MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Limnologi
yang dibina Ibu Ir. Ellana Sanoesi,MP
Oleh
Moh. Ali Hasan
Yuni Setyaningrum W.
Almas Azka Yudhistira
Ahmad Najib Yakini
Handoko Ki Hanis
Yuris Dika Priyono
Mariana Rahmatika O
Wahindra Purba K
135080500111037
135080500111038
135080500111063
135080500111077
135080500111078
135080500111079
135080500111084
135080500111089
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
BUDIDAYA PERAIRAN
Oktober 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mmberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada tim penyusun sehingga makalah yang
berjudul Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan dan Reproduksi Ikan ini
dapat di selesaikan sesuai rencana.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Limnologi di
program studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada
Universitas Brawijaya. Makalah ini memberikan gambaran tentang bagaimana
pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan reproduksi ikan.
Dalam penyelasaian karya tulis ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Ellana
Sanoesi, MP selaku dosen pembimbing mata kuliah Limnologi dan segenap
pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah
ini.
Tim penyusun menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna.
Untuk itu, saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan. Atas saran dan
kritiknya, kami ucapakan terima kasih.
1.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam budidaya ikan, air merupakan media ikan hidup dan
memegang peran penting bagi keberlangsungan hidup ikan. Oleh karena
itu kondisi perairan tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan optimal
pertumbuhan ikan yang dibudidayakan. Selain pakan, salah satu faktor
keberhasilan suatu budidaya yaitu kondisi perairan itu sendiri, baik
secara kuantitas dan kualitas. Kuantitas air merupakan jumlah air yang
tersedia untuk mengairi kolam budidaya yang berasal dari sumber air.
Sementara itu, kualitas air mencakup sifat fisika, kimia, dan biologi dari
sumber air.
Menurut Effendi (2003), menyatakan bahwa kualitas air yaitu
sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain
di dalam air, kualitas air dinyatakan dengan beberapa paramter, yaitu
parameter fisika (suhu, kekeruhan, padatan terlarut, dan sebagainya),
parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam, dan
sebagainya), dan parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan
sebagainya)
Suhu
merupakan
salah
satu
parameter
fisika
yang
Dalam
rangka
meningkatkan
kelangsungan
hidup
dan
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, didapat perumusan masalah yaitu.
Bagaimana suhu berperan di perairan sebagai parameter fisika
1.3
kualitas perairan.
Bagaimana pengaruh suhu terhadap pertumbuhan ikan.
Bagaimana pengaruh suhu terhadap reproduksi ikan.
2.
2.1
PEMBAHASAN
viskositas, reaksi
kimia,
evaporasi,
dan volatilisasi.
diri sampai suhu tertentu. Secara naluri ikan mempunyai toleransi yang
rendah terhadap perubahan suhu. Suhu yang baik untuk pemeliharaan ikan
berkisar antara 25 C 31 C.
Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme. Suhu air laut di
suatu perairan dipengaruhi oleh kondisi atmosfer, dan intensitas
penyinaran matahari yang masuk ke laut. Selain itu, suhu air laut juga
dipengaruhi oleh faktor geografis dan dinamika arus. Kenaikan suhu dapat
menurunkan kelarutan oksigen dan meningkatkan toksisitas polutan.
Metabolisme yang optimum bagi sebagian besar makhluk hidup
membutuhkan kisaran suhu yang relatif sempit. Pengaruh suhu secara
langsung terhadap plankton adalah meningkatkan reaksi kimia sehingga
laju fotosintesis meningkat seiring dengan kenaikan suhu (dari 10C
20C). Pengaruh suhu tidak langsung adalah berkurangnya kelimpahan
plankton akibat suhu semakin menurun dan kerapatan air semakin
meningkat seiring bertambahnya kedalaman perairan (Simanjuntak, 2009)
dalam air dan konsumsi oksigen hewan air. Suhu berbanding terbalik
dengan konsentrasi jenuh oksigen terlarut, tetapi berbanding lurus dengan
laju konsumsi oksigen hewan air dan laju reaksi kimia dalam air.
2.2
kolom
perairan
yang
dapat
mempengaruhi
distribusi
fitoplankton.
Suhu air normal adalah suhu air yang memungkinkan makhluk
hidup dapat melakukan metabolisme dan berkembangbiak. Suhu
merupakan faktor fisik yang sangat penting di air, karena bersama-sama
dengan zat/unsur yang terkandung didalamnya akan menentukan massa
jenis air, dan bersama-sama dengan tekanan dapat digunakan untuk
menentukan densitas air. Selanjutnya, densitas air dapat digunakan untuk
menentukan kejenuhan air. Suhu air sangat bergantung pada tempat
dimana air tersebut berada. Kenaikan suhu air di badan air penerima,
saluran air, sungai, danau dan lain sebagainya akan menimbulkan akibat
sebagai berikut: 1) Jumlah oksigen terlarut di dalam air menurun; 2)
berpengaruh terhadap
proses
dapat
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
dan
2.3
dari
lingkungan
sekitarnya.
Kemudian
sensori
reseptor
sedangkan yang lain mungkin memakan waktu setengah tahun. Pada ikan
yang sama mungkin dapat matang lebih cepat dalam kondisi perairan yang
hangat dan lebih lama pada perairan yang lebih dingin; contohnya adalah
carps dan Chinese carps. Carps, membutuhkan tiga sampai empat tahun
untuk matang di Eropa, dan hanya memerlukan waktu satu tahun di daerah
tropis. Chinese carps membutuhkan lima sampai tujuh tahun untuk matang
di Eropa dan memebutuhkan waktu satu sampai tiga tahun di daerah tropis
dan subtropis.
Menurut
Murtidjo
(2011)
menyatakan
bahwa,
dalam
manipulasi
lingkungan
untuk
merangsang
ikan
dan
temperatur,
memberikan
kesan
bau
lumpur,
dan
3
3.1
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut.
Suhu merupakan salah satu parameter fisika yang mempengaruhi
proses
fisika,
kimia
dan
biologi
perairan.
Suhu
dapat
optimum seperti ini akan dicapai pada pagi dan sore hari.
Perubahan suhu air dapat mempengaruhi kecepatan metabolisme
pada ikan. Di daerah subtropis dan dingin, suhu air berkaitan erat
dengan lama penyinaran matahari, sehingga kedua faktor abiotik
tersebut mempengaruhi proses biologi, seperti kematangan gonad,
pemijahan, dan penetasan telur pada pembenihan ikan. Kisaran
suhu yang diperlukan untuk pembenihan ikan adalah antara 25C30C
3.2
Saran
Sebaiknya kita sebagai mahasiswa perikanan, lebih mempelajari
secara mendalam lagi mengenai berbagai macam faktor-faktor yang
memengaruhi keberlangsungan hidup hewan budidaya. Selain itu,
hendaknya kita mempelajari bagaimana pengaplikasiannya dalam dunia
budidaya. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat memahami
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA