Anda di halaman 1dari 26

TEMPLATE BY ADIOMA.

COM
Pendahuluan
Indonesia menduduki peringkat
teratas dengan 13 kasus dari 1000
02 kehamilan

Apabila tidak dideteksi dan ditangani


segera, maka akan berkembang menjadi
Mola Hidatidosa adalah kondisi 01 03 keganasan sel trofoblas yaitu pada 15 -
tidak ditemukannya pertumbuhan
janin dan hampir seluruh vili 20 % wanita dengan mola hidatidosa
korialis mengalami perubahan komplit dan 2-3 % pada mola parsial
berupa degenerasi hidrofik
Definisi Mola Hidatidosa

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Epidemiologi
Prevalensi mola hidatidosa lebih tinggi di
Asia, Afrika, dan Amerika Latin
dibandingkan dengan negara-negera Barat.

Di Indonesia sendiri didapatkan kejadian


mola pada 1 : 85 kehamilan. Biasanya
dijumpai lebih sering pada usia reproduktif
(15-45 tahun); dan pada multipara.

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Etiologi dan Faktor
Risiko
Idiopatik

Faktor Risiko:
1. Faktor ovum
2. Usia ibu yang terlalu muda atau tua (36-40 tahun)
3. Imunoselektif dari sel trofoblast
4. Paritas tinggi
5. Genetik

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Patogenesis

Teori Missed Abortion


(Hertig et al)

Matinya embrio pada minggu ke 3-5 (missed abortion) → Insufisiensi


pembuluh darah → Akumulasi cairan dalam jaringan mesenkim vili →
terbentuk kista-kista kecil → gelembung mola

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Patogenesis

Teori Neoplasma
(Park)

Abnormalitas bentuk dan fungsi jaringan trofoblas → Absorbsi cairan yang


berlebihan ke vili → Menekan pembuluh darah → kematian embrio

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Patogenesis

Teori Sitogenik

Ovum tidak mengandung material genetik + Sel sperma → Sel sperma


haploid paternal menduplikasikan kromosomnya sendiri → Tidak ada
pertumbuhan embrio namun tetap terjadi proliferasi trofoblas

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Klasifikasi

Mola Hidatidosa
Parsial

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Makroskopis Makroskopis
Ultrasonografi
Mola Hidatidosa Komplit Mola Hidatidosa Parsial

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Manifestasi Klinis

1. Perdarahan

Merupakan gejala utama mola. Perdarahan uterus


hampir bersifat universal, dan dapat bervariasi dari
bercak sampai perdarahan berat.

2. Ukuran Uterus

Uterus sering membesar lebih cepat daripada biasanya.


Ini adalah kelainan yang tersering dijumpai, dan pada
sekitar separuh kasus, ukuran uterus jelas melebihi
yang diharapkan berdasarkan usia gestasi

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Manifestasi Klinis

3. Aktivitas Janin
Walaupun uterus cukup membesar sehingga mencapai
jauh di atas simfisis, bunyi jantung janin biasanya
tidak terdeteksi

4. Hiperemesis Gravidarum

Pada kehamilan MH, jumlah hormon estrogen dan


gonadotropin korionik terlalu tinggi dan menyebabkan
hiperemesis gravidarum.

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Manifestasi Klinis

5. Tanda Toksemia/Pre eklamsi pada Kehamilan Trimester I


Preeklamsi pada mola terjadinya lebih muda
daripada kehamilan biasa
6. Kista lutein unilateral/bilateral

7. Embolisasi

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Diagnosis
Anamnesis
a. Perdarahan pervaginam
b. Hiperemesis gravidarum
c. Keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan (tidak
selalu ada) yang merupakan diagnosa pasti.
d. Kadang kala timbul gejala preeklamsi.

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Inpeksi:
Mola face

Palpasi:
1. Uterus membesar tidak sesuai dengan usia kehamilannya,
2. Tidak teraba bagian janin dan ballotement, juga gerakan janin.
3. Adanya fenomena harmonika.

Auskultasi:
Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan Dalam Pemeriksaan Uji Sonde


Ultrasonografi Laboratorium

1. Badai salju (snow Untuk mengetahui Uji biologik dan uji (-) tahanan: Mola
flake pattern) atau apakah terdapat imunologik (Galli
2. Sarang lebah (honey perdarahan atau Mainini dan Planotest)
comb) jaringan - Galli Mainini 1/300
(+), maka suspek mola
hidatidosa

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Perbaiki Keadaan Umum
Yang termasuk usaha ini
Pengeluaran Jaringan Mola
misalnya pemberian
transfusi darah untuk 1. Vakum Kuretase
memperbaiki syok atau Tindakan kuret cukup dilakukan 1 kali saja, asal
anemia dan bersih. Sebelum tindakan kuret sediakan darah
menghilangkan atau sebanyak 500 cc.
mengurangi penyulit
seperti preeklamsi atau
tirotoksikosis 2. Histerektomi
Usia ibu > 35 tahun
Anak hidup ≥ 3 orang

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Follow up

Dalam tiga bulan pertama pascaevakuasi, penderita diminta datang untuk kontrol
setiap dua minggu. Kemudian, tiga bulan berikutnya, setiap satu bulan. Selanjutnya
dalam enam bulan trakhir, tiap dua bulan.

Follow up dihentikan bila setelah setahun, tidak ada keluhan, uterus dan kadar
Β-hCG dalam batas normal, serta fungsi haid sudah normal kembali.

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Follow up

Bila dalam tiga kali pemeriksaan berturut-turut, ditemukan salah


satu dari tanda-tanda ini, maka kemungkinan mengarah ke
keganasan:
1. Keluhan; perdarahan, batuk atau sesak nafas
2. Pemeriksaan Ginekologis; Sub-involusi
3. Kadar B-hCG; Tanda-tanda distorsi dari kurva regresi yang
normal

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Penatalaksanaan Lanjutan

Setelah jaringan mola dievakuasi, kadar Β-hCG akan


menurun secara perlahan-lahan. Waktu rata- rata yang
diperlukan untuk mencapai kadar normal (<5 mIU/ml) adalah
12 minggu.

Bila terjadi distorsi dari kurva regresi yang normal, berarti


terjadi keganasan. Karena itu, diagnosis dini TTG ditegakkan
dengan memperhatikan kurva regresi ini.

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Kemoterapi pasca MH

Indikasi

a.Kadar hCG yang tinggi (serum >20.000 Pengobatannya:


IU/liter, urine >30.000 IU/24 jam) setelah
4 minggu pasca evakuasi Methotrexate (MTX) 20 mg/hari i.m,
asam folat 10 mg 3dd1 dan Cursil 35
b.Kadar hCG berapapun juga yang disertai mg 2dd1, selama 5 hari berturut-turut
tanda-tanda metastasis otak, renal, hepar,
traktus gastrointestinal, paru-paru yang atau;
terdeteksi pada 4 bulan pasca evakuasi
Actinomycin D1 flakon sehari, selama
5 hari berturut-turut.

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Prognosis
50% dari pasien mola sehat, tetapi ada sekelompok perempuan yang kemudian
menderita keganasan

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Simpulan

1.Mola Hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar.

2.Mola Hidatidosa dapat diklasifikasikan menjadi komplit dan parsial.

3.Diagnosis dari mola hidatidosa dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan


fisik, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan penunjang.

4.Terapi mola hidatidosa terdiri dari perbaiki keadaan umum, pengeluaran


jaringan mola dan follow up.

TEMPLATE BY ADIOMA.COM
Thank you.

Anda mungkin juga menyukai