Anda di halaman 1dari 7

ISSN 2550-0023

EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM


(IPAM) KARANGPILANG I PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA SECARA KUANTITATIF
R. Gagak Eko Bhaskoro1,*) , Tutut Ramadhan1
1)
Prodi Teknik Lingkungan , Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang, Jl. Duku I No. 54, Perum
KORPRI-ABRI, Kota Magelang, 56115

e-mail: gagak.water@akatirta.ac.id

Abstrak
IPAM Karangpilang I merupakan salah satu instalasi pengolahan air yang di miliki PDAM Kota
Surabaya yang melayani kebutuhan air bersih di Kota Surabaya dengan kapasitas 1.450 L/det.
Supaya IPAM tetap dapat beroperasi secara optimal, maka diperlukan evaluasi terhadap IPAM
ini. Penelitian bertujuan untuk : 1) Mengukur kinerja tiap-tiap unit Instalasi Pengolahan Air
Minum (IPAM) Karangpilang I Kota Surabaya; 2) Membandingkan kualitas air produksi yang
dihasilkan oleh IPAM Karangpilang I dengan standar PERMENKES No.492 2010; 3)
Menganalisa hasil evaluasi IPAM Karangpilang I. Evaluasi IPAM dilakukan dengan observasi,
wawancara, studi literatur, praktik lapangan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
Kinerja setiap unit operasi belum berjalan secara optimal, yaitu pada unit Koagulasi,
Sedimentasi, Filtrasi. Kualitas air produksi IPAM Karangpilang I sesuai dengan dengan
Permenkes No 492 tahun 2010 tentang Kualitas Air. Berdasarkan hasil evaluasi secara
keseluruhan instalasi IPAM Karangpilang I pada saat eksisting sudah dapat mengolah air
dengan baik sehingga air yang diolah dapat memenuhi baku mutu air.

Kata Kunci : IPAM; Kualitas Air; Evaluasi

Abstract

IPAM Karangpilang I is one of the Water Treatment Plant (WTP) in PDAM Surabaya that serve
the needs of clean water in the city of Surabaya with a capacity of 1,450 L. In order for IPAM to
operate optimally, an evaluation of this WTP is required. The research aims to: 1) Measuring the
performance of each unit of Drinking Water Treatment Plan (WTP) Karangpilang I Surabaya; 2)
Comparing the quality of water produced by WTP Karangpilang I with PERMENKES standard
No.492/2010; 3) Analyze the evaluation results of WTP Karangpilang I. The evaluation of WTP
is done by observation, interview, literature study, field practice. The results obtained from this
research is the performance of each unit of operation has not run optimally, namely on the unit
Coagulation, Sedimentation, Filtration. The quality of water produced by WTP Karangpilang I in
accordance with Permenkes No 492 of 2010 on Water Quality. Based on the results of the
overall evaluation of the installation of WTP Karangpilang I at the existing time has been able to
process water well so that treated water can meet the water quality standards.

Keywords: WTP; Water Quality; Evaluation

Pendahuluan dan penggunaan lahan di sekitar sumber.


Air yang dapat dikonsumsi oleh penduduk
Pertumbuhan penduduk setiap di Indonesia harus memenuhi Peraturan
tahunnya semakin meningkat. Seiring Menteri Kesehatan Republik Indonesia
bertambahnya jumlah penduduk, akan No.492/MENKES/PER/IV/2010, yang
menyebabkan peningkatan kebutuhan air meliputi syarat fisik, kimia dan biologi.
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. PDAM Surya Sembada Surabaya
Namun pertumbuhan penduduk ini juga merupakan perusahaan jasa pemerintah
menyebabkan penurunan kualitas air di penyedia layanan air bersih yang
sumber air baku karena aktivitas manusia mempunyai sejumlah instalasi pengolahan
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 15 No.2 September 2018 62
ISSN 2550-0023

