Anda di halaman 1dari 20

Manajemen Sumber Daya Perairan

Universitas Muhammadiyah Mamuju


(The Social Entrepreneurship University)

Pertemuan 3.

Produktifitas Primer

Haryanto Asri S.Kel.,M.Si.


082293351492
haryantoasri22@gmail.com
❑ Produktivitas adalah laju penyimpanan energy oleh
suatu komunitas dalam ekosistem.
❑ Produktivitas dari suatu ekosistem adalah kecepatan
cahaya matahari yang diikat oleh vegetasi menjadi
produktivitas kotor sesuai dengan kecepatan
fotosintesis.
❑ Sedangkan produktivitas bersih dari vegetasi adalah
produksi dalam arti dapat dipergunakan oleh
organisme lain, yaitu sesuai dengan kecepatan
fotosintesis dikurangi kecepatan respirasi (Djumara,
2007).
❑ Jika produktivitas suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam
jangka waktu yang lama makan hal itu menandakan kondisi
lingkungan yang stabil
❑ tetapi jika perubahan yang dramatis maka menunjukkan telah
terjadi perubahan yang penting dalam interaksi di antara
organisme penyusun ekosistem.
❑ Terjadinya perbedaan produktivitas pada berbagai ekosistem
dalam biosfer disebabkan oleh adanya factor pembatas dalam
setiap ekosistem.
❑ Factor yang paling penting dalam pembatasan produktivitas
bergantung pada jenis ekosistem dan perubahan musim dalam
lingkungannya
Pengertian Produktivitas Primer

❑ Produktivitas primer adalah suatu proses pembentukan senyawa-senyawa organik melalui proses
fotosintesis
❑ Jumlah seluruh bahan organic (biomassa) yang terbentuk dalam proses produktivitas dinamakan
produktivitas primer kotor atau produksi kotor.
❑ Karena sebagian dari produksi total ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses-proses hidup,
respirasi.
❑ Produksi primer bersih adalah istilah yang digunakan bagi jumlah sisa produksi primer kotor
setelah sebagian digunakan untuk respirasi.
❑ Di laut khususnya laut terbuka, fitoplankton
merupakan organisme autotrof utama yang
menentukan produktivitas primer perairan.
❑ Tinggi rendahnya produktivitas primer perairan
dapat diketahui dengan melakukan pengukuran
terhadap biomassa fitoplankton dan konsentrasi
klorofil-a. dimana kedua metode ini dapat diukur
secara langsung di lapangan.
❑ Di lingkungan perairan Indonesia Produksi bagi
ekosistem merupakan proses pemasukan dan
penyimpanan energy dalam ekosistem.
❑ Pemasukan energy dalam ekosistem yang dimaksud
adalah pemindahan energy cahaya menjadi energy
kimia oleh produsen.
❑ Sedangkan penyimpanan energy yang dimaksudkan
adalah penggunaan energy oleh konsumen dan
mikroorganisme.
❑ Laju produksi makhluk hidup dalam ekosistem disebut
sebagai produktivitas.
Cara Mengukur Produktivitas
Primer

❑ Prosedur pengukuran produktivitas primer dapat


dilakukan secara kuantitas dan kualitas
❑ kuantitas dapat diukur dengan menggunakan
metode klorofil-a dan kepadatan plankton.
❑ Sedangkan kualitas dapat diketahui dengan
menentukan index diversitas (ID).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Produktivitas Primer

