KEHAMILAN GANDA
Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan IV
(Patologi)
Disusun Oleh:
LAMIATY
: P 17324211304
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul Kehamilan Ganda tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan IV (Patologi).
Pada penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu ibu Ni Gusti Made
Ayu,M.Keb. dan ibu Hj Ernawati,SST selaku pembimbing (CI) dilahan
praktek,yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih
menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri
maupun bagi pembaca umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................. 1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum..... 2
2. Tujuan Khusus.... 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa tahun belakangan ini kehamilan kembar lebih dari satu
janin meningkat. Di Amerika Serikat, antara tahun 1980 dan 1997 jumlah
dan
frekuensi
kehamilan
kembar
meningkat
hingga
52%
Serikat
selama
tahun
1980an
dan
mengamati
bahwa
Angka Kehamilan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan melakukan asuhan kebidanan pada klien dengan kasus
kehamilan kembar di RSU Tangerang melalui pendekatan manajemen
kebidanan
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui mengenai pengertian kehamilan kembar
b. Untuk mengetahui mengenai etiologi kehamilan kembar
c. Untuk mengetahui mengenai faktor predisposisi kehamilan
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
kembar
Untuk mengetahui mengenai frekuensi kehamilan kembar
Untuk mengetahui mengenai jenis kehamilan kembar
Untuk mengetahui mengenai zigositas dan korionisitas
Untuk mengetahui mengenai pertumbuhan janin kembar
Untuk mengetahui mengenai letak pada presentasi janin
Untuk mengetahui mengenai diagnosis kehamilan kembar
Untuk mengetahui mengenai pengaruh terhadap ibu dan janin
Untuk mengetahui mengenai penanganan dalam kehamilan
Untuk mengetahui mengenai penanganan dalam persalinan
Untuk mengetahui mengenai prognosis kehamilan kembar
Untuk mengetahui mengenai sikap bidan menghadapi kehamilan
kembar.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Kehamilan ganda atau hamil kembar adalah kehamilan dengan dua janin
atau lebih.(Mochtar,1998:259).
Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih.
(Manuaba,1998:265).
Kehamilan kembar adalah individu mengandung dua janin atau lebih.
(Geri Morgan,2009:374).
4. Faktor nutrisi
Nylander (1971) mengatakan bahwa peningkatan kehamilan ganda
berkaitan dengan status nutrisi yang direfleksikan dengan berat badan ibu.
Ibu yang lebih tinggi dan berbadan besar mempunyai resiko hamil ganda
sebesar 25-30% dibandingkan dengan ibu yang lebih pendek dan berbadan
kecil. McGillivray (1986) juga memaparkan bahwa kehamilan dizigotik
lebih sering ditemui pada wanita berbadan besar dan tinggi dibandingkan
pada wanita pendek dan bertubuh kecil.
5. Faktor terapi infertilitas
Induksi ovulasi dengan menggunakan FSH plus chorionic
gonadotropin atau chlomiphene citrate menghasilkan ovulasi ganda.
Insiden kehamilan ganda seiring penggunaan gonadotropin sebesar 169
40%, 75% kehamilan dengan dua janin (Schenker & co-workers, 1981).
Tuppin dkk (1993) melaporkan dari Prancis, insiden persalinan gemelli
dan triplet terjadi karena induksi ovulasi dengan terapi human Menopause
Gonadotropin (hMG). Faktor resiko untuk kehamilan ganda setelah
ovarium distimulasi dengan hMG berpengaruh terhadap peningkatan
jumlah estradiol dan injeksi chorionic gonadotropin pada saat bersamaan
akan
berpengaruh
terhadap
karakteristik
sperma,
meningkatkan
Gemelli (2)
Triplet (3)
Quadruplet (4)
Quintuplet (5)
Sextuplet (6)
1:89
1:892
1:893
1:894
1:895
11
Kembar monozigotik
1 (70%)
2 (30%)
Korion
1 (70%)
2 (30%)
Amnion
1 (70%)
2 (30%)
Tali pusat
2
Sirkulasi darah
Janin bersekutu
Sekat kedua kantong 2 lapis
Jenis kelamin
Sama
Rupa dan sifat
Sama
Mata, telinga, gigi, Sama
kulit
Ukuran antropologik
Sidik jari
Cara pegangan
Sama
Sama
Bisa sama
Bisa satu kidal
Yang lain kanan
Kembar dizigotik
2(100%)
2(100%)
2 (100%)
2
Terpisah
4 lapis
Sama atau tidak
Agak berlainan
Berbeda
Berbeda
Berbeda
Sama bisa keduanya
kanan
12
15
menghindari perdarahan.
b. Karena itu janin yang satu dapat diganggu pertumbuhannya dan menjadi
monstrum, seperti akardiakus, dan kelainan lainnya.
c. Dapat terjadi sindroma tranfusi fetal; pada janin yang mendapat darah
lebih banyak terjadi hidramnion, polisitemia, edema, dan pertumbuhan
yang baik. Sedangkan janin kedua terlihat kecil, anemis, dehidrasi,
oligohidermi dan mikrokardi, karena kurang mendapat darah.
16
dilakukan sangat jarang terjadi seorang ibu yang melahirkan bayi kembar tanpa
terdiagnosis terlebih dahulu tetapi hal ini tidak berlaku didaerah yang memiliki
teknologi tersebut atau jika ibu menolak pemindaian tersebut.
Diagnosis kehamilan ganda juga dapat dilihat berdasarkan tanda pasti dan
tidak pasti diantaranya adalah :
Tanda tidak pasti :
Besarnya uterus melebihi besar yang sesuai dengan lamanya
amenore,uterus tumbuh lebih cepat daripada biasanya pada pemeriksaan
berulang,penambahan berat badan ibu secara mencolok yang tidak
disebabkan oleh edema ataupun obesitas, banyak bagian kecil teraba,
teraba 3 bagian besar janin,teraba 2 balotement.
Tanda pasti :
Teraba 2 kepala, 2 bokong, dan satu atau dua punggung, terdengar dua
denyut jantung yang letaknya berjauhan dengan beda kecepatan paling
sedikit 10 denyut permenit, USG, foto polos abdomen.
1. Anamnesis
a. Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya
kehamilan
b. Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil
c. Uterus terasa lebih cepat membesar
d. Pernah hamil kembar atau ada riwayat keturunan kembar
2. Inspeksi dan palpasi
18
a. Pada pemeriksaan pertama ulangan ada kesan uterus lebih besar dan
b.
c.
d.
e.
Palpasi.
Pada palpasi abdomen tinggi fundus dapat lebih besar dari yang
diperkirakan untuk usia gestasi yang seharusnya.Adanya dua kutub janin
(kepala atau bokong) di fundus uterus dan ekstremitas janin juga dapat
diketahui dengan palpasi.Kepala dapat berukuran kecil bila dikaitkan
dengan ukuran uterus dan dapat menunjukan bahwa janin juga berukuran
kecil dan dengan demikian mungkin terdapat lebih dari satu janin. Palpasi
lateral dapat teraba dua punggung atau ekstremitas janin pada kedua sisi.
Palpasi pelvik akan dapat memberikan hasil yang sama dengan palpasi
fundus., meskipun salah satu janin dapat berada dibelakang janin yang lain
dan mempersulit dilakukannya deteksi kehamilan kembar. Jika secara
keseluruhan ditemukan tiga lokasi kutub janin, diagnostik yang diperoleh
adalah terdapat sedikitnya dua janin pada kehamilan tersebut.
3. Auskultasi
19
lebih
lama,
karena
21
8. Pemakaian korset dan gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan, supaya
terasa lebih ringan.
9. Periksa darah lengkap, Hb dan golongan darah.
10. Beri dukungan, ketenangan, dan beri
penyuluhan
mengenai
d. Terjadi interlocking pada letak janin 69, anak pertama letak sungsang
dan anak kedua letak kepala.
8. Kala IV diawasi terhadap perdarahan postpartum: beri suntikan sintometrin yaitu 10 satuan sintosinon tambah 0,2 methergin intravena.
M. Prognonis
Prognosis untuk ibu lebih jelek bila dibandingkan pada kehamilan
tunggal, karena sering terjadinya toksemia gravidarum, hidramnion, anemia,
pertolongan obstetri operatif, dan perdarahan postpartum.
Angka kematian perinatal tinggi terutama karena prematur, prolaps tali
pusat,solusio plasenta dan obstetrik karena kelainan letak janin.
N. Sikap Bidan menghadapi kehamilan kembar
Dengan mempertimbangkan bahwa bayi kembar relatif kecil dan dalam
kedudukan yang baik, dapat dilaksanakan pertolongan persalinan setempat
pada praktik swasta atau di polindes dan puskesmas. Bila pertimbangan
komplikasi yang lebih besar maka kehamilan kembar sebaiknya dirujuk ke
tempat dengan fasilitas yang cukup dan memadai.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny. A
Tanggal pengkajian dan jam pengkajian : 2 Mei 2012 Pukul 10.00 WIB
23
Tempat pengkajian
Nama pengkaji
No. Register
A. Data Subjektif
1. Biodata
: RSU Tangerang
: Lamiaty
: 04404363
Nama Ibu
: Ny. A
Umur
: 23 tahun
Umur
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama
: 24 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan : SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
2. Keluhan Utama
Ibu mengeluh mules-mules sejak tanggal 1-5-2012 pagi jam 06.00
WIB,keluar lendir darah positif sedikit.
3. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama dan tidak
pernah mengalami keguguran. Hari pertama haid terakhirnya pada
tanggal 26 Agustus 2011 (Taksiran Persalinan 3 Mei 2012). Siklus
haidnya teratur selama 28 hari dan lamanya 6-7 hari. Ibu tidak pernah
mengalami keluhan saat menstruasi.Ibu pertama kali merasakan gerakan
janin pada usia kehamilan 5 bulan. Gerakan janin yang dirasakan ibu
sangat aktif sebanyak 18x dalam 24 jam, gerakan janin terakhir dirasakan
ibu 5 menit yang lalu. Ibu sudah mendapatkan suntikan TT 2 kali.
Ibu tidak pernah meminum jamu atau obat-obatan selain yang di
dapat dari bidan.
4. Riwayat KB
Ibu mengatakan sebelum hamil ibu menggunakan KB pil selama 2
minggu.
5. Riwayat Kesehatan Ibu Dan Keluarga
Ibu mengatakan baik ibu dan keluarga tidak memiliki penyakit
keturunan seperti jantung, asma, Diabetes Mellitus, hipertensi. Ibu dan
keluarga tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
24
Riwayat Psikososial
a. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan ini merupakan pernikahan yang pertama, status
pernikahan sah, lama pernikahan 1 tahun.
b. Respon ibu terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan sangat bahagia atas kehamilannya sekarang. Ini
adalah kehamilan yang diharapkan.
c. Respon suami dan keluarga terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat bahagia dengan
kehamilan ini. Suami dan keluarga sangat mendukung. Pengambilan
keputusan ada di tangan suami.
d. Persiapan persalinan
Ibu mengatakan berencana ingin melahirkan di BPS. Ibu dan suami
sudah mempersiapkan biaya untuk persalinan.Ibu ingin didampingi
oleh suami saat persalinan nanti. Ibu dan suami memiliki golongan
ibu
bekerja
sebagai
ibu
rumah
tangga
e. Personal Hygiene
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil ibu selalu menjaga
kebersihan dirinya, ibu mandi 2 x sehari, keramas 2 hari sekali,
mengganti pakaian dalam pada saat ibu merasa sudah lembab.
f. Pola hidup sehat
Ibu mengatakan baik ibu maupun suami tidak pernah merokok,
minum-minuman keras dan mengonsumsi obat-obatan terlarang.
g. Hubungan Seksual
Sebelum hamil melakukan hubungan seksual 2-3 kali seminggu
dan selama hamil 1 kali seminggu.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. Status emosional
d. Tanda-tanda vital
1) Tekanan Darah
2) Nadi
3) Pernafasan
4) Suhu
e. Antropometri
1) TB
2) BB sebelum hamil
3) BB sekarang
4) IMT
2. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah
b. Mata
c. Mulut
d. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
-Leopold I
-Leopold II
-Leopold III
pada
DJJ
ibu
untuk
mengkonsumsi
makanan
yang
banyak
mengandung zat besi seperti bayam,sawi, brokoli, buncis, kangkung untuk nabati
dan telur, ikan-ikan laut, daging, dan untuk hewani, ibu mengerti.
5.
Melakukan kolaborasi dengan dr, SpOG
Advice :
-Persiapan persalinan SC.
-Menjelaskan kepada suami bahwa ibu harus bersalin dengan cara SC dan
menandatangani SIO (Surat Ijin Operasi). Suami dan istri setuju.
-Menjelaskan kepada ibu dan suami tentang perlengkapan bersalin yang
harus disiapkan oleh ibu dan suami. Ibu dan suami mengerti.
27
6.
7.
8.
9.
10.
urine jernih.
Melakukan skin test Cefotaxime 2 gr pada lengan kanan, pukul 12.35
11.
WIB.
Melakukan injeksi Cefotaxime 2 gr melalui IV bolus pada pukul 12.45
12.
WIB.
Melakukan observasi DJJ dan TTV ibu setiap 30 menit. Hasil observasi
13.
28
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Subjektif
Dari data subjektif didapat data ibu mengatakan ini kehamilannya yang
pertama dan belum pernah keguguran, keluhan ibu yang merasa cepat lelah dan
merasa perutnya terlihat lebih besar. Ketidaknyamanan ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Mochtar (1998) dalam Buku Sinopsis Obstetri salah satu
tanda dari kehamilan ganda adalah ibu lebih cepat mengalami kelelahan dan
ibu juga merasa perutnya terlihat lebih besar. Menurut Myles 2009, salah satu
tanda diagnosa kehamilan tidak pasti kembar adalah Gerakan janin yang
dirasakan ibu sangat aktif sebanyak 18x dalam 24 jam menurut Myles 2009
untuk diagnosis kehamilan kembar pada anamnesa akan diperoleh data bahwa
ibu merasakan gerakan janin yang aktif. Dari riwayat kesehatan ibu didapat
pula data bahwa ibu memiliki riwayat keturunan kembar dari neneknya dari
pihak suami, menurut Myles, 2009 salah satu faktor predisposisi dari
kehamilan ganda adalah faktor keturunan, selain daripada itu menurut
Mochtar,1998:259 keluarga tertentu akan cenderung melahirkan anak kembar
yang biasanya diturunkan secara paternal, namun pula secara maternal.
B. Objektif
29
2.
Kesadaran
: Composmentis
3.
4.
5.
6. TFU Mc Donald 35 cm
7. DJJ
puctum maximum di kuadran kiri dan kanan bawah pusat, pada pada
puntum maximum kuadran kiri DJJ terdengar 136 /menit dan pada
puntum maximum kuadran kanan DJJ terdengar 146 /menit.
Dari data yang didapat maka dapat disimpulkan assesment :
Ny. A, 23 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu dengan janin ganda hidup
intrauterin keadaan janin baik.
D.Planning
Dari hasil pemeriksaan bahwa kita sebagai bidan sebaiknya
melakukan perencanaan yang sesuai kebutuhan ibu, untuk kasus ini ibu
dan keluarga diberitahu mengenai faktor yang mempengaruhi kehamilan
kembar, menganjurkan ibu dan keluarga untuk segera melakukan
pemeriksaan USG untuk menunjang diagnosa yang telah disimpulkan oleh
bidan dan untuk menilai kesejahteraan janin dalam kandungannya,
diberikan penjelasan tentang keutamaan nutrisi pada ibu hamil dan
menganjurkan ibu untuk dapat beristirahat yang cukup. Ini sesuai dengan
teori Mochtar, 1998 dalam buku sinopsis obstetri.
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semua ibu hamil berpotensi mempunyai resiko atau bahaya
terjadinya komplikasi dalam persalinan yang berdampak pada 5D/5K,
yaitu kematian (Death), Kesakitan (Disease), Kecacatan (Disability),
ketidaknyamanan (Discomfort), Ketidakpuasan (Dissatisfaction) baik pada
ibu maupun pada bayi baru lahir. Informasi bahwa ibu mengandung bayi
kembar harus diberitahukan kepada orang tua dengan cara yang sensitif.
Segera setelah kehamilan kembar di diagnosis ibu harus diberikan
informasi yang relevan tentang kehamilan kembar. Banyak orangtua yang
merasakan kecemasan selama berminggu-minggu yang sebenarnya tidak
perlu terjadi dengan berbagai bantuan yang ada.
Untuk itu, pemberian asuhan sejak kehamilan merupakan hal yang
penting dalam membantu menurunkan angka kematian ibu.
B. Saran
1. Tenaga Kesehatan khususnya bidan
Angka morbiditas dan mortalitas merupakan masalah yang masih
sulit diatasi. Dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya, bidan
sangat dituntut kemampuannya dalam menerapkan teori yang telah
didapatnya kepada pasien. Penguasaan bidan dalam hal pengambilan
keputusan yang tepat mengenai kondisi pasien sangatlah penting.
32
Selain itu sangat tepat jika bidan memberikan perhatian yang tinggi
untuk melakukan diagnosa dini.
2. Masyarakat
Sebagai masyarakat sebaiknya dapat membantu peran tenaga
kesehatan dan berpatisipasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan.
3. Mahasiswa
Semoga mahasiswa khususnya mahasiswa bidan dapat mengetahui
dapat menerapkan semua ilmu yang telah didapat dalam kehidupan
sehari-hari di lahan praktik.
DAFTAR PUSTAKA
33
Astuti, Maya. 2010. Buku Pintar Kehamilan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Cuningham.2006. Obstetri William. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Ida Bagus Gde, Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Marchan,Sally. 2009. Myles Buku Ajar Bidan Edisi 14.Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Mochtar,Rustam,Prof,Dr,M.PH, 1998 Sinopsis Obstetri,Jilid I, Edisi 2. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Morgan, Geri, dkk. 2009. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
34