Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik lapangan Bimbingan konseling diluar sekolah (PLBK-LS) merupakan kegiatan


akademik yang dijalani mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan , karena disiapkan
untuk menjadi guru pembimbing yang profesional dan tenaga ahli dalam bidang pendidikan .
PLBK ada 2 macam yaitu PLBK disekolah dan PLBK diuar sekolah , fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan Universitas Prof . Dr.Hazairin ,SH Bengkulu melaksanakan PLBK bagi mahasiswa
untuk mewujudkan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi.

Praktik lapangan Bimbingan dan Konseling luar sekolah (PLBK-LS) merupakan


peningkatan , pengembangan dan perluasan jangkauan dari mata kuliah PLBK diluar sekolah.
PLBK diluar sekolah ini menjadi strategi dari program dalam rangka memberikan pengalaman
nyata kepada mahasiswa dalam memberi layanan Bimbingan dan Konseling diluar sekolah, serta
merupakan kesempatan bagi rapa mahasiswa dalam mengaplikasikan berbagai layanan
Bimbingan dan Konseling yang telah diperoleh dalam kegiatan perkuliahan . Khususnya untuk
mengimplementasikan layanan Bimbingan dan Konseling sesuai dengan kebutuhan perkantoran,
lembaga , serta dunia usaha, baik pemerintah, pesantren, panti asuhan, maupun swasta .

Pelaksanaan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan nyata program Bimbingan


dan Konseling bagi lembaga yang dijadikan lokasi praktek, instansi atau masyarakat merasa
terbantu dalam mengembangkan diri atau mengatasi masalah pribadi, sosial, belajar, dan karirnya

PLBK ini adalah tugas yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa khususnya bagi Guru
Pembimbing , yaitu sebagai latihan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
dibangku perkuliahan, serta menerapkan teori-teori keguruan dan pendidikan . Agar mahasiswa
memperoleh pengalama n atau keterampilan dalam semua penyelenggaraan pendidikan baik di
sekolah maupun diluar sekolah, dilaksanakan secara terbimbing, terarah dan terpadu .

Oleh karena itu tepat kiranya jika mahasiswa yang telah memperoleh ilmu pengetahuan
dibangku kuliah, tidak terbatas menerima teori-teori saja,tetapi perlu diterapkan di lapangan atau
diluar sekolah. Ini semua menunjukkan serta mengenalkan kepada masyarakat luas bahwa
keberadaan Bimbingan dan Konseling tidak hanya dilakukan disekolah tetapi juga dilakukan
diluar sekolah (masyarakat luas) .

Berdasarkan hal tersebut diatas jelas bahwa kinerja Bimbingan dan Konseling sangat erat
hubungannya dengan masalah masyarakat. Dengan demikian PLBK diluar sekolah merupakan
suatu upaya untuk mahasiswa Bimbingan dan Konseling terjun kedunia masyarakat diluar
sekolah seperti lembaga permasyarakatan, Panti asuhan, Pesantren, Balai pelayanan dan
Penyantuan lanjut usia, anak jalanan, Kandepag, CCR dan Instansi-instansi pemerintah dan
swasta.

1
PLBK yang penulis lakukan saat ini Bimbingan kepada SANTRI WATI yang ada di
Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu. Yang terletak di Jln. Rinjani Kelurahan Jembatan kecil
Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu dengan No Telepon 0736 20262 .

Sesuai dengan kemajuan perkembangan zaman, maka tugas dan tanggung jawab seorang
konselor itu akan semakin komplit . Oleh karena itu program studi Bimbingan dan Konseling
FKIP UNIHAZ Bengkulu akan selalu berupaya meningkatkan mutu lulusannya, salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan praktek lapangan Bimbingan dan Konseling
baik disekolah maupun diluar sekolah

B. Tujuan Praktik

1. Tujuan Umum
Tujuan umum PLBK diluar sekolah adalah untuk meningkatkan wawasan keterampilan, dan
sikap mahasiswa dalam pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling pada berbagai instansi
dan perkantoran.
2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus praktik lapangan Bimbingan dan Konseling diluar sekolah adalah :

a. Merancang program layanan (SATLAN) dan layanan pendukung (SATKUNG) BK pada


perkantoran dan lembaga panti asuhan, pesantren , pemerintah, dan swasta .
b. Memberikan pelayanan pada instansi tempat terkait seperti pemerintahan,
panti,pesantren, swasta dan lembaga-lembaga lainnya .
c. Memasyarakatkan Bimbingan dan Konseling dan menggerakkan kerja sama dengan
instansi terkait .
d. Menyusun laporan tertulis untuk diseminarkan
C. Ruang Lingkup Dan Kegiatan

1. Lingkup Materi
Lingkup Materi PLBK-LS adalah
a. Materi “ Bk Pola 17 Plus “ Di sekolah meliputi wawasan konseling , Bidang-Bidang
Konseling , Jenis-Jenis layanan dan kegiatan pendukung Konseling .
b. Dasar-Dasar Standarisasi Propesi konseling (DSPK)
c. Kehidupan pribadi , sosial , keluarga , karir , beragama dan beperkerjaan
d. Kegiatan Pendidikan ( Non formal) Paket A,B dan C
e. Penyusunan program konseling diluar sekolah
f. Penilaian proses dan hasil layanan dan kegiatan pendukung konseling
g. Manajemen pelayanan BK di sekolah
2. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan PLBK – LS adalah seluruh isi dalam materi di atas terhadap klien minimal
untuk instansi pemerintahan

2
D. Kondisi umum tempat praktik PLBK –LS
1. Identitas Lembaga
Nama Lembaga : Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu
Alamat : Jln. Rinjani Kelurahan Jembatan Kecil Kecamatan Singaran Pati
Kota Bengkulu
2. Profil dan struktur pondok pesantren pancasila Bengkulu

Pondok ini bernama Pondok Pesantren Pancasila Bengk ulu . Nama tersebut diberikan oleh
presiden RI Bapak Soeharto pada saat peresmian pondok pesantren pada tanggal 18 November
1974 yang diwakili oleh Menteri Agama RI Bapak Prof . Dr. H. Mukti Ali, MA .

Modal awal pembangunan pondok ini berasal dari masyarakat kelurahan jembatan kecil yang
ketika itu bernama Pasar Jembatan Kecil berupa tanah wakaf seluas ± 9 Ha (sekarang tinggal ± 6
Ha ) dan uang ban tuan dari presiden RI bapak soeharto sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah) yang diserahkan kepada Pemda Provinsi (Bapak gubernu H. Ali Amin SH ) pada
waktu kunjungan beliau ke Bengkulu pada tahun 1972.

Pondok Pesantrren Pancasila Bengkulu yang luasnya 6 Ha ini terletak ditempat yang
strategis , kemudian karena pemekaran kecamatan dalam kota bengkulu sekarang berada dalam
wilayah kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu dengan nomor telepon 0736 20262.

Dengan VISInya “ Menjadi pusat pembinaan akidah , ibadah dan akhlaqul Karimah”
Terwujudnya Madrasah / Sekolah yang unggul dalam IMTAQ dan IPTEK .Sedangkan Misi
pesantren ini sendiri “Mencerdaskan Putra Putri Muslimah melalui tafakuh Fiddin (pendalaman
ilmu keagamaan)”

Sejarah tergalongnya pondok ini tergolong unik tidak seperti pondok lain (terutama
pondok salafiyah ) , yang dimulai dari seorang figur yang mempuyai kharisma tinggi . Akan
tetapi pondok ini berdiri dilatar belakangi oleh para sepuh/kiyai dan masyarakat Bengkulu untuk
memiliki sebuah lembaga islam yang bertujuan mencetak kader-kader muslim , berilmu
pengetahuan dan mempunyai keterampilan dalam berbagai bidang kehidupan , sebagai peran
serta nyata dalam mensukseskan pembanguna nasional dalam bidang pendidikan .

Pada awal berdirinya Pondok Pesantren Pancasila dipimpin oleh kiyai yang penuh kharismatik
yaitu K. H. Nawawi alumni Darul Ulum Mekkah , telah berhasil meletakkan pilar-pilar pondok
yang mempunyai ke-khasan sebagai lembaga pendidikan pondok .

Kepemimpinan K. H. Nawawi dilanjutkan oleh Bayu H. Moh. Rusly alumni Pondok


Pesantren Candung Sumatra Barat dengan wakil K. H. Ahmad Daroini alumni Pondok Pesantren
Kerapyak Yogyakarta . Kemudian dilanjutkan oleh Prof . Dr. K. H. Djamaan Nur dengan wakil
Buya H. Rusly seiring dengan perjalanan waktu Buya H. Moh. Rusly pensiun maka pondok ini
tetap dipimpin oleh Prof. Dr. K. H. Djamaan Nur dengan wakil ust.Rozian Karnedi , MA.

Oleh karena itu, ust Rozian Karnedi , M.Ag diangkat menjadi dosen IAIN Bengkulu
maka pondok tetap dipimpin oleh Drs. H. M. Asy’ ari Husein dengan wakil Rahman Umar
M.Pd.I, kemudian lulus PNS dan wakil diganti oleh Syamsul Komar . Kemudian dilanjutkan
pada bulan Pebruari 2014 dilanjutkan oleh H. Ahmad Suhaimi S.SoI sampai sekarang .

3
b.Perkembangan Pondok Pesantren

Pada awal berdirinya pondok ini hanyamemiliki satu sekolah (madrasah) dari kelas I
sampai kelas IV , belum dikelompokkan menjadi dua jenjang pendidikan . Baru pada tahun 1977
dibentuklah dua jenjang pendidikan yaitu Madrasyah Tsyanawiyah (MTs) dan madrasyah Aliyah
(MA) . Kemudian pada tahun 1987 didirikan SMP dan SMA Pondok Pesantren Pancasila.
Tujuannya agar pendidikan yang didirikan lebih terarah dan lebih menguasai bidang keilmuan
masing-masing sesuai dengan jenjang pendidikan .

Sejak berdirinya pondok ini secara berlahan tapi pasti , terus berusaha mengembangkan
dirinya , baik fisik maupun nonfisik sampai saat ini pondok ini memiliki santri ± 597 orang
santri putra dan putri , naun demikian kemajuan dibbidang kuantitas ini belum sepenuhnya
diikuti oleh perkembangan fisik/bangunan pondok.Seiring dengan kemajuan zaman
alhamdulillah saat ini telah dapat membangun sarana prasarana pendidikan baik gedung
sekolah/madrasah semuanya telah bersifat fermanen , tempat asrama santri juga permanen namun
yang menjadi PR bagi pengelola pondok adalah perumahan guru dan karyawan yang masih
beersifat semi peramanen.

Selain itu untuk meningkatkan mutu pendidikan dipondok ini telah dilengkapi beberapa
laboratorium seperti lab.komputer , bahasa , biologi , kimia, dan fisika yang telah dilengkapi
dengan alat-alat teknologi sebagai penunjang pendidikan . Dan pada tiap-tiap sekolah/madrasah
telah memiliki perpustakaan masing-masing disamping perpustakaan pondok sebagai wadah
untuk mengembangkan wawasan santri tidak hanya dalam bidang agama , tapi juga ilmu
pengetahuan umum dan teknologi , yang buku-bukunya diperoleh dari bantuan Diknas dan Depag
serta wakaf masyarakat yang peduli pendidikan .

Pada tahun 2001-2003,pihak Diknas RI Jakarta dengan dana laon IDB Jeddah , telah
member bantuan sarana gedung dan alat laboratorium Komputer , Bahasa , Biologi , Kimia ,
Fisika dan buku perpustakaan yang modern yang kesemuanya menanbah kemampuan bagi
Pondok Pesantren Pancasila untuk mengembangkan diri dan meningkatkan mutu.

c. Organisasi kelembagaan yang ada di pondok pesantren pancasila

Sesuai dengan pesatnya perkembangan pondok ini , maka organisasi kelembagaan yang dulunya
sangat sederhana , hanya ada Direktur dan Wakil Direktur ,Lurah Pondok dan Ka.TU serta bendahara
, maka sesuai dengan kebutuhan saat ini pondok pesantren telah memiliki organisasi kelembagaan
dan personil sebagai berikut :

1. Pimpinan Pondok
Direktur : Ahmad Suhaimi
Wakil Direktur : Syamsul Komar
Kiyai Pondok : K. H. Ahmad Daroini
Bendahara : Yusnaini , A. Md
2. Sekretariat
Dikepalai oleh Ka. TU dengan beberapa orang staf
3. Madrasah / Sekolah

4
a. Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Kepala : Abu Yazid , A. Md
Wakil Kepala : Emilyadi M.Pd. I
Tata Usaha : Azan Subhi S.H.I

b. Madrasah Aliyah (MA)


Kepala : Untung Efendi , S.Pd
Wakil Kepala : Yayan
Tata Usaha : Tarmizi
c. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kepala : Namuik Husein , S. Pd
Wakil Kepala : Wahyudin S.Pd. I
Tata Usaha : Alirmansayh S.Pd.I

d. Sekolah Menengah Atas ( SMA)


Kepala : Nunu Nurahman S.Ag
Wakil Kepala : Drs. Dindin Syarufudin , M.Pd
Tata Usaha : Maris

e. MTD Ula
Kepala : Emilyadi , M.Pd.I
Wakil Kepala : Wahyudin , S.Pd. I
Tata Usaha : Azan Subhi S.H.I

f. MTD Wusto
Kepala : Nunu Nurahman S. Ag
Tata Usaha : Pikrun S.Pd.I

4. Asrama santri dikepalai Kepala Asrama


a. Kepala Asrama Putra: Nunu Nurahman S.Ag
b. Kepala Asrama Putri: Wahyuddin , S. Pd. I
5. Lembaga-Lembaga
a. Lembaga Pengembangan Bahasa Arab
b. Lembaga Perekonomian (Kopontren )
c. Lembaga Keterampilan
d. Lembaga Kesenian dan Olahraga
e. Lembaga Da’wah

Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu menyelengarakan pendidikan formal dan informal yaitu

a. MTs , MA , SMP, dan SMA

Dalam menyelenggarakan pendidikan untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah
(MA) menggunakan kurikulum yang telah ditetapkan dan diatur oleh kementerian Agama RI
sama dengan MTsN dan MAN , sedangkan SMP dan SMA menggunakan kurikulum yang telah

5
ditetapkan dan diatur oleh Diknas sama dengan SMP dan SMA yang dilaksanakan pada mulai
pukul 07.15 – 12.15 (6 hari kerja)

b. MTD ULA dan MTD WUSTHO

Dalam menyelenggarakan pendidikan menggunakan kurikulum yang telah disusun dan diatur
oleh pondok yang santri adalah maerupakan gabungan dari dua lembaga pendidikan yaitu MTD
Ula santri dari MTs dan SMP, sedangkan MTD Wustho santri dari MA dan SMA dilaksanakan
mulai dari jam 13.30 – 17.00 WIB (5 hari kerja)

Adapun jenjang pendidikan yang diselenggarakan secara formal pada pondok pesantren
pancasila Bengkulu ada 6 madrasah / sekolah sebagai berikut :
1. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pancasila DEPAG
2. Madrasah Aliyah (MA) Pancasila DEPAG
3. SMP Pancasila Kurikulum DIKNAS
4. SMA Pancasila Kurikulum DIKNAS
5. MTD Ula Kurikulum Pondok
6. MTD Wustho Kurikulum Pondok

c. Kegiatan informal dan ekstrakurikuler dilaksanakan pada sore hari dan malam hari dan diluar
waktu kegiatan belajar mengajar formal dilaksanakan.Adapun tempat kegiatan di asrama
termasuk pendalaman kitab kuning dan lain-lain yang dibimbing oleh para ustad senior.
Kegiatan Ekstra kurikuler
- LPTQ
- LPBA
- Keterampilan
- Olahraga
- Pencak Silat
- Pramuka
- Kesenian
- Da’wah
Ciri Khusus/Keunggulan Pondok Pesantren Pancasila
Sebagaimana biasanya , pondok pesantren selalu membentuk suatu spesifikasi sesuai dengan
kebutuhan lingkungan dan pendirinya . Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu tumbuh dan
berkembang di tengah-tengah keluruhan yang masyarakatnya agamis , tetapi mayoritas santri
berasal dari luar kota , baik dalam wilayah Bengkulu maupun luar provinsi Bengkulu, dari
masyarakat yang relatif sering siram-siraman rohani baik itu dibidang aqidah ,ibadah dan
mu’amalah praktis
Oleh sebab itu sejak semula pondok ini mengembangkan ilmu ibadah kemasyarakatan
praktis . Seperti pidato dan sejenisnya , seni baca Al-Qur’an disamping tetap mempertahankan
khas salifiyah , yang mengiring santri untuk dapat menggali ilmu agama dari kitab-kitab salaf
(kitab kuning) .
Beberapa prestasi telah diraih oleh pondok terutama dalam bidang agama seperti baca al-
qur’an , fahmil Qur’an , pidato, MTQ, bidang kesenian dan pramuka serta olahraga. Prestasi itu
ditunjukkan dengan berhasilnya salah seorang santri kita mengikuti MTQ Nasional di Pontianak

6
tahun 1984, Juara III lomba pidato tingkat SLTA Provinsi Bengkulu tahun 1992 , juara II MTQ
Putri Tingkat Provinsi Bengkulu tahun 1999 , Juara I fahmil Qur’an pada M TQ tingkat Kota
Bengkulu, pengiriman duta pelajar ke Amerika tahun 2008, juara harapan II MTQ Nasional di
Kalimantan tahun 2011 dan lain-lain.
Selain itu dalam perkembangan , alumni-alumni pondok pesantren ini juga telah banyak
yang berhasil ditengah-tengah masyarakat , hal ini dibuktikan dengan banyaknya alumni yang
diterima bekerja tidak hanya dalam bidang keagamaan, tapi juga dipemerintahan baik dalam
wilayah Provinsi Bengkulu maupun diluar Provinsi Bengkulu.

d. Waktu Penyelenggaran PLBK-LS

Pelaksanaan praktik lapangan bimbingan dan konseling diluar sekolah yang bertempat
dipesantren pancasila Bengkulu ini di jadwalkan selama dua bulan . Dua bulan tersebut dimulai
pada bulan april , dan berakhir pada bulan mei . Selama itu mahasiswa diberikan kesempatan
yang ada untuk melaksanakan rencana program kegiatannya . Hasil kesepakatan antara
mahasiswa praktik dengan pamong , maka pelaksanakan kegiatan praktek PLBK-LS di psantren
pancasila ini pada senin , selasa , rabu , mulai pukul 16.00 – 20.00 WIB .

Berdasarkan waktu yang telah disepakati , maka mahasiswa praktek di pesantren pancasila ,
sepakat setiap hari yang telah ditentukan mendapatkan giliran masing-masing mahasiswa yang
berjumlah 6 orang yang akan mendapat jadwal kegiatannya

Dari ketentuan Fakultas KIP Bimbingan dan Konseling Universitas Prof . Dr.Hazairin , SH
Bengkulu bahwa anggota mahasiswa Praktek di Pesantren Pancasila berjumlah enam orang .

Tabel 2. 1 Nama-nama mahasiswa praktik di Pesantren Pancasila Bengkulu

Nama NPM (Nomor Pokok Mahasiswa)

Fatimah Khairani 11070034

Dasmi Yuriana 11070009

Ahmad Janir 11070097

Maril 11070075

Anggun Swasta 11070083

Karnio Junaidi 11070060

7
BAB II

PROGRAM LAYANAN KONSELING

A. Penyusunan Program

Setiap kegiatan yang akan dilakukan sebaiknya kita melakukan observasi terlebih dahulu
dengan tujuan supaya kita dapat mengenal dan memahami situasi dan kondisi lingkungan yang
ada dalam lokasi yang kita tempati . Begitu juga pada pelaksanaan praktek lapangan Bimbingan
Konseling diluar sekolah . Sebelum kita melakukan kegiatan , terlebih dahulu melakukan
observasi awal yang akan dilakukan pada minggu pertama bulan april 2014 dengan tujuan agar
mahasiswa sebagai konselor terasa akrab dengan santri yang dipesantren pancasila tempat
mahasiswa melaksanakan praktek ,sehingga mampu meciptakan situasi yang kondusif , dapat
menyesuaikan diri merasa aman , dinamis serta pelaksanaan kegiatan lebih terara .

Maka berdasarkan hasil observasi mahasiswa praktek PLBK-LS dapat diperoleh pengalaman dan
pengetahuan serta memahami hal-hal yang dibutuhkan secara umum antara lain :

1. Mahasiswa memberikan layanan kepada santri


2. Hadir sesuai jadwal yang telah ditetapkan pada hari senin sampai hari rabu pada pukul 16.30
sampai dengan 19.00
3. Memberikan layanan kepada santri sesuai dengan kebutuhannya.

Sebelum kegiatan dilaksanakan , hal utama yang harus dilakukan adalah membuat suatu
perencanaan , karena dengan adanya sebuah perencanaan , kegiatan yang dilaksanakan lebih
terarah dan teratur. Selain itu ,agar setiap kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan
lancar dan sukses haruslah sesuai dengan kebutuhan dilapangan . Untuk mengetahui itu , maka
diperlukan pengamatan terhadap ob jek pelaksanaan kegiatan , melalui observasi , wawancara ,
dan pemberian instrumen seperti Sosiometri

Dari hasil pemberian instrumen dan Petak joehari windows dapat diklasifikasikan masalah yang
paling dominan dialami oleh anak-anak di Pondok Pesanteren Pancasila Bengkulu adalah sebagai
berikut

a. Hubungan dengan teman


b. Hubungan dengan keluarga
c. Masalah Ekonomi
d. Masalah Pribadi

B. Penjabaran Program
Penyusunan program PLBK-LS ini , didasari oleh pelaksanaan kegiatan pendukung ,
yang dalam hal ini mahasiswa menggunakan Aplikasi Instrumentasi dan himpunan data , sebagai
dasar acuan penyusunan program dalam membuat layanan-layanan , sehingga layanan yang
dibuat menjadi tepat sasaran , tepat waktu , tepat pelaksanaan . Adapun rangkain kegiatan
himpunan data digunakan adalah sebagai berikut .

8
1. Aplikasi Instrumentasi

Untuk mengetahui masalah yang ada pada maka kami melakukan Sosiometri karena
Setiap manusia yang hidup pasti saling berinteraksi antara satu orang dengan orang lain.
Namun sekarang ini diperkotaan khususnya, orang sudah mulai kurang berinteraksi
dengan orang lain atau tetangga. Bahkan tetangga sebelah pun mereka tidak saling
mengenal. Bayangkan jika kita tidak pernah berinteraksi,pasti yang akan terjadi adalah
kesalah pahaman diantara individu satu dengan yang lain. Dampak dari kurangnya
interaksi yaitu menjadikan kita egois serta kurang peka dengan apa yang sedang
dirasakan oleh orang lain.Oleh karena itu, kami mencoba untuk mengungkap dan
Dimana sosiometri dapat menjadi tolak ukur dalam interaksi social maupun kelompok.
Dimana masyarakat yang baik adalah masyarakat yang mau berinteraksi dengan yang
lainnya.

2. Himpunan Data
a. Studi Dokumentasi
Setiap akan memulai kegiatan tentunya memerlukan suatu perencanaan terlebi dahulu,
hal itu dmaksudkan untuk mempermudan penyelenggaraan suatu kegiatan, karena dari
studi dokumentasi ini kami sudah mendapat gambaran hal-hal apa saja yang harus
dilaksanakan nantiya dan sesuai dengan kebutuhan dipondok pesantren pancasila.
b. Wawancara
Untuk lebih jelas menemukan masalah yang ada pada santri maka kami melakukan
wawancara terhadap pengawas dan santri pesantren pancasila Bengkulu. Dari hasil
wawancara didapatkanlah hasil bahwa santri dipondok pesantren pancasila ini banyak
yang mengalami masalah hubungan sosial , pendidikan belajar dan kesehatan
c. Observasi
Begitu juga yang kami lakukan dalam PLBK-LS ini, sebelumnya kami juga telah
melakukan pengamatan langsung terhadap objek pelaksanaan kegiatan yaitu melalui
observasi kelapangan sehingga dari hasil himpunan tersebut dapat disimpulkan layanan
apa yang dibutuhkan para santri dipondok pesantren pancasila Bengkulu .

9
B AB III

IDENTIFIKASI MASALAH KLIEN

A. Identifikasi Melalui Aplikasi Instrumentasi


Aplikasi instrumentasi merupakan kegiatan menggunakan alat ukur yang disebut instrument
untuk mengungkapkan kondisi sesuatu . Dalam hal ini aplikasi instrumentasi penulis lakukan
untuk memperoleh data hasil pengukuran terhadap kondisi tertentu klien yang bermukim di
Pondok Pesantren Pancasila yang datanya kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan
penyelenggaraan layanan konseling . Bentuk instrumen terdiri dari tes non-tes , Seperti : tes
intelegensi , tes bakat , AUM , sosiometri , wawancara , observasi , angket dan inventori .

Untuk kegiatan PLBK-LS Di Pondok Pesantren Pancasila ini penulis menggunakan


instrument sosiometri dan observasi yang dilakukan saat awal penulis ditugaskan
melaksanakan PLBK-LS untuk melihat keadaan yang terlihat secara kasat mata di Pondok
Pesantren Pancasila .
B. Identifikasi Melalui Analisis Himpunan Data
Himpunan data merupakan kegiatan menghimpun data yang bermanfaat untuk menunjang
penyelenggaraan layanan konseling . Himpunan data menyangkut dengan jenis data yang
menjadi isi dari himpunan data . Jenis data ini terdiri dari data pribadi , data kelompok , dan
data umum . Untuk penentuan jenis data yang dihimpun disesuaikan dengan kebutuhan klien
yang nanti akan dilayani melalui pelayanan konseling .
Setelah data dihimpun, data kemudian dianalisis. Analisis data bertujuan untuk memperoleh
gambaran mengenai tindak lanjut terhadap data itu . Analisis data dapat juga mempermudah
penulis untuk mengetahui kondisi Pondok Pesantren Pancasila dan menemukan klien yang
nantinya akan diberi pelayanan . Dengan adanya kegiatan PLBK-LS ini Di Pondok Pesantren
Pancasila dengan memberikan pelayanan konseling . Subjeknya adalah masyarakat yang
bermukim di pondok pesantren pancasila . Waktu pelaksanaanya adalah dalam jangka waktu
pelaksanaan PLBK-LS yaitu dari April hingga juni 2014 . Sedangkan pelaksanaan kegiatannya
dilakukan dengan menggunakan instrumen wawancara dan observasi .

10
BAB IV

KEGIATAN LAYANAN KOSELING

a. Layanan Orientasi
Yaitu layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan individu memahami
lingkungan yang baru dimasuki para santri-santri, untuk mempermudah dan memperlancar
berperannya santri dilingkungan yang baru .
Layanan orientasi juga merupakan layanan dalam bimbingan dan konseling yang sifatnya
memperkenalkan hal-hal yang baru kepada seseorang/ masyarakat . Seperti yang diungkapkan
oleh Prayitno ( 1997 : 35 ) layanan orientasi memungkinkan klien memahami lingkungan yang
baru dimasuki klien, yang berguna untuk mempermudah dan memperlancar berperannya klien
dilingkungan yang baru itu “ Klien dalam pernyataan diatas dapat rujukan kepada mahasiswa
yang sedang mengadakan praktik lapangan bimbingan dan konseling diluar sekolah .
Layanan orientasi yang penulis berikan kepada santri wati/klien dengan tujuan agar
bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan antara program dengan hasil yang ingin
dicapai . Adapun layanan orientasi yang penulis lakukan dalam praktik dalam pondok
pesantren pancasila dalam semester ini adalah
a. Kegiatan 1
 Waktu : Selasa 15 April 2014
 Materi : Sosialisasi BK
 Sasaran : Santri Wati
 Tempat : Hujroh Aisyah Pondok Pesantren Pancasila

Bimbingan dan konseling dan tujuan serta pemamfaatan bimbingan dan konseling bagi
masyarakat setempat sehingga semua anggota masyarakat dapat memamfaatkan layanan
bimbingan dan konseling demi mencapai kemandirian dalam kehidupannya .

Hasil yang diperoleh : Santri-santri mulai mengenal dan memahami tentang bimbingan
dan konseling

Tindak Lanjut : Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah mengadakan jenis layanan
Bimbingan dan Konseling yang lainnya yaitu layanan informasi , konseling individual ,
layanan bimbingan kelompok dan layanan konseling kelompok kepada masyarakat setempat .

b. Layanan Informasi

Layanan informasi merupakan suatu layanan Bimbingan dan Konseling yang


memungkinkan Santri (Klien) menerima dan memahami berbagai informasi (Seperti informasi
tentang kebudayaan , pendidikan , serta isu-isu yang berkembang di masyarakat). Yang dapat
digunaka sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan
SANTRI (Klien ) .

Adapun tujuan dan fungsi layanan informasi adalah untuk membekali individu
dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk
mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sosialisasi mereka .

11
a. Pelaksanaan

Kegiatan layanan informasi pada santri dilakukan pada

Hari / Tanggal : Selasa 15 April 2014

Metode : Ceramah dan diskusi

Pesrta : 19 orang

a. Tujuan
 Agar santri dapat mengetahui informasi-informasi tentang pengembangan diri , dan
mereka menyadari apa yang harus mereka kerjakan diatas orang yang lebih tua dari
mereka .
 Santri dapat mengenali kemampuan dirinya dan mempersiapkan diri dan
keterampilan dalam kehidupan masa depannya .
 Supaya santri mempunyai wawasan yang luas , dan semangat dalam hidupnya .
b. Langkah-Langkah Kegiatan
 Membuka kegiatan
 Memberikan penjelasan secara umum tenteng materi yang dibahas pada hari itu .
 Memberikan penjelasan secara lebih terarah serta contoh-contohnya
 Berdiskusi
 Memberikan kesempatan Tanya jawab
 Mendiskusikan masalah-masalah yang muncul dan yang dialami
 Mencari pemecahan masalah
c. Hasil
Hasil dan pemberian layanan ini adalah santri dapat memahami informasi , berita yang
sedang berkembang . Dengan mengenal lebih jauh informasi tentang pengembangan diri
santri tahu apa yang harus mereka perbuat dengan masa depannya
d. Evaluasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan santri ini dapat memahami materi yang
didiskusikan . Para santri aktif menerima layanan informasi ini dan mereka sangat setuju
dengan kegiatan yang dilakukan .
 Layanan bermain kelompok sengaja dilakukan untuk meningkatkan daya konsentrasi
penangkapan berfikir cepat serta hiburan-hiburan dalam melakukan kekompakan
satu dengan yang lain dengan rekan-rekan santri agar terjalin keakraban bersama .
 Video-Video Motivasi disini untuk menghilangkan kejenuhan-kejenuhan santri saya
memberikan video-video yang memotivasi santri dan membuat santri lebih semangat
dan mengingatkan mereka akan perjuangan ibu yang dirumah yang menantikan
mereka pulang dengan keberhasilan lalu memberikan sebuah kunci sebuah
kesuksesan kepada mereka dengan semboyan kata-kata ucapan dan kalimat
membangun daya berfikir mereka menjadi kreatif dan termotivasi untuk bangik
apalagi melihat orang cacat fisik yang mereka lihat berusaha , semangat dan sukses
dibandingkan dengan mereka yang sempurna serta memberikan rasa kepercayaan

12
diri kepada mereka video motivasi orang cacat yang mempunyai semangat tinggi
dalam menggapai cita-citanya .

Layanan Penguasaan Konten

Merupakan layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan individu


mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik , materi
belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya , serta berbagai aspek tujuan
dan kegiatan belajar lainnya

a. Tujuan Layanan
Tujuan umum layanan konten (PKO) adalah dikuasinya suatu konten tertentu . Penguasaan
konten perlu bagi individu atau klien utntuk menambah wawasan dan pemahaman ,
mengarahkan penilain sikap , menguasai cara-cara atau kebiasaan tertentu , untuk memenuhi
kebutuhannya dan mengatasi masalah-masalahnya .
b. Sasaran Layanan
 Santriwati
c. Metode Layanan
 Tanya jawab dan diskusi
d. Materi Layanan
 Mengatur cara belajar yang baik
 Berpfikir Positif
 Mengambil keputusan yang tepat dalam kehidupan dengan baik
e. Manfaat Layanan
 Supaya santri wati diharapkan mampu mengembangkan dan memelihara
kemampuan yang ada dengan optimal , dengan berpikir dan bertindak .

Layanan Konseling Perorangan

1. Pengertian
Layanan konseling perorangan adalah layanan yang dilakukan secara tatap muka
dengan praktekan konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalah subjek
bantuan yang diberikan oleh konselor terhadap klien , jadi layanan individual yang penulis
lakukan disini adalah memberikan layanan Bimbingan dan Konseling memungkinkan santri
( Klien ) mendapatkan layanan langsung tatap muka ( secara perorangan ) dengan konselor
dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalah pribadi yang dialaminya . Fungsi
utama bimbingan dan konseling perorangan ialah fungsi pemahaman , pencegahan , dan
pengentasan .
2. Sasaran
Santri :Hujroh Aisyah
3. Pokok Bahasan
 Bingung dengan Pertemanan
 Pola asuh orang tua yang keras
 Hambatan Ekonomi
4. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan Layanan

13
Layanan dilaksanakan 1x pertemuan dengan orang yang berbeda . pada tanggal 15 April 2014
diruangan Hujroh Aisyah pondok pesantren pancasila Bengkulu
5. Pelaksanaan
Layanan konseling individual ini diawali dengan membina keakraban dengan klien, dan
menggunakan penjajakan masalah dengan membentuk keakraban guna untuk menghangatkan
suasana dalam layanan konseling individual ini .
Pembahasan masalah serta mengambil keputusan , atau proses konseling meliputi : yang
pertama pengantaran konseling , kemudian dilanjutkan dengan penjajakan masalah , setelah
itu diadakan penafsiran kemudiaan diadakan pembinaan ,analisis masalah , dan diakhiri dengan
penilaian .
Berdasarkan konseling yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa kegiatan berjalan
dengan lancer . Dan sebagian klien berani datang sendiri kepada mahasiswa yang PLBK
untuk memperoleh layanan , biarpun klien banyak belum mengerti cara melaksanakann
konseling dengan benar .
IDENTIFIKASI KLIEN
i. Deskripsi Identitas Klien 1
Nama : MD ( Nama di inisialkan )
Umur : 15 Tahun
Asal : Lebong
Waktu Konseling : Jam 16.30 s/d selesai
Hari/Tanggal : Kamis , 17 April 2014
Tempat Konseling : Hujroh Aisyah
Spsifikasi Permasalahan : Bingung dengan pertemanan

ii. Deskripsi Identitas Klien 1


Nama : TJ ( Nama di inisialkan )
Umur : 15 Tahun
Asal : Seluma
Waktu Konseling : jam 19.00 s/d selesai
Hari/Tanggal : Senin 05 Mei 2014
Tempat Konseling : Hujroh Aisyah
Spsifikasi Permasalahan : Pola asuh orang tua yang keras

iii. Deskripsi Identitas Klien 1


Nama : SS ( Nama di inisialkan )
Umur : 15 Tahun
Asal : Seluma
Waktu Konseling : 19.00 s/d selesai
Hari/Tanggal : Selasa , 13 Mei 2014
Tempat Konseling : Hujroh Aisyah
Spsifikasi Permasalahan : Hambatan Ekonomi

DESKRIPSI MASALAH

14
i. Klien setiap kali mempunyai teman tidak ada satupun teman yang dapat memahami
dan menghargai dirinya padahal dia percaya sekali dengan temannya yang dikatakannya
adalah sahabat , contohnya setiap kali klien curhat terhadap temannya ceritakan kepada
orang lain dan akhirnya klien ini merasa kecewa terhadap temannya tersebut dan tidak
pernah lagi percaya dengan namanya sahabat itu .
ii. Klien ini merasa takut pulang kerumah orang tuanya karena orang tua klien ini sering
memperlakukan klien ini bukan seperti anaknya sendiri . dan klien ini merasa kurangnya
perhatian dari orang tuanya karena klien ini tinggal bersama neneknya . klien ini merasa
minder saat bercerita tentang keluarganya masing-masing . oleh karena itu sifatnya selalu
mintak diperhatikan oleh temannya karena klien ini kurang mendapat perhatian dari
orang tua .
iii. Klien ini sedih akan permasalaha yang dijalaninya dimana klien ini, karena klien ini
memiliki ncita-cita untuk kuliah di Universitas Bengkulu untuk mengambil jurusan Ekonomi
managemen .sedangkan saat duduk di Pesantren pancasila ini klien sering terlambat untuk
membayar SPP dan untuk uang belanjanya . Oleh karena itu klien ini takut dengan masa
depannya tidak terpenuhinya cita-citanya sedangkan klien ini ingin sekali membahagiakan
kedua orang tuanya dan klien ini kurang motivasi dalam belajar karena kurangnya
dukungan dari orang tuannya .

PENANGANAN KASUS

 Pengantaran
Disini saya mengantarkan klien untuk memasuki kegiatan konseling dengan segenap
pengertian , tujuan , dan asas-asas yang menyertainnya , disini saya menerima klien
dengan suasana hangat , senyuman , dan disini saya membangun keakraban dengan santri
, KTPS dan penstrukturan . Dengan demikian saya berharap klien saya akan mampu
menjalani proses konseling selanjutnya .
 Penjajakan
Disini saya berusaha memahami semua permasalah klien , membuka tabir permasalahan
klien . Sasaran penjajakan : hal-hal yang dikemukakan klien dan hal-hal lain yang perlu
dipahami tentang diri klien . Sasaran ini berada pada lingkup Masidu ( Rasa aman ,
kompetensi , aspirasi , semangat , dan kesepakatan ) . Likaladu (Gizi , pendidikan , sikap dan
perlakuan, budaya dan kondisi incidental ) semua permasalah yang menghambat
perkembangan klien atau sebuah kondisi yang terpendam mencoba untuk memahaminya
.
 Penafsiran
Upaya memahami lebih lanjut permasalahan klien yang diperoleh pada tahap penjajakan
.
 Pembinaan
Pembinaan yang dilakukan mengacu kepada pengentasan masalah dan pengembangan
diri klien masih diterentaskan . Liku ladu dipahami oleh klien sebagai dinamika hidup
yang harus diterima dengan positif . Pembinaan liku ladu terlaksana melalui kegiatan
politik . karena diluar konteks konseling .
 Penilaian

15
Upaya pembinaan melalui konseling diharapkan menghasilkan hal-hal ataupun
perubahan yang berguna bagi klien , khususnya berkenaan dengan Masidu . Lebih
konkrit lagi hasil konseling hendaknya dapat meningkatkan WPKNS bagi kehidupan
klien. Hasil konseling dapat diketahui dari pengetahuan , perasaan , serta kegiatan apa
yang dilakukan klien untuk menindak lanjuti hasil-hasil konseling yang telah tercapai .
 Dan yang terakhir adalah pengakhiran setelah semua dirasa cukup proses konseling pun
diakhiri .

Layanan Bimbingan Kelompok

1. Pengertian
Layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang diberikan kepada santri-santri
dengan membahas permasalah pengembangan pribadi, maupun masalah social dan masalah
karir .Adapun tujuan bimbingan kelompok untuk membekali individu berbagai pengetahuan
dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri sendiri ,
merencanakan dan mengembangkan cara hidup dengan berkelompok dengan baik . Dan
layanan bimbingan kelompok berfungsi dan bertujuan untuk membekali individu dengan
berbagai ilmu pengetahuan yang berguna untukk diri sendiri . adan fungsi yang digunakan
dalam layanan ini yaitu fungsi pemahaman dan pengembangan

Layanan konseling Kelompok

Merupakan layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan individu


memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan masalah yang dialaminya
melalui dinamika kelompok , maslah yang dibahas itu adalah masalah pribadi yang dialami
oleh masing-masing anggota kelompok .

16
BAB V

KEGIATAN KHUSUS

A. Kegiatan kelompok belajar


Kelompok belajar adalah sejumlah santri yang melakukan aktivitas bersama dan
saling membantu dalam belajar . Kelompok santri tersebut menyelenggarakan kegiataan
belajar diluar jadwal belajar resmi dipondok pesantren . Dalam menjalankan kegiatanya ,
kelompok belajar berusaha mengembangkan kegiatan belajar dan memecahkan berbagai
permasalahan yang mereka alami baik dipondok pesantren maupun diluar pondok
pesantren .
Untuk itu pembimbing telah membagikan kelompok belajar santri . Namun karena
padatnya jadwal belajar santri-santri dipondok pesantren dan juga santri-santrinya susah
berkumpul jadi kegiatan ini mendapat kendala dalam pelaksanaanya .

B. Bimbingan Teman Sebaya


Tutor sebaya adalah teman sebaya yang lebih pandain . Tutor sebaya adalah
seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa
yang mengalami kesulitan belajar . Tutor tersebut diambil dari kelompok siswa yang
memiliki prestasi yang lebih tinggi dari pada siswa-siswa lainnya . Pembelajaran
teman/tumor sebaya adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa , dalam hal ini siswa
belajar dari siswa lain yang memiliki status umur , kematangan/harga diri yang tidak jauh
berbeda dari dirinya sendiri . Sehingga anak tidak merasa terpaksa untuk menerima ide-ide
atau sikap dari “gurunya” yang tidak lain adalah teman sebayanya itu sendiri . Dalam tutor
sebaya , teman sebaya yang lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-
temannya . Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan . Bahasa
teman sebaya lebih mudah dipahami , selain itu dengan teman sebaya tidak rasa enggan
,rendah diri , malu dan sebagainya.Sehingga diharapkan siswa yang kurang paham tidak
segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya (Suherman,2003 :
277 ) . Tugas sebagai tutor merupakan kegiatan yang kaya akan pengalaman dan sebenarnya
merupakan kebutuhan anak n itu sendiri, mengembangkan kecakapan intelektual dan social .
Dengan demikian, beban yang diberikan kepada mereka akan memberikan kesempatan
untuk mendapatkan perannya , bergaul dengan orang-orang lain , dan bahkan mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman .
Dalam PLBK-LS ini , kegiatan teman sebaya belum terlaksana karena penulis lebih
sering memantau dan mengadakan kegiatan langsung dengan peserta layanan .

17
BAB VI

KEGIATAN PENDUKUNG

A. HIMPUNAN DATA
Penyelenggaraan himpunan data yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
untuk menghimpun seluruh data keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan .
Himpunan data perlu diselenggarakan secara berkelanjutan , sistematis , kompherensip , terpadu
dan sifatnya tertutup .
Bentuk himpunan data yang dilaksanakan adalah dengan himpunan data sosiometri.
Selain itu juga menggunakan cara lain yaitu pengempulan data pribadi siswa , kehadiran siswa
dan nilai siswa . Kemudian diolah dan didapatkan hasil dari olahan data tersebut . Dengan adanya
hasil tersebut diketahui dan identifikasi masalah siswa . Dengan demikian dapat diketahui
layanan apa yang dapat diberikan siswa .

B. KONFERENSI KASUS
Konferensi kasus adalah kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling untuk membahas
permasalahan yang dialami siswa dalam suatu forum pertemuan yang dihindari oleh berbagai
pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan , keterangan , kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya permasalahan tersebut . Pertemuan dalam rangka konferensi kasus tersebut
bersifat terbatas dan tertutup . Dalam praktik ini penulis tidak melaksanakan karena belum ada
kasus yang layak untuk dikonferensi kasuskan .

C. KUNJUNGAN RUMAH
Kunjungan rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan,
dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah klien.
Kerja sama dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan
membangun komitmen dari pihak orang tua/keluarga untuk mengentaskan permasalahan klien .

D. ALIH TANGAN KASUS


Alih tangan kasus merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan yang lebih
tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien dengan memindahkan penanganan kasus ke
pihak lain yang lebih kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta
ahli lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan
tuntas atas permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten.

E. TAMPILAN KEPUSTAKAAN
Adanya fasilitas perpustakaan dilembaga-lembaga perkantoran dan digunakan oleh
masyarakat untuk informasi-informasi dan membaca

18
BAB VII

MANAJEMEN PELAYANAN KONSELING DILEMBAGA

A. Pola Manajemen Yang Ada


1. Perencanaan Struktur PLBK-LS

KETUA JURUSAN

DIAN MUSTIKA MAYA , S.Psi . MA

DOSEN PEMBIMING LAPANGAN


Drs, SYAMSUDDIN , M.Pd

PAMONG

NUNU NURAHMAN, S.Ag

KETUA KELOMPOK

AHMAD JANIR

SEKRETARIS ANGGOTA BENDAHARA

DASMI YURIANA MARIL FATIMAH HAIRANI

ANGGUN SWASTA

KARNIO JUNAIDI

19
2. Perencanaan Program Layanan
(Program Terlampir )
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan program pada lampiran

B. KOMPETENSI PERSONAL PELAYANAN KONSELING


Kompetensi personal konseling merupakan kemampuan dan keterampilan setiap personal
dalam melakukan kegiatan konseling . Dalam kegiatan PLBK-LS ini mahasiswa sudah
dibekali dengan wawasan dan pengetahuan serta latihan-latihan kegiatan konseling secara
terpadu selama lebih kurang enam semester yang memungkinkan mahasiswa berkompetensi
dibidang konseling dan dapat secara langsung memperaktekkan dilingkungan sekolah
maupun luar sekolah
Dengan lahirnya mahasiswa yang berkompetensi dibidang konseling maka mahasiswa
BK dapat mengaplikasikannya untuk perealisasian wawasan dan pengetahuan serta
pengembangan keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa BK sebagai personal konseling

C. FASILITAS PENDUKUNG KONSELING


Fasilitas pendukung kegiatan BK yang ada di Pondok Pesantren Pancasila adalah :
1. Izin dari Pimpinan Pondok untuk melakukan praktek lapangan .
2. Hujroh santri wati di Pondok Pesantren yang dapat dimanfaatkan dan dimungkinkan untuk
kegiatan konseling .

D. KEPENGAWASAN
Kegiatan kepengawasan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh beberapa pihak yang
telah ditunjuk untuk mengadakan penilaian dan bimbingan melalui arahan , bimbingan ,
contoh , dan serta kepada guru pembimbing dan tenaga lain dalam bidang bimbingan dan
konseling (Prayitno , 2001 : 24 ) sasaran dengan kegiatan kepengawasan ini dilakukan untuk
melihat sejauh mana kegiatan BK dilaksanakan . Kegiatan di Pondok Pesantren Pancasila

20
B AB VII

LAPORAN KASUS

 Latar Belakang Kasus

Ketertarikan penulis memilih kasus sebagai klien luar sekolah adalah karena klien
mempunyai masalah yang cukup berat yang mengganggu kehidupan klien . Klien ingin mencari
jalan keluar terhadap permasalahnnya , klien merasa malu dengan keadaannya sekarang karena
semenjak dari SD sampai Aliyah sekarang setiap kali ditanya soal cita-cita selalu menjawab
ingin menjadi Sarjana Ekonomi. Tapi dengan tidak didukung oleh orang tuanya untuk masuk
kuliah dengan jurusan Ekonomi di Universitas Bengkulu klien ini merasa putus asa apa yang
dicita-citakannya dari kecil tidak dipenuhi oleh orang tuanya .

 Identifikasi Kasus

Nama : SS

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 15

Status : Siswa

Alamat : Seluma

 Ruang Lingkup Studi

Mengingatnya luasnya bahasan dan cakupan mengenai studi , maka perlu dibatasi hal-hal pokok
yang dibahas dalam laporan studi kasus ini adalah :

a. Gambaran Masalah

Klien adalah seorang peserta didik pondok pesantren pancasila Bengkulu , Klien merupakan
anak Ketiga dari dua saudara . Orang tua klien ini berasal dari keluarga yang hidup dengan
kondisi ekonomi rendah . Ibu klien ini adalah seorang ibu rumah tangga sedangkan ayah klien
adalah seorang buruh tani di Seluma yang mana mempunyai penghasilan pas-pasan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga klien . Namun permasalahan klien saat ini adalah klien merasa
putus asa dengan hidup yan g dijalaninya . Rencana selesai menimba ilmu di pesantren ini klien
ingin sekali melanjutkan di Universitas Bengkulu dengan Jurusan Ekonomi Managemen tetapi
kondisi keluarga yang tidak memungkinkan dengan biaya yang besar .

Kemungkinan Sebab Akibat

Kemingkinan Sebab

 Faktor Ekonomi
 Tidak ada dukungan dari keluarga

21
Kemungkinan Akibat

Klien merasa malu dan putus asa karena apa yang dicita-citakannya dan keinginannya
untuk melanjutkan kuliah di jurusan Ekonomi managemen tidak dapat dipenuhi kedua orang
tuanya yang mana jurusan ini memerlukan biaya yang besar dank lien pun tidak semangat lagi
untuk belajar .

Penjajakan kasus lebih lanjut

1. Wawancara dengan teman klien


Dari hasil wawancara dengan teman klien di pesantren terungkap bahwa klien memang sering
tidak semangat untuk belajar dan sering melamun ,malas-malasan dengan berpikir kebingungan
atas masa depannya .
2. Observasi
Observasi ini dilakukan ketika klien berada dilingkungan pesantren dengan teman sebayanya .
Dari hasil ob servasi terungkap bahwa klien kurang semangat antuk belajar lagi sering tidak
menghiraukan apa yang dilakukannya.
Pengentasan Masalah Klien
Dalam upaya pengentasan masalah klien ini , konselor telah melakukan konseling
perorangan . Dalam konseling konselor mencoba untuk memberikan pemahaman kepada klien
bahwa klien harus mengontrol ajakan dari dari teman klien mana yang positif dan negative .
Selain itu klien juga diberikan pemahaman tentang pentingnya rasa terima kasih kepada orang
tua dengan cara menamatkan sekolah secepatnya dengan nilai prestasi yang baik . Untuk
mengingat semua pengorbanan yang tela diberikan oleh orang tua . Klien juga diberikan
pengarahan bahwa klien masih kelas satu oleh karena itu klien diberikan motivasi dan mengubah
tingkah laku salah suainya menjadi sesuai . Dengan cara tersebut klien dapat meningkatkan
prestasi belajarnya untuk mendapar nilai prestasi yang tinggi .
3. Hasil Konseling
Dari layanan konseling perorangan yang dilakukan, klien merasa permasalahannya sudah
terentaskan . Klien merasa senang dan tenang karena saat ini klien mempunyai semangat baru
untuk memperbaiki nilai-nilai prestasi yang diraihnya saat sebelum melakukan konseling.
Sehingga klien dapat berubah kearah positif demi membahagiakan orang tuanya .

22
BAB IX

PENUTUP

a. Gambaran tentang keberhasilan layanan konseling


Dari kegiatan Praktek Lapangan Bimbingan Konseling yang dilaksanakan dari 05 April sampai
dengan 14 juni 2014. Begitu banyak pengalaman yang didapat , Praktek lapangan ini juga
menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan semua materi yang sudah didapatkan
didunia perkuliahan .
Berdasarkan hasil wawancara , didapatkan hasil bahwa hubungan sosial anak-anak di
pesantren pancasila kurang efektif . Karena banyak sekali anak yang masih terisolir sehubungan
dengan pemilihan teman belajar . Sehingga dari gambaran , didapatkan
b. Faktor penunjang , penghambat ,dan upaya mengatasinya

 Faktor Penunjang
Faktor penunjang terlaksananya pelayanan Bimbingan dan Konseling dipondok pesantren
pancasila Bengkulu .
a. Kerjasama yang baik dengan pihak pondok pesantren pancasila .
b. Penerimaan yang baik dari pihak pondok pesantren dan santri-santri .
c. Bantuan yang diberikan pondok pesantren dalam menghimpun data mengenai data
mengenai pondok pesantren pancasila .
 Faktor Penghambat
a. Kurangnya waktu yang diberikan karena jadwal yang mereka lakukan dipesantren anak
santri dari pesantren itu sendiri padat .
b. Keadaan pondok pesantren kurang memadai karena mereka juga menyesuaikan dengan
peraturan dari pihak pondok pesantren
 Upaya Mengatasinya
Upaya untuk mengatasi kondisi tersebut penulis dan rekan –rekan melaksanakan layanan
secara kreatif agar program dapat berjalan dengan baik tidak merugikan dari pihak manapun .
c. SARAN
1. Penulis mengharapkan kepada Universitas agar terus mengadakan kegiatan PLBK-LS
seperti itu .
2. Supaya dapat berguna untuk adik-adik tingkat sebagai pedoman agar menjadi baik lagi
kedepannya .
3. Untuk selanjutnya diharapkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk lebih mengontrol
kegiatan mahasiswa PLBK dan diharapkan untuk kedepannya DPL memberikan
pengarahan yang akan membangun dan menciptakan lulusan yang baik lagi .

23
L
A
M
P
I
R
A
N
DAN
DOKUMENTASI

PROGRAM KEGIATAN

BULAN APRIL SAMPAI DENGAN JUNI

24
2014

No Jenis Kegiatan Sasaran Hari,Tanggal Tempat Keterangan


Pelaksana
1 Survey lapangan di - Ustad Rabu 02 April Lingkungan Terlaksana
Pesantren pancasila - Santri-santri 2014 dalam
pondok,
musolla dan
asarama putri
2 Observasi terhadap Santri Putri Senin 07 April Lingkungan Terlaksana
Asrama Putri yang 2014 Asrama Putri
akan kami didik
3 Membahas Jadwal Santri Putri Selasa 08 April Hujroh Terlaksana
yang akan kami 2014 Aisyah
ambil
4 Menghimpun data Santri Putri Senin 14 April Hujroh Terlaksana
santri di hujroh 2014 Aisyah
aisyah yang telah
ditetapkan dan
perkenalan
5 Memberikan Santri Putri Selasa 15 April Hujroh Terlaksana
Layanan informasi 2014 Aisyah
tentang BK
6 Memberikan video Santri Putri Rabu 16 April Hujroh Terlaksana
motivasi kepada Aisyah
santri-santri
7 Melakukan Santri Putri Kamis 17 Hujroh Terlaksana
konseling April 2014 Aisyah
individual (masalah
pribadi siswa)
8 Memberikan Vidio Santri Putri Senin 21 April Hujroh Terlaksana
karakter pribadi 2014 Aisyah
yang baik
9 Kegiatan Santri Putri Selasa 22 April Hujroh Terlaksana
Bimbingan 2014 Aisyah
Kelompok

No Jenis Kegiatan Sasaran Hari , Tanggal Tempat Keterangan


Pelaksana
10 Memberikan Santri Putri Rabu 23 April Lingkunga Terlaksana

25
Permainan kecil 2014 Hujroh Aisyah
untuk menumbuhkan
rasa kebersamaan
11 Memberikan Petak Santri Putri Senin 28 April Hujroh Aisyah Terlaksana
Joehari Windows 2014
12 Memberikan Santri Putri Selasa 29 April Hujroh Aisyah Terlaksana
Layanan pengusaan 2014
konten
1. Mengatur
cara belajar
yang baik
2. Berpikir
Positif
13 Melakukan Aplikasi Santri Putri Rabu 30 April Hujroh Aisyah Terlaksana
Sosiometri 2014
14 Melakukan Santri Putri Senin 05 Mei Hujroh Aisyah Terlaksana
Konseling invidual 2014
15 Mengaji bersama Santri Putri Selasa 06 Mei Hujroh Aisyah Terlaksana
dengan para santri 2014
16 Kami melakukan Santri Putri Rabu 07 Mei Hujroh Aisyah Terlaksana
Konseling Kelompok 2014
17 Memberikan Santri Putri Senin 12 Mei Hujroh Aisyah Terlaksana
Pengusaan konten 2014

18 Melakuka Konseling Santri Putri Selasa 13 Mei Hujroh Aisyah Terlaksana


Individual

Bengkulu , Mei 2014


Mengetahui
Pamong Pelaksana

Nunu Nurahman, S. Ag Fatimah hairani

No Jenis Kegiatan Sasaran Hari/Tanggal Tempat Keterangan


Pelaksana

26
19 Melakukan Santri Putri Rabu 14 Mei Lingkunga Terlaksana
Konseling Individual 2014 Hujroh Aisyah
masalah pribadi klien
20 Kami melakukan Santri Putri Senin 19 Mei Hujroh Aisyah Terlaksana
Senam Konseling 2014
Memberikan Santri Putri Selasa 20 Mei Hujroh Aisyah Terlaksana
21 Keterampilan 2014
kerajinan tangan
22 Kami melakukan Santri Putri Rabu 21 Mei Hujroh Aisyah Terlaksana
Bimbingan 2014
Kelompok dalam
menumuhkan rasa
percaya diri santri
23 - - Senin 26 Mei - -
2014
24 Permainan Kecil Santri Putri Selasa 27 Mei Hujroh Aisyah Terlaksana
Untuk meningkatkan 2014
rasa tanggung jawab
25 Diskusi kepada santri Santri Putri Rabu 28 Mei Hujroh Aisyah Terlaksana
dan kelompok PLBK 2014

Bengkulu , Mei 2014


Mengetahui
Pamong Pelaksana

Nunu Nurahman, S. Ag Fatimah hairani

SATUAN LAYANAN

27
BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik bahasan : Informasi tentang Motivasi Diri


B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Layanan Informasi
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E. Tujuan Layanan : Siswa memiliki pemahaman baru tentang pentingnya
motivasi diri dalam hidup.
F. Sasaran Layanan : Santri-Santri Hujroh Aisyah
G. Materi layanan :
1. Membuka kegiatan
2. Menjelaskan materi motivasi diri
3. Memutarkan video motivasi
4. Menutup kegiatan
H. Metode : Ceramah, diskusi dan Tanya jawab
I. Tempat penyelenggaraan : Di Hujroh Aisyah
J. Waktu : selasa 22 April 2014
K. Penyelenggara layanan : Mahasiswa PLBK-LS
L. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran masing-masing : -
M. Alat dan perlengkapan : Ruangan, laptop , dan materi.
N. Rencana penilaian : Laiseg, Laijapen dan Laijapang
O. Keterkaitan layanan ini :
1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan jenis layanan yang ada.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling perorangan.
P. Catatan khusus :-
Bengkulu , april 2014
Mengetahui
Pamong Pelaksana

Nunu Nurahman, S. Ag Fatimah hairani

SATUAN LAYANAN

28
BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik bahasan : Hubungan Sosial Santri Putri

B. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial

C. Jenis Layanan : Layanan Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pengembangan dan pemeliharaan

E. Tujuan Layanan :

1. Siswa memiliki pemahaman baru tentang pentingnya bersosial.

F. Sasaran Layanan : Santri-Santri

G. Uraian kegiatan dan

materi kegiatan :
1. Tahap pembentukan
2. Tahap peralihan
3. Tahap kegiatan
4. Tahap pengakhiran
H. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab

I. Tempat penyelenggaraan : Hujroh Aisyah

J. Waktu : Selasa ,22 Aapril 2014

K. Penyelenggara layanan : Fatimah Khairani Mahasiswa PLBK-LS

L. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran masing-masing

: Tidak ada

M. Alat dan perlengkapan : Materi

N. Rencana penilaian : Laiseg,Laijapen, dan Laijapan

O. Keterkaitan layanan ini :-

P. Catatan khusus : 1. Pertemuan dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan

Santri-Santri untuk arah tindak lanjut

29
Bengkulu , april 2014
Mengetahui
Pamong Pelaksana

Nunu Nurahman S.Ag Fatimah Hairani

30
SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik Permasalahan/Bahasan : Susah bersosialisai dengan teman


B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Konseling Perorangan (Individual)
D. Fungsi Layanan : Fungsi Pemahaman dan Fungsi Pengentasan
E. Tujuan Layanan/Hasil Yang Ingin Dicapai
 Ki mampu memahami permasalahan yang sedang dialami dan mampu memilih jalan
keluar yang terbaik dari permasalahan yang dihadapi
 Ki mampu memahami perasaan-perasaan yang ada
F. Sasaran Layanan : MD
G. Uraian Materi Kegiatan dan Materi Layanan
 Memberikan pemahaman dan masukan atau saran-saran tentang permasalahan yang
dihadapi oleh ki
 Menjelaskan tentang pengaruh positif dan negatif dari permasalahan yang dihadapi oleh
ki
H. Metode : Wawancara Konseling
I. Tempat Penyelenggaraan : Hujroh Aisyah
J. Hari : kamis
Tanggal : 17 April 2014

Pukul : Dikondisikan

K. Penyelenggara : Fatimah khairani Mahasiswa PLBK-LS


L. Pihak-pihak Yang Disertakan Dalam Penyelenggaraan Layanan Dan Peranannya Masing-
masing
M. Alat Dan Perlengkapan Yang Digunakan:
 Ruangan
N. Rencana Penilaian Dan Tindak Lanjut :
 Penilaian segera (laiseg) setelah dilakukan wawancara konseling, dengan menanyakan
bagaimana perasaan ki pada saat sebelum dan sesudah melakukan konseling, dan

31
penilaian selanjutnya dengan melihat apa yang telah menjadi kesepakatan antara ki dan
ko yang menjadi jalan keluar pemecahan masalah yang dipilih oleh ki, apakah terlaksana
atau tidak, dan ko akan terus memantau dan melihat perkembangan penyelesaian masalah
yang dihadapi oleh ki (penilaian jangka panjang/laijapang).
O. Keterkaitan Layanan ini dengan layanan/ Kegiatan Pendukung :
 Himpunan Data
 Layanan Konseling Individu
P. Catatan Khusus:
Layanan konseling perorangan ini adalah salah satu jenis layanan yang ada dalam bimbingan dan
konseling, yang membahas permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang
individu atau ki, guna untuk mencari jalan keluar atau solusi yang terbaik dari permasalahan
yang dihadapi dalam upaya pengentasan masalah ki tersebut.

Bengkulu , april 2014


Mengetahui
Pamong Pelaksana

Nunu Nurahman , S.A.g Fatimah hairani

32
SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik Permasalahan/Bahasan : Hambatan Ekonomi


B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Konseling Perorangan (Individual)
D. Fungsi Layanan : Fungsi Pemahaman dan Fungsi Pengentasan
E. Tujuan Layanan/Hasil Yang Ingin Dicapai :
 Ki mampu memahami permasalahan yang sedang dialami dan mampu memilih jalan
keluar yang terbaik dari permasalahan yang dihadapi
 Ki mampu memahami perasaan-perasaan yang ada
F. Sasaran Layanan : SS
G. Uraian Materi Kegiatan dan Materi Layanan
 Memberikan pemahaman dan masukan atau saran-saran tentang permasalahan yang
dihadapi oleh ki
 Menjelaskan tentang pengaruh positif dan negatif dari permasalahan yang dihadapi oleh
ki
H. Metode : Wawancara Konseling
I. Tempat Penyelenggaraan : Hujroh Aisyah
J. Hari : Selasa
Tanggal : 13 Mei 2014

Pukul : Dikondisikan

K. Penyelenggara : Fatimah khairani Mahasiswa PLBK-LS


L. Pihak-pihak Yang Disertakan Dalam Penyelenggaraan Layanan Dan Peranannya Masing-
masing : -
M. Alat Dan Perlengkapan Yang Digunakan:
 Ruangan
N. Rencana Penilaian Dan Tindak Lanjut :
 Penilaian segera (laiseg) setelah dilakukan wawancara konseling, dengan menanyakan
bagaimana perasaan ki pada saat sebelum dan sesudah melakukan konseling, dan

33
penilaian selanjutnya dengan melihat apa yang telah menjadi kesepakatan antara ki dan
ko yang menjadi jalan keluar pemecahan masalah yang dipilih oleh ki, apakah terlaksana
atau tidak, dan ko akan terus memantau dan melihat perkembangan penyelesaian masalah
yang dihadapi oleh ki (penilaian jangka panjang/laijapang).
O. Keterkaitan Layanan ini dengan layanan/ Kegiatan Pendukung :
 Himpunan Data
 Layanan Konseling Individu
P. Catatan Khusus:
Layanan konseling perorangan ini adalah salah satu jenis layanan yang ada dalam
bimbingan dan konseling, yang membahas permasalahan-permasalahan yang sedang
dihadapi oleh seorang individu atau ki, guna untuk mencari jalan keluar atau solusi yang
terbaik dari permasalahan yang dihadapi dalam upaya pengentasan masalah ki tersebut.

Bengkulu , Mei 2014


Mengetahui
Pamong Pelaksana

Nunu Nurahman , S.A.g Fatimah hairani

34
A. Tujuan instrument sosiometri siapa dia.

Dengan mempelajari data sosiometri seorang konselor dapat :

1. Menemukan santri mana yang ternyata mempunyai masalah penyesuaian diri dalam
kelompoknya.

2. Membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara murid-murid dengan penerimaan


sosial nya.

3. Membantu meningkatkan pemahaman dan pengertian murid terhadap masalah pergaulan


yang sedang dialami oleh individu tertentu.

4. Merencanakan program yang konstruktif untuk menciptakan iklim sosial yang lebih baik
dan sekaligus membantu mengatasi masalah penyesuaian di kelas tertentu.
Cara untuk menciptakan suasana / iklim sosial yang baik :

 Membentuk kelompok belajar / kelompok kerja .

 Mempersatukan kelompok minoritas dalam klik di dalam satu kelas.

 Menciptakan hubungan baik dan harmonis

 Membangun perasaan berhasil dan berprestasi.

 Hendaknya ditanamkan rasa bahwa kalau kompak, akan berhasil baik.

B. Manfaat instrument sosiometri siapa dia.

 Mengetahui struktur hubungan yang terjadi dalam kelompok (sosiogram).

 Memperbaiki penyesuaian sosial.

 Mengetahui luas tidaknya hubungan sosial seseorang berdasarkan sedikit banyaknya


mendapat pilihan dari teman-temannya.

 Urutan pilihan Mengetahui intensitas hubungan seseorang berdasarkan nomor yang


ditunjukkan kepdanya.

35
 Mengetahui siswa yang terfavorit dan yang terisolir.

Ada pun keunggulan dan kelemahan sosiometri :

 Keunggulan Sosiometri

 mengetahui hubungan sosial antar santri.

 meningkatkan hubungan sosial antar santri.

 menempatkan santri dalam kelompok yang sesuai.

 menemukan santri mana yang mempunyai masalah penyesuaian diri dengan


kelompoknya.

 membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara santri dengan penerimaan


sosialnya.

 membantu meningkatkan pemahaman santri dalam pergaulan yang sedang dialami.

 membantu konselor dalam menciptakan iklim sosial yang lebih baik dengan
menyesuaikan program yang konstruktif.

B.Kelemahan Sosiometri

 Sangat sulit dijamin kerahasiannya, karena santri cenderung saling menanyai pilihannya.

 santri memilih bukan atas dasar pertimbangan dengan siapa dia akan paling berhasil
dalam melakukan pekerjaan, tetapi atas dasar rasa simpati dan antipati.

 Membutuhkan waktu yang lama

36
TABEL TABULASI

NO NAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Exza √ √
2 Evitriani √ √

3 Elis √ √

4 Evi √ √

5 Felza √ √

6 Husnati √ √

7 Jayanti √ √

8 Kurnia √ √

9 Leni √ √

10 Melisa √ √

11 Nadia √ √

12 Nile √ √

13 Putri √ √

14 Siska √ √

15 Susanti √ √

16 Winda √ √

17 Yuliana √ √

18 Zupaiza √ √

19 Zaini √ √

Dari data yang penulis lihat dari tabel tabulasi diatas 3 orang santri yang disenangi oleh
teman-temannya. Dan santri ini juga memiliki hubugan sosial yang tinggi oleh karena itu teman-
temanya banyak menyenanginya.Namun ada beberapa siswa yang memiliki hubungan sosial
yang rendah namun perlu tindak lanjut disini penulis perlu melakukan konseling individual bagi
siswa yang memilki hubungnan sosial yang rendah

37
BENTUK SOSIOGRAM

19 16 2

18 17 12

3
6

8
10

13 14
1

11
15

38

Anda mungkin juga menyukai