I.PENDAHULUAN
tawar
mengalami
pencemaran
yang
mengakibatkan
berkurangnya
Cahaya disimpan dalam bentuk zat-zat organik yang dapat digunakan sebagai
bahan makanan oleh organisme heterotrofik. Oleh karena hal tersebut,
produktivitas primer pada suatu ekosistem dapat dijadikan tolak ukur suatu
ekosistem baik ataupun buruk. Pengukuran kadar CO2 dan kadar O2 merupakan
kunci dari produktifitas primer. Produktivitas primer juga dapat dipengaruhi oleh
faktor kedalaman, semakin dalam suatu perairan maka semakin rendah
produktivitas primernya.
1.2.Tujuan Praktikum
Tujuan diadakannya praktikum ini yaitu dimaksudkan agar mahasiswa dapat
memahami dan mengerti tentang bagaimana cara menentukan produktivitas
primer dalam perairan. Dan dapat mengetahui secara keseluruhan analisa
produktivitas primer.
1.3.Manfaat Praktikum
Analisis Produktivitas primer memiliki peranan yang penting dalam dunia
perikanan atau pemanfaatan perairan. Melalui analisa tersebut maka kita dapat
mengetahui apakah suatu perairan tersebut baik atau tidak bagi tumbuh-tumbuhan
maupun bagi organisme air seperti ikan dan organisme lainnya.
II.TINJAUAN PUSTAKA
pada
tumbuhan
yang
sedang
tumbuh,karena
organisme
tersebut
digunakan untuk menentukan kadar konsentrasi oksigen awal. Dua botol lainnya
digunakan untuk botol terang dan botol gelap.
Pada penggunaan botol gelap dengan menggunakan botol BOD dibungkus
dengan kantong plastik hitam dan diberi pemberat batu dibawahnya. Setelah itu
botol gelap dan terang digantungkan
proses respirasi dan fotosintesis. Apabila pengamatan lebih dari 3 jam, maka data
hasil pengamatan akan cenderung memberi hasil yang invalid.
Pada proses titrasi dihitung dengan mengambil air sampel dimasukkan ke
elenmayer tambahkan MnSO4 kemudian NaOHK1 lalu ditambahkan H2SO4
dimasukkan ke elenmeyer dititrasikan dengan thiosulfat ml kemudian di
tambahkan amilum dan dititrasi kembali dengan thiosulfa dihitung oksigen
dengan rumus :.
DO (mg/L) =
4.1. Hasil
Adapun hasil dari Produktivitas primer:
a. Pengukuran DO
No
Botol
DO(mg/L)
11,14
12,31
12,13
Tabel. 1 pengukuran DO
b. perhitungan parameter
No
mgC/L/3 jam
Respirasi ekosistem
0,3694
GPP
0,4668
NPP
0,0975
konsentrasi
oksigen
yang
berbeda-beda
tergantung
letak
pengambilan sampel air. Pada botol gelap DO setelah 3 jam cenderung lebih besar
dibandingkan dengan DO pada botol terang, kecuali pada yang memilki kadar DO
pada botol gelap lebih kecil dibandingkan pada botol terang. Menurut Faozi
(2008), Pada botol gelap yang tidak menerima cahaya matahari maka diduga
hanya terjadi proses respirasi, sementara pada botol terang terjadi baik proses
fotosintesis maupun respirasi. Berdasarkan asumsi bahwa respirasi kedua botol
sama, maka perbedaan kandungan oksigen pada botol gelap dan terang berbeda.
Pada hasil data yang berbeda dapat disebabkan pergerakan air dengan lingkungan
beroksigen pada botol gelap saat akan diukur dengan DO-meter.
Suhu yang menurun juga dapat disebabkan oleh tempat yang berbeda pula.
Di kolam budidaya yang merupakan wilayah terbuka tanpa adanya penghalang
sinar matahari untuk dapat masuk ke wilayah perairan secara langsung. Pada
waktu setelah masa inkubasi 3 jam yang diletakkan pada suhu ruangan yang jelas
lebih rendah dibandingkan tempat terbuka yang langsung terkena sinar matahari.
Suhu dan intensitas sinar matahari juga dapat mempengaruhi perubahan DO
perairan.
produktivitas primer bersih (PN), yang merupakan ukuran penting untuk
menunjukkan simpanan energi kimia yang tersedia bagi konsumen dalam suatu
ekosistem, memiliki nilai yang kecil bahkan minus. Permasalahan tersebut
diakibatkan nilai dari produktivitas primer kotor (PG) memiliki nilai yang lebih
besar dari laju respirasi (R). Hal ini dapat mengakibatkan kekurangannya kadar
energi pada suatu ekosistem untuk kebutuhan organisme yang hidup didalamnya.
