OLEH :
KELOMPOK 3
JURUSAN :
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
membuat dan menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Biologi Tumbuhan Air
membantu. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada
Bapak dosen mata kuliah Biologi Tumbuhan Air yang telah memberikan
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini bisa lebih sempurna dan lebih bermanfaat bagi kita dimasa
mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
Isi Halaman
I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 2
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
adalah tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di air atau pada lingkungan
perairan. Karena hidup pada atau di bawah air permukaan memerlukan banyak
adaptasi khusus, tumbuhan air hanya dapat tumbuh dalam air atau selamanya
jenuh tanah Tumbuhan hydrofita adalah tumbuhan yang tumbuh di habitat yang
basah atau tumbuh di air, sebagian atau seluruhnya. Jenis tumbuhan yang hidup di
dalam atau di dekat air disebut pula tumbuhan aquatic (Hidayati, 2005).
akuarium. Ciri khasnya adalah seluruh bagian tumbuhan terendam air. Ia mampu
menjadi tempat berlindung dan menyimpan telur ikan. Tumbuhan ini sangat cocok
Biasanya ia tumbuh ditempat yang selalu basah, dalam genangan air atau
rawa-rawa. Karena itu, acapkali dibagian pinggir kolam dan menjadi latar
daun, dan bunganya muncul di permukaan air. Media tanamnya berupa tanah yang
Dan dalam makalah ini akan dibahas mengenai tumbuhan air kiapu. Kiapu
adalah salah satu tumbuhan yang multifungsi. Jenis tumbuhan ini habitatnya di air
atau dikenal dengan tanaman hias air. Apu-apu ini juga berguna untuk
membersihkan air dari pencemaran. Tanaman hias air ini merupakan tanaman
yang tergolong mudah cara perawatannya. Tanaman hias air ini mempunyai akar
bawah air roset dan memiliki stolon. Bentuk rambut akar tanaman ini membentuk
karena itu penulis tertarik untuk membahas mengenai tanaman kiapu ini.
Adapun tujuan dan manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :
2.1 Nomenklatur
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Phylum : Tracheophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Araceae
Genus : Pistia
a. Kingdom
organisme eukariotik multiseluler yang memiliki dinding sel dan klorofil. Klorofil
yaitu zat hijau daun yang berperan pada proses fotosintesis sehingga tumbuhan
autotrof.
b. Phylum
sari makanan tidak melalui antarsel. Oleh karena itu, pembuluh pengangkut ini
5
terdiri atas xilem berfungsi mengangkut air serta mineral dan floem yang
c. Kelas
Kelas Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit
daun menjala. Helaian daun seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang
pendek dan ada pelepah. Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang
biasanya uniaperture (punya satu lubang) dan plastidanya tipe P (berisi protein).
Kelas Liliopsida terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 famili dan kurang lebih
species.
d. Ordo
atau basah, bahkan ada yang hidup sepenuhnya tergenang dalam air. Beberapa
beradaptasi dengan air laut dan sepenuhnya hidup terbenam dalam air laut.
Mereka menjadi komponen utama ekosistem khas lautan dangkal tropika yang
e. Famili
monokotil dengan ciri khas bunga majemuk bertipe "tongkol" yang berseludang
seperti Dieffenbachia, Aglaonema (sri rejeki), dan Anthurium (kuping gajah); dan
salah satu anggotanya memegang rekor sebagai bunga majemuk tunggal terbesar
permukaan air. Pokoknya yang seakan akan pokok kobis menyebabkan orang
melayu memanggilnya kobis air. Batang dan tangkai keladi ini tak nyata. Tunas
daun baru terbentuk pada pangkal daun lama membentuk susunan spiral dan rapat.
Daunnya berbentuk kelopak bunga beralun menegak. Daunnya kalis air dan
mempunyai lapisan seperti lilin dan berbulu di permukaan daun. Anak pokok baru
1. Akar
Tanaman air kiapu memiliki akar panjang (hingga 80 cm) yang berwarna
2. Daun
Daun tanaman Kiapu ini berwarna hijau dan muncul dari tengah jika kita
pandang, juga sangat mirip dengan bunga hijau yang tengah mengapung di air.
Daun tanaman kiapu berkisar antara 7-10 cm dengan lebar 2-5 cm, daunnya agak
3. Bunga
4. Buah
Buahnya buni, berbentuk bulat, berwarna merah, dengan ukuran 5-8 cm.
Bijinya bulat, berwarna hitam, berukuran sekitar 2 mm. Buahnya bila telah masak
air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon
dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam
proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan
Cahaya Matahari
cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang (Victor,
2011).
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk
hidup tidak dapat bertahan hidup. Agar laju pertumbuhan, akumulasi biomassa
dan konsentrasi N kiapu dapat meningkat, maka ketinggian air minimum 3-5 cm.
Dapat hidup didaerah tropis pada air tawar yang menggenang atau mengalir
Suhu
tanaman. Suhu optimum bagi pertumbuhan tanaman Kiapu adalah 20–30 oC.
Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-
rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim
penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua
penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu (Abadi, 2010).
Angin
Populasi kiapu yang tumbuh di atas air akan mudah terdorong oleh angin
yang keras dan berkumpul di r uang tertentu. Akibatnya kiapu menjadi padat. Hal
Gen
generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana
10
pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga
tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya
(Widiarso, 2011).
Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-
samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman
yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan
rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan
tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini
Hormon
pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang
diferensiasi sel.
perkecambahan embrio.
kerusakan jaringan
1) Faktor Klimatik
dan distribusi gulma terdiri atas cahaya, temperatur dan aspek musiman.
2) Faktor Edatik
tanah aerasi, pH tanah dan unsur-unsur makanan dalam tanah tersebut. Tanaman
3) Faktor Biotik
Karena merupakan tumbuhan air dan hidup di habitat yang berair, maka
pada umumnya tidak ada kebutuhan untuk menyerap air dengan cara yang sama
seperti terjadi pada tumbuhan darat. Kiapu dapat tumbuh pada kisaran temperatur
20-30 oC dan pH 4,5-7. Penyerapan unsur-unsur hara oleh kiapu dilakukan oleh
12
bulu-bulu akar. Penyerapan terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi air pada
pulau Jawa, dari daratan rendah sampai pegunungan berketinggian sekitar 1600
meter di atas permukaan laut. Kadang-kadang kiapu ditanam dalam kolam ikan.
Tanaman ini adakalanya digunakan sebagai pakan ternak seperti babi, itik, dan
ikan. Akarnya digunakan sebagai obat pencahar dan daunnya dipakai sebagai obat
Kiapu mempunyai akar banyak dan dipenuhi bulu-bulu akar yang halus
air. Sehingga pertumbuhan masal alga dapat dicegah. Selain itu melalui proses
dengan adanya ruang kosong antar sel sebagai alat transportasi oksigen dari
bagian astas ke bagian akar. Selanjutnya oksigen yang kelur dari daun dan
klon yang berkembang pada stolon bergantung pada tanaman induk untuk
memperoleh nutrisi. Seiring waktu, tanaman itu akan menghasilkan akar sendiri
dan menjadi mandiri, sehingga tidak lagi memerlukan nutrisi dari stolon tersebut.
Hal ini juga dapat merambat keluar stolon itu sendiri, sehingga meningkatkan
ukuran koloni tanaman. Jaringan batang khusus dengan cepat dapat menutupi
tumbuhan baru setelah mengalami perubahan akibat disemai. Bagian yang tumbuh
pada biji setelah disemai di antaranya akar, tunas, dan lembaga. Setelah
membentuk batang dari daun, sedangkan lembaga akan menyusut setelah akar
mampu menyerap makanannya sendiri dan akhirnya lepas dari batangnya. Kedua
jenis biji itu memiliki bakal tunas. Kemudian, tunas tumbuh menjadi tumbuhan
tanaman hias pada kolam. Menurut (Diler et al., 2007) tumbuhan ini juga
mengandung protein kasar 19,5%, BETN 37,0%, lemak kasar 1,3%, serat kasar
11,7% dan abu 25,6% serta alkaloid, tanin, flavonoid, saponin dan glikosid
sehingga dapat pula digunakan sebagai bahan obat herbal sebagai berikut :
13. Bermanfaat sebagai obat penyakit kulit seperti bisul dan eksim.
3) Pertumbuhan cepat
5) Tingkat absorpsi atau penyerapan unsur hara dan air yang besar
Tanaman ini tumbuh di air yang tenang, seperti danau, waduk, kolam,
rawa-rawa, hingga sungai yang aliran airnya tidak. Tanaman dengan beberapa
sebutan yang nyaris mirip mulai dari apu-apu, kiapu, kapu-kapu, ki apung, kayu
apu, atau pun kayu apung ternyata bukan sekedar tanaman air hias yang berfungsi
15
kadar pencemar air limbah yang memiliki kadar organik tinggi. Tanaman ini tidak
jarang dikembang biakkan sebagai pakan ternak. Tumbuhan ini juga dimanfaatkan
untuk membersihkan air sungai yang kotor karena kemampuan akarnya untuk
untuk menyerap zat-zat pencemar pada lingkungan khusunya badan air. Tanaman
logam berat yang terkandung di dalam badan air. Tumbuhan ini mampu
Sehingga selain menikmati keindahan daunnya, air pun bisa menjadi lebih bersih.
3.1 Kesimpulan
Kiapu adalah salah satu tumbuhan yang multifungsi. Jenis tumbuhan ini
habitatnya di air atau dikenal dengan tanaman hias air. Apu-apu ini juga berguna
yang nyaris mirip mulai dari apu-apu, ki apu, kapu-kapu, ki apung, kayu apu, atau
pun kayu apung ternyata bukan sekedar tanaman air hias yang berfungsi sebagai
menyerap pencemaran air, bahan radioaktif, dan logam yang terdapat di dalam air.
Sehingga selain menikmati keindahan daunnya, air pun bisa menjadi lebih bersih.
3.2 Saran
kekeliruan mohon untuk di maklumi karena penulis masih dalam proses belajar,
Andika B, Amanda S, Fanny SR, Firliyani RN. 2009. Studi penyerapan timbal
(Pb) menggunakan kayu apu Pistia stratiotes pada air permukaan Sungai
Cisadane Kota Tangerang [makalah]. Bogor. (ID). Institut Pertanian
Bogor.
Edi Purnomo dan Vebry Tribinato. 2011. Adaptasi Tumbuhan Apu Apu
(Pistia Stratiotes) Pada Persawahan Desa Bejalen Ambarawa. Jurusan
Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Diponegoro Semarang Ramey,
Oliver J. D., 2011. A Review of The Biology of Giant Salvinia (Salvinia molesta
Mitchell). Journal of Aquatic Plant Management 31:227-231.
Ramey, Victor .2010. Selada air (Pistia stratiotes). Pusat Tanaman Perairan dan
invasif. Bogor