Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan yang Diampu oleh
Dra. Sri Haryanti, M.Si. dan Dr.Dra. Sri Darmanti, M.Si.
Oleh:
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
NOVEMBER, 2022
BAB I
PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
Mengetahui morfologi organ-organ pada tanaman pepaya (Carica
pepaya).
BAB II
PEMBAHASAN
(Fiksda, 2022)
Batang Bentuk batang Bulat, herba, dan (Dokumen Pribadi, 2022)
(Caulis) beralur.
Arah tumbuh batang Arah tumbuh batang
tegak lurus terhadap
cahaya matahari
(erectus)
VI.1. Akar
Akar pepaya memiiki merupakan akar tunggang yang banyak
bercabanganya dan cenderung tumbuh mendatar. Menurut Martiasih (2014),
akar pepaya tumbuh di dekat permukaan tanah tidak lebih dari 1 meter dan
menyebar seara mendatar (walaupun jenis akarnya adalah akar tunggang.
Tjitrosoepomo (2009) menambahkan, akar pepaya tidak memiliki derivate
spesies seperti organ penghisap (haustorium), pembelit, akar nafas, dan lain
sebagainya. Akar pepaya memiliki morfologi umum seperti tanaman lainya.
Tudung akar pada pepaya juga tidak ditemukan.
VI.2. Batang
Batang bunga pepaya memiliki bentuk bulat, berhabitus herba, dan
beralur. Arah tumbuh batang tegak lurus terhadap cahaya matahari (erectus)
dan tidak bercabang. Menurut, Martiasih (2014), batang tanaman berbentuk
bulat lurus, di bagian tengahnya berongga, dan tidak berkayu. Ruas-ruas batang
merupakan tempat melekatnya tangkai daun yang panjang, berbentuk bulat, dan
berlubang. Daun pepaya bertulang menjari dengan warna permukaan atas hijau-
tua, sedangkan warna permukaan bagian bawah hijau-muda . Pohon pepaya tidak
memiliki cabang, batangnya berbentuk bulat, dan tidak bekayu sehingga
berhabitus herba. Batang pohon pepaya memiliki bekas dari tangkai daun yang
sudah rontok.
VI.3. Daun
Tanaman pepaya memiliki daun lengkap karena mempunyai helaian,
tangkai, dan pelepah. Ujung daun pepaya runcing (acutus), pangkal daun
berlekuk (emarginatus), tulang daun menjari (palminervis), dan tepi daun
bergigi (dentatus). Daging daun pepaya termasuk ke tipe daging berselaput
(membranaceus) yang licin (laveis) dan bewarna hijau tua. Menurut
pernyataan Tjitrosoepomo (2009), daun pepaya dikategorikan sebagai daun
lengkap karena terdapat struktur pelepah, tangkai, dan helaian. Ujung daun
pepaya dikatakan runcing (acutus) karena membentuk sudut kurang dari 90
derajat. Pangkal daun pepaya terbilang berlekuk (emarginatus) seperti bangun
ginjal. Bentuk tulang daun pepaya adalah menjari (palminervis), yaitu bentuk
tulang yang memencar seperti telapak tangan yang dimekarkan. Tepi daun
pepaya terlihat bergigi dikarenakan memiliki sinus yang tumpul namun
angulusnya lancip. Daging daun pepaya terasa tipis seperti selaput
(membranaceus) dan licin (laveis) dan bewarna hijau tua.
VI.4. Bunga
Pohon pepaya merupakan tanaman yang menghasilkan banyak bunga
pada satu individu (plant multiflora). Bunga tanaman pepaya tumbuh pada
ketiak daun (flos lateralis). Bunga tanaman pepaya terletak terpisah (flos
sparsi). Berdasarkan pernyaatan Tjitrosoepomo (2009), bunga pepaya tumbuh
banyak pada satu tanaman sehingga disebut bunga majemuk (plant
multiflora). Pertumbuhan bunga ditemukan pada pangkal atau ketiak daun
(flos lateralis). Letak bunga pepaya bertipe terpisah-pisah (flos sparsi) karena
satu bunga tumbuh pada satu tangkai.
Merupakan bunga tanggal. Memiliki bunga jantan, betina, dan bunga
banci. Mahkota bewarna putih hingga kuning, kelopak terletak dalam satu
lingkaran dengan 5 sepala. Benang sari berjumlah tunggal dengan warna
kuning. Menurut Noflindawati dkk. (2019), tanaman pepaya terbilang unik
dibandingkan dengan tanaman lainya karena bunganya dibagi menjadi tiga
tipe berupa: bunga jantan (masculus), bunga betina (staminate), dan bunga
banci (hermafrodit). Mahkota bunga dan kelopaknya berjumlah 5 dengan
wana mahkota bewarna kuning dan kelopak hijau. Mahkota bunga betina lebih
besar dari bunga banci. Mahkota pada setiap bunga melekat di dasar bunga.
Bunga betina tidak memiliki tabung mahkota bunga, sementara bunga jantan
memiliki tabung mahkota yang seperti terompet. Stamen dari bunga jantan
berkisar 5-6, namun hanya berjumlah 5 pada bunga banci.
VI.5. Buah
Buah pepaya termasuk ke dalam buah sejati tunggal buni. Lapisan
dalam buah pepaya tebal, lunak, dan berdaging. Warna daging adalah oranye
sedikit kuning. Lapisan luar buah tipis dan kaku. Lapisan kulit bewarna hijau,
kuning, dan jingga. Menurut Tjitrosoepomo (2009), Buah ini terbentuk dari
bakal buah dan bagian bagian bunganya hanya menjadi strutur buah yang
tidak berarti. Buah pepaya terbentuk dari beberapa daun buah dan satu bakal
buah sehingga disebut sebagai buah tunggal. Alasan karena buah ini disebut
buah sejati berdaging adalah karena tidak pecah saat sudah matang. Buah
pepaya juga termasuk ke dalam buah buni karena memiliki dua lapisan, yaitu
lapisan luar yang tipis dan kaku serta lapisan dalam yang berdaging, tebal, dan
lunak. Warna kulit luar bervariasi mulai dari: hijau, kuning, dan jingga. Warna
daging buah awalnya adalah hijau muda, namun akan berubah menjadi jingga
sedikit kuning saat sudah matang.
VI.6. Biji
Biji pepaya terletak bergerombol di tengah serta bebas di dalam daging
yang lunak. Menurut Febjislami dkk. (2018), biji pepaya berjumlah banyak
dan mengumpul di tengah pada rongga buahnya. Apabila rongga buahnya
besar maka bijinya banyak, namun kalua rongga buahnya kecil maka jumlah
bijinya sedikit. Berbentuk bulat keriput yang dibungkus oleh kulit ari yang
transparan seperti agar. Biji pepaya pada buah yang belum matang berwarna
putih, sedangkan biji pepaya matang berwarna hitam dengan tekstur yang lunak.
BAB III
KESIMPULAN
Febjislami, Shalati, Ketty Suketi, dan Rahma Yunianti. 2018. Karakterisasi Morfologi
Bunga, Buah, dan Kualitas Buah Tiga Genotipe Pepaya Hibrida. Buletin Agrohorti.
Vol 6(1): 112-119.
Martiasih, Maria. 2014. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.)
terhadap Escherichia coli dan Streptococcus pyogenes. Skripsi. Program Studi
Biologi. Fakultas Teknobiologi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Noflindawati, Aswaldi Anwar, Yusniwati, dan Agus Sutanto. 2019. Karakter Morfologi dan
Sitologi Bunga Pepaya Merah Delima Morphological and cytological Characters
flower of Papaya Merah Delima. Jurnal Biologi Universitas Andalas. Vol 7(1): 21-
26.