Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hidrolika merupakan sebuah cabang dari ilmu perihal yang meneliti arus zat
cair melalui pipa-pipa dan pembuluh-pembuluh tertutup, maupun dalam kanal-
kanal terbuka dan sungai-sungai.Kata hidrolika berasal dari "Hudor" (bahasa
Yunani), yang berarti air. Didalam teknik hidrolika berarti: pergerakan-
pergerakan, pengendalian-pengendalian, dan pengaturan-pengaturan, dimana
berbagai gaya dan gerakan kita peroleh dengan bantuan tekanan suatu zat cair
(air,minyak dan gliserin). Sistem hidrolik adalah sistem yang menggunakan fluida
sebagai media untuk menggerakkannya.Untuk mengembangkan teknologi dalam
bidang hidrolik diperlukan analisa yang berkenaan dengan sistem tersebut.(Esya
Saputra,2009)

Sasaran pokok dari hidrolika adalah aliran fluida yang membicarakan oleh
selubung seperti misalnya aliran di dalam saluran-terbuka dan tertutup. Sebagai
contoh: aliran di sungai, terusan, cerobongdan juga pipa saluran, nozzle dan
komponen-komponen mesin hidrolik. (Esya Saputra,2009)

Aliran fluida atau zat cair (termaksud uap air dan gas) dibedakan dari benda
padat karena kemampuannya untuk mengalir.Fluida lebih mudah mengalir karena
ikatan molekul dalam fluida jauh lebih kecil dari ikatan molekul dalam zat padat,
akibatnya fluida mempunyai hambatan yang relatif kecil pada perubahan bentuk
karena gesekan. Zat padat mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap,
sekalipun suatu gaya yang besar diberikan pada zat padat tersebut, zat padat tidak
mudah berubah bentuk maupun volumenya, sedangkan zat cair dan gas tidak
mempertahankan bentuk tetap, zat cair mengikuti bentuk wadahnya sedangkan
volumenya dapat diubah hanya jika diberikan pada gaya yang sangat besar. Gas
tidak mempunyai volume dan bentuk yang tetap, gas akan berkembang mengisi
seluruh wadah. Karena fase cair dan gas tidak mempertahankan suatu bentuk yang
tetap, keduanya mempunyai kemampuan untuk mengalir.Dengan demikian kedua-
duanya sering secara kolektif disebut fluida. (Olson,1990)

Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran
fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotor-
blade". Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan
menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Contoh turbin awal adalah kincir
angin dan roda air.

Air merupakan sumber energi yang sangat melimpah, terlebih pada saat
musim penghujan. Oleh karena itu, air perlu dimanfaatkan untuk diubah menjadi
energy yang lain yaitu energi listrik. Pemanfaatan energi dari air untuk menjadi
energi listrik membutuhkan suatu alat konversi energi, yaitu turbin air. Gaya
potensial air akan mendorong sudu-sudu pada turbin air yang kemudian
menggerakkan poros turbin dan selanjutnya akan diteruskan ke generator utnuk
menghasilkan energi listrik.

Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.


Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong
angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin.
Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin air digunakan di PLTA
(Pembangkit Listrik Tenaga Air) untuk mengubah energi dari air yang tertampung
dibendungan untuk dikonvesrikan menjadi energi listrik yang dialirkan ke rumah
masyarakat. (Ara afandi, 2016)

Oleh karena itu, kami dari kelompok 1 RIL melakukan praktikum Tutbin
Pelton agar dapat memahami prinsip kerja dan karakteristik performance turbin
air (pelton).
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan maslah dalam praktikum Turbin Pelton yaitu bagaimana
cara mempelajari prinsip kerja dan karakteristik performance turbin air (pelton).

1.3. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum Turbin pPelton yaitu untuk mempelajari prinsip
kerja dan karakteristik performance turbin air (pelton).

1.4. Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari praktikum Turbin Pelton yaitu agar dapat memahami
prinsip kerja dan karakteristik performance turbin air (pelton).
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Turbin Air


Kata "turbine" ditemukan oleh seorang insinyur Perancis yang bernama
Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa Latin
dari kata "whirling" (putaran) atau "vortex" (pusaran air). Turbin air ini biasanya
digunakan untuk tenaga industri untuk jaringan listrik. Sekarang lebih umum
dipakai untuk generator listrik. Turbin kini dimanfaatkan secara luas dan
merupakan sumber energi yang dapat diperbaharukan. Dalam pembangkit listrik
tenaga air (PLTA) turbin air merupakan peralatan utama selain generator.

Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran
fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotor-
blade". Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan
menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Contoh turbin awal adalah kincir
angin dan roda air. Perkembangan kincir air menjadi turbin modern membutuhkan
jangka waktu yang cukup lama. Perkembangan yang dilakukan dalam waktu
revolusi industri menggunakan metode dan prinsip ilmiah. Mereka juga
mengembangkan teknologi material dan metode produksi baru pada saat
itu. Perbedaan dasar antara turbin air awal dengan kincir air adalah komponen
putaran air yang memberikan energi pada poros yang berputar. Komponen
tambahan ini memungkinkan turbin dapat memberikan daya yang lebih besar
dengan komponen yang lebih kecil. Turbin dapat memanfaatkan air dengan
putaran lebih cepat dan dapat memanfaatkan head yang lebih tinggi. (Untuk
selanjutnya dikembangkan turbin impulse yang tidak membutuhkan putaran air).

2.2 Fungsi Turbin


Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong
angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin.
Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.

2.3 Prinsip Kerja Turbin


Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi
mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan
prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis.

2.4 Bagian-Bagian Umum Turbin


a) Rotor yaitu bagian yang berputar pada sistem yang terdiri dari :
 Sudu-sudu berfungsi untuk menerima beban pancaran yang disemprotkan
oleh nozzle.
 Poros berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak putar
yang dihasilkan oleh sudu.
 Bantalan berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-komponen dengan
tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada sistem.

b)      Stator yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari :
 Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida
sehinggatekanan dan kecepatan alir fluida yang digunakan di dalam
sistem   besar.
 Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen komponen
dari turbin.

2.5 Penggolongan dan Jenis-Jenis Turbin Air


Turbin air dapat digolongkan berdasarkan :
A) Berdasarkan Model Aliran Air Masuk Runner.
Berdasaran model aliran air masuk runner, maka turbin air dapat dibagi
menjadi tiga tipe yaitu :
1. Turbin Aliran Tangensial
Pada kelompok turbin ini posisi air masuk runner dengan arah  tangensial
atau  tegak lurus dengan poros runner mengakibatkan runner berputar,
contohnya Turbin  Pelton dan Turbin Cross-Flow.

2. Turbin Aliran Aksial


Pada turbin ini air masuk runner dan keluar runner  sejajar dengan
poros runner, Turbin Kaplan atau Propeller adalah salah satu contoh dari tipe
turbin ini.

3. Turbin Aliran Aksial -  Radial


Pada  turbin  ini  air  masuk  ke dalam runner  secara  radial  dan 
keluar runner.
secara   aksial sejajar dengan poros. Turbin Francis adalah termasuk dari jenis 
turbin ini.

B) Berdasarkan Perubahan Momentum Fluida Kerjanya:


1.      Turbin Implus
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi
air (yang terdiri dari energi potensial+tekanan+kecepatan) yang tersedia menjadi
energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan energi kinetik. 
Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar nozle
yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur
sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum
(impulse). Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah turbin
tekanan sama karena aliran airyang keluar dari nozle tekanannya adalah sama
dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan
ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan.

Turbin impuls merubah aliran semburan air. Semburan turbin membentuk


sudut yang membuat aliran turbin. Hasil perubahan momentum (impuls)
disebabkan tekanan pada sudu turbin. Sejak turbin berputar, gaya berputar melalui
kerja dan mengalihkan aliran air dengan mengurangi energi. Sebelum mengenai
sudu turbin, tekanan air (energi potensial) dikonversi menjadi energi kinetik oleh
sebuah nosel dan difokuskan pada turbin. Tidak ada tekanan yang dirubah pada
sudu turbin, dan turbin tidak memerlukan rumahan untuk operasinya.

Hukum kedua Newton menggambarkan transfer energi untuk turbin


impuls. Turbin impuls paling sering digunakan pada aplikasi turbin tekanan
sangat tinggi. Contoh turbin impuls adalah turbin Pelton, turbin Cross Flow, dan
turbin Tugor.

Jenis – Jenis Turbin Impuls


a) Turbin Pelton
Turbin Pelton yang bekerja dengan prinsip impuls, semua energi tinggi dan
tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan.
Pancaran air tersebut yang akan menjadi gaya tangensial F yang bekerja pada
sudu roda jalan. Turbin pelton beroperasi pada tinggi jatuh yang besar . Tinggi air
jatuh dihitung mulai dari permukaan atas sampai tengah tengah pancaran air.

b) Turbin Cross-Flow
Turbin Cross-Flow adalah salah satu turbin air dari jenis turbin aksi
(impulse turbine). Prinsip kerja turbin ini mula-mula ditemukan oleh seorang
insinyur Australia yang bernama A.G.M. Michell pada tahun 1903. Kemudian
turbin ini dikembangkan dan dipatenkan di Jerman Barat oleh Prof. Donat Banki
sehingga turbin ini diberi nama Turbin Banki kadang disebut juga Turbin Michell-
Ossberger (Haimerl, L.A., 1960)

c) Turbin Turgo
Turbin Turgo dapat beroperasi pada head 30 s/d 300 m. Seperti turbin pelton
turbin turgo merupakan turbin impuls, tetapi sudunya berbeda.  Pancaran air dari
nozzle membentur sudu pada sudut 20o. Kecepatan putar turbin turgo lebih besar
dari turbin Pelton.

2.      Turbin Reaksi.
Turbin Reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air
yang tersedia menjadi energi kinetik. Turbin jenis ini adalah turbin yang paling
banyak digunakan. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan
tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang
berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini
dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksisepenuhnya tercelup
dalam air dan berada dalam rumah turbin.

Jenis – Jenis Impuls Reaksi


a) Turbin Francis
Turbin francis mempunyai poros tegak dengan ukuran yang besar,
sedangakan dengan ukuran yang kecil dengan ukuran mendatar. Turbin francis
memakai roda propeller atau runner yang dapat berputar secara bebas.

b) Turbin KaplanTurbin Kaplan & Propeller


Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin
ini tersusun dari propeller seperti pada perahu. Propeller tersebut biasanya
mempunyai tiga hingga enam sudu. Tidak berbeda dengan turbin francis, turbin
kaplan cara kerjanya menggunakan prinsip reaksi,sedangkan Turbin kaplan
banyak dipakai pada instalasi pembangkit listrk tenaga air sungai, karena turbin
ini mempunyai kelebihan dapat menyesuaikan head yang berubah-ubah sepanjang
tahun. Turbin kaplan dapat beroperasi pada kecepatan tinggi sehingga ukuran roda
turbin lebih kecil dan dapat dikopel langsung dengan generator.
2.6 Parameter Turbin Air
1.  Rasio Kecepatan
Rasio kecepatan adalah perbandingan antara kecepatan keliling linier turbin
pada ujung diameter nominalnya dibagi dengan kecepatan teoritis air melalui
curat dengan tinggi terjun sama dengan tinggi terjun ( H Neto) yang bekerja pada
turbin.

2. Kecepatan Spesifik Turbin Air


Dalam hal ini akan diperkenalkan parameter kecepatan spesifik yaitu
kecepatan turbin dimana dapat menghasilkan 1 hp untuk setiap tinggi air jatuh.
Dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

n√N
n s= . . .(2.1)
(H )5/ 4

Keterangan :
n = kecepatan turbin pada efisinesi maksimum, rpm
N = daya turbin, hp
H = tinggi air jatuh, ft

3.  Daya Turbin Air


Daya yang dihasilkan oleh turbin air dapat dituliskan dengan persamaan
matematis sebagai berikut :

γQH γQH
N=ηT Hp Atau N=ηT ...
550 737
(2.2)

Keterangan :
Ɣ = berat jenis air (1lb/ft3) 62,5 lb/ft3
ηT = efesiensi turbin air (84-94%)
Q = kapasitas air (ft3/detik)
H = tinggi air jatuh (ft)
4. Tinggi Jatuh Air
Pemilihan dengan berdasarkan tinggi jatuh air diperoleh, maka dapat dilihat
pada tabel berikut :
No Tinggi jatuh air / head (m) Type / Jenis Turbin
1 0 sampai 25 Kaplan atau Francis
(lebih cocok Kaplan)
2 25 sampai 50 Kaplan atau Francis
(lebih cocok francis)
3 50 sampai 150 Francis
4 150 sampai 250 Francis atau pelton
(lebih cocok francis)
5 250 sampai 300 Francis atau pelton
(lebih cocok pelton)
6 Di atas 300 Pelton

Tabel 2.1 : Pemilihan Jenis Turbin Berdasarkan Tinggi Jatuh Air


Sumber : R.S. Khurmi, 1982 : 617

5.      Kecepatan Satuan
Kecepatan satuan ( Nu ) adalah kecepatan putar turbin yang mempunyai
diameter  ( D ) satu satuan panjang dan bekerja pada tinggi terjun ( H Neto ) satu
satuan panjang.

6.      Debit Satuan
Debit yang masuk turbin secara teoritis dapat diandaikan sebagai debit
melalui suatu curat dengan tinggi terjun sama dengan tinggi terjun ( H netto )
yang bekerja pada turbin.

7.      Diameter Spesifik
Diameter Spesifik ( Ds ) adalah diameter turbin yang menghasilkan daya
sebesar satu satuan daya pada tinggi terjun ( Hneto ) satu satuan panjang.
2.7   Pengaruh Turbin Air Pada Lingkungan
Turbin air mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi lingkungan. Turbin
adalah salah satu penghasil tenaga terbersih, menggantikan pembakaran bahan
bakar fosil dan menghapuskan limbah nuklir. Turbin menggunakan energi
terbarukan dan dedesain untuk beroperasi dalam jangka waktu puluhan tahun.
Turbin memproduksi sumber energi listrik dunia dengan jumlah yang besar. 
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum Turbin Pelton adalah
sebagai berikut.
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat : Laboratorium Keairan dan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik,
Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum Turbin Pelton adalah
sebagai berikut.
1. Turbin Pelton Demonstrator
2. Tachometer Digital
3. Stopwatch

3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum Turbin Pelton adalah air.
3.3 Sketsa Alat Uji

Gambar 3.1 Turbin Pelton Demonstrator


Sumber : Laboratorium Keairan dan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik, 2019

3.4 Prosedur Percobaan


1. Letakkan peralatan ke ates Unit HM 150.
2. Sambungkan pads peralatan dengan tangki air dari unit HM 150 dengan
menggunakan selang.
3. Kendurkan beban pengereman turbin dengan memutar handwheel (8) hingga
pegasnya seimbang dan sabuknya tidak lagi ditarik oleh pully.
4. Katup HM 150 dalam kondisi tertutup kemudian hidupkan pompa HM 150.
Perlahan-lahan buka katup penyaluran.
5. Untuk pengambilan data karakteristik turbin :
6. Buka katup HM 150 hingga tekanan menunjukan 0,2 bar (H = 2 m).
7. Catat kapasitas aliran (Q) aliran (liter/menit).
8. Posisi nozzel berada pada skala 0 (nol).
9. Lakukan pengambilan data putaran polly mulai beban pengereman 0N, 0,5N,
1N, 1,5N, … 9N
10. Setiap pengambilan data sebanyak 3-5 Kali.
11. Lengkapi data yang disediakan pada label.
12. Untuk pengambilan data daya turbin :
13. Atur posisi skala Nozzel pads posit 0-4.
14. Atur katup HM 150 hingga tekanan menunjukkan 0,2 Bar (H = 2 m).
15. Untuk setiap perubahan posit skala Nozzel catat Kapasitas Aliran (Q).
16. Lakukan pengambilan data putaran pully untuk setiap perubahan beban
pengereman. Mulai dari 0N … 9N
17. Hitung Daya yang dihasilkan Turbin (Pout).
18. Buatlah kurva karakteristik turbin yang menunjukkan ukuran hubungan
antara Putaran Pully - Moment, Putaran Pully - Pout dan Putaran – η.
19. Buat kurva daya turbin yang menunjukkan hubungan antara putaran dan P out,
untuk masing-masing posisi skala nozzle.
20. Buat analisa daya yang telah diperoleh dalam bentuk laporan
21. Grafik fungsi Q tcrhadap n
22. Grafik fungsi H tcrhadap Q
23. Grafik terhadap η ke n
24. Grafik fungsi η terhadap BHP
25. Graflk fungsi η terhadap Q
26. Grafik fungsi BHP terhadap Q
27. Grafik fungsi η terhadap WHP
28. Grafik fungsi F terhadap n
29. Grafik fungsi WHP terhadap n
30. Grafik fungsi BHP terhadap n

Anda mungkin juga menyukai