Anda di halaman 1dari 80

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(TULISKAN DISINI JUDUL PRAKTIKUM YANG DILAKUKAN)

(TULISKAN DISINI NAMA MAHASISWA)


(TULISKAN DISINI NIM MAHASISWA)

NAMA : AGUS ANDRIYANTO

NIM : 835044492

UPBJJ (TULISKAN UPBJJ MAHASISWA)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : AGUS ANDRIYANTO


NIM/ID Lainnya : 835044492
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Yunita Panca Putri,M.Si


Nip/Id Lainnya : 18004653
Instansi Asal :
Nomor Hp : 085838577944
Alamat Email : yunita_pp12@yahoo.co.id
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : AGUS ANDRIYANTO


NIM : 835044492
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Beliitang, 06 desember 2021


Yang membuat pernyataan

AGUS ANDRIYANTO
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERAK PADA TUMBUHAN

Di Susun Oleh :

NAMA : AGUS ANDRIYANTO


NIM : 835044492

UPBJJ –UT PALEMBANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
GERAK PADA TUMBUHAN

I. Judul Praktikum : Gerak Seismonasti pada tumbuhan putri malu


(Mimosa Pudica)

II. Tujuan Praktikum : Untuk mengamati gerak seismonasti pada


tumbuhan Putri Malu(Mimosa Pudica)

III. Landasan Teori:


Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun,
gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh
hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan
yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu.
Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian
lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Salah satu gerak yang di lakukan tumbuhan adalah gerak
Seismonasti,yaitu gerak tumbuhan yang di pengaruhi oleh rangsangan
berupa sentuhan atau tekanan.

IV. Alat dan Bahan


a. Alat
1) Alat Tulis
2) Penggaris 1 buah
3) Tanaman Putri Malu dalam Pot
4) Stop Watch dan Kamera (Handphone)
5) Cangkul
b. Bahan
1) Tumbuhan putri malu 1 buah
V. Prosedur Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan;
2) Beberapa hari sebelum Penelitian dilakukan, carilah tanaman
Putri Malu yangberukuran sedang ada di Kebun/pekarangan.
Selanjutnya ambil tanamantersebut dengan menyodoknya
menggunakan alat Sekop/Cangkul. Dengan
mengusahakananaman yang diambil, tidak mengalami
kerusakan pada bagian akarnya;
3) Pindahkan Tanaman putri malu beserta akarnya, ke dalam Pot
yang sudahdisediakan;
4) Mengamati perkembangan tumbuhan putri malu (Mimosa
pudica) yang ada padapot. Lakukan sedikit penyiraman agar
Tanaman Putri Malu bisahidup di habitat yang baru (Pot).
Sehingga ketika akan dilakukan percobaan,tanaman putri malu
tersebut dalam keadaan segar.
5) Letakkan pot putri malu yang sudah disiapkan di atas Meja.
Selanjutnya lakukansentuhan secara halus, sedang, dan kasar
meggunakan Penggaris. Gunakanstopwatch untuk mengitung
waktu pada proses daun putri malu menutup hinggadaun putri
malu membuka lagi;
VI. Hasil Pengamatan
Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Seismonasti
NO Jenis sentuhan Reaksi daun Keterangan
pada daun putri malu
putri malu
1 Halus Daun Jika daun putri malu
putri disentuh pada bagian
malu ujung
akan daun, maka hanya
menutup bagian
hanya ujung daun yang
pada menutup.
bagian
daun Jika daun putri malu
yang hanya disentuh pada
terkena bagian pangkal daun,
sentuhan. maka hanya bagian
pangkal daun saja
yang menutup.

Daun putri malu yang


menutup, akan
membuka kembali
pada waktu 10 menit
kemudian.
2 Sedang Daun Daun putri
putri malu langsung
malu menutup dari
yang pangkal daun,
disentuh bagian tengah
akan disusul di
menutup bagian ujung
sempurna daun. Proses
dari ini terjadi
ujung dalam waktu
daun 2,47 detik.
sampai
ke Daun putri
pangkal malu yang
daun. menutup, akan
membuka
kembali pada
waktu 19
menit
kemudian.
3 Kasar Daun putri malu Reaksi itu di
akan menutup dari sebabkan
ujung daun karena
,pangkal daun sentuhan yang
sampai dengan kasar,
batang daun . mengakibatkan
getaran juga
dialami oleh
bagian batang
yang lain.
Proses reaksi
rangsangan
terjadi dalam
waktu 0,61
detik.

Daun putri
malu yang
menutup, akan
membuka
kembali pada
waktu 24
menit
kemudian.
VII. Pertanyaan Pertanyaan
A. Pertanyaan
1. Mengapa tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang
diletakkan didalam pot harus dilakukan pada hari-hari sebelum
melakukan penelitian?
2. Mengapa tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) akan mati
setelah dipindahkan dari habitat aslinya kedalam pot?
3. Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) seperti apa yang mesti
dipilih untuk bisa diletakkan kedalam pot?
B. Jawaban
1. Ketika ingin melakukan penelitian terhadap gerakan
tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) maka harus
dilakukan jauh-jauh hari terlebih dahulu sebagai upaya
untuk mengetahui apakah tumbuhan tersebut dapat hidup
kembali seperti halnya pada habitat aslinya atau tidak. Yang
kita inginkan tentulah keberhasilan dalam penelitian, maka
dari itu hal seperti ini atau mempersiapkan objek yang akan
diteliti jauh-jauh hari sebelumnya sangatlah penting.

2. Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) akan mati ketika


dipindahkan langsung kedalam pot karena adanya beberapa
faktor, diantaranya:

 Faktor habitatnya, jadi ketika ingin memindahkan tumbuhan


putri malu (Mimosa pudica) dari habitat aslinya kedalam pot
maka hal yang harus dipastikan adalah tekstur tanah yang ada di
dalam pot mengandung unsur berpasir dan basah.

 Faktor kedua adalah kesalahan saat pengambilan tumbuhan


putri malu (Mimosa pudica) dari habitat aslinya, tumbuhan putri
malu (Mimosa pudica) harus di sekup bersamaan dengan akar-
akarnya ketika ingin memindahkannya kedalam pot, jangan
hanya memindahkan batangnya saja kedalam pot.

 Mengambil tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) secara paksa


menggunakan tangan kosong atau benda yang dapat merusak
tubuh maupun akarnya.

 Meletakkan pot tempat putri malu (Mimosa pudica) ditempat


yang kedap udara atau ditempat yang sangat panas karena sinar
matahari, padahal tumbuhannya baru saja dipindahkan dari
habitat aslinya.

3. Cara memilih tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang


baik untuk diletakan kedalam pot, adalah sebagai berikut:
 Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang masih muda dan
batangnya belum menjalar kemana-mana, dan harus beserta
akar-akarnya.
 Jangan mengambil tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang
sudah tua atau rimbun, apalagi sampai di potong menggunakan
pisau.
 Jika ingin mengambil tumbuhan putri malu (Mimosa pudica)
yang sudah menjalar, maka cari lah yang jalaran batangnya
masih tidak terlalu panjang dan jangan lupa beserta akarnya.
 Kemudian jika sudah ditemukan, letakkan pot tumbuhan putri
malu (Mimosa pudica) ditempat terbuka, misalnya dibawah
pohon yang rindang. Jangan terlalu sering menyiramnya dengan
air serta jangan terlalu lama terkena sinar matahari.

VIII. Pembahasan
Terdapat tiga reaksi yang berbeda saat daun putri malu (Mimosa
pudica) secara halus, sedang dan kasar. Daun putri malu (Mimosa
pudica) akan menutup sedikit atau bahkan bisa tidak menutup sama
sekali apabila di sentuh secara halus, sedangkan jika daun putri malu
(Mimosa pudica) disentuh secara sedang maka daun akan menutup
secara cepat dan sempurna namun hanya daun yang terkena sentuhan
saja yang bereaksi sedangkan daun yang ada dibagian batang yang
lainnya tidak bereaksi sama sekali dalam artian daun tetap utuh terbuka
dan tidak menutup.
Yang unik adalah apabila daun putri malu (Mimosa pudica) disentuh
secara kasar, maka seluruh daun yang ada pada bagian batang yang lain
pun ikut menutup secara sempurna tidak hanya daun yang disentuh saja
yang menutup sempurna. Dan reaksi ini terjadi karena adanya getaran
di batang putri malu (Mimosa pudica), oleh sebab itulah putri malu
(Mimosa pudica) salah satu tumbuhan yang sangat peka terhadap
rangsangan maupun getaran.

