PENDAHULUAN
Pada zat cair diam tidak terjadi tekanangeser diantara partikel zat cair hal
ini terlihat pada hokum newton tentang kekentalan dimana apabila (gradien
kecepatan) nol akan memberikan tegangan geser nol suatu benda yang berada
dalam zat cair diam akan mengalami gaya-gaya yang ditimbulkan oleh tekanan zat
cair itu. Tekanan tersebut bekerja tegak lurus pada permukaan benda selain itu
tekanan yang berada pada suatu titik adalah sama dengan segala arah.
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang terjadi karena adanya berat air
yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan. Tekanan sebuah cairan
tergantung pada kedalaman cairan didalam sebuah ruang dan grafitasi juga
menetukan tekanan air tersebut. Tekanan hidrostatik pada suatu titik dalam zat
cair ketitik tersebut tekanan pada semua titik yang terletak pada bidang horizontal
yang terendam di dalam zat cair mempunyai tekanan sama.
Tekanan hidrostatik yang bekerja pada setiap titik di bidang lengkung
mempunyai arah yang berubah sehingga yang hitungan gaya tekanan total
menjadi sulit untuk itu, gaya tekanan dihitung dengan memproyeksi gaya tersebut
pada bidang vertikal dan horizontal. Resultan gaya yang trejadi dapat dianggap
tersusun atas lapisan-lapisan air dan setiap lapisan memberikan tekanan yang ada
dibawahnya. Besar terkanan itu bergantung pada kedalaman, maka adalam letak
suatu bagaian dalam fluida statis akan medapatkan tekanan zat cair yang
disebabkan adanya gaya hidrostatis.
Oleh karena itu, kami dari kelompok 1 Rekayasa Infrastruktur dan
Lingkungan praktikan Hidrolika dan Saluran Terbuka melakukan praktikum pada
percobaan Tekanan Hidrostatik di Laboratorium Keairan dan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo agar dapat menentukan pusat tekanan dari
zat cair diam, menentukan resultan gaya yang terjadi pada zat cair diam dan
menentukan besarnya momen.
2.1. Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya tiap satuan luas. Apabila gaya
di distribusikan secara merata pada satuan luas, maka tekanan dapat dapat di
tentukan dengan membagi gaya dengan satuan luas yang di berikan oleh bentuk
persamaan berikut .
F . . . . . Pers 2.1
P=
A
Keterangan :
P = Tekanan (N/m2)
F = Gaya (N)
A = Luas (m2)
Sebuah plat lurus terdapat pada lantai apabila diatas plat bekerja pada gaya
F , maka pada plat tersebut akan dapat memberikan tekanan ke lantai sebesar P =
F/A. Demikian juga suatu benda berat W dengan luas penampang A akan
memberikan tekanan pada lantai sebesar P = W/A. Plat yang bekerja pada gaya F
tersebut merupakan hasil perkalian antara masa suatu benda dengan percepatan
benda. Sedangkan benda degan berat W. Merupakan hasil perkalian antara masa
benda dengan percepatan gravitasi.
Selanjutnya kita akan membahas tentang gaya dan tekanan pada suatu
benda. Berikut ini adalah gambaranya :
. . . . . Pers 2.1
Apa bila gaya yang bekerja pada bagian bidang tidak merata, karena tekanan
P didefinisikan dan diberikan dalam bentuk persamaan :
df
P=
dA . . . . . Pers 2.2
Keterangan :
P = Tekanan (N/m2)
dF = perubahan gaya (N)
dA = perubahan luas (m2)
Apabila tekanan pada suatu luasan maka gaya tekanan yang bekerja pada
luasan adalah :
F=P.A
. . . . . Pers 2.3
Keterangan :
F = gaya (N)
P = tekanan (N/m2)
A = luas (m2)
Gaya berat fluda merupakan hasil perkalian antara masa fluda dengan
percepatan dengan percepatan gravitasibumi. Secara matematis, persamaanya
adalah:
. . . . . Pers 2.4
ρ.V . g
P=
A
Keterangan :
P = Tekanan (N/m2)
ρ = Masa jenis (Kg/m2)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
V = Volume (m3)
A = Luas penampang (m2)
ρ(A .H) g
P= =ρ . g . h
A . . . . . Pers 2.5
Keterangn :
P = Tekanan (N/m2)
ρ = Masa jenis (Kg/m2)
A = Luas penampang (m2)
h = Tinggi (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Dimana,
A1=P1 . h1
P2−P1
A1= .L . . . . . Pers 2.6
2
A 1 = A 1+ A 2
Keterangan :
A = Luas (m2)
P = Tekanan (N/m2)
L = Panjang (m)
Tekanan pada pusat bidang datar dari permukaan yang aktif adalah sebagai
berikut :
Keterangan :
Pc = Tekanan hidrostatik (Pa)
ρ = Massa jenis benda (Kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
tc = jarak vertical (m)
Pc=ρ . g . cos ∝. y
. . . . . Pers 2.8
Keterangan :
Pc = Tekanan hidrostatik (N/m2)
ρ = Massa jenis (Kg/m2)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
∝ = Sudut yang terbentuk (° ¿
y = Jarak vertikal (m)
dx=ds . cos α
dy =ds . sin α
Keterangan : . . . . . Pers 2.9
dx = Perubahan jarak dalam arah horizontal (m)
dy = Perubahan jarak dalam arah vertikal (m)
ds = Perubahan pada jarak (m)
dy
w=γ (dx )
2 . . . . . Pers 2.10
Keterangan :
w = gaya berat (Kgf/m)
γ = Berat jenis (Kgf/m3)
dy = Perubahan jarak dalam arah vertikal (m)
dx = Perubahan jarak dalam arah horizontal (m)
Pc=ρ . g . cos α . yc
. . . . . Pers 2.12
Kterangan :
Pc = Tekanan hidrostatik (N/m2)
ρ = Massa jenis benda (Kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
α = Sudut yang terbentuk (0)
yc = Jarak vertikal (m)
Jika seperti itu, maka resultan gaya dapat dihitung dengan persamaan
berikut :
Fp=Pc . Aact
. . . . . Pers 2.13
Keterangan :
Fp = Gaya tekanan hidrostatik (N)
Pc = Tekanan hidrostatik (N/m2)
Aact = Luas (m2)
Untuk menentukan posisi tekanan dengan posisi sudut 00 yaitu :
τ m =0= A ( h2 + e ) A ( h2 + A
1 2
23
) . . . . . Pers 2.14
Keterangan :
A = Luas (m2)
h = Tinggi (m)
e = Jarak (m)
τ m = Tegangan permukaan
Fx = Px .dx . I = Pa . dy
Fy = Py . dy . I = Fy . dx
. . . . . Pers 2.15
Fs = Ps . ds . I = P . dx
Keterangan :
Fy = Gaya tekanan vertikaal (N)
Fx = Gaya tekanan horizontal (N)
FS = Gaya tekanan sisi bidang (N)
Px = Tekanan horizontal (Pa)
Py = Tekanan vertical (Pa)
dy = Perubahan ketinggian arah vertical (m)
ds = Perubahan ketinggian sisi bidang (m)
P = Tekanan hidrostatik (Pa)
Untuk tinggi muka air yang kurang dari (s) < 100 mm maka rumus yang
digunakan untuk profil triangular adalah :
1
Ip¿ 200 mm− s . . . . . Pers 2.16
3
1
e= s
6
Keterangan :
e = Jarak pusat tekanan (m)
S = Tinggi air (m)
IP = Pusat tekanan
Untuk posisi tinngi air lebih besar dari 100 mm (S>100 mm), maka tekanan
untuk profil trapezoidal yaitu
. . . . . Pers 2.17
1
e= ( 100 mm )
12
s – 50 mm
Ip = 150 mm+e
Keterangan :
e = Jarak pusat (m)
IP = Pusat tekanan
Untuk resultan gaya pada muka air S<100 mm dalam profil triangular yaitu:
S
P = ρ.g. dan Aact=S . b . . . . . Pers 2.18
2
Keterangan :
P = Tekanan (N/m)
ρ=¿Massa jenis fluida (m/s2)
g = Percepatan grafitasi (m/s2)
S = Tinggi air (m)
b = Lebar (m)
Fp=Ps . Aact
. . . . . Pers 2.20
Keterangan :
Fp = Gaya tekanan (N)
Ps = Tekanan (N/m2)
Aact = Luas penampang (m2)
2 . Menentukan momen posisi 00
Persamaan momen posisi 00 adalah sebagai berikut :
εm=0
FG . I = Fp . LD
. . . . . Pers 2.21
Keterangan :
m = Momen gaya (Nm)
FG = Gaya kea rah bawah (N)
I = Lebar (m)
Fp = Gaya kea rah kiri (N)
LD = Pusat tekanan
2.6.2 water vessel dengan posisi sudut tertentu
S−St
h=
cos α
1
e= h . . . . . Pers 2.22
6
1
Ip = 200 mm - h
3
Keterangan :
h = Ketinggian (m)
S = Tinggi muka air (m)
e = Jarak pusat (m)
Ip = Pusat tekanan
Untuk level air S > Sh (profil trapezoidal), pusatnya yaitu :
2
1 (100 mm)
e = 12 s−st
50 mm
cosα . . . . . Pers 2.23
Ip = 150 mm+e
Keterangan :
s = Tinggi air (m)
e=¿Jarak pusat tekanan dan pusat bidang datar(m)
Ip = Pusat tekanan
s−st
Pc = ρ . g . . . . . . Pers 2.24
2
s−st
Pc = ρ . g . . dan Aact = h.b . . . . . Pers 2.25
2
Keterangan :
Pc = tekanan hidrostatik(N/m)
ρ = massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (N/m 2 ¿
S = Tinggi muka air (m)
b = lebar (m)
h = Ketinggian (m)
Aact = Luas (m2)
Fp = Pc.Aact
. . . . . Pers 2.27
Keterangan ;
Fp = resultan gaya (N)
Pc = tekanan hidrostatik (N/m 2 ¿
Aact = Luas (m2)
e=0 mm
IO = 150 mm
. . . . . Pers 2.28
Resultan gaya:
Tekanan hidrostatik bisa ditentukan pada tekanan zat cair diam sesuai
dengan momenya. Tekanan hidrostatik diartikan sebagai tekanan yang dihasilkan
oleh cairan pada kerendahannya karena pengaruh gaya gravitasi. Hal ini berarti
setiap benda yang berada pada zat cair yang diam tekanannya tergantung dari
nilai besarnya gravitasi, hal ini berpengaruh pada besarnya tekanan hidrostatik
yang kedalaman atau ketinggian massa jenis zat cair.
F P=P h . A
. . . . . Pers 2.30
Keterangan :
FP = Resultan gaya (N)
Ph = Tekanan hidrostatik (N/m2)
A = Luas penampang (m2)
W 1 Y . A . h1
P 1= = =Y . h1
A A
W 2 Y . A . h2
P 2= = =Y .h 2 . . . . . Pers 2.30
A A
W 3 Y . A . h3
P 3= = =Y . h3
A A
Keterangan :
P = Tekanan ( N/m2)
W = Berat (kg)
A = Luas (m2)
Y = Berat jenis (kg/m2)
H = Ketinggian (m)
1. Kapal selam
Kapal selam adalah contoh penerapan hidrostatik,karena manusia tidak
mampu menyelam terlalu dalam dibuat lah kapal selam yang terbuat dari bahan
yang sangat kokoh dan kuat serta memiliki bentuk hampir bulat. Hal ini
dimaksudkan untuk mengatasi besarnya tekanan hidrostatik didalam kapal selam.
2. Bendungan
Pembuatan dinding bangunan bendungan bagian bawah lebih tebal dari atas
karena sesuai konsep tekanan hidrostatik bahwa semakin dalam maka tekanan
akan semakin besar. Dinding bendungan bagian bawah dibuat lebih tebal dari
bagian atas agar bendungan tidak jebol karena tekanan zat cair terbesar berada
pada dasar permukaan zat cair
3 Kapal laut