Anda di halaman 1dari 25

Laporan Kasus

Kehamilan Postterm +
Oligohidramnion

Oleh
Jihadah

Pembimbing: dr.
PENDAHULUAN

 Kehamilan postterm  kehamilan


berlangsung sampai 42 minggu (294 hari)
atau lebih, dihitung dari HPHT
 Diagnosis Kehamilan Postterm:
- Riwayat haid,
- Riwayat Pemeriksaan Antenatal,
- Tinggi Fundus Uteri,
- Pemeriksaan Ultrasonografi (USG), dan
- Pemeriksaan Cairan Amnion
 Komplikasi : Oligohidramnion
 Oligohidramnion  keadaan abnormal
dimana volume cairan amnion kurang dari
normal, yaitu < 500 cc
 Sifat cairan: kental, keruh, berwarna kuning
kehijau-hijauan
DEFINISI

Kehamilan Postterm : kehamilan hingga


42 minggu (294 hari) atau lebih,
dihitung dari HPHT, siklus haid rata-
rata 28 hari
ETIOLOGI
Pengaruh
Progesteron

Penyebab pasti
belum jelas. Herediter Teori Oksitosin
Beberapa teori
mengatakan 

Teori
Saraf Uterus Kortisol/ACT
H Janin
DIAGNOSIS
• Menilai dari HPHT, Kehamilam Postterem  UK 42 minggu (294
hari)
• Syarat:
Riwayat Haid • Penderita harus yakin betul dengan HPHT-nya.
• Siklus 28 hari dan teratur.
• Tidak minum pil antihamil setidaknya 3 bulan terakhir.

• Kehamilan Postterm  bila didapat 3 atau lebih dari 4 kriteria


dari Pem. ANC:
• Telah lewat 36 minggu sejak tes kehamilan positif
Riwayat ANC • Telah lewat 32 minggu sejak DJJ pertama terdengar dengan
Doppler
• Telah lewat 24 minggu sejak dirasakan gerak janin pertama kali
• Telah lewat 22 minggu sejak terdengarnya DJJ pertama kali
dengan stetoskop Laennec.
• pemeriksaan TFU serial bermamfaat bila dilakukan pemeriksaan
secara berulang tiap bulan (Trimester I)
TFU
• > 20 minggu, tinggi fundus uteri dapat menentukan umur
kehamilan secara kasar

• Pem. USG lebih akurat dibanding HPHT


USG • UK dilihat dari: mengukur diameter biparietal, diameter
oksiput frontalis, lingkar kepala, lingkar perut dan panjang
femur

• Sitologi: Pengecetan nile blue sulphate  sel mengandung


lemak >10% UK 36 mgg; ≥ 50% UK ≥ 39 mgg
Pem.
• ATCA: UK 41-42 mgg  ATCA 45-65 dtk; UK > 42 mgg 
Cairan
ATCA > 45 dtk; ATCA 42-46 dtk  Postterm
Amnion
• L/S : UK 22-28 mgg  1:1 ; UK ±32  1,2 : 1; (tidak utk
postterm, tetapi untuk kematangan janin)
GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis yang dapat ditemukan pada
perdarahan antepartum:
 Perdarahan (+) pada triwulan ketiga atau
setelah 28 minggu
 Perdarahan tanpa nyeri  plasenta previa
 Nyeri hebat pada kandungan dan disusul
perdarahan hebat  solusio plasenta
PENATALAKSANAAN

Ekspektatif : Aktif :
Menunggu Induksi/operasi

Pengelolaan
Postterm
Pantau Kondisi Janin
Variabel yang digunakan dalam penilaian profil
biofisik adalah:
(a) tes tanpa beban (non-stress test/NST),
(b) (b) gerak nafas janin,
(c) (c) gerakan janin,
(d) (d) tonus janin, dan
(e) (e) volume cairan amnion.
skor 2 : normal
skor 0 : abnormal
Janin sehat : skor 10
Jika janin sehat  dapat menunggu persalinan
normal
Jika Janin tidak sehat  Induksi atau operasi
Cairan Ketuban
DEFINISI
 Oligohidramnion : keadaan abnormal
dimana volume cairan amnion kurang dari
normal, yaitu < 500 cc
 Sifat cairan : kental, keruh, berwarna
kuning kehijau-hijauan
 Oligohidramnion  cairan ketuban terlalu
sedikit, dimana indeks cairan amnion (AFI)
< persentil 5
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

