Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PLANKTON, SUHU
SALINITAS DAN PH ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dari Bapak
Rahmadi Tambaru selaku dosen pada mata kuliah Planktonologi laut. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang faktor yang mempengaruhi distribusi plankton bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih pada semua pihak yang membantu penyusunan makalah ini.
sekian dan terima kasih

Wassalam.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Plankton adalah mikroorganisme hidup yang mengambang dan melayang di perairan yang
geraknya sangat dipengaruhi oleh arus. Plankton dibagi menjadi dua golongan besar yaitu
fitoplankton dan zooplankton, fitoplankton merupakan plankton nabati yang berperan sebagai
produsen primer di lautan dan zooplankton sebagai plankton hewani yang berperan sebagai
konsumen primer. keduanya terlibat mengalirkan energi dalam rantai makanan di laut.
Plankton dapat ditemukan hampir diseluruh permukaan laut, namun distribusi plankton juga
tetap dibatasi oleh sifat fisik, biologis serta kimiawi dari lingkungan perairan yang merupakan
habitat plankton itu sendiri. Oleh karena itu penulis akan menjabarkan faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi distribusi plankton beserta penjelasannya
B. Rumusan Masalah
dari paparan latar belekang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi distribusi plankton?
2. bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pertumbuhan plankton?
C. Manfaat penelitian
adapun beberapa manfaat dari penyusunan makalah ini adalah
1. baik pembaca maupun penulis dapat mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi
distribusi plankton
2. mengetahui pengaruh faktor tersebut terhadap pertumbuhan plankton
D. tujuan penelitian
1. menjabarkan faktor pembatas distribusi plankton
2. menjabarkan pengaruh faktor pembatas tersebut bagi kehifupan plankton

BAB II
PEMBAHASAN

A. DISTRIBUSI DAN PERKEMBANGAN PLANKTON BERDASARKAN SUHU


Suhu merupakan besaran yang menyatakan panas dingin suatu benda. Suhu mempunyai
peranan penting dalam metabolisme biota perairan. Suhu dapat mempengaruhi
produktifitas primer perairan, dimana suhu juga berperan terhadap proses fotosintesis.
Perubahan suhu akan menyebabkan pola sirkulasi yang khas dan stratifikasi yang sangat
memengaruhi kehidupan akuatik.
Suhu perairan dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari di perairan tersebut. Cahaya
matahari yang masuk ke perairan akan mengalami penyerapan dan perubahan menjadi
energi panas. Proses penyerapan cahaya ke dalam perairan yaitu berlangsung secara lebih
intensif. Pada lapisan atas perairan akan memiliki suhu yang lebih tinggi dan densitas yang
lebih kecil dari pada lapisan bawah.
Semakin tinggi intensitas cahaya yang masuk kedalam air, maka semakin tinggi pula kondisi
suhu di perairan tersebut. Suhu perairan dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang masuk
kedalam air. Suhu selain berpengaruh terhadap berat jenis, viskositas dan densitas air, juga
berpengaruh terhadap kelarutan gas dan unsur-unsur dalam air. Oleh sebab itu, perubahan
suhu dalam kolom air akan menimbulkan arus secara vertikal. Secara langsung maupun
tidak langsung, suhu berperan dalam ekologi dan distribusi plankton baik fitoplankton
maupun zooplankton.
Selain dipengaruhi oleh matahari, suhu air laut dipengaruhi juga oleh musim. Pengaruh
musim terhadap suhu air laut tergantung pada lokasi air laut. Lokasi-lokasi di sekitar equator
merupakan lokasi yang paling sedikit dipengaruhi musim, sehingga suhu airnya relatif stabil.
Adapun proses yang bisa menaikkan suhu air laut antara lain seperti absorbsi, konveksi,
konduksi dan kondensasi. Sementara proses radiasi kembali seperti konduksi dan evaporasi
dapat menurunkan suhu air laut pada lapisan permukaan air, perubahan suhu perairan juga
sangat berpengaruh terhadap parameter fisika air laut.
PENGARUH SUHU TERHADAP KEHIDUPAN PLANKTON
sebelumnya sudah disinggung jika suhu berperan penting dalam kehidupan akuatik. adapun
pengaruh naiknya suhu air akan menimbulkan akibat sebagai berikut:
1. Suhu yang melebihi ambang batas (upper lethal limit) atau lebih rendah dari ambang
batas bawah (lower lethal limit) dapat menyebabkan kematian organisme laut termasuk
plankton. Plankton memiliki toleransi suhu yang sempit (stenotermal) sehingga suhu
menjadi salah satu faktor pembatas bagi plankton.
2. Suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan plankton. Pada umumnya laju pertumbuhan
meningkat bila suhu air naik. Hasil penelitian EPPLEY (dalam LEVINTON 1982) di
laboratorium menunjukkan kenaikan suhu air sampai tingkat tertentu menyebabkan laju
pertumbuhan fitoplankton meningkat. Kenaikan suhu seterusnya akan memperlambat laju
pertumbuhan dan pada suhu yang lebih tinggi lagi laju pertumbuhan menjadi nol.
2. Suhu berpengaruh terhadap proses respirasi dan fotosintesis. Suhu lingkungan perairan
bisa mempengaruhi reaksi kimia enzimatis ketika proses fotosintesis dari fitoplankton
sedang berlangsung sekaligus dapat mempengaruhi aktivitas metabolisme fitoplankton.
sedangkan, pengaruh suhu secara tidak langsung terjadi pada daya larut 02 yang digunakan
untuk respirasi hewan laut. Kenaikan suhu dapat menyebabkan berkurangnya kelarutan
oksigen.
Proses-proses fotosintesis dapat terjadi pada selang antara 25 °C sampai 40°C. Kisaran suhu
yang baik untuk kehidupan fitoplankton adalah`antara 20-30 °C. Suhu optimum bagi
fitoplankton bervariasi dengan adanya pengaruh intensitas cahaya dan konsentrasi nutrien
(Fogg 1965 dalam Ambiasa 2007). Suhu yang baik bagi plankton secara umum berkisar
antara 20-30 °C.
3. Suhu dapat pula berperan (meskipun mungkin bukan satu-satunya faktor) dalam
menentukan suksesi jenis di suatu perairan
4. Suhu juga menentukan ada tidaknya spesies, mengatur aktivitas, menstimulir atau
menekan pertumbuhan atau perkembangan organisme
5. Suhu mempengaruhi rapat air (water density). Semakin dalam perairan, suhunya semakin
rendah dan salinitas semakin meningkat, hingga rapat air juga meningkat yang selanjutnya
akan mempunyai stratifikasi yang kuat, dengan lapisan pegat (discontinuity) yang tajam,
akan sukar ditembus oleh fitoplankton

B. DISTRIBUSI DAN PERKEMBANGAN PLANKTON BERDASARKAN DERAJAT KEASAMAN (pH)


pH adalah jumlah ion hidrogen dalam suatu larutan. pH air laut bersifat basa. Nilai pH di laut
umumnya berkisar antara 7,5 – 8,4. Nilai pH yang tertinggi terdapat pada lapisan di lapisan
permukaan atau di dekat lapisan permukaan. Derajat keasaman/pH di dekat pantai lebih
rendah dibandingkan dengan yang di laut karena di daerah pantai terjadi percampuran
dengan air dari daratan atau sungai-sungai di dekat teluk. Umumnya kisaran pH yang baik
untuk kehidupan fitoplankton berkisar antara 6-9. Pernyatan tersebut menunjukkan bahwa
nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan.
Fluktuasi pH sangat dipengaruhi oleh proses respirasi. Semakin banyak karbondioksida yang
dihasilkan dari proses respirasi, maka pH akan semakin rendah. Namun sebaliknya jika
aktivitas fotosintesis semakin tinggi maka akan menyebabkan pH semakin tinggi. Adapun
beberapa faktor lain yang juga ikut mempengaruhi fluktuasi pH adalah respirasi organisme,
suhu dan keberadaan ion-ion dalam perairan tersebut. Oleh karena itu, pH dijadikan sebagai
salah satu parameter untuk menentukan seberapa aktif produktivitas di perairan tersebut.
HUBUNGAN PH DENGAN KEHIDUPAN PLANKTON
1. pH dapat menjadi salah satu faktor pembatas untuk pertumbuhan plankton, karena setiap
plankton memiliki batasan toleransi terhadap derajat keasaman pH untuk pertumbuhan
optimumnya
2. pH air laut relatif konstan karena air laut mengandung asam-asam lemak yang memiliki
daya penyangga yang sangat besar
3. kapasitas penyangga air laut sangat penting artinya sebagai lingkungan hidup akuatik
4. pH menentukan larut tidaknya berbagai zat dan merupakan parameter seberapa
produktif suatu perairan
5. pH juga dijadikan sebagai tolok ukur untuk kualitas perairan
C. DISTRIBUSI DAN PERKEMBANGAN PLANKTON BERDASARKAN SALINITAS
Salinitas adalah konsentrasi total ion yang terdapat dalam perairan. Salinitas dinyatakan
dalam satuan g/kg atau promil (°/°°)³². Salinitas merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan perkembangan fitoplankton, terutama dalam mempertahankan tekanan
osmosis antara protoplasma sel dengan air sebagai lingkungannya.
Sebaran salinitas di air laut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola sirkulasi air,
penguapan, curah hujan dan aliran sungai. Di perairan dangkal, salinitas yang homogen
berlanjut sampai ke dasar perairan. Hampir semua organisme hidup di daerah yang memiliki
perubahan salinitas yang sangat kecil guna mengurangi resiko pengaruh perubahan salinitas
yang tinggi termasuk ditoplankton.
HUBUNGAN SALINITAS DENGAN PLANKTON
1. ketersediaan biomassa fitoplankton berhubungan dengan salinitas
2. Salinitas menjadi salah satu faktor pembatas untuk pertumbuhan fitoplankton
3. konsentrasi salinitas yang mendukung pertumbuhan optimal fitoplankton berkisar di atas
20 ppt. konsentrasi ini memungkinkan fitoplankton dapat bertahan hidup dan
memperbanyak diri
4. jika salinitas sesuai dengan fitoplankton maka biomassa fitoplankton juga akan ikut
bertambah dan proses fotosintesis dapat berjalan optimal
5. Salinitas juga beroeran dalam menentukan suksesi jenis dan produktivitas secara
keseluruhan
6. Garam-garam terlarut dapat mempengaruhijazad perairan dalam dua hal yaitu : (1)
pengaturan osmosis pada tumbuhan dan hewan ditentukan oleh kadar garam total serta
adaptasi jazad tersebut di dalamnya ; (2) zat-zat hara yang dikandung di dalamnya akan
mempengaruhi sifat jazad tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Distribusi plankton sangat dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, kimiawi air laut, seperti
Suhu, Salinitas dan juga derajat keasaman / pH. ketiganya memberi pengaruh penting
terhadap pertumbuhan plankton. Suhu berperan sangat kontras terhadap proses fotosintesi
fitoplankton guna mempercepat proses enzimatis ketika fotosintesis sedang berlangsung,
pengaruh untuk ke biota lain dapat menurunkan kadar oksigen jika suhu terlalu tinggi.
Perubahan suhu perairan dapat disebabkan oleh absorbsi, konduksi dan evaporasi. Suhu
yang baik bagi plankton secara umum berkisar antara 20-30 °C.
Derajat keasaman atau pH juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi distribusi
plankton, yang mana pH ini berperan sebagai indikator kondisi perairan sekaligus sebagai
parameter seberapa aktif produktivitas perairan. Derajat keasaman/pH juga mempengaruhi
daya penyangga air laut sebagai lingkungan akuatik bagi banyak organisme. pH yang baik
untuk pertumbuhan plankton berkisar antara 6-9.
Salinitas merupakan konsentrasi total ion di perairan. Tak semua jenis plankton memiliki
toleransi terhadap perubahan salinitas yang tinggi, oleh karena itu fitoplankton contohnya,
berdistribusi di daerah yang memiliki perubahan salinitas yang kecil. konsentrasi salinitas
yang mendukung pertumbuhan optimal fitoplankton berkisar di atas 20 ppt. konsentrasi ini
memungkinkan fitoplankton dapat bertahan hidup dan memperbanyak diri
DAFTAR PUSTAKA
Ambiasa, I.K. 2007. Distribusi spasial fitoplankton dan zooplankton di Teluk Jakarta. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor : 80 hal.
Faiqoh, Elok. 2009. KELIMPAHAN DAN DISTRIBUSI FITOPLANKTON SERTA HUBUNGANNYA
DENGAN KELIMPAHAN DAN DISTRIBUSI ZOOPLANKTON BULAN JANUARI - MARET 2009 DI
TELUK HURUN, LAMPUNG SELATAN. Jakarta. Repositori Universita Indonesia FMIPA
Hutagalung, H. P. 1988. Pengaruh Suhu Air Terhadap Kehidupan Organisme Laut. Oseana 13 (4):
153 -164
LEVINTON J. S. 1982. Marine ecology. Prentice - Hall Inc. Englewood clipps. New Yersey. 1 – 526.
MATSUMURA F. 1977. Absorption, accumulates and elimination of pesticides by aquatic
organisms. Dalam "Pesticides in aquatic
Millero, F.J. & M.L. Sohn. 1991. Chemical Oceanography. CRC Press Inc. Florida : 496 hal.
.

Anda mungkin juga menyukai