•Kesadaran : CMC
•Tekanan darah : 110/75 mmHg Visus dengan koreksi - -
•Frekuensi Nadi : 86x/menit Refleks fundus + +
•Frekuensi Nafas : 20x/menit
•Suhu : Afebris Bulu mata hitam, trikiasis (-),
Bulu mata hitam,
Silia / supersilia trikiasis (-),
madarosis (-)
Status Generalisata : Dalam batas normal madarosis (-)

Edema (-) Edema (-)


Palpebra superior Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Massa (-) Massa (-)

Edema (-) Edema (-)


Palpebra inferior Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Massa (-) Massa (-)

Sekret (-) Sekret (-)


Margo Palpebra
Krusta (-) Krusta (-)

Aparat lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal

Hiperemis (-), papil (-), Hiperemis (-), papil (-), folikel (-),
Konjungtiva Tarsalis
folikel (-), sikatrik (-) sikatrik (-)

25
Hiperemis (-), papil (-), Hiperemis (-), papil (-), folikel (-),
Konjungtiva Forniks
folikel (-), sikatrik (-) sikatrik (-)
Hiperemis (-), Injeksi siliar (-) Injeksi Hiperemis (-), Injeksi siliar (-) Injeksi
Konjungtiva Bulbii
konjungtiva (-) konjungtiva (-)
Sklera Warna putih Warna putih
Kornea Bening Bening
Kamera Okuli Anterior Cukup dalam Cukup dalam
Iris Coklat Coklat
Pupil Bulat, RP -/-, Bulat, RP -/-,
Lensa Agak keruh Agak keruh
Korpus vitreum Jernih Jernih
Fundus :
- Media Agak keruh Agak keruh
Bulat, batas tegas, Bulat, batas tegas,
- Papil optikus
C/D 0,3 – 0,4 C/D 0,3 – 0,4
- Pembuluh darah aa:vv 2:3 2:3
Perdarahan (+) dot-blot, Perdarahan (+) dot-blot,
- Retina
hard exudate (+) hard exudate (+) 26
- Makula R. fovea (-), eksudat (+) R. fovea (-), eksudat (+)
Tekanan bulbus okuli Normal (palpasi) Normal (palpasi)

Posisi bulbus okuli Ortho Ortho

Gerakan bulbus okuli Bebas ke segala arah Bebas ke segala arah

Gambar

27
Diagnosis Kerja :
Severe Non-proliferative Diabetic Retinopaty
Anjuran dan edukasi kepada pasien :
(NPDR) ODS + Diabetic Macular Edema
(DME) ODS Kontrol gula darah teratur

Diagnosis Banding : Katarak Senilis


Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Terapi : Inj. Avastin intravitreal ODS Quo ad functionam : dubia ad malam

28
DISKUSI
BAB IV

29
Telah datang seorang laki - laki usia 58 tahun ke poliklinik mata RSUP Dr. M.
Djamil Padang pada tanggal 8 Oktober 2018 dengan diagnosis Severe Non-
proliferative Diabetic Retinopaty (NPDR) ODS + Diabetic Macular Edema (DME)
ODS.

▰ Dari anamnesis ▰ Dari keluhan


didapatkan utama pasien ini
keluhan utama dapat diketahui
berupa ▰ Penglihatan bahwa kelainan
penglihatan kabur dirasakan pada pasien
kedua mata secara termasuk dalam
kabur sejak + 1 perlahan-lahan. kelompok
tahun yang lalu penyakit mata
dan bertambah tenang dengan
kabur sejak 2 penurunan
minggu yang visus perlahan
lalu.
30
▰ Pada riwayat
penyakit pasien,
pasien dikenal ▰ Hal tersebut
mempunyai mengarahkan
riwayat diabetes hipotesis ke
melitus sejak 18 gangguan pada
tahun yang lalu retina akibat
dan mulai diabetes
kontrol rutin melitus, yaitu
sejak 2014 retinopati
untuk diabetik
pengobatan.
31
hiperglikemia

disfungsi endotel

kehilangan perisit dan penebalan membran


basal dari pembuluh darah

oklusi kapiler dan iskemi pembuluh darah

dekompensasi fungsi endotel sebagai


sawar darah retina dan terjadi edema retina

32
gangguan konduksi saraf di
retina dan saraf optik
hasil pemeriksaan fisik pasien
ini yaitu penurunan visus, pada
mata kanan 1/~ proyeksi salah
hambatan fungsi retina dalam dan mata kiri 3/60.
menangkap rangsang cahaya
dan menghambat penyampaian
impuls listrik ke otak

pandangan kabur

33
HASIL PEMERIKSAAN FISIK DAN
PENUNJANG

▰ pemeriksaan ▰ Hasil pemeriksaan


laboratorium funduskopi pada pasien ini
berupa kadar adalah media kedua mata
gula darah yang agak keruh, bentuk papil
akan bulat dan berbatas tegas,
menunjukkan c/d 0,3 – 0,4, dan
hiperglikemia perbandingan arteri dan
pada diabetes vena 2:3. Pada retina
melitus didapatkan perdarahan dot-
blot dan hard exudate

34
pasien dengan diabetes, terjadi
penurunan komposisi perisit di
vaskuler perifer

Perisit yang menurun di kapiler


menyebabkan perembesan plasma
dari kapiler ke jaringan interstisial dan
memicu terjadinya mikroaneurisma

Mikroaneurisma pada retinopati


diabetik akan membentuk gambaran
dot and blot.

35
▰ penebalan retina dan ▰ di diagnosis
ditemukannya hard dengan Severe
exudate di polus Non-proliferative
posterior pada kedua Diabetic Retinopaty
mata menandakan (NPDR) ODS +
adanya Diabetic Diabetic Macular
Macular Edema Edema (DME) ODS
(DME)

36
hiperglikemia kronis

akumulasi sorbitol

sorbitol yang terakumulasi akan


meningkatkan tekanan osmotik dan
menyebabkan cairan masuk ke dalam lensa

Pasien juga
didiagnosis banding mengakibatkan stres oksidatif sehingga
dengan katarak senilis terjadi denaturasi protein lensa
karena tampak lensa
yang keruh
37
Tata laksana mencakup
modifikasi gaya hidup,
Terapi pada mata Terapi yang diberikan
seperti olahraga, berhenti
tergantung dari lokasi pada pasien adalah
merokok, mengendalikan
dan keparahan injeksi Bevacizumab
kadar gula darah,
retinopatinya intravitreal ODS
tekanan darah, lemak
darah, dan IMT

Diabetes melitus, secara umum, dan retinopati


diabetik, secara khusus, merupakan kondisi
progresif, perlu kontrol teratur ke dokter
38
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai