2013/2014
3. Buatlah sketsa grafik dari selisih waktu tiba gel P dan S pada rekaman seismogram sebagai fungsi
jarak episenter (10)
5. √
Dari rumus diatas, terlihat bahwa Vp berbanding terbalik dengan rho, namun pada kenyataannya
mereka berbanding lurus. Jelaskan mengapa demikian? (25)
2012/2013
3. Jelaskan bagaimana kita bisa mendapatkan informasi berikut ini dari seismogram
b. jarak sumbernya
c. jenis patahannya
4. Jelaskan apa itu rupture dari gempabumi. Apa hubungan antara rupture gempabumi terhadap
pusat gempabumi?
5. Sebutkan beberapa macam noise yang dapat menjadi kendala dalam pemrosesan data
seismogram
6. Jelaskan kegunaan seismologi bagi vulkanologi untuk memahami tabiat sebuah gunungapi
7. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis gempa volkanik yang biasa terjadi pada sebuah gunungapi.
Gambarkan sketsa rekaman seismogram dari masing-masing gempa volkanik tadi!
2013/2014
1. Magnitudo Gelombang Badan (M), Magnitudo Gelombang Permukaan (Ms), Magnitudo Momen
(Mw), Momen Seismik (Mo) Amplitudo Gelombang (A), Kedalaman Hiposenter, Travel Time (t), Jarak
sumber gempa dari stasiun pengamatan.
2. Ngeliat seismogram dan tentukan itu gelombang apa (P, S, L, R, dll) dan kemudian tentukan
orientasi gerakan awal dari gelombang (P) tersebut (up atau down), kemudian liat amplitudo, waktu
tiba gelombang P dan S dan tentukan kecepatan gelombang P dan Snya. Dari data yang didapat
tersebut, seorang seismolog dapat mengetahui jawaban nomer 1 + dapet juga perkiraan titik
gempanya ada dimana.
3.
4. Liat orientasi gerakan awal (first motion) dari gempabumi yg masuk ke seismogram, apakah
gerakannya keatas (up) atau kebawah (down), kalo keatas berarti dia gerakannya kompresi (C), tapi
kalo kebawah berarti gerakannya dilatasi (T), kumpulkan data dari beberapa stasiun dan bandingkan,
setelah itu plot di stereonet (Schmidt Net) untuk membuat beachball diagramnya, setelah itu dari
hasilnya bisa dilihat, apakah dia itu reverse, normal, atau shear (liat gambar dibawah).
5. Memang benar, pada kenyataannya semakin besar densitas sebuah batuan, maka kecepatan
gelombang P (dan juga S) akan semakin tinggi, sebagai contohnya saja seperti pada yang ditunjukkan
oleh kurva Nafe-Drake dibawah ini. Penjelasan dari paradoks yang ada adalah, semakin padat
(densitas semakin tinggi) sebuah batuan, maka batuan tersebut akan semakin incompressible dan
akan semakin rigid pula, sehingga konstanta elastiknya (K dan μ) juga akan membesar, namun
akumulasi perbesaran keduanya akan selalu lebih besar daripada pertambahan nilai densitas,
sehingga secara langsung, semakin besar densitas sebuah batuan, maka kecepatan gelombang P dan
Snya pun akan tetap semakin besar karena kenaikan K dan μ yang lebih besar daripada kenaikan
densitas tersebut. Sumber: http://fac.ksu.edu.sa/sites/default/files/l04.pdf.
2012/2013
1.
2. Magnitudo Gelombang Badan (M), Magnitudo Gelombang Permukaan (Ms), Magnitudo Momen
(Mw), Momen Seismik (Mo) Amplitudo Gelombang (A), Kedalaman Hiposenter, Travel Time (t), Jarak
sumber gempa dari stasiun pengamatan. Dan kalo datanya berasal dari banyak stasiun pengamatan,
bisa juga buat nentuin dimana perkiraan titik sumber gempanya.
Ngeliat seismogram dan tentukan itu gelombang apa (P, S, L, R, dll) dan kemudian tentukan orientasi
gerakan awal dari gelombang (P) tersebut (up atau down), kemudian liat amplitudo, waktu tiba
gelombang P dan S dan tentukan kecepatan gelombang P dan Snya. Dari data yang didapat tersebut,
seorang seismolog dapat mengetahui jawaban nomer 2 + dapet juga perkiraan titik gempanya ada
dimana.
Jenis patahan
Liat orientasi gerakan awal (first motion) dari gempabumi yg masuk ke seismogram, apakah
gerakannya keatas (up) atau kebawah (down), kalo keatas berarti dia gerakannya kompresi (C), tapi
kalo kebawah berarti gerakannya dilatasi (T), kumpulkan data dari beberapa stasiun dan bandingkan,
setelah itu plot di stereonet (Schmidt Net) untuk membuat beachball diagramnya, setelah itu dari
hasilnya bisa dilihat, apakah dia itu reverse, normal, atau shear (liat gambar dibawah).
Rupture merupakan sebuah event atau kejadian yang dapat men-generasi sebuah energi
gempabumi yang dihasilkan akibat terjadinya sebuah pergeseran atau patahan yang ada dibawah
permukaan bumi. Rupture tersebut biasa direpresentasikan oleh patahan atau geseran yang terjadi
pada event tersebut. Rupture memiliki beberapa komponen, diantaranya adalah Rake, Permukaan
(Bidang) Rupture, Hiposenter (ga selalu), dan Mw (momen magnitudo). Sumber:
http://www.opensha.org/glossary-earthquakeRupture.
Hubungan antara rupture dan pusat gempabumi
Pusat gempabumi biasanya berada di dekat ATAU pada zona yang mengalami rupture tersebut.
Gempabumi sebenarnya tercipta karena stress yang diterima oleh sebuah batuan yang terlalu besar
sehingga pada akhirnya menghasilkan rupture, rupture ini adalah sarana bagi batuan tersebut untuk
melepaskan seluruh energi yang dihasilkan oleh stress tersebut.
5. aktivitas manusia, aktivitas binatang, banyak orang jalan2, mobil lewat, motor lewat, becak lewat,
sepeda numpang lewat, ada pembangunan, badai, petir, gerakan air, angin lewat, akar pohon yg
geter2, ada orang iseng ngambil data seismik refraksi di deket stasiun pengamatan, dll
6. Seismologi dapat digunakan untuk memprediksi aktivitas gunungapi, apakah terjadi gempa
volkanik, bagaimana aktivitas volkaniknya, apakah sudah mau meletus, pertanda apa yang muncul
pada sebelum; saat; dan sesudah letusan, berapa energi yang dilepaskannya, dan lain-lain. Hal
tersebut bisa didapatkan dari melihat rekaman seismogramnya. Apabila sebuah gunungapi sudah
mau meletus, biasanya aktivitas volkaniknya akan semakin meningkat sehingga akan memicu
terjadinya gempa volkanik yang mana ditandai oleh adanya wiggle yang besar (lebih besar dari pas
lama sebelum meletus) dan apabila wiggle tersebut semakin besar, maka energi yang dilepaskan
akan semakin besar. Apabila wiggle tersebut sudah semakin marak ditemui (sering muncul) dan
gunungapi tersebut menunjukkan aktivitas-aktivitas tertentu (ngeluarin awan panas, dll), maka
dapat diperkirakan bahwa gunungapi tersebut akan segera meletus.