PASANG SURUT
Harynato Asri, S.Kel., M.Si.
082293351492
haryantoasri22@gmail.com
❑ Pasang surut merupakan gelombang
di laut dengan periode Panjang,
dimana periode gelombangnya bisa
mencapai 12 – 24 jam tergantung
pada tipe pasang surut di suatu
perairan
❑ Pasang surut dibangkitkan oleh
interaksi gaya gravitasi antara bumi,
bulan, dan matahari
DEFINISI PASANG SURUT
❑ Pasang surut dapat didefinisikan sebagai
Gerakan naik turunnya permukaan air laut
secara periodik dalam skala luas
❑ Istilah pasang surut pada umumnya dikaitkan
dengan proses naik turunnya paras laut (Sea Level)
secara berkala yang ditimbulkan oleh adanya gaya
Tarik dari benda – benda angkasa terutama
matahari dan bulan terhadap massa air bumi
❑ Pasang surut sangat mempengaruhi kegiatan
manusia yang hidup di daerah pantai
❑ Bagi negara kepulauan Indonesia, pengetahuan
tentang pasang surut sangat diperlukan untuk
berbagai aspek yang luas
❑ Contoh dari aspek tersebut adalah :
1. Keamanan navigasi pada alur
pelayaran
2. Penentuan tata letak pelabuhan
3. Pengembangan daerah tambak untuk
budidaya berbagai komoditi perikanan
4. Persebaran limbah industry dan
tumpahan minyak kaitannya dengan
pencemaran laut
5. Peneltian tentang pengaruh pasang
surut terhadap erosi pantai
❑ Pemanfaatan data pasang surut tidak terbatas pada bidang perikanan saja, namun juga
untuk bidang non perikanan
1. High Water Level (HWL, muka air tinggi) adalah muka air tinggi yang dicapai pada saat air pasang
dalam satu siklus pasut
2. Low Water Level (LWL) adalah kedudukan air terendah yang dicapai pada saat air surut dalam siklus
pasut
3. Mean High Water Level (MHWL) adalah rerata dari muka air tinggi selama periode 19 tahun
4. Mean Low Water Level (MLWL) adalah rerata dari muka air rendah selama periode 19 tahun
5. Mean Sea Level (MSL,muka air laut rerata) adalah muka air rerata antara muka air tinggi rerata dan
muka air rendah rerata. Elevasi ini digunakan sebagaia referensi untu elvansi di daratan
6. Higest High Water Level (HHWL, muka air tertinggi) adalah air tertinggi pada saat pasut purnama
atau bulan mati
7. Lowest Low Water Level (LLWL, air rendah terendah) adalah air terendah pada saat pasut purnama
(Spring), yaitu Mean High Water Surface (MHWS) dan Mean Low Water Surface (MLWS) diperoleh dari
merata – ratakan pasang tertinggi dan surut terendah setiap periode waktu purnama (pada umumnya
terjadi satu kali dalam kurung waktu 15 hari)
❑ Beberapa istilah tersebut digunakan untuk
keperluan tertentu
❑ Sebagai contoh dalam perencanaan
bangunan – bangunan pelabuhan istilah
yang umum digunakan adalah MHWL untuk
menentukan elevasi puncak pemecah
gelombang
❑ Selain itu LLWL digunakan untuk keperluan
penentuan kedalaman alur pelayaran dan
kolam pelabuhan
Tipe Pasang Surut
❑ Tipe pasang surut suatu perairan dapat ditentukan dengan dua metode yaitu dengan melihat grafik
pasang surut dan menghitung nilai bilangan Formzahl (F)
❑ Tipe pasang surut berdasarkan bilangan Formzhal dibagi menjadi 4 (Ongkosongo,1989) :
❑ Dalam 1 hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali
surut dengan tinggi yang hamper sama dan psang
surut terjadi secara berurutan secara teratur
❑ Periode pasang surut rata – rata adalah 12 jam 24
menit
❑ Pasang surut jenis ini terdapat di selat Malaka sampai
laut Andaman dan bagan Siapiapi
2. Pasang Surut Campuran Condong ke Harian Ganda (Mixed Tide Prevaloing Semidiurnal) atau
pasang campuran dominasi ganda jika 0,25 < F < 1,5