Anda di halaman 1dari 6

Wisjachudin Faisal dan Samin ISSN 0216 - 3128 101

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Hg DALAM


CUPLIKAN IKAN DAN UDANG DENGAN METODA SS-AAS
Wisjachudin FaisaI, Sam in
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN Yogyakarta

ABSTRAK
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Hg DALAM CUPLIKAN IKAN DAN UDANG DENGAN
METODA SS-AAS. Telah dilakukan percobaan ketidakpastian analisis Hg dalam cuplikan lkan dan Udang.
Dilakukan preparasi cuplikan dengan freeze drying, kemudian dihomogenisasi sedemikian sehingga
diperoleh cuplikan yang homogen dengan ukuran 100 mesh. Analisis unsur Hg baik cuplikan lkan dan
Udang serta standar SRM 1566a menggunakan Solid Sampling Atomic Absorption Spectrometer (SS-AAS)
AAS 5 EA, ZEISS. Dari hasil percobaan menunjukkan harga ketidakpastian gabungan dari cuplikan ikan
lebih besar dari harga ketidakpastian gabungan dari cuplikan udang. Harga ketidakpastian diperluas dari
cuplikan ikan = 4,3636, sedangkan harga ketidakpastian gabungan dari cuplikan udang = 2,638. Harga
presisi = 98,46 % sedangkan harga akurasi = 97,0 % dan limit deteksi = 0,0154 ng/g.

ABSTRACT
UNCERTAINTY ESTIMATION OF ANALYSIS OF Hg IN FISH AND SHRIMP SAMPLE BY SS-AAS
METHOD. An uncertainty estimation of analysis of Hg in FISH and SHRIMP sample by SS-AAS method
has been done. Samples preparation have been done by using freeze drying. They were then homogenized
and sieved, so their grain size of 100 mesh were obtained. The content of Hg in the samples and SRM I566a
has been analyzed by using SS-AAS (solid sampling - atomic absorption spectrometer) AAS 5 EA, ZEISS.
The experimental result shows that expanded uncertainty value offish sample is 4.3636, whereas expanded
uncertainty value of shirmp 's sample = 2.638. Precision value is = 98.46 % and accuration value = 97.0 %
and limit of detection = 0.0 I54 ng/g.

PENDAHULUAN Prinsip kerja alat ini mirip dengan AAS, yaitu


logam yang terkandung didalam sampel diubah
menjadi atom bebas. Atom bebas tersebut
Solid Sampling
Spectrometer Atomic
( SS - AAS ) adalah Absorption
suatu alat mengabsorpsi radisi dari sumber cahaya yang
untuk analisis unsur padatan berwujud serbuk. kemudian diukur pada panjang gelombang tertentu
Untuk analisis secara langsung dapat digunakan menurutjenis logam dari cuplikan yang dianalisis.
dan memberikan banyak kemudahan, dibanding
menggunakan bahan cair. Bahan padatan tidak Untuk memperoleh data yang akurat perlu
memerlukan pelarut ataupun pengenceran ditentukan estimasi ketidakpastiannya. Pada alat
melainkan melalui penimbangan dan lansung SS-AAS ini, penentuan ketidakpastian relatif lebih
dilakukan pembakaran dalam tungku grafit(l). sederhana karena cuplikan yang telah dipreparasi
langsung ditimbang dengan alat timbangan yang
SS - AAS beroperasi secara nyala tunggal terhubung dengan alat SS-AAS. Estimasi
dengan cahaya yang terpotong- potong. Nyala dari ketidakpastian pengukuran termuat pada dalam
lampu katoda yang kontinu dilewatkan cuplikan pedoman ISO 17025 (2). Untuk itu laboratorium
dengan selang waktu tertentu. Dengan peralatan pengujian harus juga mempunyai dan menerapkan
optik nyala terse but dikondisikan lintasannya sarna. prosedur untuk mengestimasi ketidakpastian
SS - AAS sebagai instrumen analisis kimia disetiap pengukuran tersebut. Dalam hal-hal tertentu sifat
penggunaan lampu katoda juga memerlukan I dasar metode pengujian dapat menghambat
pengoptimasian dari beberapa parameter seperti penghitungan ketidakpastian pengukuran yang
Temperatur, Rate, Hold, Tekanan Gas yang teliti secara metrologis dan absah secara statistik.
mengalir pada Tungku Grafit. Optimasi dilakukan Dalam hal tersebut laboratorium sekurang-
dengan membandingkan serapan luas area yang kurangnya harus mencoba mengidentifikasi semua
terjadi disetiap parameter yang dioptimasi (I). komponen ketidakpastian dan membuat suatu
SS - AAS adalah salah satu instrumen estimasi yang wajar, dan harus memastikan bentuk
analisis kimia yang digunakan untuk mendapatkan pelaporan hasil tidak memberikan kesan yang salah
kadar suatu unsur tanpa melalui proses pelarutan. pada ketidakpastian. Estimasi yang w~ar harus

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Jull 2007
-
/02

didasarkan pada pengetahuan atas unjuk kerja


ISSN 0216 - 3128 Wisjaclludin Faisal dan S,mrin

SRM, Gas Argon UHP, Alkohol teknis, AcelOn p.a


metode dan pada lingkup pengukuran dan harus Merck,
menggunakan, sebagai contoh, pengalaman
sebelumnya dan data validasi. Derajat ketelitian Cara Kerja
yang dibutuhkan dalam suatu estimasi
ketidakpastian pengukuran tergantung pada faktor- Cuplikan Ikan dan Udang masing-masing
faktor seperti: persyaratan metode pengujian, dilantakkan dengan nitrogen cair scl-.aligus
persyaratan dari pengguna jasa atau pelanggan, dilakukan penumbukan, kemudian dipinJJhkan
adanya batas-batas yang sempit yang menjadi dasar dalam cawan petri, kemudian cawan petri tcrsebut
keputusan atas kesesuaian dengan suatu spesifikasi. ditempatkan dalam piring aluminium di dalam Bell
Dalam kaitannya dengan telah terakreditasinya jarr Freeze Drying3,4) kemudian dioperasikan
Laboratorium Kimia Analitik PT APB BA TAN dengan diawali pendinginan selama 15 men it,

Y ogyakarta sesuai pedoman ISO/IEC 17025 dan kemudian divakumkan dengan pompa vakum
untuk mnambah keunggulan kompetitif di dalam sedemikian sehingga mencapai 10.2 mBar, setelah
persaingan perdagangan global, maka diperlukan itu Freeze Drying dimatikan dan katup udara
pengembangan prasarana teknis untuk Drying Chamber dibuka. cuplikan dikeluarkan dari
meningkatkan kualitas produk atau jasa yang Belljar, cuplikan ditumbuk, kemudian diayak
meliputi metodologi, standarisasi, pengujian dan dengan ukuran ayakan 100 mesh, langkah terakhir
mutu laboratorium tersebut. Kebenaran dan adalah membuat homogen cuplikan dengan
ketelitian hasil pengujian di laboratorium sangat homogenizer selama 3 kali 10 menit untuk tiap
tergantung pada kebenaran dan ketelitian alat ukur cuplikan. Cuplikan siap untuk dianalisis, yang
dan alat uji yang digunakan. Oleh sebab itu alat- prosedur operasinya adalah antara lain Pengaturan
alat ukur dan alat-alat uji secara berkala harus Optik yaitu dengan cara mengatur panjang
dikalibrasi baik oleh laboratorium itu sendiri secara gelombang 253,7 nm, lebar celah 0,5 nm dan arus
internal atau oleh pejabatlpersonil yang berwenang lampu 3,5 mA, kemudian Pengaturan Program(5)
yang telah mempunyai sertifikat kalibrasi yang dengan cara melakukan pengaktifan Method pada
diakui. Development Rutine, kemudian pada Spectrometer
menu, dipilih Ana/itical Parameter, Background
Pada penelitian/kegiatan ini akan dilakukan Correction off dan Peak Area.
estimasi ketidakpastian hasil pengujian unsur Hg
dalam ikan dan udang yang dibeli di salah satu Furnace Parameter dan diatur program
Supermarket Sleman. temperatur sebagai berikut :
Suhu
Auto Zero
Pembersihan
50
603 )) 1900
Atomisasi
Hold
Rate
Pirolisa
2400
1500
200
PenQerinQan
2 2
2(5
Keterangan
(°15 400
150
120
No
3. (oC)
TAT A KERJA 4.
5.
2.1.

Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini
an tara lain Freeze Drying Lyovac GT 2, piring
aluminium, Trivac vacuum pump, Bell jar, gelas
akrilik pada "Drying Chamber', Penumbuk
Stainless Steel, Cawan Petri, Plastic cover, Jarum,
Untuk Pembuatan Kurva Standar
Mortar Agat, Ayakan 100 mesh, seperangkat alat
SS - AAS (AAS 5 EA, ZEISS, PC komputer Kalibrasi5), dilakukan dengan menggunakan
dengan System Operasi ( SO ) / 22.1 dan AAS 5 platform secara berurutan SRM NIST 1566 a.
EA Control Soft Ware), Lampu Katoda Rongga ditimbang dengan berat tertentu sedemikian,
Hg, Tungku Grafit, Pendingin KM 5 yang berisi 5 sehingga satu demi satu berat tersebut diatomisasi
liter air, Timbangan Mikro, Plattform, pinset yang diawali melalui tahapan pengeringan dan
Plattform , Homogeniser Spex, Botol gelas, diakhiri dengan pembersihan dalam tungku grafit.
Spatula, Gunting, Sarung tangan, Masker, Tissue. Setelah program pembersihan, maka kurva
kalibrasi standar akan terlihat dilayar monitor yang
Bahan
memberikan informasi slope, koefisien korelasi,
Adapun bahan yang dipakai adalah standar deviasi serta karakteristik massa. Pada
:Nitrogen cair, Cuplikan Ikan dan Udang, Silika proses pembersihan digunakan gas argon UHP (
Gel, SRM (CRM, certified reference material) Ultra High Pure ) yang tingkat kemurnian gas
mencapai 99,999 %. Dialirkannya gas argon ini

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
Wisjachudin Faisal dan Samin ISSN 0216 - 3128 /03

adalah untuk mengusir asap dan gas yang timbul FORMULA


serta guna menghindari adanya peristiwa Ax - Bo
kondensasi pada saat proses pemanasan berjalan. Cx =
Asap dan gas buang selama instrument beroperasi BI
diisap keluar oleh kipas angin penyedot udara ( Cx = konsentrasi sampel (nglg)
Exhause Fan ) yang dipasang tepat diatas tungku Ax = Absorbansi yang diukur
grafit. Sedangkan untuk Penentuan Recovery, Bo = intersep
ditimbang euplikan SRM GBW 08301, dilakukan BI = slope
seeara "duplo", masing - masing diproses dalam
tungku grafit, dan ditentukan kadar merkurinya, FISH BONE
untuk penentuan konsentrasi euplikan, dilakukan
penimbangan euplikan sedimen seeara "duplo",
masing-masing diproses dalam tungku grafit, dan
ditentukan kadar merkurinya .
Ditimbang SRM NIST 1566 a berturut-
turut ( 0,228; 0,448; 0,473 dan 0,813 ng) seperti
berikut :

• Seeara berurutan SRM tertimbang dimasukkan


dalam tungku grafit dimulai yang paling ringan,
ihty

. preSiSi7;'--
, , Cx

kemudian di klik nm dan dilanjukan dengan


continue untuk SRM tertimbang berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN
• Dieatat harga Slope ( S ), koefisien korelasi
(R\ Standar Deviasi ( seO ) dan karakteristik Tabel 1. Hasi/ Absorbansi SRM /566a untuk
massa ( mO ) yang tertampil dari layar monitor. Kurva Kalibrasi
Pengaktifan Sample menu Berat SRM
Absor
0,474Massa
1,788
0,958
0,0000
28,76
14,64
1,029
30,37
52,19
0,002
bansi
0,000
(p~0,448
0,228
0,473
0,813
)
• K]ik icon sample table, ditulis b]anko Nama
Blanko
Standar-4
Standar-2
Standar-1
Standar-3 (n~) platform
dan nama SRM, diprogram s.d ]2 ka]i
pengukuran.
• Ditulis nama eontoh.
• Ditimbang sekitar 0,] 00 mg sampai 0,700 mg
eontoh, dimasukkan seeara berurutan kedalam
tungku grafit, dan Run, di klik untuk B]anko
platform serta dilanjutkan dengan continue
untuk eontoh.
• Klik print table untuk memperoleh hasil eontoh. Dari Tabel 1. tersebut dapat dihitung
persamaan regresi liniemya seperti Tabel 2a di
• Penf!Ukuran contoh vang sarna se/an;utnva. bawah ini :
davat digunakan wogram rekalibrasi denean
SRM vane sarna.

Tabel 2a. Perhitungan Untuk Regresi Liniel7)

3
No
-~-'~---
Xi
0....J~'.nQ_~24
52,19Yi
Xi
0,002
_1~..z§26,998
1,788
125,96
.},Q}.?_
__ _0728,892
-0,958
Xr
1,029
0,87946884
1514,4159
4,251
1,7840288
0,01162084
-25,192
634,63686
0,71944324
(Xi(Yi
0,474
0,14152644
3,568____
]_'!'.2~_,_ __
____
....
__ 00,3_~46304
-5],966698
0,1078
0,1788
--0,3762
21,3678544
xdYd
- Yr ?__Yr),___
__26,_~.'l§l!j____
0,03196944
_:JO,5~L.
___ 0,9378
-0,8482
Yi 9.12.258_~64
UJ.'.~44
3,<~§96§24_
25,318724:J
«Xi-Xr)(Yi- ____

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
-
104

Dari data Tabel 2a tersebut dapat dihitung


ISSN 0216 - 3128 Wisjachudin Faisal dan Samin

Tabel 4. Kadar Hg da/am Udang


harga Xrerata = 25,192, Yrerata = 0,8502, b
=0,0343147, a =-0,014255, r = 0,9997735 No. 66,,296
71,970
66,79
68,038
71
62,812
59,194
66,199
69,616
66,082
Kadar \31±Hg
66,575. 3,82
to
Tabel 2b. Perhitungan Un/uk Regresi Linier
I
38429765
Rerata ( Pw'g )

..J&?~..,.
0.Xi
125,96
4,303171
4,251
YiY"
0,002
52,19-0,008695
(Yi-
0,474
... 0,0001144
0,000879
0,492462
0,0003408
1,788
1,777874
0,975818
0,000
3,73\
.. I025
0,0003175
_.1,Q1Q~~?,
11,,640,958
m?~'Z§
m}QJT m YI\)2 E-06
...
,
No.

Ketidakpastian pengukuran Hg dalam contoh


Udang :
SYIX = 0,000175792,
SB = 0,000175792, I. Ketidakpastian baku penimbangan I SRM (dari
YB = -0,008695182 sertifikat menunjukkan ketidakpastian total
neraca adalah 0,0143 mg (sudah dikalikan 2) =
Y = YB+3 SB = -0,008167806
LOD = 0,015405926. (0,0;43)2 +(~J = 0,47

Tabel3. Kadar Hg da/am SRM N/ST 1566 a Hasi/ 2. Ketidakpastian baku penimbangan II contoh
Ana/isi/8) Udang ( dari sertifikat menunjukkan
ketidakpastian total neraca adalah 0,0143 mg
1566
0,4090
0,4420
0,4010
0,5460
0,]720
0,2470
0,3250
0,2930
0,3610
0,3380 (pg)
NISTa 35,264
30,]57
25,672
]4,728
]]7,526
65,489
67,758
64,585
63,253
65,754
23,798
23,00]
66,257
65,922
68,228
2],533
(9,483
66,493
68,05
Kadar ])
ng/g Hg 66,]8 ± 1,49 (sudah dikalikan 2) =
Massa
(mg)

I(0,0;43 )2 +(~ )2 = 1,21

3. HasH experimen kadar Hg dalam Udang 66,79


± 3,82 nglg, maka harga ketidakpastian baku
experimen = 11= 3,82/101/2 = 1,21 nglg
4. Data serifikat NIST 1566a menunjukkan kadar
Hg 64,2 ± 6,7 nglg, maka harga ketidakpastian
baku kemumian standar 11 = (6,7)/2 = 3,25
nglg.
5. Ketidakpastian baku presisi metoda (experimen
standar) 66,18 ± 1,49 ng/g , repeatibility =1,49
11= 1,49/101/2 = 0,47 nglg
6. Ketidakpastian baku kurva kalibrasi 11=s21 b2,
dimana S2 = 0,0002694, b2 = (0,0343 I 477i,
sehingga harga 11=s21 b2 = 0,23

\,319

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
Wisjachudin Faisaf dan Samin ISSN 0216 - 3128 105

neraca adalah 0,0]43 mg (sudah dikalikan 2) =


Ild =2x Ilrel = 2,638
Kadar Hg dalam Udang : 66,79 ± 2, 63 (O,0~43r +(~J = 0,47

2. Ketidakpastian baku penimbangan III contoh


]kan ( dari sertifikat menunjukkan
Tabel 5. Kadar Hg dalam !kan
ketidakpastian total neraca adalah 0,0143 mg
. (sudah dikalikan 2)
No. 68,590
57,543
65,]42
67,649
63,]
65,8]±
72,775
79,740
59,390
67,460
56,744
Kadar16Hg
6,75
10 I
Rerata
95463827 ( pglg )
(0,0~43
I r + (~ r = 2,13

3. Hasil experimen kadar Hg dalam Ikan 65,81±


6,75 nglg, maka harga ketidakpastian baku
experimen = Il = 6,75/101/2 = 2,13 ng/g
4. Data serifikat NIST 1566a menunjukkan kadar
Hg 64,2 ± 6,7 nglg, maka harga ketidakpastian
baku kemumian standar Il = (6,7)/2 = 3,25
nglg.
5. Ketidakpastian baku presisi metoda (experimen
standar) 66,18 ± 1,49 nglg , repeatibility =1,49
Il = 1,49/]01/2 = 0,47 ng/g

Ketidakpastian pengukuran Hg dalam contoh 6. Ketidakpastian baku kurva kalibrasi "Il= s21 b2,
Udang : dimana S2 = 0,0002694, b2 = (0,03431477)2,
sehingga harga Il= s21 b2= 0,23
I. Ketidakpastian baku penimbangan I SRM (dari
sertifikat menunjukkan ketidakpastian total .

Ilrelatif- , , ,

_ J (ppnb
--. -- )/.--- .+ (ppnb )/1'
m + ,u ( !:!.!..)
•cs l
+ ( csp
,up) l
+ ( ,ucup
ccup )
m __ m n + (pkkal )'

= 2, 18] 8

= 2 x Ilrel = 4,3636
Ild (ketidakpastian diperluas)
Kadar Hg dalam Ikan: 65,81 ± 4,3636 nglg 64,2 -66,18
= 100- (m m_m X 100) %
J.ld =2 x J.lre I 66,18
Dimana KS = kadar Hg tercantum dalam sertifikat SRM
J1S = Ketidakpastian baku standar SRM
(ng Ig )
cs = konsentrasi Hg dalam sertifikat SRM
f.1P = Ketidakpastian baku percobaan standar HA = kadar Hg hasil analisis ( ng I g )
SRM SD
csp = Konsentrasi standar percobaan Presisi = { 100 - ( m_ X 100) } %=
f.JCup = Ketidakpastian baku cuplikan HA
ccup = Konsentrasi cuplikan
Jlkkal = Ketidakpastian kurva kalibrasi Harga limit deteksidari persamaan regresi linier di
f.1Pnb = Ketidakpastian baku penimbangan atas (TabeI2b) = 0,0154 nglg
Setelah dihitung harga Presisi = 98,46 % dan harga
Untuk menghitung tingkat akurasi dan Presisi Akurasi = 97,0 %
digunakan rumus di bawah ini :
KS - HA Dari data di atas menunjukkan harga
kandungan Hg dalam Udang dan Ikan masing-
Akurasi = {100 - ( m X 100) }(6) %
HA masing 66,79 ± 3,82 nglg dan 65,81± 6,75 ng/g
sedangkan harga ketidakpastian gabungan dari

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BAT AN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
106 ISSN 0216 - 3128 Wisjachudin Faisal dan Samin

cuplikan ikan lebih besar dari harga ketidakpastian 8. Certificate or Certified Reference Material
gabungan dari cuplikan udang. Harga Certificate of NIST 1566a Oyster Tissue
ketidakpastian diperluas dari cuplikan ikan = Certificate of Analysis, Standard Washington,
4,3636, sedangkan harga ketidakpastian diperluas DC 20234, (1984)
dari cuplikan udang = 2,638. Hal ini disebabkan
karena penyimpangan baku dari penentuan kadar TANYAJAWAB
Hg dalam Ikan lebih besar dibanding harga
penyimpangan baku untuk Udang.
Yusuf Nampira
- Mengapa ketidakpastian perlu dilakukan?
KESIMPULAN
Wisyachudin
Dari hasil percobaan menunjukkan harga
kandungan Hg dalam Udang dan Ikan masing- • Seperti diketahui ketidakpastian adalah
masing 66,79 ± 3,82 nglg dan 65,81± 6,75 nglg menentukan semua kesalahan yang diketahui
sedangkan harga ketidakpastian gabungan dari menjadi satu rentang tunggal. Dalam hal ini
cuplikan ikan lebih besar dari harga ketidakpastian perlu diinventarisasi semua faktor yang dapat
gabungan dari cuplikan udang. Harga memberi kontribusi kesalahan terhadap hasil
ketidakpastian diperluas dari cuplikan ikan = akhir. Ketidakpastian ini dapat memberikan
4,3636, sedangkan harga ketidakpastian diperluas gambaran penyimpangan pengukuran pada
dari cuplikan udang = 2,638. Harga presisi = 98,46 analisis suatu unsur dengan metode tertentu
% sedangkan harga akurasi = 97,0 % dan limit
deteksi = 0,0154 ng/g. Budi Sulistyo
- Mengapa Hg dalam ikan dan udang perlu
ditentukan kandungannya dan mengapa
DAFTAR PUSTAKA menggunakan SS-AAS?

I. ZEISS, Atomic Absorption Spectrometer Wisyachudin


Manual, 1994
• Hg adalah unsur yang bersifat racun, apabila
2. BSN, Persyaratan Umum Kompetensi dikonsumsi manusia maupun makhluk hidup
Laboratorium Pengujian dan Laboratorium lainnya, untuk itu maka perlu diketahui
Kalibrasi, ISO/lEC 17025, edisi kedua 15-05- seberapa jauh ikan dan udang telah
2005. terkontaminasi oleh Hg karena lingkungan
ikan dan udang sangat boleh jadi telah
3. LYOY AC GT 2 Operating Instructions, GA
093/6 tercemar oleh beberapa unsur yang berbahaya
dan bersifat racun salah satu diantaranya
4. THERMOY AC, GA 571/11 Gauge Tubes and adalah Hg. Apabila menggunakan F-AAS,
Sensing Tube, Operating Instructi9ns maka kesalahan/ketidakpastiannya lebih rumit
karena beberapa harus diamati lebih banyak
5. G.SCHLEMMER AND B. WELZ,
antara lain, volume larutan, pemipetan, faktor
FRESENIUS Z. Anal Chern ( 1987 ) 328: 405-
409 pengenceran , pengamatan absobansi dll.
Sedangkan pada SS-AAS lebih sederhana
6. A.A. BROWN AT.AL. FRESENIUS Z. Anal antara lain, neraca, kemumian sandar, kurva
Chern ( 1987) 328: 354-358 kalibrasi, presisi metoda serta repeatability.
7. J.C. MILLER AND J.N. MILLER, Statistic for
Analitical Chemistry, Ellis Horwood Limited,
First published, 1984: 96 - 100

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BAT AN
Yogyakarta, 10 Juli 2007

Anda mungkin juga menyukai