air minum. Wilayah cakupan layanan Jenis Data Uraian


PDAM Surya Sembada Kota Surabaya saat Unit Filtrasi Kecepatan Penyaringan
ini mencapai 536,983 ribu Sambungan , Headloss, Kecepatan
Rumah (SR) dari jumlah penduduk backwash maksimum
2.962.700 jiwa (Dinas Kependudukan dan (Vb), Porositas Pasir
Catatan Sipil Surabaya, 2016). Jumlah terekspansi (Pe),
tersebut mencapai 92,5% daerah terlayani Maksimum pasir
air bersih. PDAM Surya Sembada Kota terekspansi ( ),
Surabaya menargetkan peningkatan Ketinggian pasir
cakupan pelayanannya air bersih hingga terekspansi (L ),
mencapai 100% pada tahun 2018 (Waluyo, Dimensi Unit
2016). Guna mendukung target ini harus 2) Data Sekunder yang dikumpulkan
diimbangi dengan kapasitas produksi yang adalah as built drawing IPA, laporan
ada. Instalasi Pengolahan Air Minum kualitas air, master plan IPA, kapasitas
(IPAM) Karangpilang I merupakan salah instalasi/produksi dan jumlah layanan.
satu instalasi pengolahan air yang di miliki
PDAM Kota Surabaya, yang dibangun pada c. Metode Analisis
tahun 1990 dengan kapasitas 1.000 lt/dt.
Pada tahun 2006 terjadi peningkatan 1) Perhitungan dan Evaluasi Kondisi
kapasitas air produksi menjadi 1.450 lt/dt Eksisting Instalasi
yang disebabkan bebagai faktor. Salah satu Analisa sistem operasional unit
faktor peningkatan kapasitas produksi ialah bangunan instalasi dapat dilihat dari
bertambahnya pelanggan. perbandingan antara hasil perhitungan
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menurut kondisi eksisting IPA
Mengukur kinerja tiap-tiap unit Instalasi mengenai parameter-parameter yang
Pengolahan Air Minum (IPAM) merupakan faktor penting dalam
Karangpilang I Kota Surabaya; (2) sistem operasional bangunan dengan
Membandingkan kualitas air produksi yang kriteria desain perencanaan bangunan
dihasilkan oleh IPAM Karangpilang I tersebut (Chamdan & Purnomo, 2013)
dengan standar PERMENKES 2) Analisis Sumber Air Produksi
No.492/2010. Analisa terhadap kualitas air
produksi mengacu pada standar
Metodologi Penelitian kualitas atau baku mutu air minum
yang terdapat pada Keputusan Menteri
a. Persiapan Kesehatan No. 492 tahun 2010.
Tahapan ini meliputi observasi persiapan
administrasi, koordinasi tim serta Analisa ini meliputi analisa kualitas air
perencanaan jadwal kegiatan. minum ditinjau dari parameter-parameter
b. Pengumpullan Data fisika dan kimia.
Data yang dikumpulkan meliputi data
primer dan data skunder:
1) Data primer yang dikumpulkan Hasil dan Pembahasan
meliputi:
Jenis Data Uraian a. Deskripsi IPAM
Debit Debit Pengolahan
Unit Koagulasi Td, G, G.td, Headloss, Karangpilang I merupakan IPAM
Dimensi Unit, Tinggi dengan kapasitas 1.450 liter/detik yang
Muka Air dimiliki oleh PDAM Surya Sembada.
Unit Flokulasi Td, G, G.td, Kehilangan Dibangun dengan kontruksi beton
tekanan tiap bak (H), menggunakan unit pengolahan lengkap.
Dimensi unit, Tinggi Sumber air baku yang diolah berasal
Muka Air dari Kali Surabaya dengan titik
Unit Td, beban permukaan pengambilan air baku di pinggir kali sungai
Sedimentasi So, beban permukan Surabaya yang berjarak ± 800 meter dari
antara plat , IPAM Karangpilang I.
Kecepatan pengaliran Area IPAM juga dilengkapi dengan
Vo, Bilangan Reynold beberapa bangunan pendukung antara
(Re) Bilangan Froude lain Clean Water Storage, Backwash
(Fr), Dimensi Unit Water Storage, ruang pompa, gudang
penyimpanan bahan kimia, bengkel, ruang
genset, ruang staf dan operator, ruang
panel, laboratorium dan mushola.

63 Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 15 No.2 September 2018
ISSN 2550-0023

Skema IPAM Karangpilang I dapat diagram alur proses pengolahan air bersih
dilihat pada Gambar 1, sedangkan untuk dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 1. Skema IPAM Karangpilang I

Gambar 2. Diagram Alir Proses Produksi Air Bersih IPAM Karangpilang I

Intake Aerator

Intake atau bangunan penangkap air Bangunan aerator berfungsi untuk


merupakan bangunan pengambilan untuk meningkatkan kontak antara udara dengan
pengolahan air bersih. Intake merupakan air. Proses aerasi bertujuan untuk
bangunan untuk pengumpulan air baku meningkatkan konsentrasi oksigen di
yang akan dialirkan ke instalasi dalam air. Peningkatan konsentrasi
pengolahan air bersih. oksigen di dalam air ini akan memberikan
Intake pada IPAM Karangpilang I berbagai manfaat dalam pengolahan air.
menggunakan tipe River Intake yang terdiri
atas sumur beton berdiameter 3 – 6 m Prasedimentasi
yang dilengkapi 2 atau lebih pipa besar
yang disebut penstock. Pipa-pipa tersebut Bangunan Prasedimentasi digunakan
dilengkapi dengan katup sehingga untuk dapat mengendapkan partikel kasar
memungkinkan air memasuki intake (discrite particle) sebelum proses
secara berkala. Air yang terkumpul dalam koagulasi. Bangunan prasedimentasi terdiri
sumur kemudian dipompa dan dikirim atas empat persegi panjang yang dibagi
kedalam instalasi pengolahan. River Intake dalam 5 (Lima) kompartemen, untuk
terletak pada bagian hulu kota untuk memudahkan dalam pemeliharaan
menghindari pencemaran oleh air (pengurasan). Bangunan ini memiliki
buangan. Air baku pada intake dipompa panjang 80 meter, lebar 15 meter, dan
dan disalurkan melalui pipa transmisi air tinggi 3 meter perkompartemen.
baku menuju IPAM Karangpilang I.

Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 15 No.2 September 2018 64
ISSN 2550-0023

Unit Koagulasi Kadar Fe yang rendah akan mengurangi


kemungkinan timbulnya karat pada
Unit Koagulasi pada IPAM perlengkapan perpipaan dan lain-lain.
Karangpilang I menggunakan tipe Dengan sand filter ini kandungan Fe
pengadukan hidrolis, dimana pengadukan setelah aerasi dapat menurun hingga
cepat dilakukan dengan memanfaatkan 86,81% (Hardyanti, Nurandani, & Fitri,
pintu air di dalam bak (pengadukan 2006).
dengan sistem umbulan). Proses Proses filtrasi dimaksudkan untuk
koagulasi dilakukan dengan cara menyisihkan partikel koloid yang tidak
menyemprotkan (spray) cairan koagulan dapat disisihkan pada proses sebelumnya
(Alumcsulfat). dan juga untuk mengurangi jumlah bakteri
organisme lain (Gaib, Tanudjaja, &
Unit Flokulasi Hendratta, 2016).
Setelah melalui proses penyaringan
Bangunan Bak Flokulasi di IPAM pada Unit Filtrasi kemudian air dialirkan
Karangpilang I berjumlah 5 buah. Bak dalam pipa di injeksikan gas klor sebelum
flokulasi berfungsi untuk proses masuk reservoir dan air siap di
pengadukan lambat agar membentuk flok distribusikan.
yang lebih besar dari flok awal. Tiap bak
flokulasi terdiri dari 3 kompartemen
dengan ukuran yang berbeda-beda.
b. Kinerja IPAM Karangpilang I
Unit Sedimentasi
Debit Pengolahan
Setelah air melalui Unit Flokulasi,
selanjutnya air menuju Zona Sedimentasi Pengukuran debit pengolahan
yang arah alirannya ke atas. dilakukan dengan menggunakan Ultrasonic
Unit Sedimentasi pada IPAM Flow Meter (UFM). Setelah dilakukan
Karangpilang I berjumlah 5 bak. Pada Unit pengukuran, diperoleh debit pengolahan
Sedimentasi terdapat plat settler yang rata-rata di IPAM Karangpilang I adalah
3
tampak di permukaan dilengkapi dengan 1,368 (m /s).
Gutter dan V- Notch. Plat settler berfungsi
sebagai tempat menempelnya flok-flok Unit Koagulasi
pada proses sedimentasi.
Koagulasi pada IPAM Karangpilang
Unit Filtrasi menggunakan sistem Umbulan.
Keuntungan pengadukan cepat dengan
Setelah dilakukan proses pengendapan umbulan ini sangat menghemat energi,
di sedimentasi kemudian air menuju Unit karena hanya memanfaatkan perbedaan
Filtrasi. Media filter yang digunakan pasir tinggi tanpa menggunakan energi listrik.
silica. Unit filtrasi pada IPAM Karangpilang I
menggunakan media pasir kuarsa. Unit ini Setelah dlakukan pengukuran dimensi
berfungsi untuk menyaring kotoran dan dan pengolahan data, diperoleh hasil yang
partikel-partikel yang sangat halus, serta dapat dilihat pada Tabel 1.
flok-flok dari partikel tersuspensi, selain itu
juga untuk mengurangi kadar Fe dan Mn.