Pada percobaan ini juga dapat diakibatkan karena ketidak telitian dalam
pengukuran maupun perhitungan produktivitas primer bersih, produktivitas primer
kotor, dan laju reaksi. Menurut Campbell, Reece, dan Mitchel (2002), antara 50%
dan 90% dari produktivitas primer kotor pada sebagian besar produsen primer
tersisa sebagai produktivitas primer bersih setelah kebutuhan energinya terpenuhi.
Penggunaan titrasi dimaksudkan untuk mengetahui kadar CO2 pada kolam
budidaya, akan tetapi karena air tersebut telah bersifat basa, maka pada saat
ditetesi pp maka air tidak berubah warna setelahdilakukan titrasi.
10
5.1.Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa cara
pengukuran produktivitas primer menggunakan metode botol gelap dan terang
yang ditanam pada pukul 13.00 WIB, serta digantungkan pada kedalaman 30cm
dan 50cm. Semakin tinggi produktivitas primer suatu perairan maka semakin baik
untuk mendukung kelangsungan hidup organism didalamnya, dan dipengaruhi
oleh intensitas cahaya. Keterkaitan produktivitas primer dengan densitas dan
diversitas plankton adalah apabila produktivitas tinggi dan densitas tinggi
menandakan perairan didominasi oleh fitoplankton , berperan dalam fotosintesis.
Produktivitas tinggi, membuat Bahan Organik dan nutrient tinggi, juga dapat
berpengaruh terhadap diversitas plankton. Jika produktivitas rendah organism
yang dominan adalah zooplankton.
5.2.Saran
Pemeliharaan dan pengelolaan perairan di kolam budidaya harus lebih
diperhatikan. Jika tidak, maka dapat merusak ekosistem perairan tersebut..
Efisiensi waktu dalam praktikum harus diperhatikan lagi dan harus ada
perbandingan tiap beberapa hari kedepan apakah suatu perairan berubah atau
tidak.
11
DAFTAR PUSTAKA
Erlina, Hartoko, dan Suminto. 200. Kualitas Perairan di Sekitar BBPBAP Jepara
Ditinjau dari Aspek Produktivitas Primer sebagai Landasan
Operasional Pengembangan Budidaya Udang dan Ikan.
Erwin.
2011. Produktivitas
perikanan.com.
Perairan.
http//www. http://naburjugolan-
Leviton, J. S. 1982. Marine Biology. Prentice Hall Inc. New Jersey. USA. 526 p.
Nybakken, J., 1992. Biologi Laut. Gramedia Pustaka Raya. Jakarta.
Setiapermana, D. 1979.Produktivitas Primer dan Beberapa Cara Pengukurannya.
Oseana. Lembaga LON LIPI, Jakarta.
Triyatmo, B. 1997.Studi Perikanan Di Waduk Sermo: Studi Biolimnologi.
Lembaga Penelitian UGM Bekerjasama Dengan Agricultural
Research Management Project. BPPP. 65 hal
Widianingsih, et all. 2002. Fluktuasi Asimetris Pada Berbagai Jenis Kerang
(Bivalve) Laut Sebagai Upaya Biomonitoring Pencemaran
Lingkungan Pantai. Fak. Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP.
Semarang.
Faozi, I I. 2008. Produktivitas Perairan. http://scribd.com.
Karim,
Odum, E. P., 1996. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
12
LAMPIRAN
Pipet tetes 5 ml
Pipet Tetes
13
2. Hasil
a. Botol gelap akhir (
DO (mg/L) =
= 580 47,8
= 12,13 mg/L
b. Botol gelap awal ( )
DO (mg/L) =
= 540 49,96
= 11,14 mg/L
c. Botol terang akhir ( )
DO (mg/L) =
= 600 48,79
= 12,31 mg/L
d. Perhitungan parameter
NPP = 0,375 ( L- I) PQ
= 0,375 (12,39 12,13)
= 0,375 (0,26)
14
15
KATA PERNGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada allah yang maha esa , karena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Pratikum Produktivitas
Perairan gengan judul Produktivitas Primer dengan baik dan tepat.
Penulis juga mengucapkan kepada dosen yang telah mengajar mata kuliah
Produktivitas Perairan serta para asisten yang telah membantu penulis selama
praktikum sampai penulisan laporan ini. dan terimakasih juga penulis ucapkan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini.
Dilatar belakangi oleh keterbatasan wawasan serta ilmu pengetahuan yang
penulis miliki, maka dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan
kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih, semoga laporan ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.
FITRA
16
DAFTAR ISI
Isi
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................
iii
iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................
1.2 Tujuan ..........................................................................................
1.3 Manfaat.........................................................................................
1
2
2
6
6
6
6
8
8
10
10
17
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
12
13