Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGUKURAN MINAT

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Kelautan dan
Perikanan
Dosen Pengampu : Ahmad Satibi M.Pd

Disusun Oleh:
Soffiyan Zen Wahyu Firdaus
1909174
3.B5 PKP

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS DAERAH SERANG
2021
A. Pengertan Minat
Di Indonesia setiap sekolah pada jenjang menengah biasanya memiliki beberapa
program ke ahlian yang sudah di sesuaikan dengan kebutuhan siwanya. Sebelum mereka
menduduki sekolah menengah atas ataupun sekolah menengah kejuruan biasanya para
siswa harus memilih program keahlian yang sudah di sediakan dengan disesuaikan minat
dalam diri. Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata minat yaitu
suatu keinginan yang tinggi yang berasal dari dalam diri (Moeljadi, David, dkk., 2016).
Oleh karean itu para siswa memilih program keahlian disesuaikan dengan keinginan diri
untuk mendalami suatu bidang ilmu tertentu. Adapun meurut (Slameto., 2010) minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat. Mappiare juga mengatakan bahwa minat adalah suatu perangkat
mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa
takut, kecenderungan lain yang mengarahkan individu terhadap pilihan tertentu.
Jadi dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan bila mereka bebas
memilih. Dan minat juga merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka, dan rasa takut. Karena minat adalah
suatu keadaan mental yang menghasilkan respons yang tertarik pada situasi atau obyek.
Minat dapat dipengaruhi oleh diri sendiri ataupun dari lingkungan luar. Tetapi pada
kenyataannya, faktor yang paling dominan berpengaruh pada diri seseorang itu adalah
karena faktor lingkungan. Dalam hal ini dipertegas dengan pendapat (Bloom, 1974 dalam
Rosyadi, 2013) bahwa minat seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam
pendapatnya, (Bloom, 1974 dalam Rosyadi, 2013) mengatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi minat diantaranya pekerjaan, sosial ekonomi, bakat, jenis kelamin,
pengalaman, kepribadian, dan faktor lingkungan. Faktor-faktor ini yang saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi dengan pengaruh yang tidak sama.
B. Pentingnya Minat

Menurut (Elizabeth B. Hurlock 1978) mengatakan bahwa pada semua usia, minat
memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak
yang besar atas prilaku dan sikap, terutama selama masa kanak-kanak. Karena jenis
pribadi anak sebagian besar ditentukan oleh minat yang berkembang selama masa
kanak-kanak. Disamping itu pengalaman belajar dari anak juga sangat berpengaruh
terhadap perkembangan minat anak.

Minat besar pengaruhnya terhadap proses dan pencapaian hasil belajar, karena
materi pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan
belajar dengan sebaik- baiknya. Tidak ada daya tarik bagi siswa mengakibatkan
keengganan belajar. Keengganan belajar mengakibatkan tidak adanya kepuasan dari
pelajaran tersebut. Namun sebaliknya, pelajaran yang menarik siswa, lebih mudah
direncanakan karena minat menambah aktivitas belajar. Jika terdapat siswa yang kurang
berminat terhadap belajar, maka dapatlah diusahakan agar mempunyai minat yang lebih
besar. Caranya yaitu dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi
kehidupan. Kita juga dapat menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita
kaitannya dengan materi pelajaran yang dipelajari.

C. Ciri-Ciri Minat

Dari beberapa pengertian minat, diketahui bahwa minat memiliki ciri-ciri dan
karakteristik tertentu yang akan membedakan dengan pengertian lain seperti motivasi,
dan dorongan emosional lainnya.

Menurut (Crow & Crow, 1973) ciri- ciri minat antara lain:

 perhatian terhadap obyek yang diminati secara sadar dan spontan, wajar tanpa
paksaan. Faktor ini ditunjukkan dengan perilaku tidak goyah oleh orang lain
selama mencari barang yang disenangi. Artinya tidak mudah tebujuk untuk
berpindah ke selainnya.
 Perasaan senang terhadap obyek yang menarik perhatian. Faktor ini ditunjukkan
dengan perasaan puas setelah mendapatkan barang yang diinginkan.
 Konsitensi terhadap obyek yang diminati selamaobyek tersebut efektif bagi
dirinya.
 Pencarian obyek yang diminati, faktor ini ditunjukkan dengan perilaku tidak putus
asa untuk mengikuti model yang diinginkan
 Pengalaman yang didapat selama perkembangan individu dan bersifat bawaan,
yang dapat menjadi sebab atau akibat dari pengalaman yang lalu, individu tertarik
pada sesuatu yang diinginkan karena pengalaman yang dirasa menguntungkan
bagi dirinya.

Selain itu terdapat beberapa macam karakteristik minat, antara lain:

 Minat menimbulkan sikap positif terhadap suatu obyek


 Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu obyek.
 Mengandung suatu penghargaan menimbulkan keinginan atau gairah untuk
mendapatkan sesuatu yang menjadi keinginan atau gairah untuk mendapatkan
sesuatu yang menjadi minatnya.

Dengan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa minat diperoleh dari adanya
konsistensi terhadap obyek secara sendiri, spontan, wajar dan tanpa paksaan. Adanya
konsistensi tersebut diperoleh dari pengalaman yang diperoleh selama masa perkembangan
individu dan tidak bersifat bawaan.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Banyak hal yang mempengaruhi minat, baik dari individu maupun lingkungan
masyarakat, Crow&Crow dalam (Damyati Mahmud, 2001):

 Faktor dorongan dari dalam (Internal), merupakan faktor yang berhubungan


dengan dorongan fisik, motif, mempertahankan diri dari rasa lapar, rasa
takut, rasa sakit dan sebagainya. Jika individu merasa lapar ini akan
menimbulkan minat untuk mencari makan.
 Faktor motif sosial, merupakan faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan aktifitas demi memenuhi kebutuhan sosial, seperti contoh
kebutuhan Hunting Foto demi memenuhi tugas pameran, dan sebagainya.
 Faktor emosional atau perasaan, Faktor faktor ini dapat memacu minat
individu, apabila menghasilkan emosi atau perasaan senang, perasaan ini
akan membangkitkan minat dan memperkuat minat yang sudah ada.
E. Aspek-Aspek Minat

Menurut (Hurlock, 1978) minat memiliki 2 aspek, yaitu :


1. Aspek Kognitif
Aspek kognitif minat didasarkan pada konsep yang dikembangkan anak
mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Misalnya apek kognitif dari
minat anak terhadap sekolah. Seorang anak yang menganggap sekolah sebgai
tempat mereka dapat belajar tentang hal-hal baru yang bisa menimbulkan
rasa ingin tahu mereka.
Menurut (Hurlock, 1978) mengukur apek kognitif dapat diukur dari:
 Kebutuhan Akan Informasi
Seseorang yang berminat terhadap sesuatu akan menggali sebanyak
mungkin informasi yang berkaitan dengan apa yang diminatinya
 Rasa Ingin Tahu
Besarnya rasa ingin tahu seseorang terhadap sesuatu dapat
menentukan tingkat ketertarikan seseorang terhadap sesuatu
tersebut. Semakin besar ketertarikan sesorang untuk tahu dan
memperoleh pengetahuan maka semakin besar pula minat mereka
dalam keingintahuan dalam suatu hal.
2. Aspek Afektif
Aspek afektif minat berkembang dari pengalaman pribadi yang berasal dari
sikap orang yang penting seperti orang tua, guru, dan teman sebaya terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut. (Hurlock, 1978)
 Pengalaman Dari Sikap Orang Tua
sikap orang tua yang memperhatikan dan mendukung keinginan anak
dalam suatu hal, dan semakin besar perhatin dan dukungan orang
tua, maka anak akan semakin senang dan semakin besar minatnya,
sebaliknya semakin kurang perhatian dan dukungan orang tua, minat
pun akan semakin kurang. Sikap orang tua yang berupa perhatian dan
dukungan akan menjadi pengalaman pribadi bagi anak yang bisa
mempengaruhi minat mereka.
 Pengalaman Dari Sikap Guru
Guru yang merupakan orang tua anak ketika berada disekolah juga
sangat menentukan besarnya minat siswa. Hubungan baik siswa dan
guru tanpa mengurangi rasa hormat siswa ke guru sangat
menentukan pola pikir siswa, karena sosok guru sebagai panutan
siswa.
 Pengalaman Teman Sebaya
Anak selalu mencari lingkungan yang sesuai dengan dirinya, dalam hal
ini anak akan menghubungkan diri dengan teman sebayanya, itu
menjadi pengalaman yang mempengaruhi pola pikirnya.
F. Jenis-Jenis Minat

Menurut shaleh dan wahab dalam (Asriasa,2010), minat dapat kita golongkan
menjadi beberapa jenis, yaitu:

1) Berdasarkan Timbulnya
Minat dapat dibedakan menjadi minat primitif dan minat kultural. Minat
primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan psikologis atau jaringan-
jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akan makan, perasaan enak atau
nyaman, kebebasan beraktifittass atau seks. Minat kultural atau sosial adalah
minat yang timbul karena proses belajar, minat ini tidak secara langsung.
2) Berdasarkan Arahnya
Minat dibedakan menjadi minat intrisik dan ekstrisik. Minat intrisik adalah
minat yang langsung berhubungan dengan aktifitas itu sendiri, hal ini
merupakan minat yang asli atau lebih mendasar. Misalnya seseorang belajar
karena memang senang membaca dan memperoleh pengetahuan bukan
karena ingin mendapatkan pujian atau penghargaan. Minat ekstrinsik adalah
minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, ketika
tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut hilang. Contohnya
seorang belajar agar menjadi juara kelas.
3) Berdasarkan Cara Mengungkapkan
Cara mengungkapkan minat dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:
 Expressed Interest merupakan minat yang diungkapkan dengan cara
meminta subjek untuk menyatakan atau menuliskan kegiatan-
kegiatan baik berupa tugas maupun bukan tugas yang disenangi dan
tidak disenangi. Dari jawabannya akan diketahui minatnya.
 Manifes Interest merupakan minat yang diungkapkan dengan cara
mengobservasi atau melakukan pengamatan secara langsung
terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan subjek atau dengan
mengetahui hobinya.
 Tested Interest merupakan minat yang diunggkapkan cara
menyimpulkan dari hasil jawaban tes objektif yang diberikan, nilai-
nilai yang tinggi pada suatu objek atau masalah biasanya menuju
minat yang tinggi pula terhadap hal tersebut.
 Inventoried Interest merupakan minat yang diungkapkan dengan
menggunakan alat yang distandarisasikan, biasanya berisi pertanyaan-
pertanyaan yang ditujukan kepada subjek apkah ia senang atau tidak
senang terhadap sejumlah aktivitas atau sesuatu objek yang
ditanyakan.

Dari jenis-jenis minat diatas bisa kita simpulkan ternyata terdapat beberapa minat
membeli diantaranya adalah berdasarkan timbulnya (dorongan psikologis dan
dorongan sosial). Berdasarkan arahnya (minat intrisik dan minat ekstrisik),
berdasarkan cara mengungkapkan (mengungkapkan secara langsung, dengan cara
melakukan pengamatan tentang kebutuhan, dengan cara dilakukannya tes atau
penelitian yang menjadi kebutuhan dan selanjutnya menyimpulkan apa saja yanga
dibutuhkan).
DAFTAR PUSTAKA

Asriasa, Ajeng. 2010. Hubungan Kepribadian Dengan Minat Aroma Parfum Pada Santri. Putri

ma’had Sunan Ampel Al-Aly. Skripsi

Crow, L. Crow, A. 1973. General Psikologi. Totowa. New Jercy : Littlefield.


Adams and Co
Damyati Mahmud. 2001. Psikologi guru. Yogyakarta: BPFE
Hurlock, E.B (1978). Child development (6th ed). Toky: McGraw Hill. Kogakusha, LTD.
Moeljadi, David, dkk. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima, Jakarta : Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
Rosyadi. (2013). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasisa Fakultas Ilmu
kesehatan UMP Semester VII Untuk Melanjutkan Ke Program Profesi Ners.
(Skripsi Tidak Di Publikasikan).
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai