Oleh
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bioremediasi
2.2 Siklus TAN
III. METODELOGI
3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Alat dan Bahan
3.3 Metode Kerja
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Tabel 1. Alat
Tabel 2. Bahan
I. PENDAHULUAN
Ikan nila merupakan salah satu ikan yang sering dibudidayakan di Indonesia.
Di Indonesia benih ikan Nila secara resmi didatangkan dari Taiwan oleh Balai
Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Ikan ini merupakan spesies
ikan yang berukuran besar antara 200 - 400 gram, sifat omnivora sehingga
bisa mengkonsumsi makanan berupa hewan dan tumbuhan (Amri dan
Khairuman, 2003).
Pada kolam ikan nila sendiri biasanya didapati ammonia didalamnya. Sumber
utama amonia di dalam kolam atau tambak adalah ekskresi ikan. Ikan
mengeluarkan amonia secara langsung berkaitan dengan kuantitas dan kualitas
protein di dalam pakan. Amonia di dalam kolam atau tambak juga berasal dari
difusi dan sedimen. Bahan organik yang diproduksi oleh alga kemudian
masuk ke kolam. Padatan feses hasil ekskresi ikan dan bagan organik tadi,
plus ganggang yang mati, akan membusuk. Dekomposisi bahan organik ini
menghasilkan amonia, yang berdifusi dari sedimen ke kolom air.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui langkah kegiatan penapisan
bakteri pendegradasi TAN.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk memberikan informasi langkah kegiatan
penapisan bakteri pendegradasi TAN dalam mengolah limbah amonia secara
biologi menggunakan bakteri untuk mengurangi masukan bahan pencemar pada
lingkungan perairan umum, serta dapat memberikan nilai tambah pada kualitas air
dan sebagai agen bioremediasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bioremediasi
2.1.1. Biostimulasi
Biostimulasi merupakan metode pemberian nutrien dan oksigen dalam bentuk cair
atau gas yang ditambahkan ke dalam air atau tanah tercemar untuk menyediakan
nutrisi bagi pertumbuhan dan aktivitas bakteri yang telah ada di lingkungan
tersebut.
2.1.2. Bioaugmentasi
Bioremediasi ini terjadi secara alami di lingkungan air atau tanah yang tercemar.
Dengan kata lain, sudah tersedia nutrisi untuk mendukukng aktivitas
mikroorganisme begitu pula keberadaan mikroorganisme itu sendiri secara alami
(Brooker, 2008).
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 dan
Tabel 2.
Sampel yang digunakan diambil dari sampel air kolam di kolam ikan nila Gedung
K. Kemudian diuji lanjut yaitu isolasi bakteri di Laboratorium Perikanan dan
Kelautan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung.
Sampel disebar dan diratakan menggunakan speader di media TSA dan diinkubasi
selama 24 jam pada suhu ruang (28-300C). Kemudian isolat yang terbentuk
single koloni digoreskan ke media TSA miring dan diinkubasi selama 24 jam pada
suhu ruang (28-300C). Isolat yang tumbuh di media TSA miring ditumbuhkan ke
media TSB.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil dari praktikum ini yang memiliki tujuan untuk mengetahui langkah kegiatan
penapisan bakteri pendegradasi TAN telah selesai dengan mendapatkan hasil
akhir sampai di menumbuhkan isolat ke media TSB yang tersaji pada Gambar 1
dan Gambar 2.
5.1 Kesimpulan
Praktikum ini tidak bisa dilanjutkan karena isolat yang ditumbuhkan pada media
TSB mengalami kegagalan sehingga tidak bisa dilanjutkan ke langkah penapisan
bakteri pendegradasi TAN selanjutnya. Kegagalan ini diduga karena adanya
kontaminasi. Tetapi dengan adanya praktikum ini mahasiswa telah mengetahui
langkah kegiatan penapisan bakteri pendegradasi TAN sampai pada
menumbuhkan isolat ke media TSB.
5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum ini adalah pratikan bisa lebih teliti lagi dalam waktu
praktikum yaitu dalam penggunaan alat dan tempat yang bersih.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Dokumentasi Keterangan
Menginkubasi sampel
Mengambil isolat single koloni