Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIOLOGI PASCAPANEN (PP2202)

MODUL I
PENGGOLONGAN PRODUK PASCAPANEN BEDASARKAN
STRUKTUR MORFOLOGI

Tanggal Praktikum : 31 Januari 2018


Tanggal Pengumpulan : 7 Febuari 2018

Disusun oleh:
Jessica Gita Adjani
11916028

Kelompok 6

Asisten:
Putri Cahya Fahmi
11915030

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PASCA PANEN


SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
JATINANGOR
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara entimologi, kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti ‘bentuk’
dan kata logi berarti ‘ilmu’ dan apabila disatukan, morfologi merupakan ilmu
mengenai bentuk (Due, 2015). Pengertian dari morfologi tumbuhan adalah ilmu
yang mempelajari bentuk fisik dan struktur tubuh dari tumbuhan yang bertujuan
unutuk memudahkan para peneliti mengklasifikasikan jenis tumbuhan
(Gembong, 2004; Sarjani et al., 2017). Morfologi dapat mempengaruhi
penanganan dalam pascapanen. Komoditas panen seperti buah, daun, akar, biji,
bunga, atau umbi, membutuhkan penanganan pascpanen yang biasanya sangat
khusus (Soesanto, 2006). Sebagai contoh penanganan pascapanen buah apel
dengan ubi jalar (umbi). Penanganan pascapanen buah apel dilakukan dengan
cara pelilinan sedangkan ubi jalar dilakukan proses curing, yaitu menurunkan
suhu rata-rata dibawah suhu ruang dengan kelembapan yang tinggi (Samad,
2012). Penanganan pascapanen buah belum tentu dapat diaplikasikan untuk
penanganan pascapanen umbi, begitu pula sebaliknya.

1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk menentukan penggolongan
produk pascapanen berdasarkan struktur morfologinya serta menentukan bagian-
bagian tanaman yang dipanen.
BAB II
TEORI DASAR

Produk pascapanen dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan bagian tanaman


yang digunakan, yaitu intac plant (tanaman yang dapat digunakan atau dikonsumsi
seluruh bagiannya) dan detached plant (tanaman yang dapat digunakan atau
dikonsumsi hanya pada bagian tertentu). Produk yang dipanen dibagi menjadi dua
golongan berdasarkan posisi di dalam struktur tumbuhan, yaitu: (1) Aboveground
(bagian tanaman di atas permukaan tanah yang dapat dipanen), yang terdiri dari daun,
bunga, buah, batang, petioles, dan tunas; (2) Below-ground (bagian tanaman di bawah
permukaan tanah yang dapat dipanen), yang terdiri dari: akar, ubi, umbi, rhizome,
umbi lapis, dan umbi palsu.
2.1 Deskripsi Stroberi
Stroberi (Fragaria sp.) merupakan tanaman buah berupa herba yang
ditemukan pertama kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi
yaitu Fragaria chiloensis menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia
(Dewi, 2016). Buah ini tergolong detached plant dan aboveground.
Morfologi tanaman stroberi terdiri dari pangkal akar (collum), batang akar
(corpus), ujung akar (apeks), bulu akar (pilus radicalis), dan tudung akar
(calyptras). Daun Stroberi memiliki lima sepal (kelopak bunga), lima petal (daun
mahkota), 20 - 35 stamen dan ratusan putik yang menempel pada dasar
receptacle (dasar bunga) (Gunawan, 1992; Dewi, 2016). Ratusan putik yang
menempel pada dasar bunga membentuk buah stroberi sehingga buah stroberi
digolongkan buah agregat berdasarkan asal-usul pembentukkan buah.
2.2 Deskripsi Kelengkeng
Kelengkeng (Euphoria longan Lour.) merupakan tanaman buah yang berasal
dari negeri Cina (daerah subtropis). Tanaman ini memiliki pohon besar yang
bercabang banyak, daun rimbun, serta mampu memproduksi diatas 100 tahun.
Morfologi buah kelengkeng adalah memiliki buah yang kecil (kurang lebinh
seperti kelereng), kulit buah berwarna kecoklatan seperti buah sawo dan tidak
berbulu, daging buah berwarna putih agak bening (sperti rambutan), bijinya satu
dan berwarna hitam kecoklatan, dan memiliki rasa buah yang manis serta aroma
yang khas (Hatta, 1990 ; Fauziah, 2015). Berdasarkan asal-usul pembentukkan
buah, kelengkeng termasuk buah tunggal. Buah ini tergolong detached plant dan
aboveground.
2.3 Deskripsi Nanas
Nanas (Ananas comosus L. Merr) merupakan tanaman buah yang berasal dari
Amerika tropis yaitu Brazil, Argentina dan Peru (Rahmat dan Fitri, 2007; Safitri,
2015). Bagian tanaman nenas meliputi akar, batang, daun, tangkai buah, buah,
mahkota dan anakan (tunas tangkai buah (slip), tunas yang muncul di ketiak daun
(shoots), tunas yang muncul dari batang di bawah permukaan tanah (suckers)
(Safitri, 2015). Daun berbentuk memanjang dan sempit dengan daun tua lebih
pendek dari daun muda yang ada diatasnya. Daun nenas berbentuk pedang, agak
kaku, berserat, beralur dan tidak mempunyai tulang daun utama(Collins 1968 cit
Surtiningsih 2008; Safitri, 2015). Bunga tanaman nenas bersifat majemuk terdiri
dari 50-200 kuntum bunga tunggal atau lebih. Buah nenas merupakan buah
majemuk yang terbentuk dari gabungan 100 sampai 200 bunga, berbentuk
silinder, dengan panjang buah sekitar 20.5 cm dengan diameter 14.5 cm dan
beratnya sekitar 2.2 kg (Collins 1960 cit Rosmaina 2007; Safitri, 2015). Buah
nenas tergolong detached plant dan aboveground.
2.4 Deskripsi Kangkung
Kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) merupakan tanaman tahunan yang
banyak ditanam di daerah tropis maupun subtropics (Sari, 2011). Habitat tumbuh
tanaman kangkung air di tempat yang lembab, daerah rawa, parit, sawah, pinggir-
pinggir jalan yang tergenang (Adrian, 2012). Morfologi tanaman kangkung air
adalah mempunyai daun licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 5 – 6 inci.
Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar dengan daun berselang dan batang
yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini berwarna hijau pucat dan
menghasilkan bunga berwarna putih, yang menghasilkan kantong, mengandung
empat biji benih (Nisma & Arman 2008; Adrian, 2012). Kangkung termasuk
bagian tanaman daun yang tergolong detached plant dan aboveground.
2.5 Deskripsi Selada
Selada (Lactuca sativa L) merupakan tanaman setahun yang dapat di
budidayakan di daerah lembab, dingin, dataran rendah maupun dataran tinggi.
Pada dataran tinggi yang beriklim lembab produktivitas selada cukup baik.
(Rubatzky dan Yamaguchi, 1998; Siregar, 2015).
Selada memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar serabut
menempel pada batang dan tumbuh menyebar ke semua arah pada kedalaman 20-
50 cm atau lebih. Daun selada memiliki bentuk, ukuran dan warna yang beragam
tergantung varietasnya. Secara umum selada yang berkualitas bagus memiliki
rasa yang tidak pahit, aromanya menyegarkan, renyah, tampilan fisik menarik
serta kandungan seratnya rendah (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998; SEIREGAR,
2015). Selada termasuk bagian tanaman daun yang tergolong detached plant dan
aboveground.
2.6 Deskripsi Sawi Putih
Sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis )merupakan tumbuhan bagian
daun dan termausk jenis sayuran. Sawi hijau berada di atas permukaan tanah
(above ground) dan termasuk tumbuhan detached plant. Tanaman sawi hijau
berakar serabut, batang pendek dan beruas-ruas, berdaun lonjong, halus, tidak
berbulu, dan tidak berkrop, serta memiliki bunga dengan tangkai memanjang dan
bercabang banyak. Buah sawi hijau bentuknya memanjang dan berongga. Biji
sawi hijau berbentuk bulat, berukuran kecil, permukaanya licin dan mengkilap,
agak keras, dan berwarna coklat kehitaman (Cahyono, 2003).
2.7 Deskripsi Kol/Kubis
Kol/kubis (Brassica oleracea) merupakan tanaman semussim atau dua musim
yang termasuk dalam family Brassicaceae. Bentuk daunnya bulat telur sampai
lonjong dan ada yang lebar seperti kipas. System perakaran kubis agak dangkal,
akar tunggangnya segera bercabang dan memiliki banyak akar serabut. Kubis
pada umumnya tumbuh didaerah yang berhawa sejuk pada ketinggian 800-2000
m dpl dan bertipe iklim basah. Pertumbuhan opyium didapatkan pada tanah yang
banyak mengandung humus,gembur,porus dan ph tanah antara 6-7.
(sumpena,2017). Kol termasuk bagian tanaman daun yang tergolong detached
plant dan aboveground.
2.8 Deskripsi Bunga Kol
Bunga kol/kembang kol (Brassica oleraceae var, botrytis L.) merupakan
tumbuhan bagian bunga yang berfungsi sebagai bahan makanan termasuk
jenis sayuran. Struktur morfologi bunga kol meliputi akar tunggang dan akar
serabut, batang tidak bercabang berwarna hijau, tebal, lunak dan agak pendek,
daun berbentuk bulat telur dan tepi agak bergerigi (Zulkarnain, 2009). Bunga
kol tampak padat dan tebal berwarna putih kekuningan, dan memiliki buah
berbentuk polong, serta biji (Cahyono, 2001). ). Bunga kol termasuk bagian
tanaman bunga yang tergolong detached plant dan aboveground.
2.9 Deskripsi Kacang Tanah
Kacang tanah (Brassica rapa var. parachinensis) merupakan bagian buah dan
biji dari tumbuhan. Kacang tanah berada di bawah permukaan tanah (below
ground) dan termasuk tumbuhan detached plant. Kacang tanah memiliki daun
tunggal berbentuk bundar, batang tidak berkayu dan berbulu halus yang tumbuh
menjalar maupun tegak, serta memiliki biji berukuran kecil dengan warna biji
yang bervariasi ada merah jambu, cokelat, merah tua, dan ungu (Pitojo, 2005).

2.10Deskripsi Kacang Merah


Habitat kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) berada di daerah dataran
dataran tinggi dengan iklim yang basah dan kering. Jenis tanah yang baik untuk
kacang merah adalah tanah jenis androsol dan gerosol (Rohma, 2013).
Morfologi kacang merah, yaitu memiliki batang pendek dengan tinggi sekitar
30 cm. Batang tanaman umumnya berbuku-buku, sekaligus tempat untuk melekat
tangkai daun. Daun bersifat majemuk tiga (trifoliolatus) dan helai daunnya
berbentuk jorong segitiga (Rukmana, 2009; Rohma, 2013). Tanaman ini
memiliki akar tunggang yang sebagian membentuk bintil-bintil (nodula). Biji
berwarna merah atau merah berbintik-bintik putih (Rukmana, 2009; Rohma,
2013). Kacang merah termasuk bagian tanaman buah jenis legume yang
tergolong detached plant dan aboveground.
2.11Deskripsi Kacang Kapri
Kacang kapri (Pisum sativum var. saccharatum) merupakan tanaman kacang
polong muda yang berasal dari Asia. Kacang kapri termasuk bagian tanaman
bunga jenis legume yang tergolong detached plant dan aboveground. Kacang
kapri memiliki polong yang panjangnya antara 2,5-12,5 cm dan lebarnya 1,2-2,5
cm, berwarna hijau kekuningan sampai hijau muda. Polong yang sudah siap
panen berisi biji muda dan lunak, warnanya berubah menjadi hijau muda
(Hasian, 2008). Kacang kapri tumbuh baik pada suhu 13-18 derajat Celcius.
2.12Deskripsi Buncis
Buncis (Phaseolus vulgaris) merupakan tumbuhan bagian buah dengan biji di
dalamnya yang berfungsi sebagai bahan makanan termasuk salah satu jenis
sayuran.struktur morfologi buncis adalah berakar tunggang dan serabut, batang
berukuram kecil yang berbentuk bulat berbengkok-bengkok. Daun tanaman
buncis berbentuk bulat lonjong, ujung daun runcing, tepi daun rata, dan
tulangnya menyirip. Bunga berbentuk silindris dan berukuran kecil, polong
buncis berbentuk pipih dan lebar serta memiliki biji yang berbentuk bulat lonjong
dengan bagian tengah agak melengkung (Cahyono, 2003). Buncis tergolong
detached plant dan aboveground.
2.13Deskripsi Tebu
Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tumbuhan bagian batang pada
golongan yang menjadi sumber karbohidrat atau gula. Tebu berada di atas
permukaan tanah (above ground) dan termasuk tumbuhan detached plant.
Struktur morfologi tebu memiliki batang berbuku-berbuku, daun berseling pada
sisi batang, pelepah daun berbentuk tabung menutupi batangnya dan bentuknya
bervariasi, bunga berupa malai berada di ujung batang, dan memiliki buah seperti
padi.
2.14Deskripsi Serai
Serai (Cymbopogon citratus) memiliki daun tunggal berjumbai yang dapat
mencapai panjang daun hingga 1 m dan lebar antara 1,5-2 cm. Tulang daun
sejajar dengan tekstur permukaan daun bagian bawah yang agak kasar. Tanaman
ini memiliki batang tidak berkayu, berwarna putih keunguan, dan memiliki
perakaran serabut. Serai merupakan tanaman tropis yang dapat tumbuh hingga
ketinggian 1000 meter dpl (Idawanni, 2016). Biasa dimanfaatkan sebagai rempah
atau disuling untuk memperoleh minyak serai wangi. Serai termasuk bagian
tanaman tangkai (petioles) yang tergolong detached plant dan aboveground.
2.15Deskripsi Singkong
Singkong/ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan tumbuhan bagian akar
masuk dalam kelompok Roots (ubi) yang berada di bawah permukaan tanah
(below ground) dan termasuk tumbuhan detached plant. Bagian tubuh tanaman
singkong terdiri dari batang, daun, bunga, dan umbi. Batang tanaman singkong
berkayu dan memiliki ruas serta dapat mencapai tinggi hingga lebih dari 3 m
(Suprapti, 2005; Satyalowa, 2016). Batang berlubang berisi empulur warna putih,
daun berurat menjari, serta umbi yang memiliki kulit luar tipis (ari) berwarna
kecoklatan dan kulit dalam agak tebal dan daging berwarna putih sebagai
cadangan makanan (Satyalowa, 2016).
2.16Deskripsi Lobak Putih
Lobak (Rhaphanus sativus L.) mulai dikenal bangsa China sekitar tahun 500
SM. Lobak sering disebut dengan lobak cina/lobak oriental. Tanaman lobak
memiliki akar tunggang dengan akar samping yang tumbuh pada akar tunggang.
Akar tunggang ini nantinya berubah fungsi dan bentuk menjadi umbi yang besar,
umbi tersebut tumbuh memanjang ke bawah seperti wortel, bentuknya lebih bulat
dan berwarna putih bersih. Untuk batangnya ukurannya pendek dan daunnya
lonjong berbulu, bagian umbi yang dekat dengan permukaan tanah dan terkena
sinar matahari biasanya akan berubah warna menjadi agak kehijauan. Lobak
tumbuh baik di daerah pegunungan ataupun di dataran rendah, dengan udara
