Anda di halaman 1dari 55

CARDIOTOCOGRAPHY (CTG)

Alvin Alkhaliq
Reno Hulandari

Preseptor:
dr. H. Defrin, SpOG (K)
LATAR BELAKANG
Pemantauan Kesejahteraan Janin
• Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian
perinatal yang disebabkan oleh penyulit - penyulit hipo
ksia janin dalam rahim antara lain dengan melakukan
pemantauan kesejahteraan janin.
• Kardiotokografi (CTG) adalah suatu alat elektronik yan
g digunakan untuk memonitor hubungan antara denyut
jantung janin dan kontraksi uterus
• Pada CTG terdapat tiga komponen yang dipantau yait
u denyut jantung janin (DJJ), kontraksi rahim dan gera
k janin, serta korelasi diantara ketiganya.
• Bila CTG ini dapat dilakukan dengan baik, diharapkan
angka kematian ibu dan perinatal dapat diturunkan.
PENGERTIAN
•Pemeriksaan frekuensi denyut nadi janin melalui Doppler
ultrasound,bersamaan dengantekananotot rahim
•Tidakinvasif

Gambar dikutip darihttp://www.fetalmonitorstrips.com/learn_more.html 5


TINJAUAN PUSTAKA
KTG
CardioTocoGraphy / CTG

Kardiografi Tokografi
Grafik dari pemeriksaanultrasound Grafik dari pemeriksaantonometer
untuk mengukur frekuensidenyut untuk mengukur kontraksi otot
jantung janin rahim dan gerakanjanin

Kardiotokografi
Alat elektronik yang digunakan untuk memantaukesejahteraan
janin melalui penilaian pola denyut jantung janin dalam hu
bungannya dengan kontraksi rahim dan gerakanjanin

Deteksi dini

Mencegahmorbiditas
6
FISIOLOGI JANIN
Frekuensinormal 120-160denyut per menit (dpm)
Faktor yangberpengaruh:
1. Sistim syarafotonom Simpatis di ototjantung
Meningkatkan frekuensi, menambah kekuatan kontraksi, dan meningkatkan curahjantung
2. Sistim syarafotonom Parasimpatis oleh n.vagus, nodus SA&VA
Menurunkan frekuensi, mengurangi kekuatan kontraksi, dan menurunkan curah jantung

3.Baroreseptor di arkus aorta dan sinuskarotid


Bila tekanan meningkat, merangsangn.vagus& n.glossofaringeussehinggaterjadi
penurunan frekuensi
4.Kemoreseptor sentral &perifer
Bila Hipoksia(O2 <)/ Hiperkapnia (CO2>)

Kemoreseptor sentral (di batang otak) Kemor  takikardi &hipertensi


eseptor perifer (di aorta & sinuskarotid)  bradikardi
5. Susunan syarafpusat
Janintidur, makavariabilitas denyut jantung janin dan gerakanjaninberkurang
6. Hormonal
Bila keadaan stres  medulla adrenal mengeluarkan Epinefrin & Norepinefrin Meni
ngkatkan frekuensi, menambah kekuatan kontraksi, dan meningkatkan curahjantung
7
Pengaturandenyut jantungjanin
Simpatis & Parasimpatis

Sistim syarafpusat

Baroreseptor

120-160dpm Kemoreseptor

Hormonal

8
Indikasi pemeriksaanKTG
Kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan Pertumbuhan janin terhambat
Diabetes melitus, anemia Kecurigaan hipoksia janin
Kelainanjantung, paru,ginjal Inkompatibilitas ABO& Rhesus
Penyakit sistemik berat Kontraksiprematur
Kehamilan > 41 minggu
Bekasseksiosesarea
Ibu berusialanjut
Ibu perokok

Persalinan
Inpartu
Akan dilakukan induksi persalinan
Akandilakukan akselerasipersalinan
Gerakan janinberkurang
9
Persiapan pemeriksaan KTG
Syarat
1. Usiakehamilan>28 minggu
2. Punktum maksimumDJJ diketahui
3. Ada informedconsent

Persiapanpasien
1. Kosongkan kandungkemih
2. Ibuberbaringtelentang.Pastikan ibu tidak terjatuh dari tempat tidur.
3. Pasang tokometer di daerahfundus uteri
4. Pasang transduser ultrasound (diberi jelly untuk menghindari adanya
udara antara kulit dengan transduser)
5. Pastikan DJJ terdeteksi jelas, tidak terputus-putus
6. Mulai rekaman. Perekamanselama20menit.
1
1

Alat pemeriksaanKTG
Elastik pengikat Layarpemantauan Kertas rekamanKTG

Penanda gerakanjanin Tokometer Transduserultrasound

Gambar dikutipdarihttp://www.philips.com/AvalonFM20
1
2

Alat pemeriksaanKTG
DJJJanin2
DJJJanin 1 Tekananuterus

Reset Start/ Stop


tokometer rekaman

Gambar dikutipdarihttp://www.philips.com/AvalonFM20
1
3
RekamanpemeriksaanKTG
Bila kecepatan rekaman 1 cm/menit

1cm
3cm
10cm
Kardiografi
dpm

30“
1‘
3‘
10menit
Tokografi
CmH2O

Batasbawah tekanan otot rahimistirahat


Karakteristik GambaranDJJ

Denyut Perubahan
jantung periodik
janin /episodik perubahan djj yang
dasar DJJ. terjadi akibat
kontraksi uterus (PP)
Frekuensi dasar perubahan DJJyang
Variabilitas DJJ bukan disebabkan
oleh kontraksi uterus
(mis: gerakan janin
dan refleks tali
pusat). (PE)
1
5

Hasil pemeriksaanCTG
1. Denyutjantung janin dasar(basalfetal heartrate)
• Frekuensi dasar
• Variabilitas
2. Reaktifitas
• Akselerasi
• Deselerasi
3. Gerakanjanin

4. Kontraksiuterus
1
6

Hasil pemeriksaanKTG
Frekuensidasar

• Frekuensi rata-rata DJJ yang terlihat selama periode 10 menit, tanpa


disertai :
• periode variabilitas DJJyang berlebihan (lebih dari 25 dpm
)
• perubahan periodik atau episodikDJJ
• Normal, frekuensi dasar DJJ: 120 –160dpm
Gambaran Hasil CTG Normal
Gambaran Hasil CTG Takikardi
1
8

Frekuensidasar
Takikardi Bradikardi
>160 dpm <120 dpm
Ibu demam/gelisah Ibu hipotermi
Ibu infeksi Solusio plasenta
Ibu hipertiroidi
Obat:Atropin, Beta-mimetik Obat: Propanolol,Anestesilokal

Hipoksia janin (ringan atau kronik) Hipoksia janin (berat atauakut)


Kehamilan preterm (<30 minggu) Kelainan jantung bawaan Kela
Infeksi janin inan kongenital Bradiaritmia ja
Takiaritmia janin nin
Kompresi oksipital pada kalaII
1
9

Hasil pemeriksaanKTG
Variabilitas
Gambaranosilasiyangtidak teratur padarekamanDJJ
Terdapat 2 bagian variabilitas:
1. Variabilitas jangkapendek (short termvariability)
Perbedaan interval antardenyut
Normal : 2-3dpm
2. Variabilitas jangkapanjang (long termvariability)
Gambaranosilasi yanglebih kasardanlebih jelas. Rerata
mempunyaisiklus3-6kali/menit

• Saltatory: amplitudo > 25 dpm


• Normal: amplitudo antara 6-25 dpm
• Berkurang: amplitudo antara 2-5 dpm
• Menghilang: amplitudo <2 dpm
2
0
HasilpemeriksaanKTG
Variabilitas
1. Variabilitas jangka pendek (short term variability)

Normal: 2-3dpm

2. Variabilitas jangka panjang (long term variability)

Saltatory Normal Berkurang Menghilang

> 25 dpm 6-25dpm 2-5dpm <2 dpm


Amplitudo
2

Variabilitas
1

Variabilitas DJJ berkurangpadakeadaan:


1. Hipoksiaotak
2. Janintidur (aktifitas otakberkurang)
3. Kehamilan preterm (SSPbelumsempurna)
4. Janinanensefalus(korteksserebritaksempurna)
5. Blokade nervusvagus
6. Kelainan jantungbawaan
7. Pengaruh obat narkotik,diazepam, barbiturat, MgSO4dan a
nestesiumum
2
2

HasilpemeriksaanKTG
Akselerasi
Peningkatan frekuensi DJJ>15 dpm dan selama > 15 detik
Lamatidak sampai 2 menit

ApakahAkselerasi?
BUKANAkselerasi
Apakahnamanya?
Perubahan Freku
ensiDasar Makna :
• Untuk menentukan kesejahteraan janin
Kenapa? • Dasar dari pemeriksaan NST
KarenaLAMAlebih 2 • Jika tidak menunjukan tanda akselerasi=> i
ndikasi pemeriksaan lebih lanjut, yaitu CST
menit
2
3

Hasil pemeriksaanKTG
Deselerasi
Penurunan frekuensi DJJ>15 dpm dan selama > 15 detik
Lamatidak sampai 2 menit
1. Deselerasidini

2. Deselerasilambat

3. Deselerasivariabel
HasilpemeriksaanCTG
Deselerasi dini (early decelerations)

• Deselerasi dini adalah penur


unan DJJ sesaat yang terjadi
bersamaan dengan timbulny
a kontraksi.
• Gambaran menyerupai
bayangan cermin
HasilPemeriksaanCTG
Deselerasi lambat (late decelerations)
• Penurunan DJJ yang terjadi beb
erapa saat setelah kontraksi dim
ulai.
• Nadir deselerasi terjadi lebih la
mbat dari puncak kontraksi; da
n deselerasi menghilang lebih l
ambat dari saat menghilangnya
kontraksi.
2
6

HasilpemeriksaanKTG
Deselerasi

Kenapa disebutDESELERASILAMBAT?
Karena terdapat jeda waktu yang hampirsamaantara
puncakkontraksi rahim dengan nadirdeselerasi
Kenapa disebutVARIABILITASMENGHILANG?
Karenaamplitudo kurang dari 2dpm
2
8

HasilpemeriksaanKTG
Deselerasi

Kenapa disebutDESELERASIVARIABEL?
Karenabentuk deselerasibervariasi/ tidak beraturan
2
9

HasilpemeriksaanKTG
Deselerasi

Kenapa disebutDESELERASIVARIABELBERAT?
Karenadeselerasimencapaidi bawah 70dpm dalamwaktu
lebih dari 1menit
3
0

HasilpemeriksaanKTG
Gerakanjanin
• Subjektif: yangdirasakan oleh ibu  pencetpenanda
• Objektif: gambaran duri/ paku padatokografi

Normal: >2 kali/ 30menit


3
1

HasilpemeriksaanKTG
Kontraksi rahim
Sesuaiusia kehamilan & fasepersalinan
Frekuensi semakin sering & teratur, amplitudosemakin besar
Mempunyai fase kontraksi dan faserelaksasi

Normal

Inkoordinasi Tetani Inersia uteri sekunder


3

Deselerasi
2

1. Deselerasi dini
Berhubungan dengan kompresi kepalajanin
• Inpartu kalaII
• Ketubanpecah sebelumwaktunya
• Oligohidramnion
2. Deselerasi lambat
Berhubungan dengan insufisiensi utero plasenter
• Solusio plasenta
• Hipertensi dalamkehamilan
• Diabetesmelitus
• Kehamilan lewat waktu
3. Deselerasi variabel
Berhubungan dengan kompresi tali pusat
• Ketubanpecah sebelumwaktunya
• Oligohidramnion
• Lilitan tali pusat
• Kelainan letakjanin
Interpretasi CTG
1. Non Stress Test (NST)
• Menilai hubungan gambaran DJJdan aktivitasjanin.
• Penilaian dilakukan terhadap frekuensi dasar DJJ,variabilitas, dan
timbulnya akselerasi yang menyertai gerakanjanin.

2. Contraction Stress Test (CST)


• Menilai gambaran DJJdalam hubungannya dengan kontraksi
uterus
• Biasanya dilakukan untuk memantau kesejahteraan janin saat
proses persalinan terjadi (inpartu).
• Penilaian CST:frekuensi dasar DJJ,variabilitas, dan perubahan
periodik DJJterkait kontraksiuterus.
TeknikPemeriksaanNST
Pasien berbaring dalam posisi semi-Fowler, atau sedikit
miring ke kiri.

Sebelum pemeriksaan dimulai, dilakukan pengukuran


TD, nadi, napas dan suhu ibu.
Selama pemeriksaan dilakukan, TD diukur setiap 10-15
menit.

Perhatikan aktivitas gerakan janin


Perhatikan frekuensi dasar DJJ(normal
antara 120 – 160dpm).

Setiap terjadi gerakan janin diberikan


tanda pada kertas CTG.

Perhatikan variabilitas DJJ(normal


antara 5 – 25 dpm).

Lama pemeriksaan sedikitnya 20 menit.


Interpretasi NST
Reaktif Non Reaktif Meragukan

• Gerakan janin minim • Tidak terdapat geraka • Gerakan janin <2 kali
al 2 kali dalam 20 me n janin dalam 20 men dalam 20 menit, atau
nit, disertai dengan it, atau tidak terdapa terdapat akselerasi
akselerasi sedikitnya t akselerasi pada gera
15dpm. kan janin. yang kurang dari 15
• Frekuensi dasardjj di • Frekuensi dasardjj dpm.
luar gerakan janin an abnormal (<120 dpm • Frekuensi dasardjj ab
tara 120 – 160 dpm. atau >160 dpm). normal.
• Variabilitas djj antara • Variabilitas djj kurang • Variabilitas djj antara
5 – 25dpm. dari 2dpm. 2 – 5dpm.
Interpretasi CST
Negatif Positif Mencurigakan

• frekuensi DJJ • deselerasi lambat ( • deselerasi lambat


normal +) yang berulang ( (+) yang kurang
• variabilitas DJJ nor meskipun kon dari 50% dari jum
mal traksi tidak ade lah kontraksi
• deselerasi kuat) pada sedikit • deselerasi va
lambat (-) nya 50% dari jum ria
• mungkin ditemuka lah kontraksi bel (+)
n adanya akse • frekuensi dasar
• variabilitas DJJ
• lerasi atau deselera DJJabnormal
kurang atau
si dini.
menghilang. • Pemeriksaan ha
rus diulangi dal
a m 24 jam.
Interpretasi CST

Tidak Memuaskan Hiperstimulasi

• Hasil rekaman tidak repre • kontraksi uterus lebih dari


5 kali dalam 10 menit, la
sentatif, misalnya karena
manya lebihdari 90 detik,
ibu gemuk, gelisah atau
seringkali terjadi deselera
gerakan janin berlebihan, si lambat atau bradikardi.
tidak terjadi kontraksiute
rus yang adekuat.
• Pemeriksaan harus
diulangi dalam 24jam.
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS

Seorang pasien wanita umur 33 tahun masuk dari


IGD RSUP dr. M. Djamil Padang Pasien kiriman dari
RS Permata Bunda tanggal 29 Januari 2019 jam
20.34 WIB dengan diagnosis G3P2A0H2 + bekas SC
2x + plasenta previa,
Riwayat Penyakit Sekarang

•Keluar darah yang banyak dari kemaluan sejak pagi sebelum


masuk rumah sakit, darah berwarna merah segar, jumlah dara
h yang keluar dari kemaluan sampai membasahi 4 helai pemb
alut.
•Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (-)
•Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan (-)
•Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-)
•Pasien mengaku tidak haid sejak ± 7 bulan yang lalu
•HPHT tanggal 6 Juni 2018 Taksiran Persalinan tanggal 13
Maret 2018
•Gerak anak dirasakan sejak 2 bulan yang lalu
•RHM : Mual (-), muntah (-), perdarahan (-).
•ANC : Kontrol teratur ke bidan, tidak pernah didapatkan tekan
an darah tinggi.
Riwayat Penyakit Sekarang

•RHT : Mual (-), muntah (-), perdarahan (+).


•Riwayat menstruasi : Menarche umur 13 tahun, siklus haid te
ratur 1x1 bulan, lamanya5-6 hari, banyaknya 2-3kali ganti duk
/hari, nyeri haid (-).
•BAB dan BAK tidak ada keluhan

Riwayat Kehamilan/Abortus/Persalinan : 3 / 0 / 2
1. Anak pertama seorang perempuan, lahir cukup bulan, berat
lahir 2900 gram, persalinan SC, tahun 2009
2. Anak kedua seorang perempuan, lahir cukup bulan, berat
lahir 3000 gram, persalinan SC, tahun 2014
3. Kehamilan saat ini
Riwayat Kontrasepsi : tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM,
hipertensi, dan riwayat alergi obat.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan, menular
dan kejiwaan
Riwayat Pendidikan : SMA
Riwayat Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Riwayat Kebiasaan : Tidak ada riwayat merokok, minum al
kohol, dan narkoba
Riwayat Perkawinan : menikah 1x pada tahun 2008
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Sedang


Kesadaran : Komposmentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan : 18 x/menit
Suhu : 36,8 C
TB : 150 cm
BB : 55 kg
BMI : 24 kg/m2
• Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
• Leher : JVP 5 – 2 cmH2O, tidak teraba pembesaran KGB dan tiroid
• Thorak : Jantung dan Paru dalam batas normal
Jantung
• Inspeksi, iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi, iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC IV
• Perkusi, atas (RIC II), kanan (LSD), kiri (1 jari medial LMCS RIC IV)
• Auskultasi, S1S2 reguler, murmur (-), bising (-)
Paru
• Inspeksi, simetris kiri = kanan
• Palpasi, fremitus kiri = kanan
• Perkusi, sonor
• Auskultasi, Suara napas vesikular, Rh -/-, Wh -/-
Ekstremitas :

Tremor (-)
Kekuatan motorik 555 / 555
555 / 555
Refleks fisiologis ++ / ++
++/++
Refleks patologis -/-
-/-
Status Obstetrikus
• Muka : chloasma gravidarum (-)
• Mammae : A/P hiperpigmentasi, kolustrum (-)
Abdomen :
• Inspeksi : Perut membuncit sesuai usia kehamilan
• Sikatrik (-), linea nigra (+), striae gravidarum (+)
• Palpasi
• Leopold I, Fundus uteri setinggi 3 jari datas pusat (TFU 25 cm
• TBA 1860 gram)
• Leopold II, teraba massa bulat, keras disebelah kanan ibu,
• teraba massa bulat, lunak, noduler disebelah kiri ibu
• Leopold III teraba tahanan memanjang
• Leopold IV, tidak dilakukan
• Auskultasi : Bising usus normal, DJJ 140-150 x/menit
Genitalia :
Inspeksi : V/U tenang, PPV (+)
VT Bimanual : Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan Laboratorium (3 Februari 2019)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

Haemoglobin 10,6 12 – 16 g/dL

Hematokrit 34 37 – 47 %

Leukosit 7,78 4,8 – 10,8 103/μL

Trombosit 194 150 – 450 10s/μL


USG (30 Januari 2019)
•Janin Hidup tunggal Intrauterin letak lintang kepala kanan
•Gerak janin baik
•BPD 9,16 cm, AC 24,87 cm, FL 7,2 cm, HL = 5,6 cm
•AFI = 10,94 cm
•Plasenta tertanam di corpus anterior meluas ke korpus post
erior hingga menutupi OUI, grade III-IV

Kesan:
Gravid preterm 34 minggu sesuai biometri + suspek plasenta
akreta
janin hidup tunggal intrauterin, letak lintang kepala kanan.
Plasenta previa totalis
b.Karditokografi (CTG)
Interpretasi :
Baseline 145 dpm
Variabilitas 5-15 dpm
Akselerasi (+)
Deselerasi (-)
Kontraksi (-)
Gerak janin (+)

Kesan : CTG kategori I


DIAGNOSIS

G3P2A0H2 Gravid preterm 34-35 minggu


+ Plasenta previa suspek akreta
+ bekas SC 2X
Sikap : Kontrol keadaan umum,
tanda-tanda vital pasien, His, DJJ
IVFD RL 20 tpm
Injeksi Dexamethason 2x 2 (IV)
Injeksi Transamin 3 x 1 (IV)
Injeksi Ceftriakson 2x1 (IV)
Vitamin C tab 3 x 50 mg per oral
Bed rest total

Anda mungkin juga menyukai