Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN

BATANG DAN MODIFIKASI DAUN,


BATANG, AKAR

Oleh :
FINA YUNITA SARI 12208193111
ADELA WINDIAR 12208193114
CHURIL FARI SHILIHATU R 12208193115
UMMU HAMIMAH 12208193117
YANTI PURNAMASARI 12208193119

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
November, 2020
1. Pembahasan (klasifikasi, ciri umum, dll)
2. Hasil Pengamatan
3. Daftar Pustaka

Tulungagung,28 November 2020

Dosen Pembina Praktikum,


Arif Mustakim, M.Si
PRAKTIKUM 3
BATANG

Alat :

1) Alat tulis
2) Kamera

Bahan ;
1) Batang Bayam (Amaranthus spinosus L.)
2) Batang Teki (Cyperus rotundus L.)
3) Batang Kaktus (Cactaceae)
4) Batang Sirih (Piper bettle L.)
5) Batang Cemara Norfolk (Araucaria heterophylla )
6) Batang Mangga (Mangifera indica L.)
7) Batang Paku (Gleichenia linearis Clarke.)
1) Dll

Prosedur :
1) Mengamati dan menentukan berbagai sifat pada batang
2) Mengambil foto hasil pengamatan
3) Memberikan keterangan pada foto
PEMBAHASAN
PRAKTIKUM 3
1) BATANG BAYAM (Amaranthus spinosus L.)
Merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran
hijau. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting. Bayam
merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika tropic, namun kini sudah tersebar di
daerah tropis dan subtropis seluruh dunia. Di Indonesia, bayam dapat tumbuh
sepangjang tahun tumbuh di daerah panas dan digin. Tetapi tumbuh lebih subur di
dataran rendah pada lahan terbuka yang udarannya tidak panas (Dalimarta, 2006)
a. Klasifikasi bayam (Amaranthus hybridus L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Caryophyllales
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus hybridus L. (Saparianto, 2013)
b. Morfologi Bayam
 Akar (Radix)
Memiliki akar tunggang, tidak berkayu, dan bewarna putih
kekuningan. Akarnya ketika masih segar bewarba kuning abu-abu
(Dalimartha, 2006).
 Batang (Calius)
Batang berbentuk bulat, tegak, termasuk berbatang basah,. Batang
berwarna hijau dan kemerahan, bercabang banyak. (Sahat & Hidayat,
2006)
 Daun (Folium)
Daun spesies ini termasuk daun tunggal, bundar telur, memanjang
sampai lanset, tata letak daun tersebar, daun berselang – seling, bulat
atau oval, menyempit kebagian ujungnya, panjang tangkai daun 2 – 8
cm, berujung runcing, serta urat – urat daun yang kelihatan jelas,
tulang daun menyirip, tepi daun rata, bertangkai panjang, letak
bersalang – seling warnannya hijau, berbentuk bundar telur
memanjang, panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. lebar daun 0,5
bewarna kehijauan, bentuk bundar telur memanjang. Tangkai daun
berbentuk bulat dan permukaanya opacus. Panjang tangkai daun 0,5
cm sampai 9,0 cm. bentuk tulang daun bayam duri penninervis dan tepi
daunnya repandus (Dalimartha, 2006).
 Bunga ( Flos)
Bunga berkelamin tunggal, bunga majemuk kumpulan bunganya
berbentuk bulir untuk bunga jantannya sedangkan bunga betina
berbentuk bulat, yang terdapat dibagian bawah duduk di ketiak daun
atau ujung atas batang, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga
di ujung tangkai dan ketiak percabangan, padat bewarna hijau.
Kelopak bungannya berbentuk corong. Ujung bertaju, warna hijau
agak putih. Daun tenda bunga setinggi – tingginya 2,5 mm. Merupakan
bunga berkelamin tunggal, yang bewarna hijau. Bunga setiap bunga
memiliki berbilangan 5 daun mahkota berlepasan, panjangnya 1,5 – 2,5
mm. Bakal biji satu. Bunga ini termasuk bunga inflorencia (Sahat &
Hidayat, 2006).
 Buah (Fruktus)
Buah mengandung biji yang sangat kecil, berbentuk bulat panjang dan
bewarna hitam mengkilat. Berbentuk lonjong bewarna hijau dengan
panjang 1,5 mm (Dalimartha, 2006).
 Biji (Semen)
Berbiji bulat kecil bewarna hitam dengan panjang antara 0,8 – 1 mm
(Sahat & Hidayat, 2006)
2) BATANG TEKI (
Klasifikasi :
Ciri – ciri :
Akar: pada rimpangnya yang sudah tua terdapat banyak tunas yang menjadi umbi
bewarna coklat atau hitam. Rasanya sepat kepahit-pahitan dan baunya wangi. Umbi-
umbi ini biasanya mengumpul berupa rumpun. Batang: pada batang rumput teki ini
memiliki ketinggian mencapai 10-75 cm.Daun: berbentuk pita, bewarna mengkilat
dan terdiri dari 4-10 helai, terdapat pada pangkal batang membentuk roset akar,
dengan pelepah daun tertutup tanah.Bunga: berwarna hijau kecoklatan, terletak di
ujung tangkai dengan tiga tunas kepala benang sari bewarna kuning jernih,
membentuk bunga-bunga berbulir, mengelompok menjadi satu berupa payung. Buah:
buahnya berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, melekuk bewarna coklat, dengan
panjang 1,5-4,5 cm dengan diameter 5-10 mm.Biji: bijinya berbentuk kecil bulat, dan
memiliki sayap seperti bulu yang digunakan untuk proses penyerbukan.

3) BATANG KAKTUS
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledohae
Ordo : Cactales
Family : Cactace sp
Ciri-ciri :
Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan
persediaan air di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang
besar dan memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun
yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu. Tumbuhan ini membuka
stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang
terik. Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan
menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama
pada siang hari) Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta
tajam. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai
proteksi terhadap herbifora Bunga kaktus yang berfungsi dalamreproduksi tumbuh
dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki
tangkai bunga
4) BATANG SIRIH

Ciri – ciri :
Sirih adalah nama sejenis tumbuhan merambat yang bersandar pada batang
pohon lain. Batang sirih berwarna coklat kehijauan berbentuk bulat, beruas dan
merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung,
berujung runcing, tepi rata, tulang daun melengkung, lebar daun 2,5-10 cm, panjang
daun 5-18cm, tumbuh 8 berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang
sedap bila diremas. Menurut Van Steenis (1997).

5) BATANG CEMARA NORFOLK (Araucaria heterophylla )


Cemara Norfolk kebanyakan tersebar di daerah beriklim sedang. Bentuk daunnya
yang sempit sangat adaptif dengan suhu yang rendah yang menjadi ciri khas daerah
tersebut. Di tropika hanya beberapa jenis yang tumbuh di alam dan secara alami
menyukai daerah pegunungan yang sejuk. Di Indonesia terdapat beberapa
perwakilannya, seperti Araucariaceae.
Cemara Norfolk mempunyai akar tunggang yang berwarna hitam kecokelatan. Bentuk
daun seperti jarum, tepi daunnya rata, panjang daun sekitar 1-1,5 cm, daun berwarna
hijau, ketebalan daun 1 mm, permukaan daun mengkilap, daun majemuk berjarum,
daunnya kaku, tata letak daun selang seling seperti menyerupai sisik di ibu tangkai,
ujung daun meruncing. Cemara Norfolk mempunyai batang pokok, batang berbentuk
bulat, mempunyai duri tajam di sepanjang batang, warna duri hijau dan ada yang
berwarna coklat, warna batang cokelat dan monopodial, permukaan batang kasar, arah
tumbuhnya tegak lurus, dan batangnya berkayu. Cabang saling berhadapan dan
berbilang ganjil. Pada pangkal batang ditemukan resin yang telah
mengeras/membeku, warna resin putih kecokelatan.

6) BATANG MANGGA (Mangifera indica L.)


Klaasifikasi :

Ciri – ciri :
Mangga tumbuh berupa pohon berbatang tegak, bercabang banyak, dan bertajuk
rindang hijau sepanjang tahun. Tinggi pohon dewasa bisa mencapai 10-40 m. umur
pohon bisa mencapai 100 tahun lebih. Morfologi pohon mangga terdiri atas akar,
batang, daun, dan bunga. Bunga menghasilkan buah dan biji (plok) yang secara
generatife dapat tumbuh menjadi tanaman baru .Kulit batangnya tebal dan kasar
dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan
(kulit batang) yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir
hitam.
7) BATANG PAKU
Majemuk, menjari, anak daun menyirip gasal, bentuk garis, ujung tumpul, tepi
rata panjang 3-8 cm, lebar 2-4 mm.permukaan licin, hijau.Daun panjang dengan
bagian-bagian yang menyirip. Ujungnya sering sampai lama dalam kedaan kuncup.
Beberapa di antaranya bersifat sebagai xerofit atau kremnofit misalnya G. linearis, G.
leavigata (paku andam, paku resam)sering dipakai untuk pelindung sementara pada
persemaian-persemaian. Pernah ditemukan fosil Gleicheniaceaem dari zaman Trias
.Tajuk daun berbentuk pita memanjang, panjangnya 18-75 mm, licin, tepinya rata,
ujungnya tumpul dan sedikit menggulung, pada tiap taju daun umumnya terdapat sori
lebih dari satu
Sorusnya terdapat pada setiap anak daun dan penyebarannya terbatas di
sepanjang tulang daunnya. Masing – masing sorus terdiri atas kira-kira 10-15
sporangia. Paku ini termasuk jenis paku yang tidak mempunyai indusial. Karenanya
perkembangbiakan dengan spora sangat mudah dilakukannya. Batang merayap, sering
membentuk jalinan ‘sheet’ yang rapat. Beberapa jenis paku yang hidup di tanah,
batang tersebut tumbuh sejajar dengan tanah jadi tidak begitu kelihatan. Karena
tumbuhnya menyerupai akar, maka batangnya sering disebut rhizoma, daun paku ada
yang tunggal, ada pula yang majemuk, malahan ada yang menyirip ganda. Akar
membantu dalam kegiatan mengembangkan diri. Akar merupakan akar rimpang yang
disebut dengan nama rhizoma. Tunas tumbuh dari akar rimpang ini berwarna hijau
pucat yang ditutup oleh bulu-bulu berwarna hitam.Akar rimpang merayap, adakalanya
memanjat atau menggantung

8) BATANG RANDU
Ciri-ciri :
Kapuk randu (C. pentandra Gaertn.) memiliki ketinggian mencapai 8-30 m dan
memiliki batang pohon utama yang cukup besar hingga mencapai diameter 3 m. Pada
batangnya juga terdapat duri-duri tempel besar yang berbentuk kerucut. Tumbuhan ini
tahan terhadap kekurangan air sehingga dapat tumbuh di kawasan pinggir pantai serta
lahan-lahan dengan ketinggian 100-800 m di atas permukaan laut (Setiadi dalam
Widhianti,2011).

TABEL PENGAMATAN
ARAH
BENTU
PERMUKA TUMBU ARAH
N NAMA JENIS K PERCABAN
AN H TUMBUH
O TUMBUHAN BATANG BATAN GAN
BATANG BATAN CABANG
G
G

Batang Bayam Basah Bulat Licin Beralur Tegak Monopodial Tegak keatas
1
lurus

Batang Teki Rumput Segitiga Licin Tegak Monopodial -


2
lurus

3 Batang Kaktus Basah Bulat Licin berduri Tegak Monopodial Tegak keatas
lurus
Batang Sirih Berkayu Bulat Berambut Memanja Monopodial Geragih
4
ng semu

Batang Berkayu Bulat Berduri Tegak Monopodial Condong


5
Cemara lurus keatas

Batang Berkayu Bulat Kasar beralur Tegak Monopodial Tegak lurus


6
Mangga lurus

Batang Paku Basah Bulat Berambut Tegak Dikotom Tegak lurus


7
lurus

Batang Randu Berkayu Bulat Berduri Tegak Monopodial Condong


8
lurus keatas

FOTO HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM 3

1) BATANG BAYAM (Amaranthus spinosus L.)

Keterangan :

1. Jenis Batang Basah


2. Bentuk Batang Bulat
3. Permukaan Licin Beralur
4. Arah Tumbuh Tegak Lurus
5. Percabangan Monopodial
6. Arah Tumbuh Cabang Tegak
Keatas

2) BATANG TEKI (
Keterangan :

1. Jenis Batang Rumput


2. Bentuk Batang Segitiga
3. Permukaan Licin
4. Arah Tumbuh Tegak Lurus
5. Percabangan Monopodial
6. -

3) BATANG KAKTUS

Keterangan :

1. Jenis Batang Basah


2. Bentuk Batang Bulat
3. Permukaan Licin Berduri
4. Arah Tumbuh Tegak Lurus
5. Percabangan Monopodial
6. Arah Tumbuh Cabang Tegak
Keatas

4) BATANG SIRIH
Keterangan :

1. Jenis Batang Berkayu


2. Bentuk Batang Bulat
3. Permukaan Berambut
4. Alat Tumbuh Memanjang
5. Percabangan Monopodial Semu
6. Arah Tumbuh Cabang Geragih

5) BATANG CEMARA NORFOLK

Keterangan :

1. Jenis Batang Berkayu


2. Bentuk Batang Bulat
3. Permukaan Berduri
4. Arah Tumbuh Tegak Lurus
5. Percabangan Monopodial
6. Arah Tumbuh Cabang Condong
Keatas
6) BATANG MANGGA

Keterangan :

1. Jenis Batang Berkayu


2. Bentuk Batang Bulat
3. Permukaan Kasar Beralur
4. Alat Tumbuh Tegak Lurus
5. Percabangan Monopodial
6. Arah Tumbuh Cabang Tegak
Lurus

7) BATANG PAKU

Keterangan :

1. Jenis Batang Basah


2. Bentuk Batang Bulat
3. Permukaan Berambut
4. Arah Tumbuh Tegak Lurus
5. Percabangan Dikotom
6. Arah Tumbuh Cabang Tegak
Keatas

8) BATANG RANDU
Keterangan :

1. Jenis Batang Berkayu


2. Bentuk Batang Bulat
3. Permukaan Berduri
4. Arah Tumbuh Tegak Lurus
5. Percabangan Monopodial
6. Arah Tumbuh Condong Keatas
PRAKTIKUM 4
MODIFIKASI DAUN, BATANG, AKAR

Alat :

1) Alat tulis
2) Kamera

Bahan ;
1) Umbi Kentang (Solanum tuberosum L.)
2) Rimpang Kunyit (Curcuma domestica)
3) Sulur Sirih (Piper bettle L.)
4) Batang dan Daun Bougenvil (Bougenvilea spectabilis Willd.)
5) Umbi Bawang (Allium cepa L.)
6) Dll

Prosedur :
1) Mengamati dan menentukan berbagai modifikasi pada suatu tumbuhan
2) Mengambil foto hasil pengamatan
3) Memberikan deskripsi singkat
PEMBAHASAN
PRAKTIKUM 4
1. UMBI KENTANG (Solanum tuberosum L.)
Umbi yang terbentuk dari batang atau struktur modifikasi batang, seperti geragih
atau stolon dan rimpang. Tanaman kentang dapat memunculkan tunas beserta akar,
sehingga sering kali dapat dijadikan bahan perbanyakan vegetatif oleh para petani.
Kentang juga termasuk dalam kategori tanaman sayuran semusim yang memiliki banyak
varietas dan berumur pendek (Samadi, 1997).
a. Klasifikasi Umbi Kentang
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdiviso : Angiospermae
Clasis : Dycotiledone
Ordo : Solanes
Familia : Solanacea
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum Linn
b. Morfologi Kentang
 Daun
Daun pada tanaman kentang umumnya rimbun dan memiliki helai daun
berbentuk poling atau bulat lonjong dengan ujung meruncing.
 Batang
Batang pada tanaman kentang dapat berbentuk segi empat atau segi lima
tergantung pada varietasnya. Selain itu, batang kentang memiliki ciri – ciri
berbuku – buku, berongga, dan tidak berkayu.
 Akar
Tanaman kentang memiliki dua sistem perakaran, yakni tunggang dan serabut.
 Bunga
Bunga pada tanaman kentang berkelamin dua (hemaphroditus) yang tumbuh
pada ujung batang dan memiliki warna yang bervariasi seperti putih, merha,
dan biru.
 Umbi
Pada umbi tanaman kentang memiliki morfologi yang bervariasi ditinjau dari
bentuk umbi, warna kulit, warna daging, dan mata tunas.

2. RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica)

Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang
semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari
pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-
40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga
majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan
mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun
runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecokelatan, daging buah
merah jingga kekuning-kuningan. Rimpang kunyit bercabang-cabang sehingga membentuk
rumpun. Rimpang berbentuk bulat panjang dan membentuk cabang rimpang berupa batang
yang berada di dalam tanah. Rimpang kunyit terdiri dari rimpang induk atau umbi kunyit dan
tunas atau cabang rimpang. Rimpang utama ini biasanya ditumbuhi tunas yang tumbuh ke
arah samping, mendatar, atau melengkung. Tunas berbuku-buku pendek, lurus atau
melengkung. Jumlah tunas umumnya banyak. Tinggi anakan mencapai 10,85 cm.
3. SULUR SIRIH (Piper bettle L.)

Sirih adalah nama sejenis tumbuhan merambat yang bersandar pada batang pohon lain.
Tinggi 5-15m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan berbentuk bulat, beruas dan
merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung
runcing, tepi rata, tulang daun melengkung, lebar daun 2,5-10 cm, panjang daun 5-18cm,
tumbuh 8 berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas.
Menurut Van Steenis (1997), tanaman sirih memiliki bunga majemuk berkelamin 1,
berumah 1 atau 2. Bulir berdiri sendiri, di ujung dan berhadapan dengan daun. panjang
bulir sekitar 5 - 15 cm dan lebar 2 - 5 cm. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm
dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 2,5
- 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau
kekuningan. Akar sirih merupakan akar tunggang yang berbentuk bulat dan berwarna
cokelat kekuningan, buah tanaman sirih merupakan buah buni ynag berbentuk bulat
dengan ujung yang tumpul, bulir pada buah berbulu, tersusun rapat, dan berwarna kelabu.
Biji pada tanaman sirih berbentuk bulat.
4. BATANG DAN DAUN BOUGENVILLE (Bougenvilea spectabilis Willd.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
SubDivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Apetalae/Monochlamydeae
Ordo (bangsa) : Caryophyllales
Familia (suku) : Nyctaginaceae
Genus (marga) : Bougainvillea
Spesies (jenis) : Bougainvillea spectabilis Willd.
Ciri-ciri :
Bunga kertas merupakan tanaman yang terdiri dari daun, bunga, batang, dan akar. Pada
bagian akar memiliki cirinya tunggang, tumbuh secara vertikal, berserabut dan melebar,
akar ini bisa menembus media tanah mencapai ke dalam sekitar 50-80 cm, pada bagian
daun berupa bulat oval memanjang dengan panjang 1-4 cm, bagian tepi permukaan daun
rata, pertulangan menyirip antara 3-5 bahkan lebih, daun berwarna kehijauan muda
hingga tua, daun tanaman ini juga memiliki pertangkaian pendek dengan panjang 0,5-1
cm 4 berwarna kecoklatan muda, pada bagian batang bunga kertas perdu, tegak lurus
mencapai ketinggian 2-3 m, dengan permukaan batang halus hingga kasar, berwarna
kecoklatan dan ada beberapa batang juga berkayu, berbentuk bulat memanjang dan
berduri kecil serta memiliki percabangan banyak, pada bagian bunga kertas merupakan
bunga yang tidak lengkap, yang terdiri dari beberapa macam diantaranya tangkai, tenda
bunga, kepala putik, tangkai putik, benang sari dan tangkai sari. Bunga ini biasanya
muncul pada ketiak daun, dengan berbentuk majemuk atau payung yang tersusun, bunga
kertas ini juga tersusun dalam anakan payung yang bertangkai dengan jumlah 1-7 anakan,
setiap anakan memiliki 3 bunga. Pada umumnya, bunga kertas ini memiliki warna yang
sangat beragam mulai dari putih, merah mudah dan tua, jingga, unggu dan lainnya
5. UMBI BAWANG (Allium cepa L.)

Ciri- ciri :
Batang pada tumbuhan mengalami perubahan bentuk ataupun fungsi yang dikenal
dengan modifikasi batang. Modifikasi batang seperti ini umumnya berfungsi sebagai
tempat penyimpanan makanan dan alat perbanyakan vegetative. Dimana yang terjadi
pada Umbi Bawah bahwa umbi ini termasuk Umbi lapis yang mana merupakan batang
yang tereduksi dan memiliki lempeng dan dikelilingi oleh sisik-sisik daun. Beberapa akar
terkadang muncul dari batang-batang seperti ini. Cadangan makanan disimpan dalam
daun yang berdaging seperti terdapat pada bawang merah (Allium cepa).
TABEL PENGAMATAN PRAKTIKUM 4
NAMA
NO ASAL MODIFIKASI TIPE MODIFIKASI
TUMBUHAN

1 Kentang Batang Umbi Batang

2 Kunyit Batang dan Daun Rimpang

3 Sulur Sirih Cabang Sulur

Batang dan Batang Spina / Duri


4 Daun
Bougenville

5 Umbi bawang Batang dan Daun Umbi Lapis

FOTO HASIL PENGAMATAN

1) KENTANG (Solanum tuberosum L.)

Pembahasan :
Kentang termasuk jenis tanaman sayuran semusim, berumur pendek, dan berbentuk
perdu / semak. Batang tanaman kentang bervariasi tergantung pada varietasnya.
Panjang batang kentang umumnya 40-100 cm. Kentang memiliki stolon yang
merupakan modifikasi dari batang. Kentang memiliki tipe modifikasi umbi batang.
2) RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica)

Pembahasan :
Kunyit merupakan modifikasi dari batang dan daun. Rimpang kunyit berwarna
kuning.
3) SULUR SIRIH (Piper bettle L.)
Pembahasan :
Sirih memiliki batang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga.
Permukaannya kasar dan bila terkena cahaya matahari akan cepat mengering.
Batangnya bersulur dan beruas dengan jarak bku 5-10 cm. Di setiap buku tumbuh
bakal akar. Daunnya bertangkai membentuk jantung dengan bagian atas meruncing.

4) BATANG DAN DAUN BOUGENVILLE (Bougenvilea spectabilis Willd.)


Pembahasan :

Bunga kertas merupakan tanaman yang terdiri dari daun, bunga, batang, dan akar.
Pada bagian akar memiliki cirinya tunggang, tumbuh secara vertikal, berserabut dan
melebar, akar ini bisa menembus media tanah mencapai ke dalam sekitar 50-80 cm,
pada bagian daun berupa bulat oval memanjang dengan panjang 1-4 cm, bagian tepi
permukaan daun rata, pertulangan menyirip antara 3-5 bahkan lebih, daun berwarna
kehijauan muda hingga tua, daun tanaman ini juga memiliki pertangkaian pendek
dengan panjang 0,5-1 cm 4 berwarna kecoklatan muda, pada bagian batang bunga
kertas perdu, tegak lurus mencapai ketinggian 2-3 m, dengan permukaan batang halus
hingga kasar, berwarna kecoklatan dan ada beberapa batang juga berkayu, berbentuk
bulat memanjang dan berduri kecil serta memiliki percabangan banyak, pada bagian
bunga kertas merupakan bunga yang tidak lengkap

5) UMBI BAWANG (Allium cepa L.)

Pembahasan :
Batang pada tumbuhan mengalami perubahan bentuk ataupun fungsi yang dikenal
dengan modifikasi batang. Modifikasi batang seperti ini umumnya berfungsi sebagai
tempat penyimpanan makanan dan alat perbanyakan vegetative

DAFTAR PUSTAKA

Oktavianto Yoga,Sunaryo, dan Agus Suryanto. 2015. KARAKTERISASI TANAMAN

MANGGA (Mangifera Indica L.) CANTEK, IRENG, EMPOK, JEMPOL DI DESA

TIRON, KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI. Jurnal Produksi


Tanaman, Volume 3, Nomor 2. Hal 92

Diakses dari http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/155/jtptunimus-gdl-muhammadul-7733-3-


babii.pdfpada 28 November 2020 pukul 10.30 Hal 3-4

Diakses dari http://eprints.ums.ac.id/59447/3/BAB%20I.pdf pada 28 November 2020 pukul

11.00 Hal 3-4

Rido, Rahmat. 2017. Araucaria heterophylla. Diakses dari

https://id.scribd.com/document/356731687/Araucaria-heterophylla-docx Diakses pada

Sabtu, 28 November 2020 pukum 11.15

Rukmana, Siti. 2014. Laporan paku resam.

https://www.academia.edu/17684955/LAPORAN_paku_resam Diakses pada tanggal 28

November 2020 pukul 10.50 WIB.

Rusydi Amin, Muhammad. 2019. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ALANG-


ALANG

(Imperata cylindrica L.), TEKI (Cyperus rotundus L.), DAN BANDOTAN (Ageratum

conyzoides L.) TERHADAP GULMA DI LAHAN TANAMAN CABAI RAWIT

(Capsicum frutescens L.) DESA BELUNG KECAMATAN PONCOKUSUMO

KABUPATEN MALANG. etheses.uin-malang.ac.id › ...PDF Cyperus rotundus L. – E

THESES UIN Malang. Diakses pada tanggal 28 November 2020 pukul 11.30 WIB.

Hurriyah Lyn Citra., 2009. “Pengaruh Penambahan Sari Bayam Hijau Dan Sari Bayam
Merah
Terhadap Kualitas Gizi Mie Basah Sebagai Sumber Belajar Biologi". [Skripsi]. Program
Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Muhammadiyah : Malang.
Mustofa., 2019.“Penentuan Sifat Fisik Kentang (Solanum tuberosum L.) , Luas permukaan
Volume dan Densitas”. Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo . Volume 4.Nomer 2. Hal
47
– 48.

Putri. Ayu Kartika, dkk. Studi Morfologi Piper betle L. dan Pemanfaatannya dalam
Kehidupan
Sehari – Hari. Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.
Silalahi. Marina dan fajar adinugraha.2019. Penuntun praktikum morfologi tumbuhan.
(Jakarta:UKI PRESS)
Pratiwi, Rina Hidayati Pratiwi. 2014.POTENSI KAPUK RANDU (CEIBA PENTANDRA

GAERTN.) DALAM PENYEDIAAN OBAT HERBAL. Program Studi Pendidikan Biologi,

Fakultas Teknik Matematika dan IPA, Universitas Indraprasta PGRI. Volume 1 Nomor 1

Mei 2014. E-Journal WIDYA Kesehatan Dan Lingkungan.

Gemas, Agustina Prinarti. 2018. Uji Sensitivitas Bakteri Staphylococcus aureus Terhadap

Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Asal Desa Pili Kabupaten Timor

Tengah selatan. [Skripsi]. Kupang: Universitas Katolik Widya Mandiri

Anda mungkin juga menyukai