IX. Kesimpulan
Terdapat 3 (tiga) reaksi yang berbeda ketika melakukan sentuhan atau
seismonasti terhadap tumbuhan putri malu (Mimosa pudica), apabila di
sentuh secara halus maka daun putri malu (Mimosa pudica) tidak
menutup secara sempurna, bahkan ada juga yang tidak bereaksi apa-
apa. Apabila di sentuh secara sedang maka daun putri malu (Mimosa
pudica) akan menutup secara sempurna pada bagian yang terkena
sentuhan, tetapi pada bagian daun putri malu (Mimosa pudica) yang ada
di batang lainnya tidak memberikan reaksi. Kemudian jika di sentuh
secara kasar maka seluruh daun yang ada dibagian batang yang lain pun
ikut menutup secara sempurna, ini disebabkan oleh adanya getaran pada
batang putri malu (Mimosa pudica). Selain itu juga terdapat beberap
jeda waktu untuk daun agar bisa membuka kembali, seperti hal nya
sentuhan secara halus 0 menit, sentuhan secara sedang memerlukan
waktu 4 menit untuk membuka kembali, dan ketikas sentuhan secara
kasar memerlukan waktu yang lumayan lama untuk daun dapat
membuka kembali sekitar 8 menit.
Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan mempengaruhi
kecepatan menutup daun putri malu. Semakin keras getaran sentuh,
maka kecepatan menutup daun putri malu akan semakin cepat, begitu
pula sebaliknya semakin halus getaran sentuh yang diberikan maka
kecepatan menutup daun putri malu akan semakin lambat. Selain itu,
luas permukaan bidang sentuh juga mempengaruhi kecepatan menutup
daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas akan menghasilkan gaya
yang besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan menutup daun putri
malu. Sedangkan semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka
gaya yang dihasilkan juga semakin kecil.

X. Daftar Pustaka
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
Universitas Terbuka.

XI. Kesulitan Yang di Alami


Saat melakukan penelitian daun dan batang tumbuhan putri malu
mudah menutup ketika terkena angin jadi harus menunggu beberapa
menit agar daun putri malu mekar kembali

XII. Foto dan Video Praktikum

Sentuhan halus :
Danun menutup
hanya yang terkena
sentuhan
Sentuhan sedang :
Daun menutup
sampai ujung
pangkal

Sentuhan kasar :
Daun menutup
sampai ujung
pangkal batang

Ling vidio :
 https://youtu.be/rhS-UVp3BEg
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
GERAK PADA TUMBUHAN (Niktinasti)

XIII. Judul Praktikum : Gerak Niktinasti pada tumbuhan putri malu


(Mimosa Pudica)

XIV. Tujuan Praktikum : Untuk mengamati gerak Niktinasti pada


tumbuhan Putri Malu(Mimosa Pudica)

XV. Landasan Teori:


Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak
yang lakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan
maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan
yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu.
Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian
lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019). Nasti
adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang.
Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat
pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak
ada nasti positif atau negatif.
XVI. Alat dan Bahan
c. Alat
6) Alat Tulis
7) Kardus tertutup
8) Tanaman Putri Malu dalam Pot
9) Stop Watch dan Kamera (Handphone)

d. Bahan
2) Tumbuhan putri malu 2 buah
XVII. Prosedur Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan;
2) Memberi tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua;
3) Letakkan Pot A di tempat terang dan terbuka;
4) Simpanlah pot B dan tutuplah dengan menggunakan
Kardusyang kedap cahaya dengan hati-hati dan tidak
menyentuhnya;
5) Pot B dibiarkan tertutup dengan kardus kurang lebih selama 30
menit( perhitungan menggunakan stopwatch handphone)
6) Membuka kembali pot B yang tertutup kardus tersebut setelah
kurang lebih 30menit berlalu. Dengan tidak menyentuh tanaman
yang ada di dalamnya;
7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B
tersebut, dengandaun putri malu pada pot A;
8) Mencatat hasil pengamatan dan penelitian terhadap gerakan
niktinasti yangdidapatkan pada Lembar Kerja Tabel 1.3.

XVIII. Hasil Pengamatan


Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Seismonasti

No Pot putri malu Reaksi daun putri malu


XIX.
Mula - mula 30 menit kemudian
1 Di simpan di tempat Daun terbuka Daun terbuka
terang
2 Di tutup dengan Daun terbuka Daun tertutup
penutup yang kedap
cahaya
XX. Pertanyaan Pertanyaan
A. Pertanyaan
1) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada
percobaan yang telah dilakukan?
2) Apa yang terjadi dengan pada tumbuhan putri malu (Mimosa
pudica) yang di letakkan ke tempat terang setelah ditutup dengan
kardus?
B. Jawaban
1. Perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti adalah, sebagai
berikut:
a) Gerak niktinasti terjadi pada tumbuhan akibat adanya faktor
gelap, misalnya daun putri malu menutup ketika ditutup dengan
kardus kedap udara
b) Gerak seismonasti adalah gerak pada tumbuhan akibat adanya
rangsangan atau sentuhan baik secara halus, sedang maupun
kasar pada tumbuhan putri malu (Mimosa pudica).
2. Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang ditutup dengan
kardus kedap udara akan membuat daun-daunnya menutup,
namun setelah pot tumbuhan putri malu itu diletakkan kembali
ketempat yang terang maka setelah beberapa menit daun-daun
tersebut akan membuka secara sempurna sebagaimana
mestinya.

XXI. Pembahasan
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan
oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain
disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat
terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu (Mimosa pudica),
dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu (Mimosa pudica) yang
diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri
malu (Mimosa pudica) yang berada di tempat kedap cahaya, daun-
daunnya tersebut mulai mengatup.
Ada 2 buah tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang digunakan
untuk kegiatan praktek ini, masing-masing pot diberikan label A dan B.
Dan pot B lah yang digunakan sebagai objek dalam percobaan,
sedangkan untuk pot A sebagai pembanding dari hasil percobaan pada
pot bagian B.
Mula-mula kedua tumbuhan putri malu yang ada di dalam pot terbuka
karena terkena cahaya atau sinar matahari, namun setelah 30 menit
berlalu tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang ada pada pot
bagian B yang telah ditutup menggunakan kardus kedap udara
membuat daun-daunnya menutup. Sebagian daun putri malu (Mimosa
pudica) menutup secara sempurna dan sebagiannya lagi tidak menutup
secara sempurna dalam artian daunnya hanya menutup sedikit saja.
Kemudian reaksi yang di dapatkan setelah tumbuhan putri malu
(Mimosa pudica) yang ditutup dengan kardus tadi diletakkan ke tempat
yang terang atau terkena sinar matahari secara langsung, maka daun-
daun putri malu (Mimosa pudica) tersebut akan membuka kembali
secara sempurna sebagaimana biasanya dan waktu yang digunakan
untuk tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) membuka kembali
daunnya sekitar 8 menitan.

XXII. Kesimpulan
a. Gerak niktinasti terjadi pada tumbuhan akibat adanya faktor gelap,
misalnya daun putri malu menutup ketika ditutup dengan kardus kedap
udara
b. Gerak seismonasti adalah gerak pada tumbuhan akibat adanya
rangsangan atau sentuhan baik secara halus, sedang maupun kasar pada
tumbuhan putri malu (Mimosa pudica).
Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang ditutup dengan kardus
kedap udara akan membuat daun-daunnya menutup, namun setelah pot
tumbuhan putri malu itu diletakkan kembali ketempat yang terang
maka setelah beberapa menit daun-daun tersebut akan membuka secara
sempurna sebagaimana mestinya.

XXIII. Daftar Pustaka


 Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-
Selatan:Universitas Terbuka.

XXIV. Kesulitan Yang di Alami


susah melihat pergerakan daun putri malu menutup karena di tutup oleh
kardus, saran jika mau melihat daun putri malu yang bergerak menutup
tanpa terkena sinar matahari suharusnya melihat pada malam hari

XXV. Foto dan Video Praktikum

Di simpan di tempat
terang : daun putri malu
tetap terbuka dan segar
Di tutup dengan
penutup yang kedap
cahaya : daun putri
malu akan menutup
dan batangpun seolah-
olah layu

Link vidio :
 https://youtu.be/rhS-UVp3BEg
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
SIMBIOSISI PARASITISME

i. Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
ii. Dasar Teori
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara
makhluk hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu
bentuk hubungan yang sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan
spesies makhluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu habitat
tertentu yang disebut simbiosis.
Ada 3 jenis simbiosis yang ada di alam, yaitu simbiosis parasitisme,
komensalisme, dan mutualisme. Simbiosisi parasitisme adalah suatu hubungan
siantara dua spesies (organisme), dimana satu spesies mendapatkan
keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering disebut inang) atau dirugikan.

iii. Alat dan Bahan


a. Alat-alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

iv. Cara Kerja


a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Pergilah kelingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
e. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja
f. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan
g. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan
simbiosis tersebut?
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel

v. HASIL PENGAMATAN

Pihak yg dirugikan Pihak yg diuntungkan


Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis mahluk Jenis keuntungan
No Gambar
parasitisme mahluk kerugian hidup
Hidup
1 Lalat dengan sapi sapi Kulit sapi Sapi Lalat menghisap
akan iritasi darah pada kulit
dan keluar sapi untuk sumber
darah makanan

2 Benalu dan Pohon Pohon Batang Benalu Mendapatkan sari


jambu jambu pohon jambu makanan yang ada
akan pada batang pohon
mengering jambu
dan mati
3 Ulat dan daun Daun Daun jagung Ulat Ulat mendapat
jagung jagung akan habis di makanan dari daun
makan ulat jagung

4 Lalat buah dan cabe Cabe Cabe akan Lalat buah Mendapatkan
membusuk tempat untuk
bertelur

5 Kutu putih dan Daun Daun cabe Kutu putih Menyerap zat daun
daun cabe cabe akan pada daun cabe
mengkriting
vi. PEMBAHASAN

Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang


hanya menguntungkan sepihak saja dan pihak lain dirugikan.
a. Lalat menempel pada kulit sapi dan menyerap darah sebagai sumber
makanan.
b. Benalu yang menempel pada batang pohon jambu akan menyerap sumber
makanan pada batang yang terdapat benalu.sehingga batang yang
tertempel benalu menjadi kering.
c. Ulat pada daun jagung, ulat memakan daun jagung sebagai sumber
makanan.
d. Lalat buah pada cabe, lalat buah mendapatkan tempat untuk bertelur.
e. Kutu putih pada daun cabe, kutu putih menyerap zat daun sebagai sumber
makanan.
vii. KESULITAN DALAM PRAKTIK
Saya harus menmanjat pohon agar mendapatkan foto atau video benalu
karena objek tersebut berada di tempat yang tinggi, dan saya harus
kekebun cabai agar mendapatkan foto atau vidio simbiosis parasitisme
yang ada pada tanaman cabai.
viii. KESIMPULAN
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu
pihak diuntungkan dan satu pihak dirugikan, disebut simbiosis parasitisme.
Sifat parasit yaitu tidak akan membunuh inangnya karena kalau inangnya
mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber makanan.

ix. JAWABAN PERTANYAAN


A. PERTANYAAN
1. Di antara hubungan parasitisme yang ditemukan, adakah yang
menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan!
2. Apakah hubungan antara lalat dengan sapi merupakan
hubungan parasitisme? Jelaskan!
B. JAWABAN
1. Ada, yaitu antara benalu (Loranthus) dengan pohon mangga,
tidak jarang batang atau cabang dari pohon mangga akan mati
dan lapuk sebab asupan makan yang terjadi pada batang atau
cabang dari pohon mangga tersebut telah di ambil atau dihisap
oleh benalu. Oleh sebab itu tumbuhan benalu sangat
merugikan pohon yang ditumpanginya untuk hidup, cara agar
benalu tidak semakin berkembang adalah dengan memotong
batang atau cabang yang di tumpangi oleh benalu. Kemudian
contoh lainnya adalah hubungan antara Lembing
(Scotinophara coarctata) dengan tumbuhan padi, lembing
(Scotinophara coarctata) atau hewan wiring (bahasa banjar)
merupakan hama yang sangat merugikan, baik itu terhadap
tanaman padi maupun terhadap si petani itu sendiri. lembing
(Scotinophara coarctata) sangat sulit untuk diatasi bahkan ada
yang mengatakan hama yang satu ini mempan terhadap
pestisida yang digunakan, ia akan hinggap ke batang padi
secara bergerombol lalu menghisap cairan pada batang padi
sehingga membuat tanaman padi menjadi layu menguning dan
bahkan mati, selian itu kerugian yang ditimbulkan oleh
hamayang satu ini bagi para petani adalah terancamnya gagal
panen.
2. Hubungan antara lalat dan sapi merupakan hubungan
parasitisme, karena lalat diuntungkan dengan cara menghisap
darah sapi. Sedangkan sapi dirugikan karena darahnya
berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit)
x. DAFTAR PUSTAKA
 Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-
Selatan:Universitas Terbuka.
LINK VIDEO:
 https://youtu.be/Acsiu4_TpCQ
LEMBAR KERJA ( LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK4107
MODUL 1 PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN
I. Judul praktikum : perkembangan vegetatif buatan sambung pucuk
II. Tujuan praktikum:
tujuan perkembangbiakan secara vegetatif buatan kita dapat
mengetahui bahwa tujuan utamnya adalah untuk menghasilkan
tumbuhan baru dengan varietas yang berbeda dalam waktu yang relatif
singkat. Namun sebenarnya ada nenerapa tujuan lain dari penggunaan
teknik sambung ini dia antaranya :
1. Untuk mendapatkan bibit tanaman baru.
2. Untuk membantu pertumbuhan.
3. Untuk menyambung atau menghubungkan jaringan yang
terpisah.
III. Landasan teori :
perkembangbiakan secara vegetatif buatan merupakan cara
perkembangbiakan tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh manusia.
Manusia sengaja memanfaatkan kemampuan maristematis tumbuhan
untuk menghasilkan lebih banyak keturunan. Cara perkembangbiakan
ini tergolong cara yang sangat efektif karena dilakukan dalam waktu
yang relative lebih singkat dibandingkan dengan perkembang biakan
secara vegetatif alami. Contoh perkembangbiakan secara vegetatif
buatan antara lain : setek, cangkok, sambung (enten), tempel (okulasi),
runduk, kultur jaringan.
IV. Alat dan bahan
1) Alat
1. Alat tulis
2. Pisau
3. Gunting
4. Plastik
2) Bahan :
1. Bibit pohon mangga dari biji dan potongan mangga dari jenis
mangga yang berbeda

V. Prosedur kerja:
1. Siapkanalat dan bahan berupa batang bawah ,batang atas, plastic
es,gunting dan pisau yang tajam.
2. Pilih batang bawah yang diameternya sama dengan batanag atas
(enten).
3. Potong batang bawah setinggi kurang lebih 20-30cm dari
permukaan tanah.
4. Potong miring bagian atas dan bawah batang yang akan
disambungkan.
5. Tempelkan kedua batang mangga tadi searah potongan sehingga
menempel satu sama lain.
6. Kemudian tutup dengan menggunakan plastik es hingga menutupi
bagian yang disatukan tadi, agar mengurangi penguapan disekitar
sambungan dan menjaga kelembapannya.
7. Letakkan tanaman ditempat yang teduh dan diberi atap agar
terhindar dari panas sinar matahari langsung.
8. Mencatat hasil pengamatan dan penelitian terhadap vegetatif
buatan (sambung) yang didapatkan pada lembar kerja modul 1.45
tabel 1.14.
VI. Hasil pengamatan
Table 1.14
No Kondosi tempelan hari ke :
1 Belum ada perkembanagan
2 Belum ada perkembanagan
3 Belum ada perkembanagan
4 Belum ada perkembanagan
5 Belum ada perkembanagan
6 Belum ada perkembanagan
7 Belum ada perkembanagan
8 Belum ada perkembanagan
9 Belum ada perkembanagan
10 Mulai tumbuh daun muda

VII. Pembahasan:
menyambung atau mengenten merupakan penggabungan batang
bawah dengan batang atas dari tanaman yang berbeda sedemikian rupa
sehingga terjadi penyatuan, dan kombinasi ini akan terus tumbuh
membentuk tanaman baru. Terjadinya penyatuan ini disebabkan oleh
menyatunya kambium batang bawah dan kambium batang atas. Pada
dasarnya sangat banyak teknik sambung yang dapat kita gunakan
tergantung dari berbagai macam tanaman yang akan kita jadikan
media untuk perkembangbiakannya. Sambung pucuk adalah
penyatuan pucuk (sebagai calon batang atas) dengan batang bawah
sehingga terbentuk tanaman baru yang mampu saling menyesuaikan
diri secara kompleks.
VIII. Pertanyaan dan jawaban :
pertanyaan :
1) . Apa itu vegetatif buatan menyambung atau enten
2) Setelah dipotong apa yang dilakukan selanjutnya?
jawaban:
1. Menyambung atau mengenten merupakan penggabungan batang
bawah dengan batang atas dari tanaman yang berbeda sedemikian rupa
sehingga terjadi penyatuan, dan kombinasi ini akan terus tumbuh
membentuk tanaman baru.
2. Tutup dengan menggunakan plastik es hingga menutupi bagian yang
disatukan tadi, agar mengurangi penguapan disekitar sambungan dan
menjaga kelembapannya.
IX. Daftar pustaka
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum ipa di sd. Tangerang-selatan:
universitas terbuka
X. Kesimpulan
perkembangbiakan secara vegetatif buatan yaitu sambung atau
enten pada tumbuhan adenium. Seperti yang sudah di jelaskan
sebelumnya bahwa perkembangbiakan secara vegetatif buatan
merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan yang sengaja dilakukan
oleh manusia. Tujuan utama melakukan teknik sambung ini adalah
untuk menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang berbeda.
Jadi selain bisa menghasilkan keturunan tumbuhan tersebut juga bisa
menghasilkan variestas tanaman yang baru dengan menggabungkan
dua sifat unggul tanaman yang masih ada dalam satu genus atau
keluarga.
XI. Kesulitan
mencari tunas mangga yang berukuran kecil, dan mencari diameter
yang pas dengan calon mangga lain yang akan kita tempelkan. Agar
presisi dan memberikan kemungkinan hidup yang lebih banyak.
XII. Foto praktikum

Mempersiapkan alat dan bahan


1. A
l
a
Link video :
t
https://youtu.be/Of-wti4tTao
tahap awal / pembukaan
d
Memotong batang bawah
a
n

b
a
Memotong batang atas
h
a
n
Menutup dengan tali
Link video :
https://youtu.be/Of-wti4tTao

proses kegiatan
Mencatat hasil pengamatan

Link video :
tahap akhir https://youtu.be/Of-wti4tTao
LEMBAR KERJA ( LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK4107 MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
(Ekosistem Perairan buatan)

I. Judul Praktikum : Ekosistem Perairan buatan


II. Tujuan praktikum : Mengamati komponen biotik dan abiotik pada
ekosistem perairan buatan
III. Alat dan bahan :
1) Alat tulis
2) Loup/kaca pembesar
3) Barometer
4) Termometer
5) Lingkungan sekitar
IV. Landasan teori
Ekosistem adalah interaksi antara komunitas dan lingkungannya
yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam alam.Organisme hidup
dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung.
ekosistem air adalah ekosistem yang mana faktor lingkungan
eksternalnya sebagian besar adalah air. Jadi, ekosistem air adalah
lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik dan didominasi
oleh air sebagai habitat dari komponennya.
V. Prosedur percobaan
1) Menentukan ekosistem perairan alam dan buatan yang ada di
sekitar tempat tinggal.
2) Mengamati komponen abiotiknya dan biotiknya
3) Mencatat semua data pada tabel pengamatan
4) Membuat kesimpulan
VI. Hasil pengamatan
1) Komponen abiotik
No. Komponenabiotik Kondisi/Keadaan
1. Suhu 24OC
2. Cahaya matahari terang
3. Udara 760mmHg
4. Air Keruh
2) Komponen biotik

No. Jenistumbuhan Jenishewan Pengurai


1. EncengGondok Katak Microba
2. Gulma apu apu Ikan lele Bakteri

3. Mata lele Cacing sutra


VII. Pertanyaan dan jawaban
a) Pertanyaan
1) Apa saja komponen abiotik dan biotik pada ekosistem buatan
diatas ?
2) Tujuan adanya di buatnya ekosistem buatan adalah?
b) Jawaban
1) Komponen abiotik terdiri dari udara,cahaya matahari, air dan suhu
2) Tujuan di buatnya ekosistem buatan biasanya untuk melakukan
sebuah budidaya jenis hewan tertentu untuk memnuhi kebutuhan
hidup manusia..
VIII. Pembahasan
Ekosistem air adalah ekosistem yang habitatnya di dominasi oleh air,
karena itu dinamakan ekosistem air.
Komponen abiotik terdiri dari benda-benda yang tidak hidup, tapi
keberadaanya mempunyai pengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup
yang ada di lingkungan.komponen abiotik pada ekosistem perairan buatan
tersebut berupa air dalam kondisi keruh, cahaya matahari yag cukup
terang,tekanan udara 760 mmHg dan suhu 24 derajat celsius.
Komponen biotik adalah komponen yang terdiri dari makhluk-
makhluk hidup yang mempunyai ciri- ciri sebagai makhluk hidup.
Contoh komponen biotik di ekosistem air adalah tumbuhan enceng
gondok,gulma apu apu dan mata lele , hewan lele dan cacing sutra serta
berbagai jenis mikroba.Tumbuhan adalah habitat utama bagi ribuan
organisme lain. Hewan hidup di dalam, di atas maupun di bawah tanaman.
Tumbuhan menyediakan tempat berlindung dan keamanan bagi hewan.
IX. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di atas Ekosistem perairan buatan adalah
ekosistem yang ada karena buatan manusia .Pada umumnya Ekosistem
perairan buatan komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan Ekosistem Perairan Alami.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang
dibudidayakan oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya
untuk pemenuhan kebutuhan atau hanya sekedar hobi.

X. Daftar pustaka

Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:


Universitas Terbuka

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Departemen


Pendidik Nasional

XI. Kesulitan yang di alami : saran dan masukan


Kesulitan yang di alami penulis dalam melakukan pengamatan
adalah melihat pergerakan hewan lele sebagai objek budidaya dalam
ekosistem buatan karena keadaan air yang keruh. Saran dari penulis
pengamatan yang berkaitan dengan perairan sebaiknya di lakukan pada air
yang jernih.
XII. Foto dan video praktikum
Mempersiapkan alat dan
mencari tempat pengamatan
ekosistem buatan.

Tahap Awal / Link video :


Pembukaan https://youtu.be/6k_MCOtd6rs
Melakukan pengamatan pada
kolam budidaya lele

Link video :
Proses kegiatan https://youtu.be/6k_MCOtd6rs
Mencatat hasil pengamatan

Link video :
Tahap akhir https://youtu.be/6k_MCOtd6rs
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
UJI KARBOHIDRAT

Di Susun Oleh :

NAMA : AGUA ANDRIYANTO


NIM : 835044492

UPBJJ –UT PALEMBANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 3
UJI KARBOHIDRAT

I. Judul Praktikum : Uji Karbohidrat


II. Tujuan Praktikum : Mengidentifikasi Bahan Makanan Yang Mengandung
Karbohidrat
III. Landasan Teori :
Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri karbon, hidrogen dan
oksigen yang disimpan dalam otot dan hati, serta dapat diubah dengan cepat ketika
tubuh melakukan energi (Dwijayanthi, 2013).Karbohidrat merupakan bahan yang
sangat diperlukan pada tubuh manusia,hewan maupun tumbuhan. Sebagai sumber
utama energi yang sangat diperlukan oleh manusia, karbohidrat berasal dari tumbuhan
yang melakukan fotosintesis. Melalui fotosintesis tanaman mengubah karbon dioksida
menjadi karbohidrat yang berbentuk selulosa, pati dan gula-gula lainnya.
IV. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Piring plastik 1 buah
2) Pipet 1 buah
b. Bahan
1) Pisang 1 iris kecil
2) Apel 1 iris kecil
3) Nasi 2-3 butir
4) Telur rebus bagian putihnya 1 iris kecil
5) Tahu putih 1 iris kecil
6) Margarin seujung sendok
7) Biskuit 1 potong
8) Tepung terigu 1 sendok
9) Gula pasir 1 sendok
10) Kentang 1 iris kecil
11) betadine
V. Prosedur Kerja
1) Semua pengamatan harus di catat dan atau di gambar langsung dalam kerja
2) Susun semua makanan dan beri nama bahan bahan yang akan di uji di atas
piring plastik
3) Tetesi satu per satu bahan makanan dengan 2-3 tetes larutan yodium.
Perhatikan dan catat perubahan warna pada makanan yang di ujikan.
VI. Hasil Pengamatan
Warna
No Bahan makanan Sebelum di beri Sesudah di beri keterangan
yodium yodium
1 Pisang Kuning Hitam Karbohidrart kuat
2 Apel Kuning Kuning Tidak mengandung
karbohidrat
3 Nasi Putih Hitam Karbohidrat sangat
kuat
4 Telur rebus Putih Putih Tidak mengandung
karbohidrat
5 Tahu putih Putih Putih Tidak mengandung
karbohidrat
6 Margarin Kuning Kuning Tidak mengandung
karbohidrat
7 Biskuit Coklat Hitam Karbohidrat sangat
kuat
8 Tepung terigu Putih Hitam Karbohidrat sangat
kuat
9 Gula pasir Putih Putih Tidak mengandung
karbohidrat
10 Kentang Kuning Hitam Karbohidrat kuat
VII. Pertanyaan dan jawaban
1) Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah
diberi larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika
tidak, mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan
karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah
ditetesi dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru,
ungu, atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula
yang tetap seperti warna semula.
2) Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang
tidak setelah ditetesi larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung
karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk
sumber karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4) Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan
yang tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua
sama kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya.
Ketika bahan yang mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru
keunguan.
VIII. Pembahasan
Lugol atau iodium cair yang digunakan untuk menguji apakah suatu makanan
mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti
makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di
peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti
pisang mengandung karbohidrat (amilum).
2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi
mengandung karbohidrat (amilum).
4) Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila
memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman /
hitam / ungu.
5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak
berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum).
8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).
9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung
karbohidrat (amilum)
10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah
warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).
IX. Kesimpulan
Dari hasil uji karbohidrat di atas , bahan makanan jika ditetesi larutan yodium
berubah warna artinya mengandung karbohidrat sedangkan bahan makanan jika
ditetesi larutan yodium tidak berubah warna artinya tidak mengandung karbohidrat.
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi, biskuit, tepung terigu dan
kentang.

X. Daftar Pustaka
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
UniversitasTerbuka.

Dwijayanthi, 2013.”Karbohidrat pada makanan”http://repository.um-


surabaya.ac.id/4261/3/BAB_I, di akses pada 04 november 2021

XI. Kesulitan Yang di Alami; Saran dan Masukan


Kesulitan yang d alami penulis dalam melakukan praktikum uji karbohidrat adalah
penulis tidak mengetahui kandungan pasti karbohidrat dalam setiap bahan makanan.
Uji karbohidrat yang di lakukan hanya berdasarkan perubahan warna dengan di tetesi
yodium hanya menunjukan ada atau tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan
tertentu tanpa tau berapa kadar karbohidratnya secara pasti.
XII. Foto dan Video Praktikum

Mempersiapkan alat dan bahan


untuk melakukan percobaan uji
karbohidrat
Link video :

https://youtu.be/1D6veEgzwHu
Tahap Awal / Pembukaan
Proses percobaaan dengan
meneteskan betadine ke bahan
bahan makanan

Link video

https://youtu.be/1D6veEgzwHu

Proses Kegiatan
Mengamati dan mencatat hasil
percobaan
Link video :
https://youtu.be/1D6veEgzwHu

Tahap Akhir
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 3
STRUKTUR SISTEM PENCERNAAN

XIII. Judul Praktikum : Struktur Sistem pencernaan


XIV. Tujuan Praktikum : Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan
XV. Landasan Teori :
Sistem pencernaan adalah serangkaian jaringan organ yang bekerja untuk
mencerna makanan. Selama dalam saluran pencernaan, makanan akan mengalami
proses pencernaan, baik secara mekanik maupun secara kimia. Pencernaan secara
mekanik adalah proses pengubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi
bentuk yang lebih kecil atau halus.
Menurut Cleveland Clinic, sistem pencernaan memiliki fungsi utama
mengubah makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Nutrisi tersebut di
antaranya, diperlukan untuk proses perkembangan, perbaikan sel tubuh, temasuk
sebagai sumber energi sehari-hari. Ketika proses itu selesai, organ pencernaan
kemudian dengan mudah mengemas limbah padat makanan untuk dibuang sebagai
feses.
XVI. Alat dan Bahan
1) Gambar system pencernaan
2) Alat tulis
XVII. Prosedur Kerja
4) Memperhatikan sistem pencernaan yang terdapat pada lembar kerja di akhir
modul ini dan alatperaga.
5) Mengurutkan system pencernaan tersebut mulai dari mulut.
6) Menuliskan bagian bagianta di pada lembar kerja.
7) Membuat kesimpulan dari percobaan ini.
XVIII. Hasil Pengamatan

XIX. Pertanyaan dan jawaban


1) Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim!
Jawab: Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim adalah:
Mulut yaitu pada kelenjar ludah,Lambung,Pankreas,Usus halus.
2) Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut?
Jawab : Enzim yang dihasilkan adalah:
a) Rongga mulut mengandung kelenjar saliva (air liur). Kelenjar
liur mengeluarkan enzim lisozim, betain, bromelain, dan amilase.
b) Lambung mengeluarkan asam hidroklorik (HCl) yang dapat
membunuh bakteri dan menyediakan lingkungan asam untuk
aktivitas enzimatik yaitu enzim protease. Selain itu, sel di
lambung juga membuat enzim lain yaitu renin, gelatinase dan lipase
lambung.
c) Pankreas adalah organ saluran pencernaan yang merupakan sumber
utama enzim lipase.Sel di pankreas juga membuat jenis amilase
lain, yang disebut amilase pankreas. Pankreas juga membuat
kelompok enzim protease lainnya yaitu, tripsin dan kimotripsin. Selain
itu, pankreas juga membuat sekelompok enzim lainnya,
termasukPhospholipase, Carboxypeptidase, Elastasis, Nuklease.
d) Usus halus membuat enzim yang disebut maltase, sukrase, dan laktase.
3) Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan
menjadi apa? Uraikan dengan jelas!
Jawab :
a) Enzim lisozim memiliki sifat antibakteri, yang dapat memberikan
perlindungan terhadap bakteri.
b) Enzim betain berfungsi dalam menjaga keseimbangan cairan sel
sebagai osmolit.
c) Bromealin memiliki sifat antiradang
d) Enzim amilase adalah enzim pencernaan yang bekerja pada pati dalam
makanan, memecahnya menjadi bentuk karbohidrat yang lebih kecil.
e) Enzim protease adalah enzim yang memecahproteinmenjadi molekul
yang lebih kecil seperti asam amino.
f) Renin mengubahprotein dalam susu,mengubahnya menjadi molekul
yang lebih kecil yang disebut peptida, yang kemudian sepenuhnya
dicerna oleh pepsin.
g) Gelatinase mencerna gelatin dan kolagen (dua protein besar dalam
daging) menjadi senyawa berukuran sedang yang pencernaannya
kemudian dilengkapi oleh pepsin, tripsin dan kimotripsin,
menghasilkan asam amino.
h) Lipase adalah enzim yang memecah lemak menjadi molekul yang
lebih kecil yang disebut dengan asam lemak dan gliserol.
i) Amilase pankreas melengkapipencernaan karbohidrat, menghasilkan
glukosa,
j) tripsin dan kimotripsin berperan dalam pencernaan protein,
menghasilkan asam amino sederhana yang diserap ke dalam aliran
darah
k) hospholipase: menyederhanakan fosfolipid menjadi asam lemak.
l) Carboxypeptidase: memecah protein menjadi asam amino.Elastasis:
memecah protein elastin.
m) Nuklease: memecah asam nukleat menjadi nukleotida dan nukleosida
n) Sukrase: memecah sukrosa menjadi disakarida dan monosakarida.
o) Maltase: memecah maltosa menjadi glukosa.Laktase:
memecahlaktosamenjadi glukosa dan galaktos
XX. Pembahasan
Bagian-bagian utama sistem pencernaan manusia:
1) Bagian MulutBagian terdepan dari sistem pencernaan manusia adalah
mulut. Pada bagian mulut terdapat beberapa bagian penting. Diantaranya
adalah lidah yang berfungsi untuk merasa makanan, memposisikan
makanan agar mudah dikunyah dan membantu makanan untuk
ditelan.Kedua, ada gigi yang berfungsi untuk mengunyah makanan yang
dikonsumsi agar menjadi lebih halus dan lebih mudah dicerna.Ketiga ada juga
ludah yang akan membantu Anda menelan makanan dengan lebih mudah lagi
dan juga berfungsi sebagai pelindung rongga mulut.
2) Bagian Kerongkongan (Esofagus)Kerongkongan adalah lorong yang akan
dimasuki makanan yang selesai Anda kunyah diantara rongga mulut
menuju lambung dan melalui proses pencernaan yang
selanjutnya.Kerongkongan atauEsofagus(bahasa ilmiah). Dalam
melakukan tugasnya melakukan gerakan yang disebut gerakan peristaltik
yangmembantu mendorong makanan yang sudah dikunyah agar masuk ke
dalam lambung secara perlahan-lahan.
3) Bagian LambungLambung atau dalam bahasa ilmiah
disebutVentrikulus.berbentuk seperti kantong yang menggelembung dan
letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut.Lambung secara garis
besar terdiri dari 3 bagian. Ia memiliki fungsi penting dalam sistem
pencernaan salah satunya adalah menghasilkan asam klorida yang akan
membasmi semua mikroorganisme yang ada pada makanan yang kita
konsumsi.
4) Bagian Usus HalusUsus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya
adalah usus dua belas jari, usus kosong dan usus penyerapan. Ada
banyak proses yang terjadi pada usus halus.Di dalamnya usus halus juga
memproduksi berbagai macam enzim yang dapat mengubah beberapa zat
makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar lebih mudah
diserap.
5) Bagian Usus BesarUsus besar adalah tempat sisa makanan kemudian
berada dan nantinya akan dibusukkan menggunakan bakteri Escherichia coli
sehingga bisa menjadi kotoran yang kemudian akan dibuang melalui anus.
6) Rektum dan AnusPada bagian ujung usus besar inilah yang disebut dengan
rektum yang merupakan jalur yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat
pembuangan terakhirnya yaitu anus.Sedangkan anusseperti yang kita
semua ketahui merupakan lubang dimana kotoran akan dikeluarkandari
dalam tubuh untuk dibuang.
Urutan Pencernaan Makanan pada Manusia:
Makanan akan masuk ke mulut dan melalui proses pengunyahan agar
menjadi halus lalu(pencernaan mekanik)diteruskan ke dalam lambung secara
sedikit demi sedikit melalui kerongkongan.
Setelah berada di lambung. makan akan dilakukan prosespencernaan
kimiawi yang berkaitan dengan enzim dalam lambung.Makanan akan berada
dalam lambung selama kurang lebih 3 atau 4 jam. Setelah itu diteruskan ke
usus halus, pada usus halus inilah nantinya makanan itu akan dipilah dari
kandungan yang diperlukan tubuh dan sisa makanan.Sisa makanan kembali
diteruskan ke dalam usus besar dan diubah menjadi feses. Sedangkan
kandungan makanan yang diperlukan oleh tubuh disebarkan ke berbagai
bagian tubuh yang memerlukannya.Setelah sisa makanan menjadi feses maka
akan diteruskan ke rektum saat sudah penuh dan dikeluarkan melalui anus.
XXI. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan sistem pencernaan diatas,
dapat disimpulkan bahwa urutan sistem pencernaan makanan adalah:
Mulut → kerongkongan → lambung → usus halus → usus besar→ anus

XXII. Daftar Pustaka


Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
UniversitasTerbuka.
“Sistem pencernaanmanusia”
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/08/struktur-dan-fungsi-sistem-
pencernaan-pada-manusia-dari-mulut-hingga-pankreasdi akses pada 03 november
2021
XXIII. Kesulitan Yang di Alami; Saran dan Masukan
Kesulitan yang d alami penulis dalam melakukan praktikum adalah alat peraga yang
berupa gambar menjadikan pengamatan kurang detail.
Foto dan Video Praktikum

Mempersiapkan alat dan bahan untuk


pengamatan sistem pencernaan
Link video :

https://youtu.be/_YtrxSZXQWI
Tahap Awal / Pembukaan
Proses pengamatan pada gambar
sistem pencernaan

Link video

https://youtu.be/_YtrxSZXQWI

Proses Kegiatan

Mengamati dan mencatat hasil


percobaan

Link video :

https://youtu.be/_YtrxSZXQWI

Tahap Akhir
Laporan

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

A. Tujuan
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

B. Landasan Teori
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap
dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat
yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apa bila percepatan berlawanan arah
maka kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut di
namakan GLBB di perlamabat.

C. Alat dan Bahan


1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100 gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang Kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!

1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukurjarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan system bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak
dari B ke C (tBC)
5. Lakukanpercobaansampai 5 x denganjarak AB (titik A tetap, Ctetap, B berubah) dan
catatdatanya pada tabel.

E. Data Hasil Pengamatan


Tabel 4.6. Pengamatan GLBB

NO Beban (gr) S ab (cm) T ab (sek) S bc (cm) T bc (sek)


1 100 20 0,64 15 0,48
2 100 24 0,54 11 0,33
3 100 15 0,24 17 0,32
4 100 22 0,24 8 0,16
5 100 18 0,24 17 0,16

F. . Pembahasan
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan.

G. Kesimpulan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan
tetap.

H. Jawaban dari Pertanyaan


1. Buatlah kesimpulannya ?

Jawab : gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar
dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang
tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai
dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau
perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.

I. Kesulitan
Mencari alat praktikum

J. Daftar pustaka
Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
Universitas Terbuka

K. Foto dan vidio

Mempersiapkan alat dan bahan


Gerak Lurus Berubah
Beraturan ( GLBB)

Link video :
https://youtu.be/02ckUuh6aqQ

Tahap awal
Melakukan pengamatan pada
Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB )

Link video :
https://youtu.be/02ckUuh6aqQ
Proses kegiatan
Mencatat hasil pengamatan
Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB )

Link video :
https://youtu.be/02ckUuh6aqQ
Tahap akhir
LAPORAN
PRAKTIKUM GELOMBANG LONGITUDINAL

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang Longitudinal

B. ALAT DAN BAHAN


 Slinki
 Kabel listrik, panjang 5 m ,€ = 0,5 cm
 Benang kasur panjang 3 m
 Karet gelang

C. LANDASAN TEORI
Dalam mempelajari gelombang, menggunakan titik kesetimbangan, fase positif, dan fase
negatif. Tujuan menggunakan istilah-istilah tersebut untuk mempermudah komunikasi,
sehinga dengan dengan kalimat yanng lebih ringkas, karena menggunakan istilah tersebut
dapat mengenal istilah tersebut.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
 Ambil slinki, rentangkan diatas lantai yang licin, ikat salah satu ujung pada tiang
yang cukup kuat atau dipegangi oleh teman dan pegang ujung yang satu lagi.
Usiklah ujung slinki dengan berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat kebelakang lain kedepan seperti pada gambar 6.8
 Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang
terjadi yang disebut gelombang Longitudinal . bagaimana arah getar dan arah
rambat gelombang longitudinal tersebut?

E. HASIL PENGAMATAN
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakan ujung slinki, terlihat adanya suatu
rambatan atau gelombang.
F. JAWABAN DAN PERTANYAAN
1) Pada saat kamu mendorong dan menarik slinki, ke arah manakah getaran pada slinki?
Ketika slinki di getarkan slinki akan bergetar sejajar dengan arah
getaran, membentuk pola rapatan dan regangan.
2) Kemanakah arah rambat gelombang?
Sejajar dengan arah rambatan
3) Apakah arah getar dengan arah rambat gelombang searah? Mengapa?
Gelombang merambat sejajar dengan arah rambatan gelombang
seperti ini ini disebut dengan gelombang longitudinal

G. PEMBAHASAN
Percobaan menggunakan slinki dilakukan dengan teman kelompok yang menghasilkan
suatu gelombang longitudinal. Percobaan dilakukan bebrapa kali sampai mendapatkan
hasil yang sesuai, gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi merupakan suatu
gelombang. Percobaan dilakukan secara berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan
kedepan, percobaan diamati dengan arah usikan dan rambatanya (gelombang). Ternyata
arah usikan searah dengan arah rambatanya. Maka gelombang ini dinamakan gelombang
long itudinal.

H. KESIMPULAN
 Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getaranya searah dengan
arah rambatanya.
 Perbedaan antara gelombang tranversal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatanya yaitu bila tranfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatanya.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.(2019). Praktikum IPA si SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
J. Kesulitan
Kesuliatan yang saya alami adalah mencari penjual yang menjual slingki yang jadi
alat pokok dalam praktik ini. Karna di daerah saya sudah jarang di temui toko-toko
yang menjua mainan untuk anak- anak.

K. Foto dan praktik


1. Praktik
2. Alat dan bahan

Link video : https://youtu.be/ePtsh9Hss80


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
RESONANSI BUNYI

Di Susun Oleh :

NAMA : AGUS ANDRIYANTO


NIM : 835044492

UPBJJ –UT PALEMBANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK 4102 MODUL 6
RESONANSI BUNYI

A. TUJUAN PRAKTIKUM
 Mengamati resonansi pada ayunan bandul.
 Menjelaskan syarat terjadinya resonansi.
 Mengukur panjang kolom udara tabung resonansi.
 Menghitung cepat rambat bunyi di udara.

B. LANDASAN TEORI
Bunyiadalahperistiwa yang ditimbulkanolehgetaranbenda yang merambatmelalui
media dengankecepatantertentu.
Terjadinyabunyisampaididengarolehtelingadipengaruhiolehadanyacepatrambatbu
nyi. Cepatrambatbunyiialahjarak yang
ditempuholehgelombangbunyitiapsatuanwaktu. Salah satusumberbunyiyaitualat-
alatmusiksepertipipaorgana. Ada
duajenispipaorganayaitupipaorganaterbukadantertutup.
Pipaorganaterbukasepertikeduaujungnyaterbukadanpipaorganatertutupberartisalah
satuujungnyatertutupdanujunglainnyaterbuka. Saatmerambat,
bunyimempunyaicepatrambatbunyi. Cepatrambatbunyiberbeda-
bedaberdasarkanmediumnya.Praktikumtabungresonansi
inibertujuanuntukmengukurcepatrambatbunyi di
udaradenganmenggunakantabungresonansi.

C. ALAT DAN BAHAN


 Tali (Benang kasur atau sejenisnya)
 Batang kayu / Batang bambu / batang logam lentur dan lemah dengan panjang
±50 cm.
 Beban 3 buah masing-masing 300gram
 Termometer
 Bejana berisi air / ember
 Tabung kaca setinggi bejana atau pipa atau lampu neon bekas.
 Garputala atau sendok
 Mistar.
D. CARA KERJA
 Rangkaikan alat-alat sebagai gambar berikut:

Panajng bandul A dibuat sama panjang dengan bandul B (±30 cm). Bandul C
dibuat lebih panjang dari pada bandul A.
 Getarkan bandul A dengan cara menarik bandul A kesamping sejauh 5cm tegak
lurus batang D seperti pada gambar 6.17 berikut.
Setelah ditarik kesamping kemudian lepaskan, biarkan bandul berayun-ayun.
 Amati bandul B dan bandul C dalam waktu yang agak lama.apakan bandul
tersebut beresonansi (ikut berayun). Jika ada, bandul manakah yang ikut
beresonansi?
 Getarkan lagi bandul A tersebut. Amati kecepatan getaran bandul yang
beresonansi dan bandul yang anda getarkan (bandul A).
 Makin lama gerak bandul A, makin cepat atau makin lambat? Gerak bandul yang
beresonansi makincepat atau makin lambat? Bandingkan kecepatan getaran kedua
bandul tersebut!
 Bedasarkan hasil pengamatan pada langkah D didepan,bagaimanakah hubungan
energi getar bandul A dengan bandul yang beresonansi tersebut?

E. HASIL PENGAMATAN
Percobaan Resonansi Bunyi
a. Resonansi Ayunan Bandul.

Pengamatan Resonansi Ayunan Bandul


No. Bandul A Bandul B Bandul C
1. Digerakan Beresonansi Beresonansi
sebentar cepat lambat
2. Digerakan Resonansi makin Resonansi
agak lama lambat makin
lambat

F. PEMBAHASAN
Kami merangkai alat seperti pada gambar 6.17. Panjang bandul A dan B adalah 30 cm.
Bandul C + 40 cm. Bandul A digerakan dengan cara menarik ke samping sejauh 5 cm
tegak lurus dengan mistar, lalu dilepaskan. Maka bandul B dan C berayun (beresonansi).
Bandul A digerakan lagi dengan mengamati yang lebih lama, ternyata makin lama bandul
A berayun, makin lama pula resonansi pada bandul B dan C dan makin lambat, melambat
pula resonansinya.
G. KESIMPULAN
1.Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh pengaruh getaran benda
yang lain.
2.Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar keras dibandingkan
dengan bunyi asalnya.

H. PERTANYAAN PERTANYAAN
1. Apa itu resonansi?
2. apa tujuan percobaan?

Jawab:

1. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh pengaruh getaran benda
yang lain.
2. Mengamati resonansi pada ayunan bandul.
Menjelaskan syarat terjadinya resonansi.
Mengukur panjang kolom udara tabung resonansi.
Menghitung cepat rambat bunyi di udara.

I. FOTO DAN BAHAN

1. alat dan bahan

2. percobaan pertama
3. percobaan kedua

4. hasil

LINK : https://youtu.be/4z2P7GDmluo
J. KESULITAN

Menganalisis tugas yang diberikan oleh tutor, karena menurut percobaan yang kami lakukan
tidak adanya binyi yang dihasilkan oleh percobaan bandul ini. Dan kemudian kami mencari
referensi lain agar agar kami bisa mengerti maksut dari bandul yang sedang kami praktikan.
Bunyi itu adalah suatu gelombang yang dapat merambat lurus dan mempengaruhi kondisi yang
berada disekitarnya. Hanya itu saja buk kesulitan yang kami alami dalam menjalankan praktik
bandul ini.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, mamandkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang – selatan :Universitas Terbuka.
Percobaan kelompok IV kelas VII a.
LINK VIDEO : : https://youtu.be/4z2P7GDmluo
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 7
PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA

I. Judul Praktikum : Percobaan Pembiasan Cahaya


II. Tujuan Praktikum :
1) Mengetahui sifat - sifat bayangan yang di bentuk lensa cembung.
2) Mengetahui jalannya berkas sinar sesudah dan sebelum menembus balok kaca
3) Mengetahui sudut datang dan sudut bias
III. Landasan Teori :
Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel ringan
berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Refraksi atau pembiasan cahaya merupakan peristiwa
perubahan arah rambat cahaya ketika berpindah dari satu medium ke medium lain yang
memiliki kerapatan yang berbeda.

IV. Alat dan Bahan


1) Senter
2) Balok kaca
3) Lilin
4) Kertas
5) Lensa cembung
6) Penggaris

V. Prosedur Kerja
1) Atur letak lilin dan lensa cembung agar di peroleh bayangan nyala lilin paling tajam
pada tabir. Ukur jarak benda(s) dan jarak bayangan (s’) dan catat sifat-sifat
bayangan yang di bentuk lensa cembung tersebut
VI. Hasil Pengamatan
a) Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca

No Sudut datang (i) Sudut bias (r)

1. 30o 19,47o
2. 53o 30o
3. 60o 35,26o
4. 77,1o 40,53o

b) Sifat bayangan yang di bentuk lensa cembung

a) Benda terletak di ruang I, yaitu antara O dan F, maka bayangan bersifat maya,
tegak,diperbesar.
b) Benda terletak di ruang II, yaitu antara F dan 2F, maka bayangan bersifat
nyata, terbalik,diperbesar.
c) Benda terletak di ruang III, yaitu di sebelah kiri 2F, maka bayangan bersifat
nyata, terbalikdiperkecil.
d) Benda terletak di titik fokus utama (F), maka tidak terbentuk bayangan karena
sinar-sinar biasdan perpanjangannya tidak berpotongan (sejajar).
e) Benda terletak di pusat kelengkungan lensa (di R; dimana R =2F), maka
bayangan bersifat nyata, terbalik, sama besar.
VII. Pembahasan
Alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu balok kaca, cermin cekung, cermin
cembung, lensa cekung. Setiap bahan memiliki prinsip kerja masing-masing. Balok kaca
memiliki prinsip kerja yaitu jika balok kaca diberikan sinar datang maka cahaya tersebut
akan dibiaska, karena memiliki dua bidang batas, yaitu pembiasan ketika memasuki kaca
dan pembiasan ketika keluar dari kaca. Dalam mengamati fenomena yang terjadi pada
cermin cembung. Prinsip kerja dari cermin cembung adalah menyebarkan
sinar(divergen).Pembiasan pada lensa cembung yang bersifat konvergen. Sinar datang
diteruskan dan dibelokkan kea rah dalam(sudutnya kecil), jika ditambah lensa cembung
dibelakangnya maka sudut menjadi semakin
kecil(pengumpulan sinarnya semakin rapat.
VIII. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan diatas pembiasan terjadi ketika seberkas cahaya melewati
bidang batas antara dua medium yang memiliki kerapatan yang berbeda, sinar akan
mengalami pembelokan.

IX. Daftar Pustaka


Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
UniversitasTerbuka.

X. Kesulitan Yang di Alami; Saran dan Masukan


Kesulitan yang di alami peneliti adalah menghitung rumus dalam pembiasan cahaya.

XI. Foto dan Video Praktikum

Mempersiapkan alat dan bahan.


Link video :
https://youtu.be/dn7GClope1w

Tahap Awal / Pembukaan


Proses percobaan

Link video
https://youtu.be/dn7GClope1w

Proses Kegiatan

Mengamati dan mencatat hasil


percobaan

Ling Video:
https://youtu.be/dn7GClope1w

Tahap Akhir
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 7
PERCOBAAN LENSA CEMBUNG

I. JUDUL : PRAKTIKUM LENSA CEMBUNG

II. TUJUAN

Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat


1) Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2) Menentukan kekuatan lensa cembung (p)

III. ALAT DAN BAHAN


1. Lensa cembung
2. Layar / Kertas Layar
3. Sumber cahaya (lilin atau lampu)
4. Penggaris.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN LENSA CEMBUNG


a) Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
b) Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan yang paling tajam
c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d) Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

V. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias, paling sedikit satu
diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis
hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang
dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua
akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung.
Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung
(lensa negatif) sinar dapat menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).
Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:
a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f.
b) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)

VI. PERTANYAAN- PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksut lensa?


2. Ada berapa jenis lensa?

JAWABAN :
1. Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias.
2. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung.

VII. HASIL

Keterangan : f adalah titik api(m)


: s adalah jarak benda (m)
: s’ adalah jarak bayangan (m)
Sedangkan keakuratan lensa (P) dinyatakan dengan P = 1/f

VIII. PEMBAHASAN

Dari praktikum yang telah dilakukan di atas, terdapat pengamatan sifat-sifat dan jarak titik fokus
pada lensa cembung. Percobaan pengukurannya dilakukan hingga 5 kali. Dalam 5 kali percobaan
tersebut dapat diketahui adanya perbedaan jarak yang berbeda.
Percobaan di atas juga dapat menggambarkan bahwa lensa cembung memiliki sifat
mengumpulkan sinar atau cahaya. Berkas cahaya yang sejajar dengan sumbu utama bisa
mengenai permukaan lensa. Saat hal ini terjadi, maka berkas cahaya akan dibiaskan melewati
satu titik.
IX. KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan di atas, diperoleh kesimpulan bahwa jarak benda yang semakin
dekat akan menghasilkan jarak bayangan benda yang semakin jauh dengan cermin. Sebaliknya,
jarak benda yang semakin jauh akan menghasilkan jarak bayangan benda yang semakin dekat.
Jarang benda yang diubah dalam ukuran berapapun, tidak akan mengubah fokus atau titik api itu
sendiri. Sedangkan sifat yang terbentuk dari bayangan yang ada tersebut bergantung pada jarak
bayangan dan jara benda itu sendiri.
Sebagaimana penjelasan di atas, semakin dekat jarak benda akan menghasilkan jarak bayangan
yang semakin jauh. Dari sini diperoleh bahwa sifat bayangan yang dibentuk adalah diperbesar.
Sedangkan saat jarak benda semakin jauh, maka jarak bayangan semakin dekat. Artinya, sifat
bayangan yang dibentuk adalah diperkecil.
Setiap percobaan hendaknya dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Hal ini dimaksudkan agar
mendapatkan fokus pengamatan bayangan menjadi lebih baik. Percobaan juga bisa dilakukan
dalam waktu berkali-kali agar hasil yang didapat semakin tepat

X. FOTO ALAT DAN PRAKTIKUM

1. Alat dan bahan

2. Foto Praktikum

Link Video : https://youtu.be/VYW2CPG42j8


XI. KESULITAN

Kesulitan yang kami alami adalah menghitung hasil dari percobaan lensa cembung di atas.
Karena pada dasarnya kami lemah pada pelajaran fisika. Kemudian menentukan jarak yang
sesuai agar mendapatkan hasil bayangan yang di inginkan agar berbeda dari uji coba yang
pertama.

XII. DAFTAR PUSTAKA


Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD.
Praktikum kelompok IV kelas VIIa
Link Video: : https://youtu.be/VYW2CPG42j8
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 7
PERCOBAAN BINTIK BUTA

I. Judul praktikum : Percobaan bintik buta

II. Tujuan praktikum


Untuk mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik muda dan
menentukan jarak benda yang dilihat yang bayangannya tepat mengenai bintik buta.

III. Dasar teori


Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan
ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk
ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut
sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya
menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus
oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda.
Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya
tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian
ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan
saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan
suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di
bagian bintik buta pada retina

IV. Alat dan bahan yang digunakan


1) Alat Tulis dan meteran
2) Gambar bintik buta bagian A
3) Tabel pengamatan
4) Meteran
V. Cara kerja
 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
 Menyiapkan gambar bintik buta untuk percobaan
 Menutup mata sebalah kiri dengan jari-jari tangan
 Fokus pandangan pada tanda positif (+) dengan jarak 40 cm dari pandangan mata lalu
perlahan-lahan mendekatkan gambar kearah wajah dengan tetap berfokus pada tanda
positif (+)
 Mengetahui berapa jarak dari mata tanda bundaran hitam (.) mulai tidak nampak
 Mencatat hasil pengamatan pada table yang telah di sediakan di modul

VI. Data pengamatan

Hasil pengamatan
Tabel hasil pengamatan bintik buta
no Jarak gambar A dari mata Dengan fokus pada Keterang
tanda positif (+) maka
tanda bundar hitam
1 40 cm Tampak jelas
2 30 cm Tampak jelas
3 20 cm Tampak menghilang

Foto Kegiatan Praktikum:

Mempersiapkan alat dan


bahan untuk melakukan
percobaan bintik buta
Link video :
https://youtu.be/_7-
e1XxtMMo
Kegiatan praktikum
bintik buta

Link video :
https://youtu.be/_7-
e1XxtMMo

Pengukuran bintik buta


Link video :
https://youtu.be/_7-
e1XxtMMo
VII. Pembahasan
Pada percobaan pengamatan bintik buta dari jarak 40 cm hingga 30 cm tanda tanda
bundaran hitam (.) masih nampak, namun pada jarak 20 cm (.) sudah tidak tampak
terlihat karena padangan fokus kita lebih dekat dengan tanda positif (+), dan inilah yang
dimaksud dengan bintik buta pada indera penglihatan kita sebagai manusia. Pada saat
melakukan percobaan dibantu oleh seorang teman untuk mengukur jarak ketika fokus
kita telah menemukan bintik buta dan jarak ketika ingin memulai percobaan

VIII. Pertanyaan dan jawaban


A. Pertanyaan
1. Pada percobaan bintik buta ke-1, mengapa tanda (.) menghilang pada pandangan pada
jarak tertentu?
B. Jawaban
1. Pada percobaan 1 tanda titik mengilang karena fokus mata kita ke tanda (+), semakin
dekat jarak focus maka tanda (.) akan hilang

IX. Kesimpulan
Jarak pandang semakin dekat maka focus mata (penglihatan) akan semakin buram
bahkan tidak tampak

X. Daftar pustaka
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
LAPORAN PRAKTIKUM
ARUS LISTRIK

Di Susun Oleh :

NAMA : AGUS ANDRIYANTO

NIM : 835044492

UPBJJ –UT PALEMBANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 8
ARUS LISTRIK

a. Tujuan

1) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.


2) Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

b. Alat dan Bahan


1. Baterai 1,5 volt 2 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt 1 buah.
4. Kawat.
5. Dudukan baterai 1 buah.
6. Air keran.
7. Air garam
8. Plastik

c. Cara Kerja

1. Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.


2. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
3. Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (memilih
saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan
adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala
langgsung memeriksa sebabanya.
4. Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala lampu
sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.

d. Dasar Teori
1) Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik
dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam
kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere ( )
seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA)
seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat
diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang
mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum
Ohm.Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.
Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar,
dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam
ruang hampa udara.

2) Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase)


Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam
sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan
listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara
definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari
tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus
listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju
tegangan rendah.

e. Data Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan Jenis Bahan


No Bahan Lampu Konduktor
menyala tidak ya Tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok kawat √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
6 Grafit(mata √ √
pensil)
7 Kertas √ √
8 plastic √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √

f. Analisis percobaan arus listrik


1. Menyusun rangkaian listrik dangan 2 baterai secara seri:
2. Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan kutub (-).
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Ternyata lampu
menyala. Hal ini menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif menuju kutub
negative.
4. Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.

g. Kesimpulan
1) Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
2) Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

h. Pertanyaan jawaban

1. apakah kayu dapat menghantarkan listik?


Jawab : tidak dapat, karena kayu buakanlah penghantar panas yang baik.

h. Kesulitan
kesulitan yang dialami adalah mencari rangkaian yang listrik yang sesuai dengan materi
praktikum ini. Agar suksesnya praktikum ini maka alat dan bahan juga harus sesui
dengan materi arus listrik.
i. Daftar pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD.
Praktikum kelompok IV kelas VIIa
Link Video

j. Foto Praktikum

Alat dan bahan

Link : https://youtu.be/mrQDDq1-jEc

Foto praktikum

Link : https://youtu.be/mrQDDq1-jEc
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 8
MENGAMATI SIFAT-SIFAT MAGNET

I. TUJUAN
Untuk menjelaskan tentang sifat-sifat magnet.

II. LANDASAN TEORI


Kata magnet sendiri berasal dari bahasa Yunani magnesia yang memiliki artis
batuMagenisia. Umumnya Magnesia adalah nama sebuah wilayah yang ada du Yunani
yang pada saat ini bernama Manisa. Di mana di wilayah tersebut batu magnet pertama
kaliditemukan. Batu magnet pertama yang ditemukan merupakan magnet tetap atau
magnetalam. Dan saat ini magnet yang ada di pasaran kebanyakan adalah magnet buatan.
Magnet sendiri merupakan sebuah benda yang dapat menarik benda di sekitarnya
dansetiap magnet pastinya memiliki sifat kemagnetan. Kemagnetan adalah kemampuan
bendauntuk menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya.
1. Magnet dapat menarik benda.
Sifat magnet yang pertama adalah magnet dapat menarik benda lain yang berasal
dari bahan logam. Akan tetapi tidak semua logam dapat ditarik oleh magnet.
Bahan logamyang memiliki daya tarik yang tinggi oleh magnet dalah besi dan
juga baja.
2. Medan magnet membentuk gaya magnet
Tahukah Anda bahwa gaya magnet tidak hanya berada di kutub-kutubnya. Akan
tetapigaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah yang di sekitar magnet
yangmemiliki gaya magnet disebut juga medan magnet.
3. Magnet memiliki dua kutub
Sifat-sifat magnet selanjutnya adalah magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub
utara dankutub selatan.
4. Kutub magnet tidak sesama tarik menarik dan sesama akan menolak
Sama halnya dengan gaya listrik, gaya magnet juga berupa tarikan dan tolakan.
Jikakutub yang sama didekatkan maka akan saling tolak-menolak dan jika kutub
yang berbeda yaitu utara dan selatan di didekatkan maka akan saling tarik
menarik.
5. Sifat magnet dapat hilang
Sifat-sifat magnet juga akan menghilang atau melemah karena beberapa
penyebab,seperti terbakar, jatuh secara terus menerus dan
lainnya.http://benergi.com/pengertian-sifat-sifat-magnet-dan-jenis-jenis-magnet

III. ALAT DAN BAHAN


 Magnet batang 2 buah.
 Statis.3.
 Benang secukupnya.
 Benda-benda yang dapat ditarik magnet (besi, aluminium, kaca, dan seng).

IV. CARA KERJA


1. Beri tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada kedua magnet
batangyang tersedia.
2. Gantungkanlah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis.
3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang pada kutub selatan magnet
batangyang di gantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada
magnet batangyang digantung.
4. Dekatkan kutub utara magnet yang di pegang pada kutub selatan magnet batang
yangdigantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet batang
yangdigantung.
5. Dengan cara yang lama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada
kutubutara magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi.
6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung.Amati apa yang terjadi.

V. HASIL PENGAMATAN
1. Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan
magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi akan
menjauhi magnetyang dipegang.
2. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet
batangyang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi magnet batang
yangdigantung menjadi magnet yang dipegang.
3. Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang
padakutub utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub akan
tarik menarik.
4. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet
yangdigantung, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang.

VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, apabila kutub selatan magnet
yangdipegang ke kutub selatan magnet batang yang digantung maka perlahan-lahan dan
terjadiadalah magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang.
Selanjutnya kamidekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet
yang digantung.Ternyata magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang
dipegang. Jika dengancara lama didekatkan kutup selatan magnet yang dipegang pada
kutup utara magnet yangdigantung, maka kedua kutub akan tarik menarik. Terakhir kami
dekatkan kutub utaramagnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung,
ternyata magnet yangdigantung mendekati magnet yang dipegang.

VII. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Jelaskan sifat-sifat magnet!

Jawab:
a) Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub magnet.
b) Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan magnet lain
menunjuk keselatan.
c) Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu sama lain.
Apabilakutub-kutub yang didekatkan sejenis (kutub utara dengan kutub
utara atau kutubselatan dengan kutub selatan) maka akan tolak menolak.
Dan apabila kutub-kutubmagnet yang didekatkan berlawanan jenis (kutub
utara dengan kutub selatan) makaakan tarik menarik.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dipol magnet!

Jawab :
Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai 2 kutub.
3. Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
mungkinkah bagian kecil magnet tersebut hanya memiliki sebuah kutub?
Jelaskan!

Jawab :
Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka bagian
kecilmagnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub, karena hal ini merupakan
asas piranti(kompas). Setiap magnet apapun bentuknya pasti mempunyai 2 kutub
yaitu kutup utaradan kutub selatan.

4. Dari hasil percobaan yang anda lakukan, berilah kesimpulan tentang sifat-sifat
magnet!

Jawab :
a) Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet tersebut
akantolak-menolak.
b) Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau tidak
sejenis)didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik.

VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah magnet selalu mempunyai 2
kutubyaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub yang sejenis apabila didekatkan
akan salingtolak menolak, sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis apabila didekatkan
akan tarik-menarik.

IX. KESULITAN
Kesulitan yang di alami adalah mencari maknet / bahan praktikum

X. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD.
XI. FOTO PRAKTIKUM

Alat dan bahan

Link : https://youtu.be/x_uzW3ekFfg

Foto praktikum

Link : https://youtu.be/x_uzW3ekFfg

Anda mungkin juga menyukai