Anda di halaman 1dari 2

[Pick the date]

RINGKASAN MATA KULIAH FISIKA BUMI

BAB IV GRAVITASI DAN PASANG SURUT (GRAVITY AND TIDES)


Gravitasi Gravitasi adalah gaya tarik menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Newton menuliskan hukum gravitasi universal yang menjelaskan bahwa setiap massa titik menarik semua massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik : . Berdasarkan data-data tentang pergerakan benda-benda langit seperti jarijari orbit planet dan periode revolusi, dapat dipakai untuk menghitung besaranbesaran lain seperti massa dengan mengaplikasikan hukum gravitasi Newton. Misalnya, menghitung massa bumi, menghitung orbit satelit, dan lain-lain. Teori tentang isostasi atau keseimbangan bagian dalam bumi yaitu dimana besarnya gravitasi di permukaan bumi dapat menganalisa keadaan bagian dalam bumi, dengan asumsi bahwa volume massa bumi besarnya tetap, maka dengan adanya bagian bumi yang rendah seperti lautan atau lembah akan dikompensasikan oleh adanya benua atau pegunungan. Momen gaya yang timbulkan matahari dan bulan pada bagian garis equatorial bumi dapat menyebabkan presesi pada bumi, dan sebaliknya bumi juga mempengaruhi matahari dan bulan. Bulan mempunyai pengaruh yang lebih besar, terutama didaerah equatorial. Begitu juga untuk satelit buatan akan memberikan pengaruh yang sama terhadap gerak bumi. Potensial graviatasi ditulis sebagai deret
tak hingga zonal harmonic :

Pasang Surut Rotasi bumi didalam medan gravitasi bulan dan matahari akan menentukan periodisasinya, Besarnya potensial gravitasi pada beberapa titik atau
Universitas Gadjah Mada 1

[Pick the date]

RINGKASAN MATA KULIAH FISIKA BUMI

permukaan tertentu akan memberikan efek terjadi pasang surutnya air laut tetapi dapat pula menyebabkan perubahan terhadap daratan. Gambar disamping adalah Gaya pasang surut akibat pengaruh Bulan atau matahari.
Potensi untuk deformasi pasang surut bumi:

Berdasarkan faktor pembangkitnya, pasang surut dapat dibagi dalam dua kategori yaitu: pasang purnama (pasang besar, spring tide) dan pasang perbani (pasang kecil, neap tide). Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama. Sedangkan, Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan seperempat dan tigaperempat. Menurut Dronkers (1964), ada tiga tipe pasang surut yaitu :
a. Pasang surut diurnal. Yaitu bila dalam sehari terjadi satu satu kali pasang dan

satu kali surut. Biasanya terjadi di laut sekitar katulistiwa.


b. pasang surut semi diurnal. Yaitu bila dalam sehari terjadi dua kali pasang dan

dua kali surut yang hampir sama tingginya.


c. pasang surut campuran. Yaitu gabungan dari tipe 1 dan tipe 2, bila bulan

melintasi khatulistiwa (deklinasi kecil), pasutnya bertipe semi diurnal, dan jika deklinasi bulan mendekati maksimum, terbentuk pasut diurnal.

Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai