NON-PROLIFERATIVE
DIABETIC
RETINOPATHY
Preseptor :
dr. Julita, Sp.M
Irghea Puti Raudha 1840312238
Reno Hulandari 1840312244
Fariz Hidayatullah 1840212247
PENDAHULUAN
BAB I
2
Retinopati diabetik adalah suatu mikroangiopati
progresif yang ditandai oleh kerusakan dan sumbatan
pembuluh-pembuluh darah kecil retina, meliputi arteriol
prekapiler retina, kapiler-kapiler dan vena-vena.
3
▰ Batasan Masalah ▰ Tujuan Penulisan ▰ Metode Penulisan
Case report session Penulisan Case report Penulisan Case report
(CRS) ini akan session ini bertujuan session ini
membantu membahas untuk memahami serta menggunakan berbagai
mengenai definisi, menambah literatur sebagai sumber
etiologi, klasifikasi, pengetahuan tentang kepustakaan.
pathogenesis, non proliferative diabetic
diagnosis, dan retinopathy.
tatalaksana dari non
proliferative diabetic
retinopathy.
4
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
5
DEFINISI
Retinopati diabetik adalah suatu mikroangiopati
progresif yang ditandai oleh kerusakan dan sumbatan
pembuluh-pembuluh kecil retina, meliputi arteriol
prekapiler retina, kapiler-kapiler dan vena-vena.
ETIOLOGI
Kondisi hiperglikemia menyebabkan perubahan
fisiologis dan biokimia yang akhirnya menyebabkan
kerusakan endotel pembuluh darah
6
KLASIFIKASI RETINOPATI DIABETIKUM
Diabetic
PDR
Maculopathy
NPDR :
- Mild NPDR
- Moderate NPDR Advanced
- Severe NPDR NPDR Diabetic Eye
- Very Severe NPDR Disease
Klasifikasi
Retinopati
diabetik
7
KLASIFIKASI NPDR
8
▰ NPDR Berat ▰ NPDR Sangat Berat
9
KLASIFIKASI DME (Diabetic Macular
Edema)
10
PATOGENESIS
hiperglikemia kronik
Produksi VEGF
disfungsi endotel
Neovaskularisasi
mikroaneurisma dan
perdarahan
11
MANIFESTASI KLINIS
penurunan penglihatan
yang semakin bertambah Melihat lingkaran –
namun dapat terjadi lingkaran cahaya
penurunan penglihatan
mendadak
12
PRINSIP
DIAGNOSTIK
Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
13
ANAMNESIS
14
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Pemeriksaan visus
Pemeriksaan tekanan
bola mata
Pemeriksaan reflek
cahaya pupil
Mikroaneurisma IRMA
di area macular
Bercak perdarahan intraretinal
Perdarahan retina dot-blot “flame shaped”
16
17
PEMERIKSAAN PENUNJANG
▰ Angiografi fluoresein
▻ berguna untuk
menentukan kelainan
mikrovaskular pada
retinopati diabetik
18
PENATALAKSANAAN
19
Bedah
Laser
Farmako
Terapi
Life Style
Modification
20
Alur tatalaksana retinopati diabetik
21
Alur tatalaksana retinopati diabetik
22
LAPORAN KASUS
BAB III
23
Identitas Pasien Keluhan Utama:
Nama : Tn. K Kedua mata bertambah kabur sejak 2
Jenis Kelamin : Laki - laki minggu yang lalu.
