2.2 Tipe Pasang Air Laut
Terdapat tiga tipe dasar pasang laut, yaitu:
1. Tipe Harian (diurnal tides) adalah suatu perairan yangmengalami satu kali pasang dan
satu kali surut dalam satu hari.
2. Tipe Tengah harian (semidiurna tides) adalah suatu perairan yang mengalami dua kali
pasang dan dua kali surut dalam sehari.
3. Tipe Campuran (mixed tides) adalah suatu perairan yang mengalami peralihan antara
tipe harian dan tipe tengah harian,dan tipe pasang surut air laut ini digolongkan
menjadi dua bagian,yaitu: tipe campuran dominasi ganda dan tipe campuran dominasi
tunggal.
Pasang Naik dan Surut Air Laut
Pasang air laut dibedakan menjadi dua, yaitu pasang purnama dan pasang perbani, yaitu:
1. Pasang Laut Purnama (spring tide)
Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam
suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat tinggi dan pasang
surut yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan
purnama.
Mengingat elevasi di laut selalu berubah satiap saat, maka diperlukan suatu elevasi
yang ditetapkan berdasar data pasang surut, yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
perencanaan pelabuhan.
Beberapa elevasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Muka air tinggi (high water level), muka air tertinggi yang dicapai pada saat air
pasang dalam satu siklus pasang surut.
2. Muka air rendah (low water level), kedudukan air terendah yang dicapai pada saat air
surut dalam satu siklus pasang surut.
3. Muka air tinggi rerata (mean high water level, MHWL), adalah rerata dari muka air
tinggi selama periode 19 tahun.
4. Muka air rendah rerata (mean low water level, MLWL), adalah rerata dari muka air
rendah selama periode 19 tahun.
5. Muka air laut rerata (mean sea level, MSL), adalah muka air rerata antara muka air
tinggi rerata dan muka air rendah rerata. Elevasi ini digunakan sebagai referansi untuk
elevasi di daratan.
6. Muka air tinggi tertinggi (highest high water level, HHWL), adalah air tertinggi pada
saat pasang surut purnama atau bulan mati.
7. Muka air rendah terendah (lowest low water level, LLWL), adalah air terendah pada
saat pasang surut purnama atau bulan mati.
8. Higher high water level, adalah air tertinggi dari dua air tinggi dalam satu hari, seperti
dalam pasang surut tipe campuran.
9. Lower low water level, adalah air terendah dari dua air rendah dalam satu hari .
Pasang surut adalah perubahan atau perbedaan permukaan laut yang terjadi secara
berulang dengan periode tertentu karena adanya gerakan dari benda-benda angkasa yaitu
rotasi bumi pada sumbunya, peredaran bulan mengelilingi bumi dan peredaran bulan
mengelilingi matahari. Bulan dan matahari keduanya memberikan gaya gravitasi tarikan
terhadap bumi, dimana gaya tarik bulan yang mempengaruhi pasang surut adalah 2,2 kali
lebih besar daripada gaya tarik matahari. Secara statistik, Bulan menyebabkan hampir 70%
efek pasang surut. Sedangkan matahari memiliki pengaruh sebesar 30% .
Gaya-gaya pembangkit pasang surut disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi,
bulan dan matahari. Bulan memberikan gaya tarik (gravitasi) yang lebih besar dibandingkan
matahari dikarena kan posisi bulan lebih dekat ke bumi, walaupun massa bulan jauh lebih
kecil dari pada matahari. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan
menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan
pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital
bulan dan matahari . Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut
rentang pasang surut (tidal range). Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau
lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Periode pasang laut adalah
waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang
berikutnya. Tipe pasang surut juga dapat ditentukkan berdasarkan bilangan Formzal (F) yang
dinyatakan dalam bentuk:
F = [A(O1) + A(K1)]/[A(M2) + A(S2)]
dengan ketentuan :
F ≤ 0.25 : Pasang surut tipe ganda (semidiurnal tides)
0,25<F≤1. Pasang surut tipe campuran condong harian ganda (mixed
:
5 mainly semidiurnal tides)
1.50<F≤3. Pasang surut tipe campuran condong harian tunggal (mixed
:
0 mainly diurnal tides)
F > 3.0 : Pasang surut tipe tunggal (diurnal tides)
Dimana:
F : bilangan Formzal
amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan
AK1 :
oleh gaya tarik bulan dan matahari
amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan
AO1 :
oleh gaya tarik bulan
AM amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan
:
2 oleh gaya tarik bulan
amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan
AS2 :
oleh gaya tarik matahari
Karena sifat pasang surut yang periodik, maka ia dapat diramalkan. Untuk meramalkan
pasang surut, diperlukan data amplitudo dan beda fasa dari masing-masing komponen
pembangkit pasang surut. Komponen-komponen utama pasang surut terdiri dari komponen
tengah harian dan harian. Namun demikian, karena interaksinya dengan bentuk (morfologi)
pantai dan superposisi antar gelombang pasang surut komponen utama, akan terbentuklah
komponen-komponen pasang surut yang baru .
menjadi sumber tenaga listrik. Namun masih butuh pengkajian lebih lanjut lagi untuk
memastikan pemanfaatan potensi dari gaya pasang surut air laut untuk menjadi pembangkit
listrik secara penuh.
Itulah beberapa manfaat dari pasang surut air laut, terutama bagi para penduduk yang
tinggal di pesisir pantai.
I. PENDAHULUAN
1.2 Manfaat
Manfaat membuat paper manfaat pasang surut air laut ini sebagai berikut :
1. Mampu mengetahui manfaat pasang surut bagi kehidupan bermasyarakat ,ekowisata
dan pertumbuhan ekonomi
2. Mampu Mengetahui alat yang digunakan untuk memanfaatkan pasang surut
TUGAS PAPER
OSEANOGRAFI FISIKA
MANFAAT PASANG SURUT
III. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat dari paper manfaat pasut ini meliputi :
1. Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal.
2. Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus
pusaran yang dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat
diperlukan dalam navigasi pantai.
3. Pasang surut terjadi karena adanya gerakan dari benda benda angkasa yaitu rotasi bumi
pada sumbunya.
4. Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah secara sistematis terhadap
siklus bulan. Rentang pasang laut juga bergantung pada bentuk perairan dan konfigurasi
lantai samudera.
5. Panjang periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.