• Belum diketahui pasti


• Absorbsi kurang atau kehilangan cairan meningkat
: Ketuban Pecah Dini (50% kasus oligohidramnion)
• Penurunan produksi amnion:
• Kelainan kongenital ginjal (agenesis ginjal,
displasia ginjal) dan paparan terhadap ACE
inhibitor  penurunan output ginjal janin.
Etiologi • Obstruksi orifisium uretra eksterna janin.
• Insufisiensi uteroplasenta (solusio plasenta,
preeklampsia, sindroma postmaturitas)
menurunkan perfusi ginjal dan produksi urin.
• Infeksi kongenital – Defek jantung janin –
NTD’s, sindroma twin to twin tranfusion, efek
obat NSAID.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

• Anomali kongenital ( misalnya :


agenosis ginjal,sindrom patter).
Faktor • Retardasi pertumbuhan intra uterin.
Risiko • Ketuban pecah dini ( 24-26 minggu ).
• Sindrom pasca maturitas
MANIFESTASI KLINIS
 Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan
tidak ada ballotemen.
 Ibu merasa nyeri di perut pada setiap gerakan janin.
 Sering berakhir dengan partus premature.
 Bunyi jantung janin sudah terdengar mulai bulan
kelima dan terdengar lebih jelas.
 Persalinan lebih lama daripada biasanya.
 Pada saat his akan terasa sakit sekali.
 Bila ketuban pecah, air ketuban yang keluar sedikit
sekali bahkan tidak ada yang keluar.
DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN
 pemeriuksaan fisik :TFU < UK seharusnya
 Pemeriksaan USG :
◦ Jumlah cairan amnion < 300 ml
◦ Ukuran kantung amnion vertikal ≥ 2 cm
tidak ada
◦ AFI < 95 persentile untuk usia kehamilan
tertentu
◦ Pada kehamilan aterm AFI < 5 cm
PENATALAKSANAAN
 Agar cairan amnion kembali normal  pola
hidup sehat, terutama makan makanan dengan
asupan gizi berimbang
 Pem. USG rutin  menilai cairan amnion
terus berkurang atau tidak
 Cairan amnion terus berkurang  persalinan
lebih awal dg induksi
 Oligohidramnion dekat waktu persalinan 
tindakan memasukan larutan salin kedalam
rahim untuk mengganti cairan amnion
KOMPLIKASI
Sindrom Potter
Gejala:
 Wajah Potter  kedua mata terpisah jauh,
terdapat lipatan epikantus, pangkal hidung yang
lebar, telinga yang rendah dan dagu yang
tertarik ke belakang
 Urin tidak terproduksi
 Gawat pernafasan
Pulmonary
hypoplasia
Oligohydrominios
Twisted skin
(wrinkly skin)
Twisted face
(Potter facies)
Extremities
defects
Renal agenesis
(bilateral)
Hipoplasia Paru
Dapat dikarenakan:
1. penekanan pada toraks dan pengembangan
paru
2. Gerakan bernafas janin tidak ada  aliran
masuk cairan ke paru berkurang
3. kegagalan menahan cairan amnion/
peningkatan aliran keluar disertai gangguan
pertumbuhan dan perkembangan paru
Jumlah cairan amnion yang dihirup janin 
berpran dalam pertumbuhan paru
PROGNOSIS

 Buruk : oligo pada kehamilan dini 


prematur dan kematian neonatus
 AFI < 5 cm setelah 34 minggu :
◦ Deselerasi denyut jantung janin variabel,
◦ Sesar a/i distres janin, dan
◦ Apgar Skor 5 menit yang < 7 asfiksia

Anda mungkin juga menyukai