Anda di halaman 1dari 12

Kriteria Dan Standar Penilaian

KOMPONEN B0BOT ( % )
Kehadiran 35
Sikap 10
Tugas 20
Kuis 5
UTS 15
UAS 15
JUMLAH 100
Manajemen Sumber Daya Perairan
Universitas Muhammadiyah Mamuju
(The Social Entrepreneurship University)

Pertemuan 1.

PRODUKTIFITAS PERAIRAN

Haryanto Asri S.Kel.,M.Si.


082293351492
haryantoasri22@gmail.com
DEFINISI
❑ Produktivitas Perairan merupakan daya dukung produksi bahan organik yang dilakukan oleh
organisme di dalam sebuah ekosistem perairan.

PRODUKTIFITAS PERAIRAN

Produktivitas Primer Produktivitas Sekunder

(Asriana & Yuliana, 2012)


❑ Nybakken (1992), Odum (1996), dan
Wetzel (2001), menjelaskan
produktivitas primer adalah jumlah
bahan organik yang dihasilkan oleh
organisme autotrof, yaitu organisme
yang mampu merombak bahan
anorganik menjadi bahan organik yang
langsung dapat dimanfaatkan oleh
organisme itu sendiri maupun organisme
lain dengan bantuan energi matahari
maupun melalui mekanisme
kemosintesis
❑ Produktivitas sekunder adalah semua
hewan yang memakan produktivitas
primer seperti zooplankton, larva ikan,
herbivora, dan ubur-ubur.
❑ Zooplankton disebut juga plankton hewani
yang hidupnya mengapung, atau melayang
dalam air.
❑ Kemampuan sangat terbatas hingga
kerberadaannya sangat dipengaruhi oleh
arah arus.
❑ Zooplankton bersifat heterotrofik karena
tidak dapat memproduksi sendiri bahan
organik dari bahan anorganik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS PERAIRAN

1. Penetrasi Cahaya
❑ Kebutuhan cahaya merupakan suatu batas fundamental distribusi seluruh organisme fotosintesis.
❑ Untuk hidup, organisme ini harus berada pada daerah lapisan permukaan (zona fotis) sehingga energi
matahari diperoleh lebih banyak untuk berfotosintesis
❑ Cahaya matahari yang memasuki suatu medium optik seperti air intensitasnya akan berkurang atau
mengalami seiring dengan bertambahnya kedalaman di perairan.
❑ Besarnya tingkat peredupan ini bergantung pada materi yang terdapat pada suatu perairan.
❑ Pada kolom air yang meiliki tingakat kekeruhan yang tinggi, maka tingkat peredupannya juga kan tinggi.
Tingkat perdupan ini disebabkan oleh materi tersuspensi, terlarut, dan partikel-partikel yanga ada di kolom
air termasuk plankton.
2. Nutrien
❑ Pada ekosistem perairan alami, siklus produksi dimulai
oleh produser yang mampu mensintesa bahan organik
yang berasal dari bahan anorganik melalui proses
fotosintesis (beberapa jenis bakteri melakukan
kemosintesis) dengan bantuan cahaya matahari
❑ Odum (1996) membagi nutrien yang bdibutuhkan oleh
tumbuhan menjadi makro nutrien (terdiri dari unsur: O,
C, N, P, S, K, Mg, dan Ca) dan mikro nutrien (Fe, Mn,
Cu, Zn, B, Si, Mo,Cl, Co, dan Na)
❑ nutrien yang paling berpengaruh besar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan plankton adalah
nitrogen (dalam bentuk NO3) dan fosfor (dalam bentuk
PO4).
❑ Kedua unsur ini sangat penting yang merupakan faktor
pembatas bagi produktivitas plankton di perairan
3. Klorofil
❑ Konsentrasi klorofil-a merupakan indikator utama
untuk mengestimasi produktivitas primer dan
merupakan variabel penting dalam proses fotosintesis
❑ Klorofil–a fitoplanton adalah suatu pigmen aktif dalam
sel tumbuhan yang mempunyai peranan penting
didalam proses berlangsungnya fotosintesis
diperairan semua sel berfotosintesis mengandung
satu atau beberapa pigmen klorofi l
❑ Pada umumnya sebaran konsentrasi klorofil-a tinggi
di perairan pantai sebagai akibat dari tingginya
masukan nutrien yang berasal dari daratan melalui
limpasan air sungai, dan sebaliknya cenderung
rendah di daerah lepas pantai.
4. Suhu
❑ Suhu pada perairan sangat berperan dalam
mengendalikan ekosistem perairan
❑ Secara umum, laju fotosintesa fitoplankton
meningkat dengan meningkatnya suhu perairan,
tetapi akan menurun secara drastis setelah
mencapai suatu titik suhu tertentu.
❑ Hal ini disebabkan karena setiap spesies
fitoplankton selalu berdaptasi terhadap suatu kisaran
suhu tertentu
❑ Pada daerah subtropis, pada musim panas tingkat
produktiviats perairan akan lebih tinggi dibandingan
pada musim dingin
5. Kekeruhan
❑ Tingginya kekeruhan akan mengurangi penetrasi cahaya yang masuk ke perairan yang akan
berdampak pada penurunan produktivitas primer perairan

6. Arus
❑ Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh tiupan angin,
perbedaan dalam densitas air laut, maupun oleh gerakan bergelombang panjang, misalnya pasang
surut
❑ Salah satu fenomena arus adalah front.
❑ Front merupakan daerah pertemuan dua massa air yang mempunyai karakteristik berbeda, misal
pertemuan antara massa air dari Laut Jawa yang agak panas dengan massa air Samudera Hindia
yang lebih dingin.
❑ front penting dalam hal produktivitas perairan laut karena cenderung membawa bersama-sama
dengan air yang dingin kaya akan nutrien dibandingkan dengan perairan yang lebih hangat tetapi
miskin zat hara
7. Kedalaman
❑ Kedalaman akan berpengaruh terhadap penetrasi
cahaya yang masuk ke suatu perairan.
❑ Pada umumnya seiring dengan bertambahnya
kedalaman maka penetrasi cahaya yang masuk
akan semakin berkurang, sehingga akan
berdampak pada produktivitas primer di perairan.
❑ Pada permukaan pada umumnya produktivitas
primer masih kecil karena intensitas cahaya yang
masuk teralalu tinggi, dan akan meningkat pada
kolm perairan dengan intensitas yang sesuai
dengan klorofil pitoplankton sehingga
meningkatkan produktivitas primer
❑ Seiring bertambahnya kedalaman maka akan
mernrunkan penetrasi cahaya yang semakin
berkurang sehingga produktivitas primer akan
berkurang.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai