Kelas : X-A
No. Absen : 21
A. Rumusan Masalah
Proses terjadinya pasang surut air laut.
B. Latar Belakang
Pasang surut air laut merupakan naik-turun periodik permukaan laut yang disebabkan
oleh gaya tarik gravitasi matahari dan bulan terhadap massa air di bumi. Interaksi
gravitasi bulan dan matahari pada bumi mengakibatkan terbentuknya dua tonjolan pasang
surut di dua sisi berlawanan bumi. Gaya tarik gravitasi bulan menciptakan tonjolan
pasang utama yang menghadap ke bulan, sementara tonjolan pasang surut sekunder
terbentuk di sisi berlawanan akibat gaya sentrifugal rotasi Bumi. Saat bumi berputar,
daerah pantai yang mengalami air pasang memiliki dua kemungkinan: menghadap bulan
atau membelakangi bulan. Sedangkan surut terjadi ketika posisi laut berada di antara
kedua pasang utama & sekunder.
Daya tarik-menarik gravitasi bulan adalah dua kali lipat lebih besar dari pengaruh
gravitasi matahari, diakibatkan karena jarak bumi ke bulan lebih dekat dibandingkan jarak
bumi ke matahari, meskipun massa matahari lebih besar. (Thurman, 1994). Proses
kejadian pasang surut air laut dapat dilihat secara langsung ketika berada di pantai.
Indonesia adalah salah satu negara yang sangat terpengaruh pasang surut air laut. Sebagai
negara maritim dengan luas laut mencakup sekitar 62% dari luas total wilayah
(berdasarkan data KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), masyarakat yang tinggal
di kepulauan Indonesia sudah terbiasa dengan fenomena pasang surut air laut.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki proses terjadinya dan peran gravitasi bulan
pada pasang surut air laut.
D. Hipotesis
Gaya gravitasi bulan adalah penyebab fluktuasi level ketinggian air laut pada beberapa
waktu tertentu.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan Studi Literatur. Setelah seluruh informasi telah
terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut sampai dapat ditarik
sebuah kesimpulan. Untuk memperoleh hasil yang tepat dan akurat, penulis menggunakan
teknik analisis isi. Analisis isi adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam
terhadap isi suatu informasi tertulis ataupun tercetak di media massa.
Fenomena pasang surut air laut berdasarkan posisi bumi, matahari, dan bulan dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu pasang purnama (spring tides) dan pasang perbani (neap tides).
Pasang purnama (Spring Tide) terjadi ketika bumi, bulan, dan bumi berada
dalam satu garis lurus. Posisi tersebut akan menghasilkan gelombang pasang yang
sangat tinggi dan surut yang sangat rendah. Pasang purnama terjadi ketika bulan
baru dan bulan purnama.
Pasang perbani (Neap Tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk
sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang yang rendah dan surut
yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat bulan 1/4 dan 3/4.
Menurut Newton dalam bukunya yang berjudul Principia, pasang surut adalah gerakan
naik turunnya air laut terutama akibat pengaruh adanya gaya tarik menarik antara satu
massa bumi dan massa benda-benda angkasa, khususnya bulan dan matahari. Selanjutnya
Newton menyebutkan bahwa besarnya gaya tarik menarik antara dua titik massa
berbanding langsung dengan massanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.
(Ir. Muhammad Mahbub, 2023)
m1∗m2
F= 2
r0
Dimana:
F = gaya gravitasi (N)
m1 = titik massa 1
m2 = titik massa 2
R02 = jarak antar pusat titik massa 1 dan 2
k = konstanta gravitasi (6,67 * 10-11 N m2/kg2)
Jarak bumi-bulan lebih dekat dibandingkan dengan jarak bumi-matahari, maka gaya tarik
menarik yang diakibatkan oleh bulan akan lebih besar 2,18 kali daripada gaya yang
diakibatkan oleh matahari, walaupun massa matahari jauh lebih besar.
Pasang surut air laut juga dibedakan menjadi tiga tipe berdasarkan frekuensi air pasang
dan surut setiap harinya. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan respons setiap lokasi
perairan terhadap gaya pembangkit pasang surut.
Kesamaan:
1. Pasang purnama dan perbani keduanya terjadi dalam gaya tarik gabungan bulan dan
gaya gravitasi matahari.
3. Pasang perbani dan pasang surut keduanya terjadi dua kali dalam sebulan.
G. Kesimpulan
(Tides) atau pasut, terjadi akibat tarikan gravitasi bumi dengan bulan dan matahari antara
satu sama lain, memunculkan fenomena pasang surut air laut yang memesona. Dua kali
sebulan, matahari dan bulan membuat suatu garis lurus dengan bumi, kekuatan gravitasi
mereka terkombinasikan dan membuat pasang yang super tinggi (spring tide) dan surut
yang sangat menyusut. Dalam sudut pandang kita di bumi, pasang ini terjadi bertepatan
dengan fase bulan tertentu semenjak mereka terjadi ketika bulan mencapai posisi spesifik
pada orbitnya. (NASA Science, 2021)
Daftar Pustaka
NASA (2021, August 5). Tides. NASA Science. Retrieved August 8, 2023, from
https://moon.nasa.gov/resources/444/tides/
Science Query (2022, May 20). Types of tides and their difference. Science Query. Retrieved August
8, 2023,
from https://sciencequery.com/types-of-tides-and-their-difference/
Kemdikbud (2023, July 13). Mengenal Fenomena Pasang Surut Air Laut. Direktorat Sekolah
Menengah
Pertama. Retrieved August 8, 2023, from https://ditsmp.kemdikbud.go.id/mengenal-
fenomena-pasang-surut-air-laut/