Usia : 58 tahun
Alamat : Payakumbuh
Pekerjaan : Pegawai Swasta Riwayat Penyakit Sekarang:
Tanggal Pemeriksaan : 8 Oktober 2018 Pasien mengeluh kedua mata bertambah kabur sejak 2
minggu yang lalu
Awalnya pasien merasakan mata kabur sebelah kanan
Riwayat Penyakit Dahulu: sejak 1 tahun yang lalu, namun 2 minggu yang lalu mata
Riwayat trauma mata (-) bertambah kabur pada kedua mata
Riwayat operasi mata (-) Mata kabur bersifat menyeluruh dan dirasakan perlahan
Riwayat diabetes mellitus (+) Pasien sangat kesulitan melihat jarak jauh maupun dekat
Riwayat hipertensi (-) Riwayat penglihatan seperti melihat cahaya (-),
penglihatan seperti asap (-), penglihatan seperti tirai (-)
Mata merah (-), mata berair (-), mata nyeri (-)
Pasien sudah dikenal menderita diabetes mellitus sejak
Riwayat Penyakit Keluarga: tahun 2000 tidak kontrol rutin, pasien mulai kontrol rutin
Terdapat anggota keluarga yang mengalami sejak tahun 2014
diabetes mellitus
24
Vital Sign STATUS OFTALMIKUS OD OS
•Keadaan Umum : Sakit ringan
Visus tanpa koreksi 1/~ Proyeksi Salah 3/60
•Kesadaran : CMC
•Tekanan darah : 110/75 mmHg Visus dengan koreksi - -
•Frekuensi Nadi : 86x/menit Refleks fundus + +
•Frekuensi Nafas : 20x/menit
•Suhu : Afebris Bulu mata hitam, trikiasis (-),
Bulu mata hitam,
Silia / supersilia trikiasis (-),
madarosis (-)
Status Generalisata : Dalam batas normal madarosis (-)
Hiperemis (-), papil (-), Hiperemis (-), papil (-), folikel (-),
Konjungtiva Tarsalis
folikel (-), sikatrik (-) sikatrik (-)
25
Hiperemis (-), papil (-), Hiperemis (-), papil (-), folikel (-),
Konjungtiva Forniks
folikel (-), sikatrik (-) sikatrik (-)
Hiperemis (-), Injeksi siliar (-) Injeksi Hiperemis (-), Injeksi siliar (-) Injeksi
Konjungtiva Bulbii
konjungtiva (-) konjungtiva (-)
Sklera Warna putih Warna putih
Kornea Bening Bening
Kamera Okuli Anterior Cukup dalam Cukup dalam
Iris Coklat Coklat
Pupil Bulat, RP -/-, Bulat, RP -/-,
Lensa Agak keruh Agak keruh
Korpus vitreum Jernih Jernih
Fundus :
- Media Agak keruh Agak keruh
Bulat, batas tegas, Bulat, batas tegas,
- Papil optikus
C/D 0,3 – 0,4 C/D 0,3 – 0,4
- Pembuluh darah aa:vv 2:3 2:3
Perdarahan (+) dot-blot, Perdarahan (+) dot-blot,
- Retina
hard exudate (+) hard exudate (+) 26
- Makula R. fovea (-), eksudat (+) R. fovea (-), eksudat (+)
Tekanan bulbus okuli Normal (palpasi) Normal (palpasi)
Gambar
27
Diagnosis Kerja :
Severe Non-proliferative Diabetic Retinopaty
Anjuran dan edukasi kepada pasien :
(NPDR) ODS + Diabetic Macular Edema
(DME) ODS Kontrol gula darah teratur
28
DISKUSI
BAB IV
29
Telah datang seorang laki - laki usia 58 tahun ke poliklinik mata RSUP Dr. M.
Djamil Padang pada tanggal 8 Oktober 2018 dengan diagnosis Severe Non-
proliferative Diabetic Retinopaty (NPDR) ODS + Diabetic Macular Edema (DME)
ODS.
disfungsi endotel
32
gangguan konduksi saraf di
retina dan saraf optik
hasil pemeriksaan fisik pasien
ini yaitu penurunan visus, pada
mata kanan 1/~ proyeksi salah
hambatan fungsi retina dalam dan mata kiri 3/60.
menangkap rangsang cahaya
dan menghambat penyampaian
impuls listrik ke otak
pandangan kabur
33
HASIL PEMERIKSAAN FISIK DAN
PENUNJANG
34
pasien dengan diabetes, terjadi
penurunan komposisi perisit di
vaskuler perifer
35
▰ penebalan retina dan ▰ di diagnosis
ditemukannya hard dengan Severe
exudate di polus Non-proliferative
posterior pada kedua Diabetic Retinopaty
mata menandakan (NPDR) ODS +
adanya Diabetic Diabetic Macular
Macular Edema Edema (DME) ODS
(DME)
36
hiperglikemia kronis
akumulasi sorbitol
Pasien juga
didiagnosis banding mengakibatkan stres oksidatif sehingga
dengan katarak senilis terjadi denaturasi protein lensa
karena tampak lensa
yang keruh
37
Tata laksana mencakup
modifikasi gaya hidup,
Terapi pada mata Terapi yang diberikan
seperti olahraga, berhenti
tergantung dari lokasi pada pasien adalah
merokok, mengendalikan
dan keparahan injeksi Bevacizumab
kadar gula darah,
retinopatinya intravitreal ODS
tekanan darah, lemak
darah, dan IMT