MIKROBIOLOGI
ENUMERASI MIKROBA
NIM : 24020119140145
Kelompok :8
LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
DEPARTEMEN BIOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
ACARA VII
ENUMERASI MIKROBA
I. TUJUAN
per satuan berat atau volume. Jumlah perhitungan koloni bakteri yang
dari 300 koloni, perhitungan jumlah bakteri akan dinilai kurang valid.
Hal ini karena jarak antara koloni bakteri yang saling berhimpitan akan
metode berat kering dan volume sel, metode Most Probable Number
(MPN), dan metode pengenceran dengan Spread Plate atau Pour plate.
dkk, 2016).
2011).
diharapkan setiap sel tumbuh menjadi satu koloni, biasanya 4-12 jam.
biasanya lebih kecil dari sebenarnya dan tidak dapat diaplikasikan pada
bakteri dengan metode ini adalah jumlah sel bakteri harus mendekati
yang diambil. Sampel yang baik akan saat dilakukannya pengujian akan
dkk, 2012).
berasal dari air dalam kota, dan mata air alami. Air yang lebih
patut diwaspadai adalah air yang berasal dari dalam kota sendiri.
Sejauh ini, belum ada kasus karena kontaminasi air alami. Salah
satu zat kimia yang terkandung pada air minum dalam kemasan
3.1.1 Alat
2. Laptop/ Computer
3. Alat tulis
4. Pipet steril
6. Lampu spiritus
7. Ose bulat
8. Spreader
9. Tabung reaksi
11. Erlenmeyer
12. Inkubator
3.1.2 Bahan
2. Akuades steril
4. Alkohol 70%
5. Mikrotip
dihomogenkan.
pengenceran 10-2.
dengan spreader.
30˚C.
1. 328 214 98 55
6,4(>2)
0,1 ml 3,1 x 108
2.
298 187 114 83 CFU/ml
1. 305 171 96 87
5,7 (>2)
0,5 ml 5,8 x 105
2. 275 158 76 50 CFU/ml
1. 15 10 5 1
< 3 x 102
1 ml
(1,3 x 102)
2. 11 7 0 0 CFU/ml
V. PEMBAHASAN
Praktikum Mikrobiologi acara VII yang berjudul “Enumerasi
Mikroba” dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Oktober 2020 pada pukul 13.00-
15.50 WIB secara daring via Microsoft teams. Praktikum ini bertujuan agar
mikroba dengan metode Total Plate Count (TPC). Alat yang digunakan
praktikum, alat tulis, pipet steril, cawan petri steril dan lampu spiritus.
alkohol 70 persen, mikrotip, sampel air sumur, sampel air sungai, dan
sampel air mineral kemasan. Cara kerja yang dilakukan adalah sebagai
adalah jumlah suspensi yang diinokulasikan (0.1; 1,0 ml atau yang lain).
suatu media. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa tujuan enumerasi
adalah untuk mengetahui jumlah bakteri yang mungkin ada pada suatu
yang lebih lama. Hal ini sesuai dengan pernyataan Yunita (2015) yang
hanya kepada mikroba yang masih hidup sehingga hasilnya lebih akurat,
sudah mati tetap akan dihitung. Metode ini memiliki kelebihan berupa
sel bakteri dalam keadaan mati juga tetap dihitung dan membutuhkan
mikroba yang mati lebih sulit untuk dihitung. Hal ini sesuai dengan
spesifik agar bisa hidup. Pengaruh suhu pada enumerasi mikroba adalah
mikroba karena terdapat mikroba aerob dan mikroba anerob. Hal ini
dan memperbanyak diri. Mikroba juga perlu jenis dan jumlah nutrisi
yang sesuai agar tetap tumbuh dan tidak mengalami kematian. Setiap
umum yang bernama TBUD dan TSUD. TBUD adalah singkatan dari
terkecil dari hasil koloni yang didapatkan kurang dari 30 koloni. Hal ini
didapatkan kurang dari 300 koloni. Hal ini dapat diartikan bahwa koloni
perhitungan yang dilakukan akan kurang teliti jika ditinjau dari sisi
statistik. Kemudian, apabila jumla koloni 300 maka akan muncul lapisan
menghitung jumlah mikroba yaitu lebih dari 30 koloni dan tidak lebih
dari 300 koloni. Hal ini disebabkan karena jika mikroba dibawah
statistik dan apabila diatas 300 maka akan ada lapisan putih yang
jumlahnya.
Unit (CFU). Setiap 1 CFU dapat diartikan sebagai satu koloni mikroba
dalam medium. Hal ini sesuai dengan pernyataan Yunita (2015) yang
banyaknya koloni yang tumbuh pada petri dish dan lebih dikenal
sebagai CFU (Colony Forming Unit). CFU sendiri adalah unit yang
putih serta dapat dilihat secara langsung tanpa perlu menggunakan alat
ini adalah adalah hasil perhitunganya tidak menujukkan jumlah sel yang
prosedur pengamatan.
media agar ke dalam cawan petri tersebut. Media agar diratakan dengan
media agar yang telah dituangkan pada cawan petri. Setelah itu
n1] + (0,1x n20] (xd). Keterangan dari rumus tersebut adalah sebagai
TPC adalah N= ∑C: [(1x n1] + (0,1x n20] (xd). Adaupun keterangan
dari rumus tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, N adalah Jumlah
rumus dengan cara jumlah koloni dikalikan dengan satu per sepuluh
pangkat pengenceran dan dikalikan lagi dengan satu per jumlah suspensi
data duplo pada keseluruhan tabel hasil pengamatan dan nilai rata-rata
(2018) yang menyatakan bahwa rata-rata dari dua buah cawan yang
hasil jumlah koloni pengenceran yang paling tinggi dan paling rendah
hasil dari rata-rata dua pengenceran terkecil (10-3 dan 10-4), jumlah
mikroba pada sampel yang berisi air sumur adalah >3,0x105 (5.8x105)
CFU/ml. Lalu, hasil rata-rata dari dua buah pengenceran tersebut akan
dipakai sebagai koloni yang digunakan untuk mencari jumlah MO. Hal
cara rata-rata dua buah pengenceran dan jumlah koloni dikalikan dengan
satu per sepuluh pangkat pengenceran. Lalu dikalikan lagi dengan satu
satuan ml. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mubarak (2016) yang
menyatakan bahwa digunakan semua data dari dua buah cawan apabila
buah cawan mempunyai koloni yang berkisar 30-300, maka koloni dan
dengan dua, maka hasil rata-rata kedua data ajab digunakan untuk
sebagai SPC. Apabila hasil bagi pengenceran lebih tinggi banyak dari
per jumlah suspensi yang diinokulasikan dalam satuan ml. Hal ini sesuai
enumerasi tidak langsung. Contoh dari enumerasi adalah metode Total Plate
Count (TPC). Metode TPC memiliki prinsip kerja berupa suspensi bakteri
maka akan dianggap sebagai satu sel bakteri. Sel bakteri harus memiliki
Metode TPC memiliki rumus perhitungan berupa N= ∑C: [(1x n1] + (0,1x
n20] (xd). Keterangan dari rumus tersebut adalah sebagai berikut. N artinya
adalah jumlah koloni dalam suatu produk yang mempunyai satuan ml. Lalu,
penghitungan, jumlah mikroba pada sampel air sungai, air sumur, dan air
Agustiningsih, Dyah., dkk. 2012. Analisis Kualitas Air dan Strategi Pengendalian
Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal. Jurnal Presipitasi. Vol
(9) 2 : 64-71.
Alfiyanti, Elsa, Dwi Hilda Putir. 2020. Precision of Enumeration Technique for
Count of the Number of Bacterial Cells With the Spread Plate Method.
Serambi Biologi. Vol 3(1): 7-10.
Gafur, Abd., dkk. 2017. Studi Kualitas Fisik Kimia dan Biologis pada Air Minum
Dalam Kemasan Berbagai Merek yang Beredar di Kota Makassar Tahun
2016. Higiene, (3)1 : 37-46.
Mubarak, Zaki, Santi Chrimirina, dan Hafizah Humaira Daulay. 2016. Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Propolis Alami dari Sarang Lebah Terhadap
Pertumbuhan Enterococcus faecalis.
Ningrum, Susanti Oktavia. 2018. Analisis Kualitas Badan Air dan Kualitas Air
Sumur di Sekitar Pabrik Gula Reja Agung Baru Kota Madiun. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, (10)1 : 1-12.
Tyas, Diani Estining, Niniek Widyorini, Anhar Solichin. 2018. Perbedaan Jumlah
Bakteri dalam Sedimen pada Kawasan Bermangrove dan Tidak
Bermangrove di Perairan Desa Bedono, Demak. Maquares. Vol 7(2): 189-
196.
Ulfiana, Riris, Gunanti Mahasri dan Hari Suprapto. 2012. Tingkat Kejadian
Aeromonasis pada Ikan Koi (Cyprinus carpio carpio) yang Terinfeksi
Myxobolus Koi pada Derajat Infeksi yang Berbeda. Jurnal Ilmiah Perikanan
dan Kelautan. Vol 4(2): 169-174.