Anda di halaman 1dari 14

Rekasi Tumbuhan Terhadap Ransangan Suhu

Fina Yunitasari1, Adela Windiar2, Churil Fari S.3, Ummu Hamimah

Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah & Ilmu Keguruan, UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung

Jl. Mayor Sujadi No.46, Kudusan, Plosokandang, Kec. Kedungwaru, Kabupaten


Tulungagung, Jawa Timur 66221

Email : adellawindia@gmail.com

Abstrak
A. PENDAHULUAN

Mimosa pudica atau biasa dipengaruhi oleh arah datangnya


disebut dengan tanaman putri malu rangsangan, tetapi dipengaruhi oleh
merupakan tanaman yang mudah tanaman itu sendiri, misalnya
untuk kita temukan dibeberapa karena tekanan turgor. Tekana
halaman rumah ataupun sekolah. turgor adalah tekanan yang
Tanaman ini termasuk tanaman liar mendorong membran sel terhadap
yang dapat tumbuh dengan bebeas dinding sel pada tumbuhan.,
tanpa perawatan khusus. Kita juga bakteria,dan fungi serta pada sel
mengetahui bahwa tanaman putri protista yang tidak memiliki sel
malu memeilki keunikan tersendiri dinding. Tekana ini menyebabkan
dari tanaman lainnya. Dimana turgiditas sel dan disebabkan oleh
tanaman ini jika disentuh akan timbulnya aliran osmosis air dari
memberikan respon. Seperti halnya bagian dengan konsentrasi terlarut
ketika kita menyentuh pada bagian lebih tinggi. Sel tumbuhan
ujung anak daun, maka ujung anak mengandalkan tekanan ini untuk
daun tersebut akan menguncup mempertahankan bentuknya.
yang semula mengembang atau Sebaliknya fenomena ini tidak
mekar. Baegitu pula pada bagian ditemukan pada hewan yang tidak
batang yang disentuh, maka daun memiliki dinding sel dan harus
pada batang akan menguncup selalu memompa air keluar atau
telebih dahulu diikuti dengan berada dalam larutan isotonik yang
batang yang melemah dan jatuh tidak memiliki tekanan osmosis.
ketika disentuh. Namun, pada
Sentuhan pada putri malu
bagianbagian yang disentuh ini
dapat menyebabkan daun
akan kembali membuka daun atau
mengatup dan tangkainya merebah
batang akan kembali berdiri tegak
yang kita sebut dengan tigmonasti
dalam waktu yang relatif sedang.
atau seismonasti. Tigmonasti
Sentuhan yang diberikan pada
adalah gerak ynag disebabkan oleh
tanaman ini disebut gerak nasti.
rangsangan sentuhan atau getaran,
Menurut Fauziah (2012: 54) seperti menutupnya daun putri
gerak nasty adalah gerak tumbuhan malau jika disentuh. Jika hanya
yang arah geraknya tidak satu anak daun yang disentuh maka
rangsangan akan diteruskan sehingga tekanan turgornya
sehingga daun lainnya pada satu mengecil. Akibatnya daun putri
tangkai akan ikut menutup. Respon malu menutup dan tampak seprti
ynag diterima putri malu terhadap layu. Jika hanya satu anak daun
rangsangan terjadi sangat cepat yang disentuh maka daun lainnya
hanya dalam hitungan 0,1 detik. akan akan ikut menutup. Kegunaan
respon ini diduga bahwa pelipatan
Setelah rangsangan
anak daun akan mengagetkan dan
diberikan penyebaran pada bagian
mgusir serangga yang akan
lainnya terjadi sekitar 0,4 sampai
memakan daun (pertahanan diri).
0,5 detik keseluruhan tubuh putri
Pelipatan respon rangsangan terjadi
malu. Untuk kembali pada bentuk
karena air diangkut keluar dari sel
semula yaitu bentuk daun yang
motor pada pulvinus, kejadian yang
menguncup menjadi kembang
berhubungan dengan keluarnya
kembali memerlukan waktu 7,37
K+. Penyebab isyarat putri malu
detik sampai 9,0 detik. Namun,
terbukti karen ada dua mekanisme,
keadan pengembalian kondisi putri
yaitu elektris dan kimiawi. Potensi
malu setelah diberikan rangsangan
kerja disebabkan oleh aliran
mengalami banyak perbedaan. Hal
sejumlah ion tertentu melintasi sel
ini terjadi karena adanya beberapa
prankim (yang dihubungkan oleh
faktor diantaranya:
plasmodesta), xylem dan floem,
1. Besar kecilnya rangsangan dengan kecepatan sampai sekitar
yang diberikan 2cm sampai 1 cm. Potensial kerja
2. Pengaruh udara atau hembusan ini akan melewati pulvinus dari
angin satu anak daun ke anak daun
3. Pengeruh lokasi terbuka taua lainnya kecuali terlipat. Hal ini
tertutup cahaya matahari dan disebabkan oleh suatu bahan yang
sebagainya bergerak melalui xylm bersamaan
dengan aliran transisi. Bahan aktif
Menutupnya daun putri
ini disebt sebagai turgorin.
malu ketika disentuh dikarenkan
(Hasanah et al. 2021)
aliran air menjauh dari sumber
sentuhan. Adanya aliran air ini B. METODE PENELITIAN
menyebabkan kadar air berkurang,
Pengamatan ini dilakukan di dusun 4. Mencatat waktu yang
Krandekan desa Wonorejo diperlukan tumbuhan putri
Kecamatan Sumbergempol malu mulai terjadi perubahan
Kabupaten Tulungagung , Pada keadaan akibat rangsangan api
Tanggal 17 November 2021. Pukul hingga kembali ke keadaan
10.00 – 16.00 WIB. semula
Alat dan Bahan: 5. Membandingakan kecepatan
1. Tumbuhan putri malu di kebun perubahan akibat rangsangan
atau lingkungan sekitar api dan waktu yang dibutuhkan
2. Korek api untuk kembali ke keadaan
3. Es semua di antara masing-masing
4. Kantong plastik jarak
5. Stopwatch
Perlakuan 2
6. Alat tulis
Cara Kerja: 1. Memberi rangsangan dingin
Cari tumbuhan putri malu di kebun pada bagian bawah permukaan
atau lingkungan sekitar dan biarkan daun putri malu dengan es yang
(jangan dicabut) dibungkus kantong plastik
Perlakuan 1 namun tidak sampai
1. Mempanasi bagian bawah rangsangan dinginnya
permukaan daun putri malu menyentuh daun (dengan jarak
dengan korek api namun tidak 1, 2, 3, 4, dan 5 cm)
sampai apinya menyentuh daun 2. Mengamati perubahan yang
(dengan jarak 1, 2, 3, 4, dan 5 terjadi dan tunggu beberapa
cm) saat hingga daun kembali ke
2. Mengamati perubahan yang keadaan semula
terjadi dan menunggu beberapa 3. Mencatat waktu yang
saat hingga daun kembali ke diperlukan tumbuhan putri
keadaan semula malu untuk mengadakan
3. Mencatat waktu yang perubahan akibat rangsangan
diperlukan tumbuhan putri dingin
malu untuk mengadakan 4. Mencatat waktu yang
perubahan akibat rangsangan diperlukan tumbuhan putri
api malu mulai terjadi perubahan
keadaan akibat rangsangan tanaman berbiji tertutup
dingin hingga kembali ke (angiospermae) (Inayati, 2015).
keadaan semula Mimosa Pudica Linn berasal dari
5. Membandingkan kecepatan kata mimic yang memiliki arti daun
perubahan akibat rangsangan yang sensitif dan pudica yang
dingin dan waktu yang bermakna malu, menyusut, dan
dibutuhkan untuk kembali ke mengundurkan diri (Abirami et
keadaan semua di antara al ,2014). Tanaman putri malu juga
masing-masing jarak termasuk spesies asli dari Ameriksa
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Serikat dan Amerika Tengah,
namun saat ini tanaman tersebut
a. Reaksi tumbuhan akibat dikategorikan sebagai tanaman
suhu panas pantropikal (Namita et al., 2012).

Tanaman Putri malu atau Mimosa pudica termasuk


tanaman yang memiliki nama latin habitus semak merambat dan
Mimosa Pudica Linn merupakan mimosa pigra termasuk dalam
tanaman yang tumbuh liar dan habitus semak tegak. Daun dari
melimpah di negara Indonesia. kedua spesies ini termasuk daun
tanaman putri malu juga memiliki majemuk. Putri malu termasuk
sinonim nama latin yaitu Mimosa daun tidak lengkap (daun
Asperata Blanco. Karena habitat bertangkai), bentuk daun
tanaman yang dapat tumbuh di memanjang dengan perbandingan
berbagai tempat maka terdapat panjang : lebar 3:1, ujung duan
nama-nama berbeda di masing- runcing, pangkal daun rompang,
masing daerah tumbuh. Di daerah tepi daun rata, pertulangan daun
Minangkabau tanaman ini disebut menyirip, daging daun seperti
tanaman rebah bangun, di daerah kertas dan permukaan daun licin
Manado disebut sebagai tanaman mengkilat, kasab serta termasuk
daun kaget-kaget, di daerah Jawa macam daun majemuk menyirip
menyebut tanaman ini dengan genap.
nama kucingan (Syahid, 2009).
Tanaman putri malu
Putri malu termasuk tanaman
(Mimosa Pudica Linn) memiliki
berduri yang tergolong dalam
daun majemuk berganda dua,
jumlah anak daun setiap sirip daun putri malu berwarna hijau
terdiri dari 5-26 pasang. Anak daun dengan bagian tepi memiliki warna
memiliki bentuk memanjang dan ungu. Ciri khas dari daun tanaman
lancet serta memiliki ujung runcing putri malu (Mimosa Pudica Linn)
dan membulat pada pangkal adalah respon melipat daun apabila
daunnya. Tepi daun rata dan mendapat rangsangan sentuh.
permukaan atas maupun bawahnya (Syahdi, Soendjoto, and Zaini
licin dengan panjang daun 6-16 2019)
mm, dan lebar 1-3 mm. Umumnya

Pengamatan Putri Malu terhadap suhu panas

Sebelum diberi suhu


Saat diberi suhu panas Sesudah diberi suhu panas
panas

Gambar Respon Putri Malu terhadap Rangsangan Suhu Panas

KOREK API
Jarak
RANGSANGAN KEADAAN SEMULA

1 cm 3’ 10”

4’ 11”

9’ 14”

2 cm 4’ 13”
6’ 13”

9’ 19”

3 cm 5’ 14”

7’ 17”

10’ 21”

4 cm 5’ 14”

8’ 20”

10’ 22”

5 cm 7’ 17”

12’ 21”

14’ 26”

Gambar Tabel Data Pengamatan Putri Malu Rangsangan Suhu Panas

Ket :

(‘) : detik

(“) : menit

Perlakuan 1 (Suhu Panas)


Suhu Panas (Menutup)

14
12
10
8
6
4 Ulangan 3
2 Ulangan 2
Ulangan 1
0
1 cm 2 cm 3 cm 4 cm 5 cm

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

Gambar waktu yang diperlukan tanaman putri malu untuk menutup daun terhadap
rangsangan suhu panas (waktu dalam bentuk detik)

Perlakuan 2 (Suhu Panas)

Suhu Panas (Membuka)

30
25
20
15
10 Ulangan 3
5 Ulangan 2
Ulangan 1
0
1 cm 2 cm 3 cm 4 cm 5 cm

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

Gambar waktu yang diperlukan tanaman putri malu untuk membuka kembali daun setelah
daun menutup terhadap rangsangan suhu panas (waktu dalam bentuk menit)

Pengamatan dengan atau respon tanaman putri malu jika


menggunakan korek api ini diberi rangsangan suhu panas.
dilakukan untuk mengetahui reaksi Respon yang diberikan tanaman
putri malu terhadap suhu panas menit dengan 3 kali ulangan. Pada
adalah menutupnya daun tanaman jarak 3 cm memiliki rata-rata 17,3
putri malu tersebut. Respon menit dengan 3 kali ulangan. Pada
menutupnya daun putri malu lebih jarak 4 cm memiliki rata-rata 18,67
cepat ketika diberikan rangsangan menit dengan 3 kali ulangan. Pada
suhu panas dari pada suhu dingin. jarak 5 cm memiliki rata-rata 21,3
Berdasarkan grafik pengamatan menit dengan 3 kali ulangan.
diatas, pada perlakuan suhu panas
b. Reaksi tumbuhan akibat
menutup pada jarak 1 cm memiliki
suhu dingin
rata-rata waktu 5,3 detik dengan 3
kali ulangan. Pada jarak 2 cm Tumbuhan mempunyai
memiliki rata-rata 6,3 detik dengan kemampuan untuk menanggapi
3 kali ulangan. Pada jarak 3 cm rangsang yang diterimanya.
memiliki rata-rata 7,3 detik dengan Rangsangan yang diterima
3 kali ulangan. Pada jarak 4 cm tumbuhan akan ditanggapi oleh
memiliki rata-rata 7,76 detik tumbuhan, tangappan ini
dengan 3 kali ulangan. Pada jarak 5 merupakan gerak. Gerak pada
cm memiliki rata-rata 11 detik tumbuhan ada 2 yaitu gerak
dengan 3 kali ulangan. etionom dan gerak endonom.
Gerak pada tumbuhan dipengaruhi
Respon membuka kembali
oleh berbagai faktor, seperti : suhu,
pada daun putri malu yang
cahaya, air, dan perubahan kadar
diberikan rangsangan suhu panas
air.(Khairuna 2019) .
setelah daun menutup
membutuhkan waktu lebih lama Gerak seismonansti

dibandingkan respon membuka memiliki tiga karakteristik respon,

kembali pada daun yang diberi pertama kecepatan tanggapan,

rangsangan suhu dingin. kedua prinsip “ada atau tiak ada”

Berdasarkan grafik pengamatan berarti tidak ada kejelasan antara

diatas pada perlakuan suhu panas strimulus dan luas respon, ketiga

membuka kembali pada jarak 1 cm eksitasi menyebar dari tempat

memiliki rata-rata waktu 11,67 rangsangan. Pada gerak tanaman

menit dengan 3 kali ulangan. Pada putri malu (Mimosa pudica) respon

jarak 2 cm memiliki rata-rata 15 gerak dipengaruhi oleh turgor pada


organ motor yang disebut pulvini. panas. Bagian permukaan daun
(Hopkins and Norman 2009). akan lebih cepat menangkap
Respon daun putri malu rangsangan daripada bagian
ketika diberi suhu dingin berbeda tangkai daun.pada saat pengamatan
dengan ketika daun diberi suhu faktor kondisi daun juga
panas, ketika diberi rangsangan memengaruhi kecepatan untuk
suhu dingin pada permukaan menutupnya daun. Pada daun yang
bawah daun putri malu akan lebih muda akan menutup lebih
menutup dengan lebih lambat cepat dibandingkan daun yang
daripada diberi rangsangan suhu lebih tua.

Pengamatan Putri Malu terhadap suhu dingin

Sebelum diberi suhu Saat diberi suhu Sesudah diberi suhu


dingin dingin dingin

Gambar Respon Putri Malu terhadap rangsangan suhu dingin

ES BATU
JARAK
RANGSANGAN KEADAAN SEMULA
1 cm 10” 2”
12” 3”
12” 4”
12” 3”
2 cm 13” 3”
14” 4”
17” 4”
3 cm 17’ 5”
19” 5”
22” 4”
4 cm 28” 6”
29” 7”
32” 4”
5 cm 35” 9”
40” 9”
Gambar Tabel Data Pengamatan Putri Malu Rangsangan Suhu Dingin

Ket :

(‘) : detik

(“) : menit

Perlakuan 1 (Suhu Dingin)

Suhu Dingin (Menutup)

40

30

20
Ulangan 3
10 Ulangan 2
0 Ulangan 1
1 cm 2 cm 3 cm 4 cm 5 cm

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

Gambar waktu yang diperlukan tanaman putri malu untuk menutup daun terhadap
rangsangan suhu dingin (waktu dalam bentuk menit)
Perlakuan 2 (Suhu Dingin)

Suhu Dingin (Membuka)

9
8
7
6
5
4
3 Ulangan 3
2 Ulangan 2
1
0 Ulangan 1
1 cm 2 cm 3 cm 4 cm 5 cm

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

Gambar waktu yang diperlukan tanaman putri malu untuk membuka kembali daun setelah
daun menutup terhadap rangsangan suhu dingin (waktu dalam bentuk menit)

Pada tanaman putri malu cm memiliki rata-rata waktu 11,3


(Mimosa pudica) merupakan menit dengan 3 kali ulangan. Pada
gerakan menutupnya rangsangan jarak 2 cm memiliki rata-rata 13
karena suhu disebut dengan menit dengan 3 kali ulangan. Pada
termonasti. Termonasti merupakan jarak 3 cm memiliki rata-rata 17,67
bagian dari gerak nasti karena menit dengan 3 kali ulangan. Pada
adanya pengaruh suhu. Gerak nasti jarak 4 cm memiliki rata-rata 26, 3
merupakan gerak bagian tumbuhan menit dengan 3 kali ulangan. Pada
yang dipengaruhi oleh rangsangan. jarak 5 cm memiliki rata-rata 35,67
menit dengan 3 kali ulangan.
Pada pengamatan ini karena
adanya rangsangan suhu dingin Respon membuka kembali
membuat daun putri malu menutup. pada daun putri malu yang
Respon menutup yang diberikan diberikan rangsangan suhu dingin
daun putri malu terhadap setelah daun menutup
rangsangan suhu dingin lebih membutuhkan waktu lebih cepat
lambat dibandingkan rangsangan dibandingkan membuka kembali
suhu panas. Berdasarkan grafik pada daun yang diberi rangsangan
pengamatan diatas pada perlakuan suhu panas. Berdasarkan grafik
suhu dingin menutup pada jarak 1 pengamatan diatas pada perlakuan
suhu dingin membuka kembali yang juga membantu dalam meyusun
pada jarak 1 cm memiliki rata-rata laporan.
waktu 3 menit dengan 3 kali
DAFTAR PUSTAKA
ulangan. Pada jarak 2 cm memiliki
rata-rata 3,3 menit dengan 3 kali Hasanah, Nurul, Supran Jaya, Pendidikan
ulangan. Pada jarak 3 cm memiliki Guru, and Sekolah Dasar. 2021.
rata-rata 4,67 menit dengan 3 kali “ANALISIS TANAMAN PUTRI
ulangan. Pada jarak 4 cm memiliki MALU SEBAGAI MEDIA.” Jurnal
rata-rata 5,67 menit dengan 3 kali Sintaksis PGSD 3(01): 8–15.
ulangan. Pada jarak 5 cm memiliki
Hopkins, G.William, and P.A.Honer
rata-rata 7,3 menit dengan 3 kali
Norman. 2009. John Wiley & Sons,
ulangan.
Inc Introduction to Plant Physiology
KESIMPULAN Fourth Edition. 4th editio. London:
The University of Western Ontario.

Khairuna. 2019. Program Studi Pendidikan


Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara Diktat Fisiologi
UCAPAN TERIMAKASIH
Tumbuhan. Medan: Program Studi
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu
Esa atas segala limpahan rahmat, inayah, Tarbiyah dan Keguruan Universitas
taufik, dan hidayah sehingga kami dapat Islam Negeri Sumatera Utara.
menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Syahdi, Noor, Arief Soendjoto, and
Dalam proses penelitian ini dan
Muhammad Zaini. 2019. “Morfologi
penyusunan laporan ini tentu banyak pihak
Daun Spesies Tumbuhan Yang Hidup
yang membantu. Ucapan terimakasih
Di Halaman FKIP, Universitas
kepada ibu Arbaul Fauziah, M.Si. sebagai
Lambung Mangkurat, Banjarmasin.”
dosen fisiologi tumbuhan yang baik dan
Prosiding Seminar Nasional
sabar membimbing, dalam proses
Lingkungan Lahan Basah 4(April):
penyusunan laporan ini. Ucapan
643–49.
terimakasih diucapkan juga kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai