Oleh
2014111039
Kelompok 7
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limnologi dari bahasa Yunani limnos yaitu genangan, danau,atau rawa dan
logos yaitu ilmu. Danau itu sendiri adalah sejumlah air yang terakumulasi di
suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya glester,
aliran air sungai, atau karena adanya mata air. Sehingga definisi Limnologi
adalah Ilmu yang mempelajari komponen di perairan darat, terdiri dari
komponen biotik, abiotik, serta proses dan interaksi di antaranya.Para ahli
mencoba menyederhanakan Limnologi ilmu yang mempelajari proses
interaksi faktor fisika, kimia dan biologi dalam sistem perairan darat (inland
waters),dimulai dari garis pantai ke arah darat (Harlina, 2021).
2.1.1 Suhu
Suhu merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan organisme dilautan.
Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme mapun perkembangbiakan dari
organisme tersebut. Oleh karena itu mengherankan jika banyak dijumpai
bermacam-macam jenis hewan yang terdapat diberbagai tempat didunia. Sebagai
contoh hewan karang di mana penyebarannya sangat dibatasi oleh perairan yang
hangat yang terdapat di daerah tropik dan subtropik (Hutabarat,2012).
Suhu berpengaruh besar terhadap kelarutan oksigen, semakin tinggi suhu perairan
semakin rendah kadar oksigen. Selain itu semakin tinggi suhu air penguraian
bahan organik dalam perairan semakin cepat. Peningkatan suhumengakibatkan
peningkatan viskoditas, reaksi kimia, evaporasi, dan volatilisasi. Peningkatan suhu
juga menyebabkan penurunan solusi gas dalam udara, misalnya gas O, CO, N,
CH4, dan sebagainya (Effendi, 2013).
2.1.2 Arus
Arus adalah massa air dipermukaan yang selalu bergerak. Gerakan yang terjadi
ditimbulkan oleh angin yang tertiup di atas permukaan gerakan tersebut
merupakan hasil dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa faktor
yangmempengaruhinya.
Contoh gerakan seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari
tenaga rotasi bumi. Massa air akan berubah-ubah seiring perubahan angin
(Pramudji, 2015).
2.1.3 Kecerahan
Kecerahan adalah parameter fisika yang erat hubungannya dengan proses yang
terjadi pada suatu ekosistem perairan. Kecerahan yang tinggi menunjukkan
daya tembus cahaya matahari yang jauh ke dalam perairan. Begitu juga
sebaliknya. Kecerahan adalah sebagian cahaya yang terlihat dalam udara yang
dinyatakan dalam % dari beberapa panjang gelombang di daerah spektrum yang
terlihat melalui lapisan 1 meter jauh lebih lurus pada permukaan udara. Jika
kecerahan tidak baik, berarti perairan itu keruh. Kekeruhan air sangat
berpengaruh terhadap ikan. Kekeruhan terjadi karena plankton, humus dan
suspensi lumpur. Kekeruhanperairan dapat menghambat pertumbuhan ikan
budidaya baik langsung maupun tidak langsung (Kustanti, 2013).
2.1.4 Kedalaman
2.2.1 Ph
Tinggi rendahnya pH suatu perairan sangat dipengaruhi oleh kadar CO2 yang
terlarut dalam perairan tersebut. Aktivitas fotosintesa merupakan proses yang
sangat menentukan kadar CO2 dalam suatu perairan. Suhu air, buangan industri
dan limbah rumah tangga merupakan faktor lain yang dapat menyebabkan pH
suatu perairan berfluktuasi (Salim,2017).
2.2.2 DO
2.2.3 BOD
2.2.4 Nitrit
2.2.5 Fosfat
2.3.1 Plankton
2.3.2 Benthos
Benthos adalah organisme yang hidup di dasar laut dengan melekatkan diri
pada substrat atau membenamkan diri di dalam sedimen. Mereka tinggal di
dekat sedimen laut lingkungan dari kolam pasang surut di sepanjang tepi pantai
ke benua rak dan kemudian turun ke kedalaman abyssal. Daerah terkaya akan
jumlah dan macam organisme pada sistem muara laut ialah daerah bentik
(Hakim,2009).
Makrozoobentos adalah organisme akuatik yang hidup di dasar perairan dengan
pergerakan relatif lambat yang sangat dipengaruhi oleh substrat dasar serta
kualitas perairan. Makrozoobentos berperan penting dalam siklus nutrient di
dasar perairan karena berfungsi sebagai salah satu mata rantai penghubung
dalam energi dan siklus dari algae planktonik sampai konsumen tingkat tinggi.
Makrozoobentos merupakan zoobentos berukuran lebih dari 1 mm. Substrat
dasar merupakan salah satu faktor ekologis utama yang mempengaruhi struktur
komunitas makrozoobentos. (Yunitawati,2012).
2.3.3 Perifiton
Tumbuhan air merupakan tumbuhan yang tinggal di sekitar air dan didalam air
yang berfungsi sebagai penghasil energi pada suatu ekosistem. Kehadiran
tumbuhan air pada suatu ekosistem perairan darat adalah penting selama
populasinya masih terkendali. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu
mengenai pengolahan air limbah, terdapat beberapa tumbuhan air yang dapat
digunakan dalam pengolahan air limbah. Tumbuhan air tersebut antara lain
kayu apu (Pistia stratiotes), kangkung (Ipomoea aquatica), eceng gondok
(Eichhornia crassipes), kiambang (Salvinia molests), gulma itik (Lentiza sp ),
serta berbagai tipe tumbuhan air mencuat dan tenggelam lainnya. Masing-
masing tumbuhan air tersebut memiliki kemampuan yang berbeda dalam
mengolah air limbah. (Kurniawan, 2012).
Tumbuhan air adalah tumbuhan yang sebagian atau seluruh daur hidupnya
berada di air, mempunyai peranan sebagai produsen primer di perairan yang
merupakan sumber makanan bagi konsumen primer atau biofag (antara lain
ikan). Di samping itu tumbuhan air juga membantu aerasi perairan melalui
fotosintesis, mengatur aliran air, membersihkan aliran yang tercemar melalui
proses sedimentasi, serta penyerapan partikel dan mineral. Tumbuhan air
merupakan tempat pemijahan ikan, serangga, dan hewan lainnya. Beberapa
jenis tumbuhan air juga memberikan sumber makanan langsung untuk manusia
seperti kangkung (Ipomoea aquatica). Tumbuhan air seperti ilung (Eicchornia
crassipes), purun tikus (Eleochiris dulcis), kumpai minyak (Panicum sp.), dan
rumpiang (Pandanus sp.), bento (Leersia hexandra), ganggeng (Hydrilla
verticillata), jungkal (Hanguana malayana), kangkung (Ipomoea aquatica),
kumpaibulu (Paspalum sp.) merupakan tempat pemijahan ikan pada musim
penghujan (Utomo, 2001 dalam Burnawi, 2010).
Tanaman air merupakan bagian dari vegetasi penghuni bumi ini, yang media
tumbuhnya adalah perairan. Penyebaranya meliputi perairan air tawar, payau
sampai ke lautan dengan beraneka ragam jenis, bentuk dan sifatnya. Jika
memperhatikan sifat dan posisi hidupnya di perairan, tanaman air dapat
dibedakan dalam 4 jenis, yaitu; tanaman air yang hidup pada bagian tepian
perairan, disebut marginal aquatic plant; tanaman air yang hidup pada bagian
permukaan perairan, disebut floating aquatic plant; tanaman air yang hidup
melayang di dalam perairan, disebut submerge aquatic plant; dan tanaman air
yang tumbuh pada dasar perairan, disebut the deep aquatic plant (Yusuf, 2008).
Alat yang digunakan pada praktikum ini diantaranya adalah secchi disk, core
sampler, plankton net, thermometer, ember, sikat gigi, penggaris, pipet tetes,
plastic zip, plastic wrap, saringan, coolbox, allbike, pelampung, tali raffia, roll
meter, refractometer, pH paper, spidol permanen, label, trashbag, DO meter,botol
you C 1000, botol 600 ml, papan ulangan, botol sampel.
3.3.1.1 Suhu
1. Disiapkan thermometer dan jangan lupa ikat bagian atas alat menggunakan
tali rafia
2. Dimasukkan alat kedalam perairan dan tunggu beberapa menit
3. Diangkat thermometer dan dilihat angka
3.3.1.2 Arus
1. Disiapkan botol 600 ml yang sudah diisi oleh air sebanyak 300 ml.
2. Diikat atas botol menggunakan tali rafia sepanjang 1 meter
3. Diletakkan botol tersebut diatas permukaan perairan hingga botol
meregang lurus dan dihitung menggunakan stopwatch
3.3.1.3 Kecerahan
3.3.1.4 Kedalaman
3.3.2.1 pH
3.3.2.2 DO
3.3.2.3 BOD
3.3.2.4 Nitrit
3.3.2.5 Fosfat
3.3.3.1 Plankton
3.3.3.2 Bentos
3.3.3.3 Perifiton
Produktivitas primer dilakukan kenapa air hujan turun dari langit bukan turun
dari pasr
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
4.2.1.1 Suhu
4.2.1.2 Arus
4.2.1.3 Kecerahan
4.2.1.4 Kedalaman
4.3.1 pH
4.3.2 DO
4.3.3 BOD
4.3.4 Nitrit
4.3.5 Fosfat
4.4.1 Plankton
4.4.2 Bentos
No Titik Gambar Jenis Kelimpahan
1. 1.1
2. 1.3
3. 2.3
4.4.3 Perifiton
2.
3.
4.
5.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hutabarat. 2012. Dasar - dasar ekologi perairan jilid II. Kansius. Yogyakarta.
Kustanti, A. 2013. Evolusi hak kepemilikan dan penataan peran para pihak pada
pengelolaan ekosistem hutan mangrove dengan kemunculan tanah timbul.
Disertasi. Program Pascasarjana llmu Pengelolaan Hutan. IPB. Bogor.