lembab dan dingin (Qadar, 2011). Kacang merah termasuk bagian tanaman ubi
yang tergolong detached plant dan belowground.
2.17Deskripsi Jahe
Jahe ( Zingiber officinale var. Officinale) merupakan tumbuhan bagian batang
masuk dalam kelompok Rhizome (rimpang), modifikasi batang horizontal
menjalar di bawah tanah. Jahe berada di bawah permukaan tanah (below ground)
dan termasuk tumbuhan detached plant. Jahe ini memiliki ukuran rimpang yang
lebih besar dibanding dengan jenis jahe lainnya, struktur morfologi rimpang
besar dan berbuku-buku, rimpang bagian dalam berwarna putih kekuningan,
akar, dan batang berbentuk bulat besar berwarna hijau muda (Budiarti, 2015).
2.18Deskripsi Bit
Bit (Beta vulgaris L.) adalah tanaman yang banyak terdapat di Eropa, Asia
serta di Amerika (Andarwulan, 2012). Spesies bit berasal dari sebagian wilayah
Mediterania dan Afrika Utara dan penyebarannya hingga Kepulauan Kanari dan
pantai barat Eropa yang meliputi Kepulauan Inggris dan Denmark.
Rubatzky,1998; Pujiharto, 2017).
Ubi bit adalah tanaman yang berbentuk rumput, serta memiliki batang pendek
yang hampir tidak terlihat. Jenis akar yang dimiliki dari ubi bit adalah akar
tunggang yang nantinya akan tumbuh menjadi ubi. Daun ubi bit tumbuh pada
daerah leher pangkal umbi dan berwarna merah (Steenis, 2005; Pujiharto, 2017).
Umbi bit merah memiliki bentuk bulat seperti gasing. Akar dari tanaman ini
terletak pada ujung umbinya. Bunga dari umbi bit tersusun dalam satu rangkaian
bunga yang bertangkai panjang banyak (racemus) (Sunarjono, 2004; Pujiharto,
2017). Bit tergolong detached plant dan belowground.
2.19Deskripsi Kentang
Kentang (Solanum tuberosum. L) merupakan tumbuhan modifikasi bagian
batang dan menyimpan cadangan makanan, masuk dalam kelompok Tubers
(umbi). Kentang berada di bawah permukaan tanah (below ground) dan termasuk
tumbuhan detached plant. Struktur morfologi dari umbi kentang meliputi
empulur, sistem vaskular, mata tunas, mata apikal, lapisan luar atau korteks, dan
kulit (Huaman, 1986).
2.20Deskripsi Bawang Bombai
Bawang bombai (Allium Cepa L.) merupakan tumbuhan bagian daun masuk
dalam kelompok Bulbs (umbi lapis) yang terbentuk dari pangkal daun yang
tesusun rapat. Bawang bombay berada di bawah permukaan tanah (below
ground) dan termasuk tumbuhan detached plant. Allium umumnya merupakan
herba biennial, memiliki batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun
yang berseling, tumbuh dari batang sejati berbentuk pipih atau cawan. Helai daun
berwarna hijau berfungsi untuk fotosintesis, pelepah warna merah, kuning atau
putih serta menebal dan membentuk umbi lapis untuk menyimpan cadangan
makanan (Anggarwulan et al., 1999).
2.21Deskripsi Akar Alang-alang
Alang-alang (Imperata cylindrical) merupakan tumbuhan bagian akar yang
berada di bawah permukaan tanah (below ground) dan termasuk tumbuhan
detached plant. Alang-alang merupakan tanaman herba, rumput, merayap di
bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, bukunya berambut
jarang, dan padat. Alang-alang mempunyai daun tunggal, pangkal saling
menutup, helaian berbentuk pita dengan ujung runcing tajam. Alang-alang
mempunyai bunga dengan susunan bulir majemuk, dengan alat reproduksi putik
dan benang sari terdiri dari kepala sari berwarna putih kekuningan atau ungu
(Aini, 2008).
2.22Deskripsi Jamur Kuping
Jamur kuping (Auricularia auricula) hidup soliter atau bergerombol pada
batang kayu, ranting mati, tunggul kayu, melekat pada substrat secara sentral
atau lateral, dan lain-lain. Penyebaran padu kayu keras dan conifer. Seringkali
dijumpai pada musim hujan (Gunawan, 2000).
Morfologi jamur kuping adalah memiliki buah kenyal atau seperti gelatin
ketika dalam keadaan segar dan menjadi keras seperti tulang kering; berbentuk
seperti mangkuk atau kuping yang berasak dai titik pusat perlekatan. Permukaan
luar steril, sering kali berurat, berbulu sangat kecil atau berambut, cokelat muda
sampai cokelat tua, menjadi hitam jika mongering. Permukaan dalam licin agak
berkerut, berwarana kuning coklat, colat keabu-abuan, cokelat, unggu. Jejak
spora berwarna putih; spora berada di permukaan dalam biasanya pada
permukaan bagian bawah, berbentuk sosis licin (Gunawan, 2000). Jamur ini
tergolong detached plant dan aboveground.
2.23Deskripsi Jamur Tiram
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus,) asal-usulnya berasal dari Negara Belanda,
kemudian menyebar ke Australia, Amerika dan Asia Tenggara, termasuk
Indonesia. Baisanya jamur tiram ditemukan di hutan dibawah pohon berdaun
lebar atau di bawah tanaman ber kayu atau pada batang-batang pohon yang telah
mengalami pelapukan (Husni, 2013).
Permukaan jamur tiram licin dan agak berminyak ketika lembab sedangkan
bagian tepinya mulus agak bergelombang. Daging jamur cukup tebal, kokoh tapi
lunak pada bagian yang berdekatan dengan tangkai. Jika sudah terlalu tua daging
buah menjadi alot dan keras. Miselium berwarna putih dan bisa tumbuh dengan
cepat (Gunawan, 2001; Krisnandes, P. (2017). Jamur ini tergolong detached
plant dan aboveground.
2.24Deskripsi Kayu Reaksi
Kayu reaksi merupkan kayu hasil regangan dan tekanan akibar gaya yang
ditimbulkan pohonnya karena pohonnya miring. Tiap titik mendapat gaya yang
berbeda sehingga membuat pola unik pada lingkaran tahunnya. Kayu ini dapat
terjadi pada pohon berkambium manapun (Setiadi, 2010). Kayu ini tergolong
detached plant dan aboveground.
2.25Deskripsi Kayu Suren
Suren (Toona sureni Merr) merupakan tanaman tumbuh yang tumbuh di
daerah bertebing dengan ketinggian 600 - 2.700 m dpl dengan temperatur 22ºC
(Balai penelitian dan pengembangan kehutanan, 2009; Siregar, 2011). Pohon
suren ini memiliki karakter khusus seperti harum yang khas apabila bagian daun
atau buah diremas dan pada saat batang dilukai atau ditebang. Pohon suren
memiliki bentuk batang lurus. Kulit batang kasar dan pecah-pecah seperti kulit
buaya berwarna coklat. Daun suren berbentuk oval dengan panjang 10-15 cm,
duduk menyirip tunggal dengan 8-30 pasang daun pada pohon berdiameter 1-2 m
(Siregar, 2011). Berdasarkan jenis kayunya, kayu ini merupakan jenis kayu daun
lebar. Kayu ini termasuk bagian tanaman batang serta tergolong detached plant
dan aboveground.
2.26Deskripsi Kayu Maniani
Kayu Maniani (Flindersia pimenteliana) atau kayu maple silkwood adalah
pohon yang menghasilkan kayu maniani. Kayu ini bertekstur halus dan berwarna
cerah. Saat dipanen mengeluarkan bau khas. Pohonnya tumbuh di daerah tropis.
Banyak tumbuh di bagian bagian hutan kanopi dan tropis (Hartley, 2013). ).
Berdasarkan jenis kayunya, kayu ini merupakan jenis kayu daun lebar. Kayu ini
termasuk bagian tanaman batang serta tergolong detached plant dan
aboveground.
2.27Deskripsi Kayu Douglas fir
Kayu Douglas (Pseudotsuga menziesii (mirb.) Franco) termasuk genus
Pinaceae, berat jenis 0,48, dan memiliki bau khas resin. Genus Pinaceae
memiliki jenis kayu berdaun jarum. Kayu ini termasuk golongan detached plant
dan aboveground.Morfologi kayu ini adalah bertekstur kasar, perbedaan antara
kayu awal dan akhir yang sangat mencolok, mempunyai saluran resin, dan
berserat lurus. Kayu ini Banyak ditemukan di wilayah Amerika Utara Subtropis
(Wicaksono , 2017).
2.28Deskripsi Bambu
Bambu (Bambusa vulgaris) merupakan tumbuhan bagian batang pada
golongan batang hasil hutan. Bambu berada di atas permukaan tanah (above
ground) dan termasuk tumbuhan detached plant. Struktur morfologi bambu
memiliki daun pelepah buluh tegak, buluh bercabang-cabang, ada yang licin
mengkilat maupun tidak mengkilat (Musa et al., 1989)
2.29Deskripsi Rotan
Rotan tumbuh subur di daerah tropik, termasuk Indonesia. Di Indonesia rotan
tumbuh secara alami dan tersebar luas di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
dan Irian Jaya (Papua) (Alrasjid, 1980; Tellu, 2005).
Rotan ( Calamus lineaus, misalnya Calamus burckianus Beccari.)merupakan
tumbuhan bagian batang pada golongan batang hasil hutan non kayu. Rotan
berada di atas permukaan tanah (above ground) dan termasuk tumbuhan
detached plant. Struktur morfologi rotan beruas-ruas tetapi bagian dalam ruas
tidak berongga. Umumnya, kualitas batang rotan secara morfologi dapat
dibedakan berdasarkan diameter batang dan secara anatomi dapat dibedakan
berdasarkan ikatan pembuluh dan dimensi serat batang (Kunut et al., 2014).
2.30Deskripsi Toge
Kecambah / tauge (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu produk
pascapanen hasil pertanian yang tumbuhan kacang hijau. Tauge merupakan
salah satu jenis intact plant. Struktur morfologi kecambah memiliki biji di atas
tanah (epigeal) dan daun lembaga (Haryati dan Budiharsuti, 2015). Biji tampak
utuh dan bagian daun lembaga tidak tampak dari luar (Tjitrosoepomo, 1992).
Proses perkecambahan normal dimulai dengan munculnya radikula dan atau
plumula menembus kulit benih yang diikuti dengan pemanjangan bagian dari
poros embrio menjadi main stem (Purwaning, 2009).

Anda mungkin juga menyukai