Tabel 1. Hasil Pengolahan Data Unit Koagulasi dan Perbandingan dengan Standar AWWA

Standard Ket.
No Uraian Satuan Nilai
AWWA
1 Waktu Kontak (td) Detik 57,26 30 – 120 Sesuai
Gradien -1 Kurang
2 detik 458,21 500 – 1000
Kecepatan (G) Sesuai
4
3 G.td - 26236,57 >2 x10 Sesuai

(Sumber : Perhitungan Eksisting Unit Koagulasi dan Standard AWWA)

Nilai Gradien Kecepatan (G) pada unit


flokulasi kurang sesuai, dikarenakan head

65 Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 15 No.2 September 2018
ISSN 2550-0023

loss yang terlalu kecil. Akibatnya, bahan dengan bak flokulasi berbentuk persegi
koagulan (alumsulfat) tidak tercampur panjang dengan alas prisma yang
secara merata. berjumlah 3 kompartemen dan dilengkapi
Ketidakkonstanan nilai G menyebabkan dengan pintu air yang berbentuk persegi
flok akan hancur kembali. Nilai gradien panjang dan lingkaran. Proses yang terjadi
kecepatan dipengaruhi oleh ketinggian air. pada unit flokulasi adalah pengadukan
Untuk menghindari naik turunnya nilai G, lambat dengan melalui beton berlubang.
maka besarnya gradien kecepatan perlu Setelah dilakukan pengukuran dimensi
diturunkan tiap tahapannya dengan dan pengolahan data di Unit Flokulasi,
mengatur katup aliran tiap kompartemen diperoleh hasil bahwa Unit Flokulasi telah
agar tinggi air dapat turun secara konstan sesuai Kriteria AWWA.
(Arifiani & Hadiwidodo, 2007). Flokulasi berfungsi untuk memperbesar
Kecilnya nilai G disebabkan oleh bukan inti flok yang telah terbentuk ada unit
pintu di bak 1 menuju ke bak 2 terlalu besar koagulasi. Flokulasi dengan sistem hidrolik
mengakibatkan headloss terlalu kecil memanfaatkan beda ketinggian air. tidak
sehingga gradien kecepatan (G) tidak memerlukan energi tambahan (mekanik)
terpenuhi. sehingga dapat menghemat energi
Salah satu cata mengatasi hal ini yaitu (Priambodo & Indaryanto, 2017)
dengan pemasangan alat ukur berupa
duga air pada bukaan pintu. Alat ini Unit Sedimentasi
dipasang untuk mengetahui bukaan pintu
yang sesuai dan mengatur tinggi bukaan Bangunan sedimentasi berbentuk
pintu tersebut agar nilai gradien kecepatan persegi panjang. Bak sedimentasi juga
(G) dan nilai G.td sesuai. Nilai G dan Gtd dilengkapi dengan gutter yang berfungsi
masih dibawah nilai kriteria desain dapat sebagai saluran pelimpah dan saluran
mengakibatkan pencampuran koagulan menuju bak filter. Untuk memperkecil
tidak homogen. beban permukaan bak sedimentasi
(Hermanto, Yusuf, & Jati, 2014) dilengkapi dengan pipe settler.
Setelah dlakukan pengukuran dimensi
Unit Flokulasi dan pengolahan data, diperoleh hasil yang
dapat dilihat pada Tabel 2.
Unit Flokulasi pada IPAM Karangpilang
I berjumlah 5 unit. Unit Flokulasi dilengkapi

Tabel 2. Rekapitulasi hasil perhitungan Unit Sedimentasi dan Perbandingan dengan Standar
AWWA

STANDAR
NO URAIAN SATUAN NILAI KET
AWWA
3
1 Debit (Q) m /det 0,2736 - -
2 Waktu Kontak (td) Jam 0,69 0,5 – 1 Sesuai
Beban Permukaan 3 2
3 m /m /jam 7,45 7 – 10 Sesuai
Eksternal (So)
Beban Permukaan Internal 3 2 Kurang
4 m /m /jam 0,46 0,5 – 0,8
(So') Sesuai
5 Kemiringan Pipa Settlerθ ◦ 54 30 - 60 Sesuai
6 Diameter Pipa Settler M 0,06 0,05 – 0,1 Sesuai
7 Ketebalan Pipa Settler M 0.01 0,002 – 0,005 Sesuai
Kurang
8 Tinggi Vertikal Pipa Settler M 1,3 1-1,2
Sesuai
-5 -5
9 Bilangan Froude - 5,29 x 10 >1x 10 Sesuai
10 Bilangan Reynold - 39,,52 <500 Sesuai
11 Jumlah Pipa Settler Buah 44160 - -
12 Kecepatan Pengaliran (Vo) m/det 0,002549 - -
13 Kecepatan di inlet m/det 0,03 - -
Kecepatan di Outlet
14 m/det 0,019 - -
(Gutter)
(Sumber : Perhitungan Eksisting Unit Sedimentasi dan Standard AWWA)

Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 15 No.2 September 2018 66
ISSN 2550-0023

mengetahui boleh tidaknya air tersebut


Pada unit Sedimentasi terdapat digunakan oleh penduduk untuk keperluan
beberapa parameter yang belum masuk sehari – hari, kendala yang dihadapi dalam
kedalam kriteria AWWA. Beban hal kualitas air, dan solusinya bagi
permukaan dan tinggi plat settler yang penduduk (Burhan, Nagu, & Anwar, 2017).
tidak sesuai kriteria akan menyebabkan Analisa kualitas air Produksi IPAM
aliran air menjadi tidak laminer. Namun Karangpilang I dilakukan oleh Lab. PDAM
untuk nilai NRe dan Nfr dari hasil Surya Sembada pada bulan Maret-Mei
perhitungan diketahui aliran sudah laminer 2016. Parameter yang dianalisa adalah
(NRe<500) dan untuk keseragaman aliran suhu, kekeruhan, pH, Zat Organik, Sulfida,
- 5
air dapat dilihat (Nfr > 10 ) sehingga Klorin Bebas, Detergen, Fecal Coli dan
keseragaman aliran sudah terjadi Total Coli. Setelah dibandingkan dengan
(Montgomery, 1985). Agar beban Permenkes No. 492 Tahun 2010, kualitas
permukan internal so’ dan tinggi plat air produksi IPAM Karangpilang I telah
settler memenuhi kriteria, dapat dilakukan sesuai dengan baku mutu.
perubahan ukuran diameter pipa settler Berdasarkan hasil evaluasi secara
dari 6 cm menjadi 7 cm atau 0,07 m dan keseluruhan instalasi IPAM Karangpilang I,
tinggi plat settler menjadi 1,2 m. terdapat beberapa nilai yang tidak sesuai
dengan kriteria desain AWWA. Namun,
Unit Filtrasi IPAM ini sudah dapat mengolah air dengan
baik sehingga air yang diolah dapat
Proses penyaringan air untuk memenuhi baku mutu.
memisahkan flok-flok yang masih terbawa
dari Unit Sedimentasi dilakukan di Unit Kesimpulan
Filtrasi. Pada IPAM Karangpilang I
terdapat 12 Unit Filtrasi yang hanya Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan
berkerja 9 unit. Unit Filtrasi ini persegi bahwa:
panjang dengan tipe saringan 1. Terdapat beberapa parameter yang tidak
menggunakan Saringan Pasir Cepat (Rapid sesuai dengan kriteria desain menurut
Sand Filter). AWWA. Meski begitu hasil dari pengolahan
Parameter operasi utama yang diukur masih cukup bagus. Parameter yang tidak
dalam unit filtrasi adalah kecepatan filtrasi sesuai kriteria yaitu:
dan kecepatan backwash disamping ada a. Koagulasi : Gradien kecepatan (G) pada
-1
parameter ukur lain untuk desain yakni unit koagulasi sebesar 458,21 detik
-1
headloss saat filtrasi dan headloss saat kurang sesuai range 500-1000 detik .
backwash yang dipengaruhi oleh bentuk, b. Sedimentasi : Beban Permukaan Internal
jenis dan ukuran media (Utami, Oktiawan, dan Tinggi vertikal pipe settler. Beban
& Wardana, 2016). permukaan internal So’ sebesar 0,46
3 2
Pada unit Filtrasi terdapat satu m /m /jam kurang sesuai kriteria dengan
3 2
parameter yang belum sesuai dengan kriteria 0,5-0,8 m /m /jam, dan tinggi plat
kriteria AWWA yaitu tebal media pasir settler kurang sesuai kriteria yaitu sebesar
sebesar 50 cm, dimana seharusnya tebal 1,3 m kriteria yang diijinkan sebesar (1-1,2).
media pasir berada pada range 60-90 cm. c. Filtrasi : tebal media pasir sebesar 50
Akibatnya, intensitas waktu untuk cm range (60-90 cm).
backwash menjadi lebih sering sehingga 2. Kualitas air produksi IPAM Karangpilang
kehilangan air saat backwash menjadi lebih I sudah sesuai dengan dengan Permenkes
tinggi. Media pasir yang kurang akan No 492 tahun 2010 tentang Kualitas air.
menyebabkan penyaringan partikel menjadi
berkurang. Selain itu kendala IPAM
Karangpilang I adalah nozzle yang sering Ucapan Terimakasih: Ucapan terimakasih
mengalami penyumbatan oleh media pasir. kami sampaikan kepada pihak PDAM
Hal ini dapat menyebabkan pasir masuk ke Surya Sembada Kota Surabaya dan pihak
dalam reservoir. Unit filtrasi harus segera lain yang tidak dapat kami sebutkan satu
diperbaiki apabila tidak akan membebani persatu yang telah membantu selesainya
kinerja bak filter yang lain. penelitian ini.

Kualitas air Produksi IPAM


Karangpilang I

Analisis kualitas air melalui uji


laboratorium sangat menentukan, karena
hasil dari analisis dapat bermanfaat untuk

67 Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 15 No.2 September 2018
ISSN 2550-0023

Daftar Pustaka Tekstil Bawen Kab. Semarang).


Jurnal Presipitasi , 1(1), 37-42.

Arifiani, N. F., & Hadiwidodo, M. (2007). Hermanto, J., Yusuf, W., & Jati, D. R.
Evaluasi Desain Instalasi (2014). Evaluasi dan Optimalisasi
Pengolahan Air PDAM Ibu Kota Instalasi Pengolahan Air Minum
Kecamatan Prambanan Kabupaten (IPA I) Sungai Sengkuang PDAM
Klaten. Jurnal Presipitasi, 3(2), 78- Tirta Pancur Aji Kota Sanggau.
85. Jurnal Mahasiswa Teknik
Lingkungan Untan Vol 1, No. 1.
AWWA, ASCE. (2012). Water Treatment
Plan Design. Fifth Edition. Montgomery, J. M. (1985). Water
Newyork: The McGraw-Hill Treatment Principle and Design.
Companies Inc. Canada: John Wiley and Sons Inc.

Burhan, N., Nagu, N., & Anwar, C. (2017). Priambodo, E. A., & Indaryanto, H. (2017).
Tinjauan Instalasi Pengolahan Air Perancangan Unit Instalasi
Bersih PDAM . Jurnal Sipil Sains, Pengolahan AIr Minum Kampus
07(14), 13-22. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember. Jurnal Teknik ITS Vol 6,
Chamdan, A., & Purnomo, A. (2013). Kajian No. 1, ISSN 2337-3539 (2301-9271
Kinerja Teknis Proses dan Operasi Print).
Unit Koagulasi-Flokulasi-
Sedimentasi pada Instalasi Utami, D. S., Oktiawan, W., & Wardana, I.
Pengolahan Air (IPA) Kedungguling W. (2016). Design Pengolahan Air
PDAM Sidoarjo. Jurnal Teknik Minum untuk Optimalisasi
POMITS , 2(2), 118-123. Pelayanan Air Bersih Wilayah
Pelayanan Luar Kota Kecamatan
Gaib, D. T., Tanudjaja, L., & Hendratta, L. Sukaharjo Kabupaten Sukoharjo .
A. (2016). Perencanaan Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 5
Peningkatan Kapasitas Produksi No. 1, Universitas Diponegoro
Air Bersih Ibukota Kecamatan Semarang.
Nuangan. Jurnal Sipil Statik, 4(8),
481-490. Waluyo, Y. (2016, April 12). Tahun Ini,
PDAM Surabaya Targetkan
Hardyanti, Nurandani, & Fitri, N. D. (2006). Pendapatan Rp 650 Miliar.
Studi Evaluasi Instalasi Retrieved from Bisnis.com:
Pengolahan Air Bersih untuk http://industri.bisnis.com/read/2016
Kebutuhan Domestik dan Non 0412/45/537301/tahun-ini-pdam-
Domestik (Studi Kasus Perusahaan surabaya-targetkan-pendapatan-
rp650-miliar

Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 15 No.2 September 2018 68

Anda mungkin juga menyukai