❑ Menurut Campbell (2002), terjadinya perbedaan


produktivitas pada berbagai ekosistem dalam
biosfer disebabkan oleh adanya faktor pembatas
dalam setiap ekosistem.
❑ Faktor yang paling penting dalam pembatasan
produktivitas bergantung pada jenis ekosistem
dan perubahan musim dalam lingkungan.
1. Suhu atau Temperatur
❑ Dalam setiap penelitian pada ekosistem akuatik, pengukuran
suhu air merupakan mutlak dilakukan.
❑ Hal ini disebabkan karena kelarutan berbagai jenis gas di air
serta semua aktifitas biologis fisiologis di dalam ekosistem
akuatik sangat dipengaruhi oleh temperatur.
❑ Pola temperatur suatu ekosistem akuatik dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari,
pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya dan
juga oleh faktor kanopi dari pepohonan yang tumbuh di tepi.
❑ Suhu secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh pada produktivitas.
❑ Sedangkan secara tidak langsung, misalnya suhu berperan dalam membentuk
stratifikasi kolom perairan yang akibatnya dapat mempengaruhi distribusi vertikal
fitoplankton.
❑ Menurut Soetjipta, bahwa temperatur yang masih dapat ditolerir oleh organisme
pada suatu perairan berkisar antara 20-30, dan temperatur yang sesuai dengan
fitoplankton berkisar antara 25-30°C, sedangkan temperatur yang optimal untuk
pertumbuhan dari zooplankton berkisar antara 15-35° C.
2. Cahaya
❑ Cahaya merupakan sumber energi primer bagi
ekosistem.
❑ Cahaya memiliki peran yang sangat vital dalam
produktivitas primer, oleh karena hanya dengan energy
cahaya fitoplankton dapat menggerakkan mesin
fotosintesis dalam tubuhnya.
❑ Hal ini berarti bahwa wilayah yang menerima lebih
banyak dan lebih lama penyinaran cahaya matahari
tahunan akan memiliki kesempatan berfotosintesis yang
lebih panjang sehingga mendukung peningkatan
produktivitas primer.
3. Intensitas Cahaya Matahari
❑ Faktor cahaya matahari yang masuk ke
dalam air akan mempengaruhi sifat-sifat
optis dari air.
❑ Sebagian cahaya matahari tersebut akan
diabsorbsi dan sebagian lagi akan
dipantulkan ke luar dari permukaan air.
❑ Dengan bertambahnya kedalaman lapisan air
intensitas cahaya tersebut akan mengalami
perubahan yang signifikan baik secara
kulitatif maupun kuantitatif.
4. Air dan curah hujan
❑ Air merupakan bahan dasar dalam proses
fotosintesis, sehingga ketersediaan air merupakan
faktor pembatas terhadap aktivitas fotosintetik.
❑ Keberadaan air memungkinkan membawa serta
nutrient yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
❑ Keberadaan air dalam ekosistem dalam bentuk
air tanah, air sungai/perairan, dan air di atmosfer
dalam bentuk uap.
5. Nutrien
❑ Tumbuhan membutuhkan berbagai ragam nutrient anorganik, beberapa dalam jumlah yang
relatif besar dan yang lainnya dalam jumlah sedikit, akan tetapi semuanya penting.
❑ Produktivitas dapat menurun bahkan berhenti jika suatu nutrient spesifik atau nutrient tunggal
tidak lagi terdapat dalam jumlah yang mencukupi.
❑ Nutrient spesifik yang demikian disebut nutrient pembatas (limiting nutrient).
❑ Pada banyak ekosistem nitrogen dan fosfor merupakan nutrient pembatas utama, beberapa
bukti juga menyatakan bahwa CO2 kadang-kadang membatasi produktivitas.
❑ Produktivitas di laut umumnya terdapat paling besar
diperairan dangkal dekat benua dan disepanjang terumbu
karang, di mana cahaya dan nutrient melimpah.
❑ Produktivitas primer persatuan luas laut terbuka relative
rendah karena nutrient anorganic khusunya nitrogen dan
fosfor terbatas ketersediaannya dipermukaan.
❑ Di tempat yang dalam di mana nutrient melimpah,
namun cahaya tidak mencukupi untuk fotosintesis.
❑ Sehingga fitoplankton, berada pada kondisi paling
produktif ketika arus yang naik ke atas membawa
nitrogen dan fosfor kepermukaan.
6. DO (Dissolved Oxygen).
❑ Disolved oxygen (DO) merupakan banyaknya
oksigen terlarut dalam suatu perairan.
❑ Oksigen terlarut merupakan suatu faktor yang sangat
penting di dalam ekosistem perairan, terutama sekali
dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebahagian
besar organisme air.
❑ Konsentrasi oksigen terlarut akan menurun sejalan
dengan meningkatnya suhu air.
❑ Dengan peningkatan suhu akan menyebabkan
konsentrasi oksigen akan menurun dan sebaliknya
suhu yang semakin rendah akan meningkatkan
konsentrasi oksigen terlarut semakin tinggi.
❑ Sumber utama oksigen terlarut dalam air adalah
penyerapan oksigen dari udara melalui kontak antara
permukaan air dengan udara, dan dari proses fotosintesis.
❑ Nilai oksigen terlarut di suatu perairan mengalami fluktuasi
harian maupun musiman.
❑ Fluktuasi ini selain dipengaruhi oleh perubahan temperatur
juga dipengaruhi oleh aktifitas fotosintesis dari tumbuhan
yang menghasilkan oksigen.
❑ nilai DO yang berkisar antara 5,45-7,00 mg/l cukup baik
bagi proses kehidupan biota perairan.
❑ Nilai oksigen terlarut di perairan sebaiknya berkisar antara
6-8 mg/l.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai