NIM : 835044492
DATA MAHASISWA
FOTO
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
AGUS ANDRIYANTO
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERAK PADA TUMBUHAN
Di Susun Oleh :
Daun putri
malu yang
menutup, akan
membuka
kembali pada
waktu 24
menit
kemudian.
VII. Pertanyaan Pertanyaan
A. Pertanyaan
1. Mengapa tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang
diletakkan didalam pot harus dilakukan pada hari-hari sebelum
melakukan penelitian?
2. Mengapa tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) akan mati
setelah dipindahkan dari habitat aslinya kedalam pot?
3. Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) seperti apa yang mesti
dipilih untuk bisa diletakkan kedalam pot?
B. Jawaban
1. Ketika ingin melakukan penelitian terhadap gerakan
tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) maka harus
dilakukan jauh-jauh hari terlebih dahulu sebagai upaya
untuk mengetahui apakah tumbuhan tersebut dapat hidup
kembali seperti halnya pada habitat aslinya atau tidak. Yang
kita inginkan tentulah keberhasilan dalam penelitian, maka
dari itu hal seperti ini atau mempersiapkan objek yang akan
diteliti jauh-jauh hari sebelumnya sangatlah penting.
VIII. Pembahasan
Terdapat tiga reaksi yang berbeda saat daun putri malu (Mimosa
pudica) secara halus, sedang dan kasar. Daun putri malu (Mimosa
pudica) akan menutup sedikit atau bahkan bisa tidak menutup sama
sekali apabila di sentuh secara halus, sedangkan jika daun putri malu
(Mimosa pudica) disentuh secara sedang maka daun akan menutup
secara cepat dan sempurna namun hanya daun yang terkena sentuhan
saja yang bereaksi sedangkan daun yang ada dibagian batang yang
lainnya tidak bereaksi sama sekali dalam artian daun tetap utuh terbuka
dan tidak menutup.
Yang unik adalah apabila daun putri malu (Mimosa pudica) disentuh
secara kasar, maka seluruh daun yang ada pada bagian batang yang lain
pun ikut menutup secara sempurna tidak hanya daun yang disentuh saja
yang menutup sempurna. Dan reaksi ini terjadi karena adanya getaran
di batang putri malu (Mimosa pudica), oleh sebab itulah putri malu
(Mimosa pudica) salah satu tumbuhan yang sangat peka terhadap
rangsangan maupun getaran.
IX. Kesimpulan
Terdapat 3 (tiga) reaksi yang berbeda ketika melakukan sentuhan atau
seismonasti terhadap tumbuhan putri malu (Mimosa pudica), apabila di
sentuh secara halus maka daun putri malu (Mimosa pudica) tidak
menutup secara sempurna, bahkan ada juga yang tidak bereaksi apa-
apa. Apabila di sentuh secara sedang maka daun putri malu (Mimosa
pudica) akan menutup secara sempurna pada bagian yang terkena
sentuhan, tetapi pada bagian daun putri malu (Mimosa pudica) yang ada
di batang lainnya tidak memberikan reaksi. Kemudian jika di sentuh
secara kasar maka seluruh daun yang ada dibagian batang yang lain pun
ikut menutup secara sempurna, ini disebabkan oleh adanya getaran pada
batang putri malu (Mimosa pudica). Selain itu juga terdapat beberap
jeda waktu untuk daun agar bisa membuka kembali, seperti hal nya
sentuhan secara halus 0 menit, sentuhan secara sedang memerlukan
waktu 4 menit untuk membuka kembali, dan ketikas sentuhan secara
kasar memerlukan waktu yang lumayan lama untuk daun dapat
membuka kembali sekitar 8 menit.
Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan mempengaruhi
kecepatan menutup daun putri malu. Semakin keras getaran sentuh,
maka kecepatan menutup daun putri malu akan semakin cepat, begitu
pula sebaliknya semakin halus getaran sentuh yang diberikan maka
kecepatan menutup daun putri malu akan semakin lambat. Selain itu,
luas permukaan bidang sentuh juga mempengaruhi kecepatan menutup
daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas akan menghasilkan gaya
yang besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan menutup daun putri
malu. Sedangkan semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka
gaya yang dihasilkan juga semakin kecil.
X. Daftar Pustaka
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
Universitas Terbuka.
Sentuhan halus :
Danun menutup
hanya yang terkena
sentuhan
Sentuhan sedang :
Daun menutup
sampai ujung
pangkal
Sentuhan kasar :
Daun menutup
sampai ujung
pangkal batang
Ling vidio :
https://youtu.be/rhS-UVp3BEg
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
GERAK PADA TUMBUHAN (Niktinasti)
d. Bahan
2) Tumbuhan putri malu 2 buah
XVII. Prosedur Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan;
2) Memberi tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua;
3) Letakkan Pot A di tempat terang dan terbuka;
4) Simpanlah pot B dan tutuplah dengan menggunakan
Kardusyang kedap cahaya dengan hati-hati dan tidak
menyentuhnya;
5) Pot B dibiarkan tertutup dengan kardus kurang lebih selama 30
menit( perhitungan menggunakan stopwatch handphone)
6) Membuka kembali pot B yang tertutup kardus tersebut setelah
kurang lebih 30menit berlalu. Dengan tidak menyentuh tanaman
yang ada di dalamnya;
7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B
tersebut, dengandaun putri malu pada pot A;
8) Mencatat hasil pengamatan dan penelitian terhadap gerakan
niktinasti yangdidapatkan pada Lembar Kerja Tabel 1.3.
XXI. Pembahasan
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan
oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain
disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat
terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu (Mimosa pudica),
dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu (Mimosa pudica) yang
diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri
malu (Mimosa pudica) yang berada di tempat kedap cahaya, daun-
daunnya tersebut mulai mengatup.
Ada 2 buah tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang digunakan
untuk kegiatan praktek ini, masing-masing pot diberikan label A dan B.
Dan pot B lah yang digunakan sebagai objek dalam percobaan,
sedangkan untuk pot A sebagai pembanding dari hasil percobaan pada
pot bagian B.
Mula-mula kedua tumbuhan putri malu yang ada di dalam pot terbuka
karena terkena cahaya atau sinar matahari, namun setelah 30 menit
berlalu tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang ada pada pot
bagian B yang telah ditutup menggunakan kardus kedap udara
membuat daun-daunnya menutup. Sebagian daun putri malu (Mimosa
pudica) menutup secara sempurna dan sebagiannya lagi tidak menutup
secara sempurna dalam artian daunnya hanya menutup sedikit saja.
Kemudian reaksi yang di dapatkan setelah tumbuhan putri malu
(Mimosa pudica) yang ditutup dengan kardus tadi diletakkan ke tempat
yang terang atau terkena sinar matahari secara langsung, maka daun-
daun putri malu (Mimosa pudica) tersebut akan membuka kembali
secara sempurna sebagaimana biasanya dan waktu yang digunakan
untuk tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) membuka kembali
daunnya sekitar 8 menitan.
XXII. Kesimpulan
a. Gerak niktinasti terjadi pada tumbuhan akibat adanya faktor gelap,
misalnya daun putri malu menutup ketika ditutup dengan kardus kedap
udara
b. Gerak seismonasti adalah gerak pada tumbuhan akibat adanya
rangsangan atau sentuhan baik secara halus, sedang maupun kasar pada
tumbuhan putri malu (Mimosa pudica).
Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang ditutup dengan kardus
kedap udara akan membuat daun-daunnya menutup, namun setelah pot
tumbuhan putri malu itu diletakkan kembali ketempat yang terang
maka setelah beberapa menit daun-daun tersebut akan membuka secara
sempurna sebagaimana mestinya.
Di simpan di tempat
terang : daun putri malu
tetap terbuka dan segar
Di tutup dengan
penutup yang kedap
cahaya : daun putri
malu akan menutup
dan batangpun seolah-
olah layu
Link vidio :
https://youtu.be/rhS-UVp3BEg
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
SIMBIOSISI PARASITISME
i. Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
ii. Dasar Teori
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara
makhluk hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu
bentuk hubungan yang sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan
spesies makhluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu habitat
tertentu yang disebut simbiosis.
Ada 3 jenis simbiosis yang ada di alam, yaitu simbiosis parasitisme,
komensalisme, dan mutualisme. Simbiosisi parasitisme adalah suatu hubungan
siantara dua spesies (organisme), dimana satu spesies mendapatkan
keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering disebut inang) atau dirugikan.
v. HASIL PENGAMATAN
4 Lalat buah dan cabe Cabe Cabe akan Lalat buah Mendapatkan
membusuk tempat untuk
bertelur
5 Kutu putih dan Daun Daun cabe Kutu putih Menyerap zat daun
daun cabe cabe akan pada daun cabe
mengkriting
vi. PEMBAHASAN
V. Prosedur kerja:
1. Siapkanalat dan bahan berupa batang bawah ,batang atas, plastic
es,gunting dan pisau yang tajam.
2. Pilih batang bawah yang diameternya sama dengan batanag atas
(enten).
3. Potong batang bawah setinggi kurang lebih 20-30cm dari
permukaan tanah.
4. Potong miring bagian atas dan bawah batang yang akan
disambungkan.
5. Tempelkan kedua batang mangga tadi searah potongan sehingga
menempel satu sama lain.
6. Kemudian tutup dengan menggunakan plastik es hingga menutupi
bagian yang disatukan tadi, agar mengurangi penguapan disekitar
sambungan dan menjaga kelembapannya.
7. Letakkan tanaman ditempat yang teduh dan diberi atap agar
terhindar dari panas sinar matahari langsung.
8. Mencatat hasil pengamatan dan penelitian terhadap vegetatif
buatan (sambung) yang didapatkan pada lembar kerja modul 1.45
tabel 1.14.
VI. Hasil pengamatan
Table 1.14
No Kondosi tempelan hari ke :
1 Belum ada perkembanagan
2 Belum ada perkembanagan
3 Belum ada perkembanagan
4 Belum ada perkembanagan
5 Belum ada perkembanagan
6 Belum ada perkembanagan
7 Belum ada perkembanagan
8 Belum ada perkembanagan
9 Belum ada perkembanagan
10 Mulai tumbuh daun muda
VII. Pembahasan:
menyambung atau mengenten merupakan penggabungan batang
bawah dengan batang atas dari tanaman yang berbeda sedemikian rupa
sehingga terjadi penyatuan, dan kombinasi ini akan terus tumbuh
membentuk tanaman baru. Terjadinya penyatuan ini disebabkan oleh
menyatunya kambium batang bawah dan kambium batang atas. Pada
dasarnya sangat banyak teknik sambung yang dapat kita gunakan
tergantung dari berbagai macam tanaman yang akan kita jadikan
media untuk perkembangbiakannya. Sambung pucuk adalah
penyatuan pucuk (sebagai calon batang atas) dengan batang bawah
sehingga terbentuk tanaman baru yang mampu saling menyesuaikan
diri secara kompleks.
VIII. Pertanyaan dan jawaban :
pertanyaan :
1) . Apa itu vegetatif buatan menyambung atau enten
2) Setelah dipotong apa yang dilakukan selanjutnya?
jawaban:
1. Menyambung atau mengenten merupakan penggabungan batang
bawah dengan batang atas dari tanaman yang berbeda sedemikian rupa
sehingga terjadi penyatuan, dan kombinasi ini akan terus tumbuh
membentuk tanaman baru.
2. Tutup dengan menggunakan plastik es hingga menutupi bagian yang
disatukan tadi, agar mengurangi penguapan disekitar sambungan dan
menjaga kelembapannya.
IX. Daftar pustaka
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum ipa di sd. Tangerang-selatan:
universitas terbuka
X. Kesimpulan
perkembangbiakan secara vegetatif buatan yaitu sambung atau
enten pada tumbuhan adenium. Seperti yang sudah di jelaskan
sebelumnya bahwa perkembangbiakan secara vegetatif buatan
merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan yang sengaja dilakukan
oleh manusia. Tujuan utama melakukan teknik sambung ini adalah
untuk menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang berbeda.
Jadi selain bisa menghasilkan keturunan tumbuhan tersebut juga bisa
menghasilkan variestas tanaman yang baru dengan menggabungkan
dua sifat unggul tanaman yang masih ada dalam satu genus atau
keluarga.
XI. Kesulitan
mencari tunas mangga yang berukuran kecil, dan mencari diameter
yang pas dengan calon mangga lain yang akan kita tempelkan. Agar
presisi dan memberikan kemungkinan hidup yang lebih banyak.
XII. Foto praktikum
b
a
Memotong batang atas
h
a
n
Menutup dengan tali
Link video :
https://youtu.be/Of-wti4tTao
proses kegiatan
Mencatat hasil pengamatan
Link video :
tahap akhir https://youtu.be/Of-wti4tTao
LEMBAR KERJA ( LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK4107 MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
(Ekosistem Perairan buatan)
X. Daftar pustaka
Link video :
Proses kegiatan https://youtu.be/6k_MCOtd6rs
Mencatat hasil pengamatan
Link video :
Tahap akhir https://youtu.be/6k_MCOtd6rs
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
UJI KARBOHIDRAT
Di Susun Oleh :
X. Daftar Pustaka
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
UniversitasTerbuka.
https://youtu.be/1D6veEgzwHu
Tahap Awal / Pembukaan
Proses percobaaan dengan
meneteskan betadine ke bahan
bahan makanan
Link video
https://youtu.be/1D6veEgzwHu
Proses Kegiatan
Mengamati dan mencatat hasil
percobaan
Link video :
https://youtu.be/1D6veEgzwHu
Tahap Akhir
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 3
STRUKTUR SISTEM PENCERNAAN
https://youtu.be/_YtrxSZXQWI
Tahap Awal / Pembukaan
Proses pengamatan pada gambar
sistem pencernaan
Link video
https://youtu.be/_YtrxSZXQWI
Proses Kegiatan
Link video :
https://youtu.be/_YtrxSZXQWI
Tahap Akhir
Laporan
A. Tujuan
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
B. Landasan Teori
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap
dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat
yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apa bila percepatan berlawanan arah
maka kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut di
namakan GLBB di perlamabat.
D. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukurjarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan system bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak
dari B ke C (tBC)
5. Lakukanpercobaansampai 5 x denganjarak AB (titik A tetap, Ctetap, B berubah) dan
catatdatanya pada tabel.
F. . Pembahasan
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan.
G. Kesimpulan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan
tetap.
Jawab : gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar
dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang
tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai
dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau
perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.
I. Kesulitan
Mencari alat praktikum
J. Daftar pustaka
Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
Universitas Terbuka
Link video :
https://youtu.be/02ckUuh6aqQ
Tahap awal
Melakukan pengamatan pada
Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB )
Link video :
https://youtu.be/02ckUuh6aqQ
Proses kegiatan
Mencatat hasil pengamatan
Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB )
Link video :
https://youtu.be/02ckUuh6aqQ
Tahap akhir
LAPORAN
PRAKTIKUM GELOMBANG LONGITUDINAL
A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang Longitudinal
C. LANDASAN TEORI
Dalam mempelajari gelombang, menggunakan titik kesetimbangan, fase positif, dan fase
negatif. Tujuan menggunakan istilah-istilah tersebut untuk mempermudah komunikasi,
sehinga dengan dengan kalimat yanng lebih ringkas, karena menggunakan istilah tersebut
dapat mengenal istilah tersebut.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Ambil slinki, rentangkan diatas lantai yang licin, ikat salah satu ujung pada tiang
yang cukup kuat atau dipegangi oleh teman dan pegang ujung yang satu lagi.
Usiklah ujung slinki dengan berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat kebelakang lain kedepan seperti pada gambar 6.8
Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang
terjadi yang disebut gelombang Longitudinal . bagaimana arah getar dan arah
rambat gelombang longitudinal tersebut?
E. HASIL PENGAMATAN
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakan ujung slinki, terlihat adanya suatu
rambatan atau gelombang.
F. JAWABAN DAN PERTANYAAN
1) Pada saat kamu mendorong dan menarik slinki, ke arah manakah getaran pada slinki?
Ketika slinki di getarkan slinki akan bergetar sejajar dengan arah
getaran, membentuk pola rapatan dan regangan.
2) Kemanakah arah rambat gelombang?
Sejajar dengan arah rambatan
3) Apakah arah getar dengan arah rambat gelombang searah? Mengapa?
Gelombang merambat sejajar dengan arah rambatan gelombang
seperti ini ini disebut dengan gelombang longitudinal
G. PEMBAHASAN
Percobaan menggunakan slinki dilakukan dengan teman kelompok yang menghasilkan
suatu gelombang longitudinal. Percobaan dilakukan bebrapa kali sampai mendapatkan
hasil yang sesuai, gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi merupakan suatu
gelombang. Percobaan dilakukan secara berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan
kedepan, percobaan diamati dengan arah usikan dan rambatanya (gelombang). Ternyata
arah usikan searah dengan arah rambatanya. Maka gelombang ini dinamakan gelombang
long itudinal.
H. KESIMPULAN
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getaranya searah dengan
arah rambatanya.
Perbedaan antara gelombang tranversal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatanya yaitu bila tranfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatanya.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.(2019). Praktikum IPA si SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
J. Kesulitan
Kesuliatan yang saya alami adalah mencari penjual yang menjual slingki yang jadi
alat pokok dalam praktik ini. Karna di daerah saya sudah jarang di temui toko-toko
yang menjua mainan untuk anak- anak.
Di Susun Oleh :
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengamati resonansi pada ayunan bandul.
Menjelaskan syarat terjadinya resonansi.
Mengukur panjang kolom udara tabung resonansi.
Menghitung cepat rambat bunyi di udara.
B. LANDASAN TEORI
Bunyiadalahperistiwa yang ditimbulkanolehgetaranbenda yang merambatmelalui
media dengankecepatantertentu.
Terjadinyabunyisampaididengarolehtelingadipengaruhiolehadanyacepatrambatbu
nyi. Cepatrambatbunyiialahjarak yang
ditempuholehgelombangbunyitiapsatuanwaktu. Salah satusumberbunyiyaitualat-
alatmusiksepertipipaorgana. Ada
duajenispipaorganayaitupipaorganaterbukadantertutup.
Pipaorganaterbukasepertikeduaujungnyaterbukadanpipaorganatertutupberartisalah
satuujungnyatertutupdanujunglainnyaterbuka. Saatmerambat,
bunyimempunyaicepatrambatbunyi. Cepatrambatbunyiberbeda-
bedaberdasarkanmediumnya.Praktikumtabungresonansi
inibertujuanuntukmengukurcepatrambatbunyi di
udaradenganmenggunakantabungresonansi.
Panajng bandul A dibuat sama panjang dengan bandul B (±30 cm). Bandul C
dibuat lebih panjang dari pada bandul A.
Getarkan bandul A dengan cara menarik bandul A kesamping sejauh 5cm tegak
lurus batang D seperti pada gambar 6.17 berikut.
Setelah ditarik kesamping kemudian lepaskan, biarkan bandul berayun-ayun.
Amati bandul B dan bandul C dalam waktu yang agak lama.apakan bandul
tersebut beresonansi (ikut berayun). Jika ada, bandul manakah yang ikut
beresonansi?
Getarkan lagi bandul A tersebut. Amati kecepatan getaran bandul yang
beresonansi dan bandul yang anda getarkan (bandul A).
Makin lama gerak bandul A, makin cepat atau makin lambat? Gerak bandul yang
beresonansi makincepat atau makin lambat? Bandingkan kecepatan getaran kedua
bandul tersebut!
Bedasarkan hasil pengamatan pada langkah D didepan,bagaimanakah hubungan
energi getar bandul A dengan bandul yang beresonansi tersebut?
E. HASIL PENGAMATAN
Percobaan Resonansi Bunyi
a. Resonansi Ayunan Bandul.
F. PEMBAHASAN
Kami merangkai alat seperti pada gambar 6.17. Panjang bandul A dan B adalah 30 cm.
Bandul C + 40 cm. Bandul A digerakan dengan cara menarik ke samping sejauh 5 cm
tegak lurus dengan mistar, lalu dilepaskan. Maka bandul B dan C berayun (beresonansi).
Bandul A digerakan lagi dengan mengamati yang lebih lama, ternyata makin lama bandul
A berayun, makin lama pula resonansi pada bandul B dan C dan makin lambat, melambat
pula resonansinya.
G. KESIMPULAN
1.Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh pengaruh getaran benda
yang lain.
2.Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar keras dibandingkan
dengan bunyi asalnya.
H. PERTANYAAN PERTANYAAN
1. Apa itu resonansi?
2. apa tujuan percobaan?
Jawab:
1. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh pengaruh getaran benda
yang lain.
2. Mengamati resonansi pada ayunan bandul.
Menjelaskan syarat terjadinya resonansi.
Mengukur panjang kolom udara tabung resonansi.
Menghitung cepat rambat bunyi di udara.
2. percobaan pertama
3. percobaan kedua
4. hasil
LINK : https://youtu.be/4z2P7GDmluo
J. KESULITAN
Menganalisis tugas yang diberikan oleh tutor, karena menurut percobaan yang kami lakukan
tidak adanya binyi yang dihasilkan oleh percobaan bandul ini. Dan kemudian kami mencari
referensi lain agar agar kami bisa mengerti maksut dari bandul yang sedang kami praktikan.
Bunyi itu adalah suatu gelombang yang dapat merambat lurus dan mempengaruhi kondisi yang
berada disekitarnya. Hanya itu saja buk kesulitan yang kami alami dalam menjalankan praktik
bandul ini.
K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, mamandkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang – selatan :Universitas Terbuka.
Percobaan kelompok IV kelas VII a.
LINK VIDEO : : https://youtu.be/4z2P7GDmluo
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 7
PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA
V. Prosedur Kerja
1) Atur letak lilin dan lensa cembung agar di peroleh bayangan nyala lilin paling tajam
pada tabir. Ukur jarak benda(s) dan jarak bayangan (s’) dan catat sifat-sifat
bayangan yang di bentuk lensa cembung tersebut
VI. Hasil Pengamatan
a) Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca
1. 30o 19,47o
2. 53o 30o
3. 60o 35,26o
4. 77,1o 40,53o
a) Benda terletak di ruang I, yaitu antara O dan F, maka bayangan bersifat maya,
tegak,diperbesar.
b) Benda terletak di ruang II, yaitu antara F dan 2F, maka bayangan bersifat
nyata, terbalik,diperbesar.
c) Benda terletak di ruang III, yaitu di sebelah kiri 2F, maka bayangan bersifat
nyata, terbalikdiperkecil.
d) Benda terletak di titik fokus utama (F), maka tidak terbentuk bayangan karena
sinar-sinar biasdan perpanjangannya tidak berpotongan (sejajar).
e) Benda terletak di pusat kelengkungan lensa (di R; dimana R =2F), maka
bayangan bersifat nyata, terbalik, sama besar.
VII. Pembahasan
Alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu balok kaca, cermin cekung, cermin
cembung, lensa cekung. Setiap bahan memiliki prinsip kerja masing-masing. Balok kaca
memiliki prinsip kerja yaitu jika balok kaca diberikan sinar datang maka cahaya tersebut
akan dibiaska, karena memiliki dua bidang batas, yaitu pembiasan ketika memasuki kaca
dan pembiasan ketika keluar dari kaca. Dalam mengamati fenomena yang terjadi pada
cermin cembung. Prinsip kerja dari cermin cembung adalah menyebarkan
sinar(divergen).Pembiasan pada lensa cembung yang bersifat konvergen. Sinar datang
diteruskan dan dibelokkan kea rah dalam(sudutnya kecil), jika ditambah lensa cembung
dibelakangnya maka sudut menjadi semakin
kecil(pengumpulan sinarnya semakin rapat.
VIII. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan diatas pembiasan terjadi ketika seberkas cahaya melewati
bidang batas antara dua medium yang memiliki kerapatan yang berbeda, sinar akan
mengalami pembelokan.
Link video
https://youtu.be/dn7GClope1w
Proses Kegiatan
Ling Video:
https://youtu.be/dn7GClope1w
Tahap Akhir
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 7
PERCOBAAN LENSA CEMBUNG
II. TUJUAN
V. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias, paling sedikit satu
diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis
hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang
dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua
akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung.
Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung
(lensa negatif) sinar dapat menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).
Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:
a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f.
b) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)
JAWABAN :
1. Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias.
2. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung.
VII. HASIL
VIII. PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah dilakukan di atas, terdapat pengamatan sifat-sifat dan jarak titik fokus
pada lensa cembung. Percobaan pengukurannya dilakukan hingga 5 kali. Dalam 5 kali percobaan
tersebut dapat diketahui adanya perbedaan jarak yang berbeda.
Percobaan di atas juga dapat menggambarkan bahwa lensa cembung memiliki sifat
mengumpulkan sinar atau cahaya. Berkas cahaya yang sejajar dengan sumbu utama bisa
mengenai permukaan lensa. Saat hal ini terjadi, maka berkas cahaya akan dibiaskan melewati
satu titik.
IX. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan di atas, diperoleh kesimpulan bahwa jarak benda yang semakin
dekat akan menghasilkan jarak bayangan benda yang semakin jauh dengan cermin. Sebaliknya,
jarak benda yang semakin jauh akan menghasilkan jarak bayangan benda yang semakin dekat.
Jarang benda yang diubah dalam ukuran berapapun, tidak akan mengubah fokus atau titik api itu
sendiri. Sedangkan sifat yang terbentuk dari bayangan yang ada tersebut bergantung pada jarak
bayangan dan jara benda itu sendiri.
Sebagaimana penjelasan di atas, semakin dekat jarak benda akan menghasilkan jarak bayangan
yang semakin jauh. Dari sini diperoleh bahwa sifat bayangan yang dibentuk adalah diperbesar.
Sedangkan saat jarak benda semakin jauh, maka jarak bayangan semakin dekat. Artinya, sifat
bayangan yang dibentuk adalah diperkecil.
Setiap percobaan hendaknya dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Hal ini dimaksudkan agar
mendapatkan fokus pengamatan bayangan menjadi lebih baik. Percobaan juga bisa dilakukan
dalam waktu berkali-kali agar hasil yang didapat semakin tepat
2. Foto Praktikum
Kesulitan yang kami alami adalah menghitung hasil dari percobaan lensa cembung di atas.
Karena pada dasarnya kami lemah pada pelajaran fisika. Kemudian menentukan jarak yang
sesuai agar mendapatkan hasil bayangan yang di inginkan agar berbeda dari uji coba yang
pertama.
Hasil pengamatan
Tabel hasil pengamatan bintik buta
no Jarak gambar A dari mata Dengan fokus pada Keterang
tanda positif (+) maka
tanda bundar hitam
1 40 cm Tampak jelas
2 30 cm Tampak jelas
3 20 cm Tampak menghilang
Link video :
https://youtu.be/_7-
e1XxtMMo
IX. Kesimpulan
Jarak pandang semakin dekat maka focus mata (penglihatan) akan semakin buram
bahkan tidak tampak
X. Daftar pustaka
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
LAPORAN PRAKTIKUM
ARUS LISTRIK
Di Susun Oleh :
NIM : 835044492
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 8
ARUS LISTRIK
a. Tujuan
c. Cara Kerja
d. Dasar Teori
1) Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik
dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam
kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere ( )
seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA)
seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat
diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang
mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum
Ohm.Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.
Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar,
dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam
ruang hampa udara.
g. Kesimpulan
1) Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
2) Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
h. Pertanyaan jawaban
h. Kesulitan
kesulitan yang dialami adalah mencari rangkaian yang listrik yang sesuai dengan materi
praktikum ini. Agar suksesnya praktikum ini maka alat dan bahan juga harus sesui
dengan materi arus listrik.
i. Daftar pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD.
Praktikum kelompok IV kelas VIIa
Link Video
j. Foto Praktikum
Link : https://youtu.be/mrQDDq1-jEc
Foto praktikum
Link : https://youtu.be/mrQDDq1-jEc
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 8
MENGAMATI SIFAT-SIFAT MAGNET
I. TUJUAN
Untuk menjelaskan tentang sifat-sifat magnet.
V. HASIL PENGAMATAN
1. Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan
magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi akan
menjauhi magnetyang dipegang.
2. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet
batangyang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi magnet batang
yangdigantung menjadi magnet yang dipegang.
3. Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang
padakutub utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub akan
tarik menarik.
4. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet
yangdigantung, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang.
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, apabila kutub selatan magnet
yangdipegang ke kutub selatan magnet batang yang digantung maka perlahan-lahan dan
terjadiadalah magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang.
Selanjutnya kamidekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet
yang digantung.Ternyata magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang
dipegang. Jika dengancara lama didekatkan kutup selatan magnet yang dipegang pada
kutup utara magnet yangdigantung, maka kedua kutub akan tarik menarik. Terakhir kami
dekatkan kutub utaramagnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung,
ternyata magnet yangdigantung mendekati magnet yang dipegang.
Jawab:
a) Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub magnet.
b) Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan magnet lain
menunjuk keselatan.
c) Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu sama lain.
Apabilakutub-kutub yang didekatkan sejenis (kutub utara dengan kutub
utara atau kutubselatan dengan kutub selatan) maka akan tolak menolak.
Dan apabila kutub-kutubmagnet yang didekatkan berlawanan jenis (kutub
utara dengan kutub selatan) makaakan tarik menarik.
Jawab :
Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai 2 kutub.
3. Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
mungkinkah bagian kecil magnet tersebut hanya memiliki sebuah kutub?
Jelaskan!
Jawab :
Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka bagian
kecilmagnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub, karena hal ini merupakan
asas piranti(kompas). Setiap magnet apapun bentuknya pasti mempunyai 2 kutub
yaitu kutup utaradan kutub selatan.
4. Dari hasil percobaan yang anda lakukan, berilah kesimpulan tentang sifat-sifat
magnet!
Jawab :
a) Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet tersebut
akantolak-menolak.
b) Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau tidak
sejenis)didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah magnet selalu mempunyai 2
kutubyaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub yang sejenis apabila didekatkan
akan salingtolak menolak, sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis apabila didekatkan
akan tarik-menarik.
IX. KESULITAN
Kesulitan yang di alami adalah mencari maknet / bahan praktikum
X. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD.
XI. FOTO PRAKTIKUM
Link : https://youtu.be/x_uzW3ekFfg
Foto praktikum
Link : https://youtu.be/x_uzW3ekFfg