Anda di halaman 1dari 83

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIKUM IPA di SD

DENI GILANG DARMAWAN


836134024

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : DENI GILANG DARMAWAN


NIM/ID Lainnya : 836134024
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah : UPBJJ SUKADANA LAMPUNG TIMUR

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Dra. ESTUNING W TAKARINA. M . Pd


Nip/Id Lainnya : 196602021994122002

Instansi Asal : Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Prov.Lampung

Nomor Hp : 082279609874

Alamat Email : Estuning8@gmail.com

i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : DENI GILANG DARMAWAN


NIM : 836134024
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Sukadana, 4 Desember 2022


Yang membuat pernyataan

DENI GILANG DARMAWAN

1
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Lembar Data ....................................................................................................................... i
Pernyataan Keaslian Karya ...................................................................................... ......... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iii

Praktikum Bimbingan
Makhluk Hidup Gerak Seismonasti............................................................................... 1
Makhluk Hidup Gerak Niktinasti.................................................................................. 8
Makhluk Hidup Gerak Geotropisme............................................................................. 13
Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan............................................................... 18
Ekosistem Darat............................................................................................................. 22

Pencemaran Lingkungan............................................................................................... 25
Uji Makanan.................................................................................................................. 35
Gerak Lurus Beraturan (GLB)....................................................................................... 43

Jenis Bentuk Gelombang............................................................................................... 45


Sifat Cahaya................................................................................................................... 49

Cermin Cekung Dan Cermin Cembung......................................................................... 55


Kelistrikan...................................................................................................................... 60

Praktikum Mandiri
Simbiosis Parasitisme.................................................................................................... 65
Pencernaan Makanan..................................................................................................... 68

Telinga............................................................................................................................ 73
Kemagnetan...................................................................................................................... 77

2
PRAKTIKUM BIMBINGAN

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


MAKHLUK HIDUP (Gerak Seismonasti)

A. Judul Praktikum
Gerak Seismonasti Pada Tumbuhan Putri Malu (Mimosa pudica Linn.).
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati gerak Seismonasti pada tumbuhan Putri Malu
(Mimosa pudica Linn.).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Alat tulis
b. Pot bunga 2 buah
c. Penggaris
d. Kamera Handphone
e. Stopwatch atau Jam tangan 1 buah
2. Bahan
Tumbuhan Putri Malu (Mimosa pudica)
D. Landasan Teori
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Putri malu atau Mimosa
pudica merupakan tumbuhan tropis yang dapat ditemukan pada keinggian 1200 m diaas
permukaan laut. Ciri-ciri tumbuhan puri malu atau Mimosa pudica adalah daun berupa
daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Gerakan pada tumbuhan sangat
terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu.
Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun bagian lembar daun tertentu
(Ferdinand,2003 dalam Rumanta,2019).
Berikut adalah macam-macam gerak tumbuhan diantaranya:
a. Niktinasti
Adalah rangsang berupa gelap, merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak tejadi pada
tumbuhan berdaun majemuk. Nikinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian
tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari
satu bagan ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor.

3
Contoh Niktinasti adalah yang terjadi pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa
yang melipat kebawah pada saat malam hari (Wiraatmaja, 2017).
b. Seismonasti
Adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun
putri malu saat disentuh akan meutup. Reaksi menutupnya daun puri malu
dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsangan.
Dengan senuhan yang berbeda maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda.
Jika disentuh secara halus, daun putri malu akan menutup secara perlahan mulai
dari pangkal sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun
langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian
ujung. Sedangkan jika disenuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai akan
langsung menutup sekaligus (Wiraatmaja, 2017).
c. Geotropisme
Adalah gerak yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi dan arah gerak menuju
arah datangnya angsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif.
Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut
geotropisme negatif (Campbell,2004 dalam Rumanta,2019).
E. Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan Gerak Seismonasti adalah sebagai berikut:
a) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperi pot yang berisi tanaman putri
malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
b) Pot putri malu, sebaiknya siapkan beberpa hari sebelumnya, sehingga ketika
akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah
tanaman putri malu ukuran sedang, selanjutnya ambil tanaman tersebut
dengan menyodoknya menggunan skop atau alat lainnya sehingga tanaman
tersebut dapat di pindahkan ke dalam pot anpa mengganggu bagian akarnya.
c) Lektakkan pot putri malu yang telah disiapkan diatas meja, selanjutnya
lakukan senuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-
daun putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
d) Catat hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. Hasil Pengamatan
Dari percobaan gerak seismonasti yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :

4
Tabel 1
Hasil Pengamatan Gerak Seismonasti Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica Linn.)

Jenis sentuhan
No. pada daun putri Reaksi daun putri malu Keterangan
malu
Daun menutup dengan
1. Halus Daun cepat membuka kembali
lambat
Daun perlu waktu sekitar 2
2. Sedang Daun menutup cepat
menit untuk membuka kembali
Daun dan tangkai menutup Daun perlu waktu sekitar 4
3. Kasar
lebih cepat menit untuk membuka kembali

G. Pertanyaan
1. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan? Jelaskan!
Jawaban: Nikinasti pada tanaman putri malu (Mimosa pudica Linn.) adalah gerak
tumbuhan putri malu yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya, sedangkan
seismonasti adalah gerak tumbuhan putri malu yang dipengaruhi oleh rangsangan
berupa sentuhan.
H. Pembahasan
Gerak seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Berdasarkan data hasil pengamatan gerak seismonasti pada tumbuhan putri
malu (Mimosa pudica Linn.), diketahui bahwa dengan memberikan berbagai perlakuan
dapat diketahui tumbuhan putri malu memberikan respon yang berbeda.
Reaksi yang diberikan oleh daun tumbuhan putri malu dapat terjadi dikarenakan
adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsangan. Pada percobaan gerak
tumbuhan gerak seismonasti, diberikan tiga jenis rangsangan, yaitu sentuhan halus,
senuhan sedang dan sentuhan kasar.
Pada perlakuan menggunakan sentuhan halus, daun putri malu mengalami reaksi
menutup daunnya dengan lambat dan daun akan cepat membuka kembali. Pada
perlakuan menggunakan sentuhan sedang, daun putri malu mengalami reaksi daun
menutup dengan cepat dan daun memerlukan waktu sekitar 2 menit untuk dapat
membuka kembali. Sedangkan pada perlakuan keiga, diberikan sentuhan dengan kasar,
daunn putri malu mengalami reaksi menutup dengan lebih cepat dan memerlukan waktu
lebih lama untuk membuka daunnya, berkisar antara 4 menit.

5
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan gerak seismonasti yang dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa tumbuhan dapat melakukan gerakan dengan memberinya rangsangan, seperti
yang terjadi pada tanaman putri malu (Mimosa pudica Linn.). Pada tanaman putri malu
memberikan reaksi yang berbeda-beda berdasarkan reaksi yang diberikan. Semakin
besar (kasar) pemberian rangsangan, maka reaksi yang diberikan semakin cepat, dan
sebaliknya semakin sedikit (halus) pemberian rangsangan, maka reaksi yang diberikan
semakin lambat.
J. Daftar Pustaka
Rini, Ari Setyo dkk. 2013. Efektivitas Ekstrak Putri Malu (Mimosa pudica Linn.)
sebagai neuroprotektor pada Tikus Wistar yang diinduksi Parasetamol Dosis
Toksik. Universitas Jember :Jurnal Pustaka Kesehatan.Vol.1 (No.1).
Rumanta, M. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
Wiraatmaja, I Wayan.2017.Bahan Ajar: Gerak Pada Tumbuhan.Universitas
Udayana:Prodi Agroekotoknologi Fakultas Petanian.
https://www.generasibiologi.com/2022/19/mekanisme-gerak-tigmonasti-putri-malu.html
K. Kesulitan yang dialami (Saran dan Masukan)
1. Saran
Hendaknya dalam melakukan percobaan gerak seismonasti, dilakukan didalam
ruangan dengan kondsi tanaman segar dan berada didalam pot. Sehingga
meminimalisir faktor lain yang dapat mempengaruhi gerak seismonasti tanaman
putri malu, seperti adanya serangga, angin dan faktor lainnya yang tidak bisa kita
kontrol.
2. Masukan
Penggunaan stopwatch sangat dianjurkan untuk memperkirakan lamanya daun putri
malu membuka kembali setelah diberi rangsangan. Dengan mengetahui waktu
membukanya daun putri malu, kita bisa membandingkan dengan akurat perbedaan
pengaruh pemberian rangsanagan dengan berdasarkan data.

6
L. Foto Praktikum

Gambar 1. Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica Linn.)

Gambar 2. Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica Linn.) sebelum diberi perlakuan

7
Gambar 3. Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica Linn.) saat diberi rangsangan

(a) (b)

(c)
Gambar 4. (a) Tanaman Putri Malu diberi sentuhan halus;(b) Tanaman Putri Malu diberi
sentuhan sedang; dan (c) Tanaman Putri Malu diberi sentuhan keras

8
Gambar 5. Kegiatan mencatat hasil percobaan gerak seismonasti

Link video :
https://drive.google.com/file/d/10NHSJ5OSoAiotmrB2NGecGPiHDmWOjzp/view?usp
=drivesdk

9
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP (Gerak Niktinasti)

A. Judul Praktikum
Gerak Niktinasti Pada Tumbuhan Putri Malu (Mimosa pudica Linn.).
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati gerak Niktinasti pada tumbuhan Putri Malu
(Mimosa pudica Linn.).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Alat tulis
b. Pot bunga 2 buah
c. Penggaris
d. Kamera Handphone
e. Stopwatch
f. Kotak dari karton berwarma hitam 1 buah
2. Bahan
Tumbuhan Putri Malu (Mimosa pudica)
D. Landasan Teori
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Putri malu atau Mimosa
pudica merupakan tumbuhan tropis yang dapat ditemukan pada keinggian 1200 m diaas
permukaan laut. Ciri-ciri tumbuhan puri malu atau Mimosa pudica adalah daun berupa
daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Gerakan pada tumbuhan sangat
terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu.
Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun bagian lembar daun tertentu
(Ferdinand,2003 dalam Rumanta,2019).
Berikut adalah macam-macam gerak tumbuhan diantaranya:
a. Niktinasti
Adalah rangsang berupa gelap, merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak tejadi pada tumbuhan
berdaun majemuk. Nikinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai
daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagan
ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh

10
Niktinasti adalah yang terjadi pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang
melipat kebawah pada saat malam hari (Wiraatmaja, 2017).
b. Seismonasti
Adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun
putri malu saat disentuh akan meutup. Reaksi menutupnya daun puri malu
dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsangan.
Dengan senuhan yang berbeda maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda.
Jika disentuh secara halus, daun putri malu akan menutup secara perlahan mulai
dari pangkal sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun
langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung.
Sedangkan jika disenuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai akan langsung
menutup sekaligus (Wiraatmaja, 2017).
c. Geotropisme
Adalah gerak yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi dan arah gerak menuju
arah datangnya angsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif.
Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut
geotropisme negatif (Campbell,2004 dalam Rumanta,2019).
E. Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan Gerak Niktinasti adalah sebagai berikut:
a) Sediakan du abuah pot putri malu
b) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua
c) Letakkan pot A ditepat terang dan terbuka
d) Simpanlah pot B diatas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak karton
atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati dan idak menyentuhnya.
e) Biarkan pot B tertupup selama lebih kurang setengah jam.
f) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati.
g) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
h) Catat hasil pengamatan.
F. Hasil Pengamatan
Dari percobaan gerak niktinasti yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :

11
Tabel 1
Hasil Pengamatan Gerak Niktinasti Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica)

Reaksi daun putri malu


No. Pot Putri Malu
Mula-mula ½ Jam Kemudian
Daun Daun tetap
1. Disimpan ditempat terang
membuka membuka
Daun
2. Disimpan dengan penutup yang kedap cahaya Menutup
membuka

G. Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan!
Jawaban: beberapa jenis tanaman yang dapat melakukan niktinasti adalah tanaman
yang masuk kedalam Leguminosae atau jenis kacang-kacangan, seperti bunga kupu-
kupu (Bauhinia pupurea) dan bunga merak (Caesalpinia pulcherrima). Sama halnya
seperti tanaman lamtoro ang memiliki rangsangan cahaya, dimana bunga kupu-kupu
dan bunga merak akan beeaksi menutup daunnya ketika kondisi gelap dan akan
membukanya kembali dalam kondisi terang atau ada cahaya.
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan? Jelaskan!
Jawaban: Nikinasti pada tanaman putri malu (Mimosa pudica Linn.) adalah gerak
tumbuhan putri malu yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya, sedangkan
seismonasti adalah gerak tumbuhan putri malu yang dipengaruhi oleh rangsangan
berupa sentuhan.
H. Pembahasan
Gerak nikinasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
cahaya. Berdasarkan data hasil pengamatan gerak niktinasti pada tumbuhan putri malu
(Mimosa pudica Linn.), diketahui bahwa dengan memberikan berbagai perlakuan dapat
diketahui tumbuhan putri malu memberikan respon yang berbeda.
Reaksi yang diberikan oleh daun tumbuhan putri malu dapat terjadi dikarenakan
adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsangan. Pada percobaan gerak
tumbuhan gerak seismonasti, diberikan dua jenis rangsangan, yaitu yang satu ditaruh
diempa terbuka dan satu lagi ditutup dengasn kardusaau karton berwarna gelap.
Pada perlakuan menggunakan perlakuan gelap dan terang, daun putri malu mengalami
reaksi menutup daunnya dan daun akan cepat membuka kembali. Pada perlakuan

12
menggunakan cahaya, daun putri malu tidak mengalami reaksi dan daun tetap membuka.
Sedangkan pada perlakuan dengan ditutup emnggunkan kokak karton atau kadus yang
kedap caaya selama setengah jam, memperlihatkan daun putri malu mengalani reaksi
berupa menuukan daun-daun majemuknya.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan gerak niktinasti yang dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa tumbuhan dapat melakukan gerakan dengan memberinya rangsangan, seperti
yang terjadi pada tanaman putri malu (Mimosa pudica Linn.). Tanaman putri malu
memberikan reaksi yang berbeda-beda, ketika berada didalam ruangann tertutup yang
kedap cahaya, daun majemuk putri malu akan menutup, sebaliknya ketika berada
diruangan atau tempat terbuka yang terkena sinar matahari secara langsung, daun putri
malu tetap terbuka seperti semula.
J. Daftar Pustaka
https://www.generasibiologi.com/2022/19/mekanisme-gerak-tigmonasti-putri-malu.html.
Rini, Ari Setyo dkk.2013.Efektivitas Ekstrak Puri Malu (Mimosa pudica Linn.) sebagai
neuroprotektor pada Tikus Wistar yang diinduksi Parasetamol Dosis
Toksik.Universitas Jember :Jurnal Pustaka Kesehatan.Vol.1 (No.1).
Rumanta, M.2019. Praktikum IPA di SD.Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Wiraatmaja, I Wayan. 2017. Bahan Ajar: Gerak Pada Tumbuhan.Universitas
Udayana:Prodi Agroekotoknologi Fakultas Petanian.
K. Kesulitan yang dialami (Saran dan Masukan)
1. Saran
Penggunaan kotak dari karton diusahakan berukuran lebih besar daripada pot
tanaman putri malu. Hal ini ditujukan untuk menghindari tersenggolnya daun putri
malu ketika akan dilakukan perlakuan menutup daun putri malu dengan kotak dari
karton. Sehingga fakor menutupnya daun putri malu bukan karena human error.
2. Masukan
Kita tidak bisa mengontrol faktor luar yang terkadang ikut berpengaruh ketika
percobaan berlangsung, seperti adanya serangga yang hinggap di tanaman kita.
Sebaiknya ketika melakukan percobaan ini dapat langsung dibimbing oleh asisten
paktikum.

13
L. Foto Praktikum

Gambar 1. Alat dan bahan Pecobaan Gambar 2. Putri malu sebelum diberi
Niktinasti perlakuan

Gambar 3. Putri malu saat diberi perlakuan Gambar 4. Putri malu setelah diberi
perlakuan

Link Video :
https://drive.google.com/file/d/10NHSJ5OSoAiotmrB2NGecGPiHDmWOjzp/view?usp=
drivesdk

14
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP (Gerak Geotropisme)

A. Judul Praktikum
Gerak Geotropisme Pada Biji Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati gerak Niktinasti pada Biji Kacang Merah
(Phaseolus vulgaris).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Alat tulis
b. Pot bunga 2 buah
c. Penggaris
d. Kamera Handphone
2. Bahan
a. Biji Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Air secukupnya
D. Landasan Teori
Kacang merah (Phaseolus vulgaris) merupakan komoditas kacang-kacangan yang sangat
dikenal masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik (2011), produksi kacang merah
tergolong cukup tinggi, yaitu mencapai 116.397 ton pada 2010, sedangkan pada 2014
menurun pada angka 100.316 ton dengan sentra produksi di Jawa Tengah dan Jawa Barat
(Ditjen Hortikultura,2016).
Kacang merah yang termasuk kedalam golongan kacang-kacangan memang memiliki
berbagai nama daerah, seperi kacang tolo dan lain sebagianya. Karena kandungan nutrisi
berupa protein yang tinggi, kacang merah memiliki nilai ekonomi yang cukup bagus
diasaran (Astawan, 2009).
Gerak yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak
akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi dan arah gerak menuju arah

15
datangnya angsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya
gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif
(Campbell,2004 dalam Rumanta,2019).
Menurut Wiraatmaja (2017), macam-macam gerak nasti diantaranya:
a) Niktinasti
Adalah rangsang berupa gelap, merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak tejadi pada tumbuhan
berdaun majemuk. Nikinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun
(anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagan ke
bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh Niktinasti
adalah yang terjadi pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah
pada saat malam hari.
b) Seismonasti
Adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun putri
malu saat disentuh akan meutup. Reaksi menutupnya daun puri malu dikarenakan
adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsangan. Dengan senuhan
yang berbeda maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh secara
halus, daun putri malu akan menutup secara perlahan mulai dari pangkal sampai
ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung menutup dari
pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika disenuh
dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai akan langsung menutup sekaligus.
c) Tropisme
Adalah gerak bagian tumbuhan yang diepngaruhi oleh arah datangnya rangsang.
Gerak geotropisme adalah gerak yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi. Ketika
akar selalu tumbuh kearah bawah disebut dengan peistiwa geotropisme possitif,
sedangkan gerak oragan tumbuhan yang lain yang tumbuh kearah yang berlawanan
dengan datangnya rangsang gravitasi diesbut gerak geotropisme negatif.
E. Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan Gerak Geotropisme adalah sebagai berikut:
a) Buatlah dua pot tanamann kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji kacang merah
dalam setiap potukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong dan diberi

16
lubang dibagian alasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai. Pembuatan pot
tanaman kacang merah ni sebaiknya dilakukan ditempat terbuka sehingga
tanaman yang dihaslkan berdiri dengan tegak.
b) Jika biji kacang merah sudah tumbuh dan berdiri tegak, elanjutnya beri label A
pada pot pertama dan label B pada pot kedua.
c) Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan
berdiri tegak (vertikal) dan sinpanlah keduanya ditempat terbuka
d) Lakukan pengamatan setiap pagidan sore selama satu minggu
e) Catat hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. Hasil Pengamatan
Dari percobaan gerak geotropisme yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1
Hasil Pengamatan Gerak Geotropisme pada biji kacang merah (Phaseolus vulgaris)

Jenis Pengamatan hari ke-


Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4,2 5 Batang tumbuh tegak
Batang tumbuh membelok mengikuti
B 0,6 1,4 2,5 3,4 4 5,3 6,1 datangnya cahaya matahari (menjauhi
gravitasu bumi)

G. Pertanyaan
Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan, sebenarnya telah
membuktikan adanya gerak fotoropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apakah yang
terjadi? Jelaskan!
Jawaban: gerak fototropisme yang tejadi pada percobaan diaatas terjadi ketika arah
tumbuh batang menuju datangnya sinar matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah
fototropisme positif, karena arah tumbuh batang menuju arah datangnya sinar matahari
atau sumber rangsang cahaya.

17
H. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan, geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh
gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsan disebut georpisme positf, misalnya
gerakan akar menuju kedalam tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah,
Pada percobaan gerak tropisme didapatkan pot A mengalami pertumbuhan batang secara
normal menuju keatas (tegak), sedangkan pada pot B yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari yang mulanya horizontal (mendatar) menuju arah
vertikal (tegak) secara bertahap dalam kurun waktu 7 hari.
Selain mengamati proses penyemaian yang terjadi, dari hasil pengamatan juga didapatkan
bahwa tumbuhan melakukan gerak sesuai dengan datangnya rangsangan.termasuk yang
terjadi pada biji kacang merah melakukan gerak geotropisme negatif ketika diberikan
perlakuakn penanaman dengan kondisi horizontal.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pada tabel 1. Hasil Pengamatan Gerak Geotropisme pada
biji kacang merah (Phaseolus vulgaris), dapat disimpulkan bahwa arah gerak tumbuh biji
kacang merah yang dianam secara vertikal berjalan sebagaimana biasanya (tumbuh tegak),
sedangkan biji kacang merah yang ditanam secara hrizontal, pertumbuhannya membeleok
kearah datangnya sumber rangsangan cahaya matahari. Hal ini menunjukkan biji kacang
merah yang ditanam secara horizontal mengalami gerak geotropisme negatif.
J. Daftar Pustaka
Astawan, M. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Penebar Swadaya.
Ditjen Hortikultura. 2016. Produksi Kacang Merah di Indonesia Tahun 2010-2014. Diakses
pada situs http://www.hortikultura.pertanian.go.id.
https://www.researchgate.net/publication/342019151_Karakterisasi_Benih_Kacang_Merah
_Phaseolus_vulgaris_L_Sebagai_Penyedia_Varietas_Unggul.html
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD.Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Wiraatmaja, I Wayan. 2017. Bahan Ajar: Gerak Pada Tumbuhan. Universitas Udayana:
Prodi Agroekotoknologi Fakultas Petanian.

18
K. Kesulitan yang dialami (Saran dan Masukan)
Percobaan gerak geotrpisme pada biji kacang merah hendaknya tidak hanya
menggunakan dua bua pot saja. Hal ini untuk mengantisipasi biji yang ditanam tidak
mengalami pertumbuhan. Oleh karenanya, pemilihan biji yang baik juga memperngaruhi
proses perobaan berjalan dengan baik.
L. Video Praktikum
Link video :
https://drive.google.com/file/d/10NHSJ5OSoAiotmrB2NGecGPiHDmWOjzp/view?usp=drivesd
k

19
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Kacang Merah

I. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah
II. Alat dan Bahan
1. Biji Kacang merah 6 buah
2. Botol selai 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah
III. Landasan teori
Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu jenis kacang-kacangan
(Leguminoceae) yang memiliki kandungan pati serta serat yang tinggi. Kandungan serat yang
tinggi menyebabkan kacang merah dapat membantu mencegah penyakit jantung koroner.
Kacang merah juga memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga dapat menurunkan kadar
kolesterol darah dan resiko timbulnya diabetes. Kacang merah juga mengandung senyawa
fenolik yang berperan sebagai antioksidan dalam tubuh. Kacang merah tergolong bahan pangan
yang dapat menunjang peningkatan gizi karena tergolong sumber protein nabati yang murah
dan mudah dikembangkan.
IV. Prosedur percobaan
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol
selai.
Bila perlu potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai
sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam.

20
Cara memasang kertas saring dalam botol selai
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring
mongering) menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring
tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari
sediaan tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah,
mengamati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan
hasilnya ke dalam lembar kerja.
V. Hasil pengamatan
Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang
merah

Hari Gambar pertumbuhan Panjang (mm)


Keterangan
ke kecambahan kacang merah Akar Batang
0 Proses Perendaman 0mm 0mm Belum terlihat
1 Pemindahan ke kapas 0mm 0mm Belum terlihat
2 Terlihat batang 0mm 5mm Mulai terlihat tunas
3 Terlihat batang 2-3mm 18mm Akar mulai terihat
4 Terlihat batang 5-8mm 30mm Akar dan batang terlihat
5 Terlihat batang 10-13mm 50mm Mulai terangkat
6 Terlihat batang 18-20mm 100mm Batang Terangkat
7 Batang semakin panjang 30-40mm 130mm Daun mulai terbuka

VI. Pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab: Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat batang panjang 2-5 mm
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah
yang pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?

21
Jawab: Tidak, tidak ada akar yang tumbuh keatas, akar tumbuh kebawah
dan bergerombol pada kapas didalam cup plastik.
VII. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum bahwa diketaui bahwa pada minggu pertama terjadi
perubahan pada pertumbuhan kacang merah yang sangat signifikan. Dimulai dari
tumbuhnya batang pada hari ke-2 lalu tumbuh akar pada hari ke-3 dengan
panjang 2-
3mm dan terus menerus tumbuh hingga di hari ke-6 sampai batang pohonnya
100mm atau 10 cm dan akarnya 20mm atau 2cm. Hal itu dikarenakan sel terus
membelah dan berproses. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun.
Daun yang semula hanya 1 helai kecil makin lama akan tumbuh menjadi 2 helai
yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang
kecambah.
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan dan
perkembangan dari kacang nerah merupakan hasil dari pembelahan sel dan
pembesaran sel. Proses pertumbuhan yang dipengaruhi faktor dari luar dan dari dalam
berupa hormon sedangkan faktor luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara,
kelembaban udara tanah air, dan nutrisi dengan demikian pertumbuhan dan
perkembangan kacang merah bisa terjadi dengan baik.
IX. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri. X.
Kesulitan yang alami (saran dan masukan)
Dalam percobaan pertumbuhan dan perkembangan kacang merah tidak luput dari
adanya gagal dalam proses pelaksanaannya, kurangnya wawasan tentang bagaimana
melakukan step by step nya dengan benar menjadikan kacang merah menjadi busuk
dan akhirnya tidak tumbuh. Saran dan masukan yang yang mungkin bisa membantu
yaitu memperhatikan air pada cup nya. Jangan sampai air terlalu tinggi dan merendam
kacang sehingganya kacang justru mengalami pembusukan.

22
XI. Foto dan video praktikum

Alat dan Bahan Hari ke-1 Hari ke-2

Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5

Hari ke-6 Hari ke-7

23
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
EKOSISTEM DARAT

A. Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

B. Alat dan Bahan


1. Alat Tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

C. Dasar teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen yang
saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotik dengan komponen
abiotik.

Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi 2
yaitu ekosistem alami dan buatan.

D. Prosedur percobaan
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap
maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar jika
perlu.
9. Mencatat data pada lembar kerja
10. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

24
E. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 29˚C
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur, basah
5 Air Cukup

Tabel 2.2 Komponen Biotik ekosistem darat alami


No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Rumput Burung Cacing
2 Pohon jengkol Semut Bakteri
3 Pohon akasia Belalang jamur
4 Pohon kelapa Kupu-kupu
5 Pohon salam

Tabel 2.3 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan


No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Angin Semilir
2 Tanah Lembab
3 Air Cukup
4 Cahaya Sangat cukup
5 Suhu 29˚C
Tabel 2.4 Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Pohon mangga Ayam Bakteri
2 Sereh Burung jamur
3 Lengkuas Ulat
4 Singkong
5 Pisang

F. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan
oleh manusia.
Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di sawah
merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan manusia
diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen
biotiknya.

25
G. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih
lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk
hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.

H. Foto dan Video


Link :
https://drive.google.com/file/d/11NfKuwIQT7aZV_m-9i0SiqlE8MoSPhTs/view?usp=drivesdk

26
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PENCEMARAN LINGKUNGAN

A. Judul Praktikum
Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati pengaruh deterjen terhadap
perkecambahan
Kacang Hijau (Vigna radiata Linn.)
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Sendok teh 1 buah
b. Gelas minuman 600 mL 10 buah
c. Kertas saring/tissue secukupnya
d. Kertas timah secukupnya
e. Mistar dengan skala mm 1 buah
f. Kertas label secukupnya
2. Bahan
a. Kacang Hijau (Vigna radiata Linn.)
b. Deterjen bubuk 1 gram
D. Landasan Teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap pekembangan, embrio didalam biji yang semula
berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang
menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan
muda ini dikenal sebagai kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkunan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya.perubahan yan teramati adalah membesarnya
ukuran biji yang disebut dengan tahap imbibisi (minum). Biji yang menyerap air dari
lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/uap air)
efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji dikarenakan sel-sel embrio
membesar dan biji melunak. Proses ini murni fisik kedarian air bdidalam sel yang
mengakifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisatmenurun
kadarnya, sementara giberelin meningkat.

27
Fakor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain :
a. Faktor Internal
1) Gen
2) Hormon
. Faktor Ekstenal
1) Air
2) Cahaya
3) Suhu
4) Nutrisi
5) pH (tingkat keasaman)
6) ketinggian tempat
7) O2 dan CO2
8) Kelembaban
9) Angin

Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan membantu pembersihan


dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen
mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta idak
berpengaruh oleh keadaan air. Deterjen merupakan garam Narium dan Asam Sulfonat.

E. Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau
adalah sebagai berikut:
a. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10% serta kontrol
yang berupa air ledeng atau PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia
yang telah diberi label
1. Label I = 100%
2. Label II = 50%
3. Label III = 25%
4. Label IV = 12,5%
5. Label V = 6,25%
6. Label VI =3,10%
7. Label Kontrol = Air ledeng/PDAM

28
b. Cara menyiadakan larutan
Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini dapat dilhat pada
cara penyiadaan larutan pada pecobaan 1 : Pengaruh deterjen erhadap pertumbuhan
akar bawang merah (Allium cepa).
c. Sediakan 6 gelas minuman lain, beri label konrol, I, II, III, IV, V, dan VI. Masing-
masing diberi lingkaran tisue.

d. Masukkan kacang hijau kedalam gelas minuman. Buanglah kacang yang mengapung
sementara kacang hijau yang tenggeleam yang digunakan dalam percobaan ini
(kacang hijau terpilih).
e. Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I dan diulangi
untuk laruan II-VI dan kontrol. Biarkan rendaman selama lima menit.
f. Aturlah kacang hijau dalam gelas minuman dengan label yang sesuai. Atur yang
baik agar hilum mengarah kebawah.
g. Isilah gelas yang diisi kacang hjau tersebut dengan larutan yang berlabel sama
kira- kira 100 mL
h. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat masuk.
i. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan
ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas. Kacang hjau yang tidak tumbuh
dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari (48 jam)
tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil
pengamatan anda pada lembar kerja tabel 2.10 dielakang modul
j. Bualah grafik rata-raa perumbuhan kecambah pe monsentrasi setelah 24 dan 48
jam dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam berwarna merah dan
48 jam berwarna hitam.

29
F. Hasil Pengamatan
Dari percobaan pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau yang
telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil pengamatan kecambah Kacang Hijau hari ke-
1
Konsentrasi Larutan Deterjen hari ke-1 (24 jam)
No
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 4 5 3 4 5 5 3
2 3 0 3 5 4 4 3
3 3 3 4 3 4 3 3
4 3 3 4 3 4 3 3
5 4 4 3 5 3 4 4
6 3 3 4 3 3 3 4
7 3 3 3 3 4 4 5
8 0 3 3 2 2 4 5
9 2 3 3 2 3 4 5
10 0 2 3 4 3 5 5
Jml. 25 29 33 34 35 39 40
Rata-
2.5 2.9 3.3 3.4 3.5 3.9 4
rata

30
Tabel 1. Hasil pengamatan kecambah Kacang Hijau hari ke-2
Konsentrasi Larutan Deterjen hari ke-2 (48 jam)
No
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 4 5 4 4 5 5 5
2 3 0 4 5 5 4 5
3 3 5 4 5 4 4 4
4 3 3 5 3 4 3 3
5 4 4 3 5 4 4 4
6 3 3 4 5 3 3 4
7 3 4 3 3 3 4 5
8 2 3 3 4 4 4 5
9 2 3 3 0 3 4 5
10 2 2 3 4 4 5 5
Jml. 29 32 36 38 39 40 45
Rata-
2.9 3.2 3.6 3.8 3.9 4 4.5
rata

4,5
Panjang kecambah kacang hjau (cm)

3,5

3
2,5

2
Rata-
1,5 rata

0,5
0
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
Konsentrasi

31
Grafik.2.2 Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam

5
Panjang Kecambah Kacang Hijau (cm)

4,5
4
3,5
3
2,5
2 Rata-rata
1,5
1
0,5
0
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
Konsentrasi

Grafik.2.2 Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 48


jam
G. Pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol) ?
2. Apa kesimpulan anda bila pada laruan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mai?
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutup kertas timah?
Jawaban :
1. Fungsi larutan kontrol adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi
larutan deterjen, sekaligus menunjukkan bahwa kualitas perumbuhan kecambah di
larutan kontrol merupakan pertumbuhan kecambah terbaik.
2. Ada kemungkinan bahwa kacang hijau yang idak tumbuh di gelas kontrol
merupakan bibit kacang hijau yang tidak unggul, dikarenakan dalam proeses
pemilihan bibit tidak terseleksi dengan baik.
3. Tujuannya adalah untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk kedalam
biji kacang hijau. Karena jika terlalu banyak kecambah yang masuk, akan
berpengaruh terhadap proses perkecambahan itu sendiri.
H. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat kita ketahui pengaruh deterjen terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau. Pada 24 jam diperoleh rata-rata pertumbuhan biji

32
kacang hijau pada konsentrasi 100% adalah 2,5 cm, konsentrasi 50% adalah 2,9 cm,
konsentrasi

25% adalah 3,3 cm, konsentrasi 12,5% adalah 3,4 cm, konsentrasi 6,25% adalah 3,5
cm, konsentrasi 3,1% adalah 3,9 cm, dan pada kontrol adalah 4 cm.
Sedangkan hasil pengamatan pada 48 jam diperoleh rata-rata pertumbuhan
biji kacang hijau pada konsentrasi 100% adalah 2,9 cm, konsentrasi 50% adalah 3,2
cm, konsentrasi 25% adalah 3,6 cm, konsentrasi 12,5% adalah 3,8 cm, konsentrasi
6,25 adalah 3,9 cm, pada konsentrasi 3,1 adalah 4 cm dan kontrol adalah 4,5 cm.
Dari data hasil rata-rata pertumbuhan kacang hijau yang diberi perlakuan
pemberian deterjen menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi deterjen yang
diberikan, proses perkecambahan akan terhambat. Sebaliknya semakin sedikit
konsentrasi deterjen yang diberikan, proses perkecambahan semakin bagus.
Perkecambahan pada gelas kontrol menunjukkan proses perkecambahan normal
yang seharusnya terjadi. Disamping pemberian deterjen yang mengakibatkan
penghambatan proses perkecambahan, faktor lain yang dapat mempengaruhi adalah
kualitas biji kacang hijau, kualitas air ledeng/PDAM, dan juga intensitas cahaya.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pengauh deterjen terhadap perkecambahan kacang
hijau yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa biji kacang hijau yang diberi
perlakuaan pemberian air deterjen mengalami proses penghambatan pertumbuhan. Hal
ini dapat dilihat berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan.
Sebaliknya, biji kacang hijau yang berada di larutan kontrol mengalami
proses perkecambahan yang normal, dikarenakan tidak adanya hambatan proses
pertumbuhan.
J. Daftar Pustaka
Rini, Ari Setyo dkk. 2013. Efektivitas Ekstrak Putri Malu (Mimosa pudica
Linn.) sebagai neuroprotektor pada Tikus Wistar yang diinduksi Parasetamol
Dosis Toksik. Universitas Jember :Jurnal Pustaka Kesehatan.Vol.1 (No.1).
Rumanta, M. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
Wiraatmaja, I Wayan.2017.Bahan Ajar: Gerak Pada
Tumbuhan.Universitas
Udayana:Prodi Agroekotoknologi Fakultas Petanian.
https://www.generasibiologi.com/2022/19/mekanisme-gerak-tigmonasti-putri-
malu.html

33
K. Kesulitan yang dialami (Saran dan Masukan)
1. Kesulitan yang dialami ketika melakukan percobaan ini adalah proses mengukur
panjang kecambah secara akurat, karena proses pengukuran hanya dilakukan dari
luar gelas.
2. Pemilihan biji kacang hijau yang berkualitas akan menentukan hasil kecambah.

34
L. Foto Praktikum

Gambar 1. Foto alat dan bahan Gambar 2. Gelas Kontrol

Gambar 3. Gelas dengan konsentrasi 100% Gambar 4. Gelas dengan konsentrasi 50%

Gambar 5. Gelas dengan konsentrasi 25% Gambar 6. Gelas dengan konsentrasi 12,5%

35
Gambar 7. Gelas dengan konsentrasi 6,25% Gambar 8. Gelas dengan konsentrasi 3,1%

Link Video :
https://drive.google.com/file/d/10SxUyVHLAiLVOuTf6M8Rt71kClSSUXNs/view?usp=dr
i vesdk

36
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
Uji Makanan

A. Judul Praktikum
Uji Karbohidat
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahan makanan yang
mengandung karbohidrat.
C. Alat dan Bahan
1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 iris kecil
4. Nasi 2-3 butir
5. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
6. Tahu putih 1 iris kecil
7. Apel 1 iris kecil
8. Margarin seujung sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Kentang 1 iris kecil
12. Gula pasir 1 sendok kecil
13. Kalium iodida 0,1 M 10 mL
D. Landasan Teori
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat
dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun
jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi
dengan cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa
gula.

37
Rumanta (2021) menyebutkan ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :
1. Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:
C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah:
madu dan rasa manis pada air buah.

2. Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus
kimia: (C6H12O6)2.

3. Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah:
semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras),
roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian,
nangka, mangga manalagi (harum manis

Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan


pemberian larutan lugol. Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan
perubahan warna larutan lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru
ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang mengandung amilium jika ditetesi dengan
larutan lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-
hitaman.

Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan
memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam
penggunaan larutan lugol, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu
pekat dalam mencampur larutan karena larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi
kulit.

E. Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan stuktur sistem pencernaan adalah sebagai berikut:
a) Semua pengamatan harus dicatat dan atu digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percbaan ini
b) Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji
diatas piring plastik seperri gambar berikut
c) Tetesi satu persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes iodium dalam
lugol.

38
Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan
yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru
setetlah ditetesi lartan yodium.
d) Catat semua hasil pengamatan kedalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah ang mengandung amilum.

F. Hasil Pengamatan
Bedasarkan percobaan yang dilakukan, diperoleh :
Warna
No Bahan Makanan Sebelum diberi Setelah diberi Keterangan
yodium yodium
1 Pisang Kekuningan Ungu Kebiruan Positif
2 Apel Putih Putih Negatif
3 Nasi Putih Biru tua Positif
4 Telur rebus (bagian putihnya) Putih Putih Negatif
5 Tahu putih Putih Putih Negatif
6 Margarin Kuning Kuning Negatif
7 Biskuit Coklat Ungu Kebiruan Positif
8 Tepung Terigu Putih Biru tua Positif
9 Gula Pasir Putih Putih Negatif
10 Kentang Kuning Ungu Kebiruan Positif

39
G. Pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah
diberi larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak,
mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan
karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?

Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah


ditetesi dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru,
ungu, atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada
pula yang tetap seperti warna semula.

2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang
tidak setelah ditetesi larutan yodium?

Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung


karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk
sumber karbohidrat ?

Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan


kentang.

4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?

Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang
tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama
kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan
yang mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.

40
H. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada gambar sistem pencernaan manusia,
diperoleh hasil bahwa : Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan
mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.

Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai


pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :

1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan
yodium
/ reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti
pisang mengandung karbohidrat (amilum).

2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium
/ lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel
tidak mengandung karbohidrat (amilum).

3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi
mengandung karbohidrat (amilum).

4) Telur Rebus (bagian putihnya)


Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium/ reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti
tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena
bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru
kehitaman
/ hitam / ungu.

5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak
mengandung karbohidrat (amilum).

41
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung
karbohidrat (amilum).

7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum).

8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).

9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula
pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).

10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol
berubah warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).

I. Kesimpulan
Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak,
dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan
amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang mengandung
Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.
Bahan yang memiliki kandungan karbohidrat adalah pisang,nasi, tepung terigu,
biskuit dan kentang. Sedangkan bahan makanan yang tidak memiliki kandungan
karbohdrat adalah apel, telur putihnya, tahu putih, margarin, dan gula pasir.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
K. Kesulitan yang dialami (Saran dan Masukan)
Kesulitan yang dialami dalam melakukan percobaan ini adalah kita tidak bisa
mengetahui secara pasti apakah di makanan yang hasilnya negatif tidak mengandung
karbohidrat memang tidak memiliki kandungan karbohidrat. Hal ini dikarenakan kita
hanya melakukan percobaan sederhana yang tidak bisa mengungkapkan
hasil

42
sesungguhnya apakah bahan makanan tersebut benar tidak memiliki
kandungan karbohidrat.
L. Foto Praktikum

Gambar 1. Alat dan Bahan percobaan uji


karbohidrat

Gambar 2. Bahan makanan ketika ditetesi


lugol

43
Gambar 3. Bahan makanan setelah ditetetesi lugol

Link video:
https://drive.google.com/file/d/15sYcykvtoO1xIEetujegBRdMgxg-Fh68/view?usp=drivesdk

44
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

A. Judul Praktikum
Gerak Lurus Beraturan

B. Tujuan
Mengetahui gerak lurus beraturan

C. Dasar teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis
lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar
maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik
besar maupun arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan
tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus
beraturan adalah , sebab tetap, berarti pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan
(Sarojo, 2002 : 37-39).

D. Alat dan Bahan


1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

E. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
1) Rakitlah alat dan bahan.
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2
naik
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4) Ukur panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan
M1 untuk bergerak dari B ke C
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap,
B tetap, C berubah)
7) Catat datanya pada tabel di bawah ini

45
F. Data Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan GLB

G. Pembahasan
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu
yang diperlukan

H. Kesimpulan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya
makin cepat pula waktu yang diperlukan.

I. Foto Praktikum
Gambar 1. alat dan bahan gerak lurus beraturan

Gambar 2 dan 3. Uji Gerak Lurus Beraturan

46
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
JENIS – JENIS GELOMBANG

A. Judul Praktikum
Jenis-jenis gelombang.
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis gelombang yaitu gelombang
tranversal dan geombang longitudinal.
C. Alat dan Bahan
1. Slinki
2. Kabel listrik 5m ¢= 0,5 cm
3. Benanag Kasur panjang 3 m
4. Karet gelang
D. Landasan Teori
Gelombang adalah suatu usikan (getaran) yang merambat pada suatu medium,
yang membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada gelombang yang
merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Bentuk ideal
dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi
elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat
vakum, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk
dapat menghasilkan gaya memulihkan yang lentur) di mana mereka dapat berjalan
dan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan
partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara
masal. Malahan, setiap titik khusus berosilasi di sekitar satu posisi tertentu.
E. Prosedur Percobaan
a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah
satuujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang
oleh salahsatu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya di pegang
sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada
slinkdan apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti
langkah (b). Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang.
Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang tranversal. Kemudian
mengamati bagaimana arah getardan arah rambat gelombang tranversal
tersebut.

47
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki
yang sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet
gelang tersebut ketika gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet gelang
tersebut? Adakah energyyang merambat melalui pegas? Dan darimana asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi.
Kemudian slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan
menggunakan slinki.Menyebutkan perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan
salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang
sendiri. Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara
berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang
dan kedepan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-
gelombang yang terjadi adalah gelombang longitudinal.
g. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal?

F. Hasil Pengamatan
 Slinki yang telah disediakan direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu
ujungnya dipegang sendiri dan ujung yang lain bisa dipegang teman.Lalu slinki
diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu
kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
 Lakukan percobaan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan
dan rambat gelombangnya. Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah
rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang
arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
 Kemudian percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung
slinki yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut
ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena
adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki
(pada saat ujung slinki digerakkan ).
 Lalu percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu
diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau
dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya
adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang
dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti
tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.

48
 Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat
pada tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan
berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar
berikut: Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).
Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya.Maka gelombang ini
dinamakan Gelombang Longitudinal.
G. Pertanyaan
Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal?
H. Pembahasan
Saat dilakukannya percobaan diatas dapat diketahui terjadi gelombang tranversal
dan gelombang longitudinal. Penjelasan mengenai pengertian gelombang
tranversal alah gelombang yang arah getar dari tiap titik partikel dalam
medium(penghantar), tegak lurus dengan arah perambatan gelombang. Misalnya
ialah gelombang cahaya, gelombang permukaan air, serta gelombang pada tali.
Untuk melihat arah getar dari gelombang transversal dapat gunakan tali dengan
cara salah satu ujung tali diikat sedangkan ujung yang lain dibiarkan bebas.Pada
kasus gelombang tali tesebut, gerakan tangan naik turun akan mengakibatkan
energi pada tali. Energi tersebut menggetarkan daerah di seluruh tali sehingga
daerah disekitarnya ikut pula bergetar naik turun, demikian seterusnya sampai
ujung tali. Pada gelombang transversal, satu panjang gelombang ialah jarak yang
sama dengan satu bukit gelombang ditambah satu lembah gelombang. Sedangkan,
gelombang longitudinal merupakan sebuah gelombang yang mempunyai arah
getaran yang sama dengan arah rambatan. Artinya arah gerakan medium dan
gelombang dapat sama atau berlawanan dengan perambatan gelombang tersebut.
Gelombang longitudinal mekanis disebut sebagai gelombang mampatan atau
gelombang kompresi.
I. Kesimpulan
1. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan
arah rambatannya.

49
3. Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal terletak
pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan
longitudinal searahrambatannya.

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
Aletha, Sarwi, Suanrto Linuwih, Analisis peta konsep dan konsepsi parallel fisika
gelombang calon guru, Unnes Physics Education Journal, (2), 2018
K. Kesulitan yang dialami (Saran dan Masukan)
Kesulitn yang dialami yaitu cara membedakan antara gelombang tranversan dan
gelombang longitudinal saat melakukan percobaan. Dan perlunya kecermatan
untuk mengamati jenis-jenis gelombang.

L. Foto Praktikum

Alat dan bahan

Proses percobaan

Link video: https://drive.google.com/file/d/13and1Pbj-8mT41X_6mHwBczP66C-


bB5X/view?usp=drivesdk

50
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
SIFAT CAHAYA
A. Judul Praktikum
Pemantulan Cahaya
B. Tujuan
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
c. Menjelaskna sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
d. Menentukan fokus cermin cekung
e. Menentukan fokus lensa cembung
C. Alat dan Bahan
1. Cermin datar (3x6 cm2)
2. Crmin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya
D. Landasan teori
Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karna cahaya dapat merambat tanpa zat
antara (medium). Bagaimana cara cahaya merambat? Cahaya merambat menurut garis
lurus. Dalam peristiwa pembiasan kecepatan dan panjang gelombang berubah.
Perbandingan kecpatan cahaya dalam ruang hampa dengan kecepatan cahaya dalam
suatu medium dsebut indeks bias absolut medium tersebut.
Dengan peristiwa dispersi, cahaya polikromatik dapat diuraikan menjadi cahaya
monokromatik. Salah satu cara menentukan panjang gelombang cahaya monokromatik
adalah melalui difraksi cahaya pada kisi dengan menggunakan rumus. Cermin dan lensa
adalah benda-benda optik yang dapat membentuk bayangan suatu benda. Bayangan
semu dapat dilihat secara langsung, sedangkan bayangan sejati hanya dapat dilihat
dengan menggunakan layar. Hubungan antara jarak fokus, jarak benda dan jarak
bayangan.

51
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit
satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari
lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sebagai
sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk
permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan
membuat bayangan akhir .
Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung
(positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (negatif) sinar
dapat menyebar konvergen atau menyebar (Sarojo, 2011 dalam Rumanta, 2021).
E. Prosedur percobaan
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
1. Susunlah lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tamjpak sudat
datang dan sudut pantulnya
4. Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul tersebut (r)
5. Letakkan sebuah benda (lilin) di depan cermin datar dan amati bayangannya
selama benda itu anda geser-geserkan didepan cermin datar
6. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut
b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
1. Susunlah alat seperti gambar berikut
2. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan ssudah mengenai cermin cembung
3. Gambarkanlah jalannya sinar pada langkah (2), sehingga nampak sudut datang
dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut
c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
1. Susunlah alat seperti berikut
2. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk

52
4. Catatlahbagaimana sifat-sifat bayangan yang terbentuk oleh cermin cekun
tersebut
5. Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar twerbentuk bayangan yang
jelas dan tajam. Selanjutnya ukurlah jarak benda dan jarak bayangan
6. Jika benda didepan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak
benda dari cermin cekung pada keadaan tersebut (s).
F. Hasil pengamatan
1. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

b. Besar sudut datang (i) dan sudut pantul (r)


No i (derajat) r (derajat)
1 40 40
2 45 45
3 50 50
4 55 55

c. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


a) Bayangannya maya
b) Bayangannya sama tegak dengan bendanya
c) Bayangannya sama besar dengan bendanya
d) Bayangannya sama tnggi dengan bendanya

53
2. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung

b. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


a) Maya
b) Tegak
c) Dioerkecil
d) Terletak dibelakang cermin, yaiu diantara titik psat ptik (O) dan titik fokus
(f)
e) Jarak bayangan lebih kecil dari jarak benda (s’ kurang dar s)
f) Jarak bayangan selalu berniai negatif (s’ sama dengan -)
3. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung

b. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung


a) Ketika jarak benda lebh keci dari panjang fokus cermin ( maya; tidak
terbalik /tegak; bayangan diperbesar)
b) Ketika objek teletak sama ddengan titik fokus ( maya; tegak dan tidak
terbalik; bayangan berada pada titik tak terhngga)
c) Ketika objek berada diantara titi fokus dan titik pusat kelengkngan (
terbalik; diperkecil; nyata)

54
c.
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5 5
2 8 8
3 11 11
4 14 14
G. Pertanyaan
--
H. Pembahasan
Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karna cahaya dapat merambat
tanpa zat antara (medium). Bagaimana cara cahaya merambat? Cahaya merambat
menurut garis lurus. Dalam peristiwa pembiasan kecepatan dan panjang gelombang
berubah. Perbandingan kecpatan cahaya dalam ruang hampa dengan kecepatan cahaya
dalam suatu medium dsebut indeks bias absolut medium tersebut.

Dengan peristiwa dispersi, cahaya polikromatik dapat diuraikan menjadi


cahaya monokromatik. Salah satu cara menentukan panjang gelombang cahaya
monokromatik adalah melalui difraksi cahaya pada kisi dengan menggunakan rumus.
Cermin dan lensa adalah benda-benda optik yang dapat membentuk bayangan suatu
benda. Bayangan semu dapat dilihat secara langsung, sedangkan bayangan sejati
hanya dapat dilihat dengan menggunakan layar. Hubungan antara jarak fokus, jarak
benda dan jarak bayangan.

Percobaan sifat cahaya pada praktikum kali ini menunjkkan bahawa sifat
bayangan setia cermin itu berbeda. Bayangan yang terbentuk oleh cermin datar adalah
tegak; maya; sama besar. Cermin cembnng memiliki sifat bayangan maya; sama
tegak; dan diperkecil, sedangkan untuk cermin cekung memiliki sifat bayangan maya;
sama banyak; dan diperbesar.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa bayangan yang
terbentuk oleh cermin datar adalah tegak; maya; sama besar. Cermin cembnng memiliki
sifat bayangan maya; sama tegak; dan diperkecil, sedangkan untuk cermin cekung
memiliki sifat bayangan maya; sama banyak; dan diperbesar.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Suwarna, Iwan Permana. (2010). Optik. Bogor : CV. Duta Grafika

55
K. Kesulitan yang dialami (saran dan masukan)
Karena keterbatasan aalat dan bahan yang memadai, sehingga penyusunan alat dan
bahan tidak bisa sesuai dengan aturan percobaan, sehngga hasil yang didapatkan tidak
bisa maksimal.
L. Foto Dan Video Praktikum

Gambar 1. Alat dan bahan Gambar 2. Percobaan pemantulan cermin cekung

Gambar 3. Percobaan pemantulan cermin datar Gambar 4. Percobaan pemantulan cermin cembung

Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1GZORX4tRw1rdygBlnAWJco5mqqCmoCvV/view?usp=sha
ring

56
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
LENSA CEMBUNG dan CERMIN CEKUNG

A. Judul Praktikum
Lensa Cembung dan Cermin Cekung
B. Tujuan
a. Menentkan jarak titik api (f) lensa cembung
b. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
c. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung
C. Alat dan Bahan
1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Lilin/ lampu
D. Landasan teori
Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karna cahaya dapat merambat tanpa zat
antara (medium). Bagaimana cara cahaya merambat? Cahaya merambat menurut garis
lurus. Dalam peristiwa pembiasan kecepatan dan panjang gelombang berubah.
Perbandingan kecpatan cahaya dalam ruang hampa dengan kecepatan cahaya dalam
suatu medium dsebut indeks bias absolut medium tersebut.
Dengan peristiwa dispersi, cahaya polikromatik dapat diuraikan menjadi cahaya
monokromatik. Salah satu cara menentukan panjang gelombang cahaya monokromatik
adalah melalui difraksi cahaya pada kisi dengan menggunakan rumus. Cermin dan lensa
adalah benda-benda optik yang dapat membentuk bayangan suatu benda. Bayangan
semu dapat dilihat secara langsung, sedangkan bayangan sejati hanya dapat dilihat
dengan menggunakan layar. Hubungan antara jarak fokus, jarak benda dan jarak
bayangan.
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit
satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari
lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sebagai
sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk
permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan
membuat bayangan akhir .

57
Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung
(positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (negatif) sinar
dapat menyebar konvergen atau menyebar (Sarojo, 2011 dalam Rumanta, 2021).
E. Prosedur percobaan
a. Percobaan Lensa Cembung
1. Susunlah lensa pada ddukannya dan letakkan diantara layar dan smber cahaya
2. Nyalakan sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam
3. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan eddukan benda yang berbeda
b. Percobaan Cermin Cekung
1. Susunlah alat seperti gambar berikut
2. Nyalakan sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam
3. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan eddukan benda yang berbeda

F. Hasil pengamatan
1. Lensa Cembung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 6 6
2 8 8
3 10 10
4 12 12

2. Lensa Cekung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 5 8
2 8 8
3 11 13
4 14 14

58
G. Pertanyaan
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang digunakan dalam percobaan !
Jawab :

Rumus jarak fokus lensa cembung adalah f = -

Diketahui jarak benda (s) = 6 cm dan jarak bayangan (s’) = 6 cm

Sehingga, f = - = - = - = -3
Jadi jarak fokus lensa cembung adalah = -3

2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang digunakan dalam percobaan !


Jawab :

Rumus kekuatan lensa (P) adalah P =

Diketahui f = 6

Sehingga, P =

3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang digunakan dalam percobaan !
Jawab :

Rumus jarak fokus lensa cekung adalah f =

Diketahui jarak benda (s) = 5 cm dan jarak bayangan (s’) = 8 cm

Sehingga, f = = = = 3,1
Jadi jarak fokus lensa cekung adalah = 3,1
H. Pembahasan
Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karna cahaya dapat merambat
tanpa zat antara (medium). Bagaimana cara cahaya merambat? Cahaya merambat
menurut garis lurus. Dalam peristiwa pembiasan kecepatan dan panjang gelombang
berubah. Perbandingan kecpatan cahaya dalam ruang hampa dengan kecepatan cahaya
dalam suatu medium dsebut indeks bias absolut medium tersebut.

Dengan peristiwa dispersi, cahaya polikromatik dapat diuraikan menjadi


cahaya monokromatik. Salah satu cara menentukan panjang gelombang cahaya
monokromatik adalah melalui difraksi cahaya pada kisi dengan menggunakan rumus.
Cermin dan lensa adalah benda-benda optik yang dapat membentuk bayangan suatu
benda. Bayangan semu dapat dilihat secara langsung, sedangkan bayangan sejati

59
hanya dapat dilihat dengan menggunakan layar. Hubungan antara jarak fokus, jarak
benda dan jarak bayangan.

Percobaan sifat cahaya pada praktikum kali ini menunjkkan bahawa sifat
bayangan setia cermin itu berbeda. Bayangan yang terbentuk oleh cermin datar adalah
tegak; maya; sama besar. Cermin cembnng memiliki sifat bayangan maya; sama
tegak; dan diperkecil, sedangkan untuk cermin cekung memiliki sifat bayangan maya;
sama banyak; dan diperbesar.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa bayangan yang
terbentuk oleh cermin datar adalah tegak; maya; sama besar. Cermin cembnng
memiliki sifat bayangan maya; sama tegak; dan diperkecil, sedangkan untuk cermin
cekung memiliki sifat bayangan maya; sama banyak; dan diperbesar.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Suwarna, Iwan Permana. (2010). Optik. Bogor : CV. Duta Grafika
K. Kesulitan yang dialami (saran dan masukan)
Karena keterbatasan alat dan bahan yang memadai, sehingga penyusunan alat
dan bahan tidak bisa sesuai dengan aturan percobaan, sehngga hasil yang didapatkan
tidak bisa maksimal.
L. Foto Dan Video Praktikum

Gambar 1. Alat dan bahan Gambar 2. Percobaan pemantulan cermin cekung

60
Gambar 3. Percobaan pemantulan lensa Gambar 4. Percobaan pemantulan
cembung

Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1GZORX4tRw1rdygBlnAWJco5mqqCmoCvV/view?usp=sha
ring

61
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
KELISTRIKAN
A. Judul Praktikum
Percobaan muatan listrik
B. Tujuan Praktikum
1. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat
muatan.
2. Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

C. Alat dan Bahan


1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Tas plastic.
5. Isolasi.
6. Sisir plastic.
7. Potongan kertas yang kecil-kecil.
D. Landasan Teori
Listrik merupakan partikel subatomik seperti proton dan elekton yang
bisa
menyebabkan dorongan atau tahanan gaya diantaranya. muatan listrik adalah muatan
yang tolak menolak atau muatan muatan yang tidak tarik menarik dengan gaya yang
besarnya ditentukan dengan hukum. Berdasarkan pengertian muatan listrik dari
KBBI, maka muatan listrik bisa dianggap sebagai suatu muatan yang ada di dalam
suatu benda dan bisa menghasilkan gaya pada benda lain jika memiliki muatan listrik.
muatan listrik membagi dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif atau proton dan
muatan negatif atau elektron.
Muatan Positif (Proton)
Benjamin Franklin mengatakan bahwa muatan listrik positif (proton) adalah muatan
listrik yang sifatnya saling tolak menolak dengan benda yang memiliki muatan yang
sejenis.
Muatan Negatif (Elektron)
Benjamin menyatakan bahwa muatan yang akan mengeluarkan sifat tolak menolak jika
benda tersebut didekatkan dengan plastik (memiliki muatan), maka akan tolak menolak.

62
E. Prosedur Percobaan
a. Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja
dengan menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju
beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati
apa yang terjadi?
b. Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang
terjadi?
c. Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati apa
yang terjadi?
d. Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian
menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi).
Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan.
Serta mengamati apa yang terjadi?
e. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu
mendekatkan keduanya dan mengamati yang terjadi?
f. Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

F. Hasil Pengamatan
Bola pingpong Bola Pingpong kanan digosok dengan
kiri digosokan
dengan wool Plastik nilon
Wool Tarik menarik Tarik menarik Tarik menarik
Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

63
G. Pertanyaan
1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D!
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawnan?

H. Pembahasan
Setelah melakukan percobaan dapat diketahui bahwa saat melakukan percobaan
antara bola pingpong dengan tas plastik terjadi tarikan pada bola pingpong pada
plastik kemudian pada percobaan menggosokan sisir pada rambut dan di
tempelkan pada potongan kertas kecil-kecil terlihat bahwa potongan kertas menempel
pada bagian sisir plastic. Diketahui bahwa sisir plastik memuat muatan listrik
sehingganya bisa menarik kertas kecil-kecil. Kemudian untuk percobaan selanjutnya
pada 2 bola pingpong di gantung dengan benang di pojokan meja dan tidak
terjadi interaksi karena tidak bermuatan listrik. Penjelasan mengenai bola
pingpong telah terlampir pada hasil pengamatan. Terdapat beberapa langkah dari
percobaan (6) yang memiliki muatan sejenis yaitu: plastik-plastik dan nilon-nilon dan
untuk muatan berlawanan yaitu sisa dari percobaan yang terdapat diatas. Kemudian
percobaan selanjutnya terdapat 4 buah benda (A, B, C dan D) diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik. Bila A bermuatan negative maka jenis
muatan benda B, C, dan D ialah muatan yang saling berlawanan sehingganya diantara
ke 4 benda tersebut dapat tarik menarik ( A= Negatif, B= Positif, C= Negatif dan
D= Positif) sesuai dengan teori yang tercantum dalam landasan teori bahwa
muatan listrik yang sifatnya saling tolak menolak dengan benda yang memiliki
muatan yang sejenis dan jika muatan listrik sifatnya Tarik menarik maka benda
memiliki muatan yang bersifat berlawanan.

64
I. Kesimpulan
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki oleh partikel penyusun atom, kecuali
neutron. Karakteristik muatan dasar hanya dimiliki oleh proton dan elektron.
Muatan listrik hanya dibedakan menjadi muatan positif dan muatan negatif, serta
muatan netral yang tersusun dari gabungan muatan positif dan muatan negatif dalam
jumlah yang sama. Gaya tolak-menolak terjadi pada benda-benda yang bermuatan,
sedangkan gaya tarik- menarik akan terjadi pada benda-benda yang bermuatan tidak
sejenis. gaya tarik antara dua buah muatan listrik. Dari hasil percobaan, diperoleh
tiga kesimpulan. Pertama, jika dua buah muatan listrik dengan sifat yang berbeda
(negatif dan positif) saling didekatkan, maka akan terjadi gaya tarik-menarik antara
kedua muatan tersebut. Sebaliknya, jika kedua muatan memiiliki sifat yang sejenis
(positif-positif atau negatif-negatif), maka kedua muatan akan saling tolak-menolak.
Kedua, besar gaya tarik antara kedua buah muatan selalu berbanding terbalik dengan
jarak antara kedua buah muatan tersebut. Ketiga, ukuran fisik dari muatan listrik
menentukan besar gaya tarik antara kedua buah muatan listrik.

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka. M. ishaq, Listrik Statis, Hand Out Fisika Dasar/Listrik-
Magnet/Elektrostatik

65
K. Kesulitan yang dialami (Saran dan Masukan)
Dalam melakukan percobaan hampir tidak terdapat kesulitan dalam
mengumpulkan bahan hanya saja saat melakukan percobaan kita harus memastikan
bahan yang kita gunakan bisa dipakai, misalkan potongan kertas yang harus sangat
kecil agar mudah tertarik dengan aliran listrik yang terdapat pada sisir serta
diperlukannya kecermatan dalam melakukan percobaan.

L. Foto Praktikum

Alat dan bahan

Proses percobaan

Link video:
https://drive.google.com/file/d/1EBT15cqXqwdDaxhGQb2TzTnHT1TumM_0/view?usp=d
ri vesdk

66
Praktikum Mandiri

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


SIMBIOSIS PARASITISME
A. Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

B. Landasa Teori
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara
makhluk hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk
hubungan yang sangat erat antara satu spesies makhluk hidup lainnya yang hidup
bersama dalam suatu habitat tertentu yang disebut simbiosis.
Ada tiga jenis simbiosis yang ada di alam, yaitu, simbiosis parasitisme,
kolensalisme, dan mutualisme. Simbiosis parasitisme adalah suatu hibungan antara du
jenis spesies (organisme), dimana satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan
spesies lainya (sering disebut inang) atau di rugikan.

C. Alat dan Bahan


a. Alat-alat tulis
b. Lembar prngamatan
c. Lingkungan sekitar

D. Cara kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan
b. Pergilah kelingkungan sekitar tempat tinggal mu, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara tumbuhan
dengan tumbuhan.
d. Temukan beberapa jenis tumbuhan hubungan yang terjadi.
e. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja.
f. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dintungkan.
g. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis.
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi.

67
E. Hasil Pengamatan
Pihak Yang di rugikan Pihak Yang di Untungkan
Jenis Hubungan Jenis
No. Jenis makhluk
Parasitisme makhluk Jenis kerugian Jenis Kentungan
hidup
hidup
Bunga Antorium dan Bunga Daun bejadi Menghisap sari
1. Kutu putih
kutu putih antorium kuning daun
Benalu pada pohon Pohon Makanan Meyerap
2. benalu
kopi coklat mangga berkurang makanan

F. PEMBSAHASAN

Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu bebeda spesies yang


hanya menguntungkan sepihak saja dan pihak lainya dirugikan.

- Kutu daun yang menempeldi bunga antorium mejadi kuning dan belubang
dan ada bercak putih.
- Benalu menyerap bahan makanan dari inangnya yaitu pohon kopi coklat,
sehingga pertumbuhan kopi coklat tehambat.

G. KESIMPULAN

Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak
untung dan pihak lainya di rugikan, di sebut simbiosis parasitisme.sifat parasit yaitu
tidak akan membunuh inangnya karena kalu inangnya mat, maka parasitnya juga
akan mati karena kekurangan sumber makanan.

H. JAWABAN PERTANYAAN
a. Hubungan antara kutu putih dengan bunga antorium merupakan hubungan
parasitisme, karena kutu putih untungkan dengan cara menghisap sari daun .
Sedangkan bunga antorium di rugikan karena sari daunya berkurang dan
daun bunga menjadi kuning dan berlubang.
b. ada yaitu hubungan parasitisme antara benalu dengan pohon kopi coklat.
Pada hubungan tersebut dapat mengakibatkan pohon kehilangan sari
makannya.

I. KESULITAN DAN SARAN


- Kesulitan
Saat kita mencari bahanya yang akan di teliti susah sekali mencari tumbuhan
benalu di kopi coklat dan kutu putih di bunga antorium
- Saran
Sebaiknya jika ingin meneliti simbiosis parasitisme sebaiknya mencari lokasi
yang mudah untuk di temukan tumbuhan yang akan di teliti.

J. REFRENSI
Rumanta.M.(2019). Pratikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

68
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3


kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih
dari 3)

Tahapan Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

1) Siapkan buku untuk mencatat saat melakukan


penelitian di lapangan
2) Handphone untuk menggambil gambar saat
melakukan pratikum ipa

Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan

Di temukannya benalu dalam pohon kopi coklat


Dan di bunga antorium

Tahap Akhir Deskripsi foto/video

Peneliti menemukan tumbuhan benalu di pohon


kopi coklat bisa dilihat parasit itu menumpang di
pohon kopi coklat dan mebuat pohon kopi coklat
tersebut terhambat pertumbuhannya.

69
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PENCERNAAN MAKANAN

A. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Gambar sistem pencernaan.
2) Alat tulis.

C. LANDASAN TEORI
Makanan/zat yang ada di luar tubuh kita tersusun dari molekul- molekul yang sangat
kompleks. Agar makanan dapat dipergunakan oleh tubuh, maka diperlukan adanya proses
yang dapat menyederhanakan molekul- molekul tersebut untuk diserap dan dimanfaatkan
oleh tubuh. Enzim memegang peranan paling penting dalam pencernaan ini. Enzim ini
dihasilkan di dalam usus dan berfungsi untuk membantu menghancurkan makanan.
Beberapa enzim bekerja dalam keadaan asam, sedangkan yang lain dalam keadaan basah.
Sistem pencernaan merupakan serangkaian jaringan organ yang memiliki fungsi untuk
mencerna makanan. Makanan-makanan tersebut akan diproses secara mekanik ataupun secara
kimia. Pencernaan secara mekanik yaitu pencernaan yang terjadi di dalam lambung yang
melibatkan gerakan fisik dalam tubuh.
Proses penyederhanaan makanan terjadi baik secara mekanik maupun kimiawi serta
pembuangan sisa-sisanya dilangsungkan oleh berbagai struktur yang tergabung di dalam
sistem pencernaan. Pencernaan secara mekanik adalah cara menghaluskan (memecah)
makanan dengan menggunakan otot- otot dan alat bantu lainnya. Pencernaan mekanik
berlangsung saat makanan berada di dalam rongga mulut. Dalam hal ini gigi mengunyah dan
memotong makanan, sedangkan lidah mengatur posisi makanan. Sebagai zat pelarut atau
pelumas, ludah berperan sebagai pengaduk makanan agar mudah ditelan.
Proses kimiawi disebut juga enzimatis. Makanan yang telah dilumatkan oleh
pencernaan mekanik kemudian masuk ke dalam lambung. Di dalam usus, makanan dicerna
lagi dengan bantuan zat kimia yang disebut enzim, yaitu cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
pencernaan. Zat ini berperan memecah makanan sehingga dihasilkan sari makanan.
Selanjutnya sari makanan. yang telah siap diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh. Proses
pencernaan meliputi proses ingesti (makan), absorbsi (penyerapan) dan egesti atau defekasi
(pembuangan sisa-sisa makanan yang tidak tercerna) yang terjadi di dalam suatu sistem
berbentuk pipa panjang mulai dari mulut sampai ke anus.
Organ utama yang menyusun sistem pencernaan menusia (menurut fungsinya) adalah
mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sementara organ
pendukung lainnya adalah pankreas, kandung empedu dan hati.

70
D. CARA KERJA
1) Perhatikan gambar sistem pencernaan yang terdapat pada lembarkerja di akhir modul
ini.
2) Urutkanlah sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut.
3) Tuliskan bagian-bagian tadi pada lembar kerja.
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

E. HASIL PENGAMATAN

1) Bagian - bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:


a) Rongga mulut.
b) Kerongkongan.
c) Lambung.
d) Usus besar.
e) Usus halus.
f) Anus

71
2) Fungsi utama saluran pencernaan:
a) Bagian Mulut
Bagian mulut terdapat beberapa bagian penting, diantaranya adalah
lidah. Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan
agar mudah dikunyah dan membantu makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi,
bagian ini berfungsi untuk mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi
lebih halus dan lebih mudah dicerna. Yang terakhir adalah ludah yang akan
membantu Anda menelan makanan dengan lebih mudah lagi dan juga berfungsi
sebagai pelindung rongga mulut.

b) Bagian Kerongkongan (Esofagus)


Kerongkongan merupakan lorong yang akan dimasuki makanan yang selesai di
kunyah dan telah diproses di dalam mulut.

c) Bagian Lambung
Lambung memiliki fungsi penting dalam sistem pencernaan salah satunya
adalah menghasilkan asam klorida yang akan membasmi semua mikroorganisme
yang ada pada makanan yang kita makan.

d) Bagian Usus Halus


Ada banyak proses kimia yang terjadi pada usus halus, karena di dalam usus
halus juga memproduksi berbagai macam enzim yang dapat mengubah beberapa zat
makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar lebih mudah diserap.

e) Bagian Usus Besar


Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan
dibusukkan menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran
(feses) yang kemudian akan dibuang melalui anus

f) Rektum dan Anus


Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar. Rektum inilah yang disebut
sebagai jalur yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya
yaitu anus. Sedangkan anus seperti yang kita semua ketahui merupakan lubang
dimana kotoran akan dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dibuang.

72
lOMoARcPSD|19630426

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan bagian – bagian dari sitem pencernaan!
Jawab: Mulut, lambung, usus halus
2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ – organ tersebut?
Jawab:
a) Mulut : lipase lingual
b) Mylase : saliva, lisozim, haptocorrin.
c) Lambung : pepsin, Asam Klorida (HCL), factor intrinsic (IF), mucin, gastrin,
d) Usus halus : secretin, cholecystokinin (CCK), gastrin inhibitory peptide (GIP),
motilin, somastin.
3. Enzim – enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
Uraikan dengan jelas!
Jawab:
1) Enzim tpisin = menggubah tepon menjadi kolekul kecil /memecahkan pepton.
2) Enzim amilase = mengubah zat tepung menjadi gula.
3) Enzim lipase = menggubah lemak menjadi asam lemak gliserol.
G. PEMBAHASAN
Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung,
usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara itu, organ-organ pencernaan
pelengkap adalah mulut, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pancreas

H. KESIMPULAN
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia
dalam mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih
mudah dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang
bermanfaat untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan
yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah
molekul makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Dalam melakukan percobaan ini sebaiknya menggunakan video pembelajaran agar
terlihat jelas bagian-bagian dari alat pencernaan manusia dan proses yang terjadi di
dalamnya

73
lOMoARcPSD|19630426

FOTO PRAKTIKUM
Mulut kerongkongan

Lambung Usus

74
lOMoARcPSD|19630426

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


TELINGA
A. JUDUL PERCOBAAN
Telinga.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui bagian – bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Gambar struktur alat pendengaran manusia
2) Lembar pengamatan
3) Alat tulis

D. LANDASAN TEORI
Telinga merupakan indra pendengar yang menerima getaran dan bergerak di
udara dalam bentuk gelombang. Telinga kita begitu peka sehingga dapat
menginterpretasikan getaran menjadi berbagai bunyi. Manusia memiliki sepasang
telinga masing- masing terdiri dari telingan bagian luar, bagian tengah dan bagian
dalam.
Setiap manusia memiliki satu pasang telinga dan letaknya simetris pada
bagian yang berlawanan dikepala, dan itu untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi
suara. Suara merupakan bentuk energi yang bergerak melewati udara, air atau benda
lainnya dalam sebuah gelombang. Meskipun telinga yang mendeteksi suara fungsi
pengenalan dan interprestasi dilakukan di otak dan system saraf pusat.
Rangsangan suara akan disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan
telinga dan otak.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Perhatikan gambar struktur alat pendengaran manusia.
2) Berinama dan jelaskan fungsi bagian-bagian telinga mulai dari telingan luar
hingga telinga dalam.
F. HASIL PENGAMATAN
Bagian – bagian penyusun telinga dan fungsinya
No Nama Organ Bagian Telinga Keterangan
Luar Tengah Dalam
1 Daun Telinga  Menangkap Suara
2 Lubang dan saluran  Menangkap dan mencegah debu
Telinga Luar atau hewan berukuran kecil yang
75
lOMoARcPSD|19630426

masuk ke telinga dan untu


meneruskan getaran dari daun
telinga ke gendang telinga
3 Gendang Telinga  Penerima gelombang suara yang
berasal dari daun telinga
4 Tulang Martil  Menangkap getaran dari gendang
telinga lalu meneruskannya ke
tingkap oval
5 Tulang Landasan  Menangkap getaran dari gendang
telinga dan meneruskannya ke
tingkap oval
6 Tilang Sanggurdi  Menangkap getaran dari gendang
telinga lalu meneruskannya ke
tingkap oval
7 Saluran Eustacius  Memasukan udara ke telinga
tengah dan menjadikannya
tekanan udara di gendang telinga
sama dengan tekanan udara luar
8 Tingkap Oval dan  Sebagai penerus gelombang suara
bundar dari tulang pendengaran kerumah
siput
9 koklea  Penerima gelombang bunyi dan
akan diteruskan ke saraf
10 Saraf Pendengaran  Penerima rangsangan suara dari
koklea menuju saraf otak
11 Saluran setengah  Sebagai penyeimbang dalam
lingkaran tubuh

F. PERTANYAAN – PERTANYAAN
Pertanyaan :

1) Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi!
2) Jelaskan fungsi saluran eustachius!
3) Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi atau suara hingga kita mendengar!
76
lOMoARcPSD|19630426

4) Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama?
5) Factor apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi tuli?
Jawaban :
1) Fungsi daun telingan yaitu untuk mengumpulkan suara, daun telinga juga
dapat memperbesar suara dan mengarahkan ke saluran telinga. Ketika
memantul pada daun telinga, suara juga mengalami proses penyaringan yang akan
memberikan informasi mengenai lokalisasi suara. Efek penyaringan tersebut pada
manusia terutama untuk memilih suara yang berada di rentang frekuensi suara
manusia.
2) Menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam telinga dan menyesuaikannya
dengan tekanan udara di dunia luar, mengalirkan sedikit lender yang dihasilkan sel-
sel yang melapisi telinga tengah ke bagian belakang hidung dan sebagai
penyaring kuman yang mungkin akan masuk ke dalam telinga tengah.
3) Bunyi dalam perambatannya memerlukan medium, jika kita berbicara dan orang
lain mendengar itu terjadi karena bunyi merambat melalui udara. Bunyi tidak dapat
merambat diruang hampa, oleh karena itu jika kita bedara dibulan kita tidak dapat
mendengar bunyi dengan jelas karena tidak ada udara sebagai medium dalam
perambatan bunyi. Bunyi dapat merambat di benda padat dan cair.
4) Tergantung factor-faktor yang mempengaruhi, aktivitas sering mendengarkan music
menggunakan headset mudah mempengaruhi pendengaran seseorang.
5) Ada tuli konduksi dan tuli saraf, tuli konduksi disebabkan ada banyaknya
kotoran atau minyak yang menutupi lubang telinga, rapuhnya atau retaknya tulang-
tulang pendengaran, tingkap oval dan tulang sanggurdi tidak terhubung. Tuli juga
bis terjadi karena rusaknya saraf ke 8 kranial.

H. PEMBAHASAN
Gelombang suara yang masuk melalui telinga dan ditangkap gendang telinga kemudian
terjadi getaran. Getaran ini akan diteruskan menuju telinga tengah melalui tulang-tulang
pendengaran yaitu martil,landasan dan sanggurdi. Dari tulang sanggurdi getaran
diteruskan melalui jendela oval menuju koklea yang berisi cairan. Setelah itu getaran
akan diteruskan menuju jendela bundar dengan arah gerak yang berlawanan. Kemudian
getaran akan diterima oleh sel-sel rambut di dalam organ corti. Getaran dalam cairan
koklea akan menggetarkan membrane basiler, dan getaran ini juga akan menyebabkan
membrane tektorial ikut bergetar. Getaran akan diubah menjadi impuls saraf, yang
77
lOMoARcPSD|19630426

selanjutnya dihantarkan saraf auditori menuju otak sehingga kita dapat mendengar
suara. Saraf yang selanjutnya dihantarkan saraf auditori menuju otak sehingga kita
dapat mendengar suara.

I. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan dapat disimpulkan bahwa struktur telinga terdiri atas
tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam. Tiap-tiap bagian telinga
memiliki fungsi masing-masing. Telinga bagian luar berfungsi sebagai penampung dan
pengirim getaran suara ke telinga bagian tengah. Telinga bagian tengah berfungsi
untuk menjaga keseimbangan tekanan udara luar dan dalam pada telinga serta
meneruskan getaran ketelingan bagian dalam, sedangkan telingan bagian dalam
berfungsi untuk mentransmisikan getaran ke otak sehingga menjadi bunyi.

J. DAFTAR PUSTAKA
4) Rumanta, maman dkk.2019.Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan.
Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami yaitu tidak terdapat alat peraga yang akan digunakan dalam
praktik bagian-bagian dan fungsi telinga nanum dapat diganti dengan meggunakan
gambar yang diprin.

FOTO PRAKTIKUM

78
lOMoARcPSD|19630426

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


KEMAGNETAN
A. JUDUL PERCOBAAN
Bentuk Medan Magnet

B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini untuk menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang
dengan serbuk-serbuk besi.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Satu lembar karton putih
2. Satu buah magnet batang
3. Serbak-serbuk besi secukupnya

D. LANDASAN TEORI
Magnet adalah suatu benda yang dapat menarik benda lain disekitarnya yang
memiliki sifat khusus. Setiap magnet memiliki sifat kemagnetan. Sifat
kemagnetan adalah kemampuan benda menarik benda-benda lain di sekitarnya. Hal ini
dikarenakan pada suatu magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan sehingga bias
terjadi gerakan tarik menarik atau tolak menolak dengan benda tertentu.
Medan magnet adalah ruang yang mengelilingi magnet dimana magnet masih
memiliki efeknya. Kekuatannya bervariasi bergantung pada jaraknya yaitu me
dan magnet tergantung pada kekuatan magnet. Medan magnet dapat ditunjukkan
dengan menggunakan serbukbesi yang ditaburkan di atas kertas dan dapat pula
menggunakan kompas.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Meletakkan sebuah magnet batang di atas meja
2. Memegang selembar karton putih di atas magnet tersebut
3. Menaburkan serbuk-serbuk besi secara merata di ataskarton, kemudian mengetuk
karton itu secara perlahan beberapa kali.
4. Mengamati dan menggambarkan pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi.
Membuat kesimpulan tentang medan magnet dari hasil pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar pola dengan 1 magnet serbuk besi rata dan menyebar.
2. Kutub selatan bertemu kutub selatan bertemu kutub selatan terlihat ada rongga
serbuk besi diantara kutub selatan.
3. Kutub utara bertemu kutub selatan tidak terlihat ada rongga serbuk besi diantara
kutub utara dan selatan.

79
lOMoARcPSD|19630426

G. PERTANYAAN
1. Jelaskanapa yang dimaksuddenganmedan magnet?
2. Apakahsebuah magnet selalumemilikikutubutaradankutubselatan?
Berikanpenjelasan!
3. Jelaskan 3 macamaturanuntukmelukisgaris-garismedan magnetic!
Jawaban:
1. Medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan
muatan listrik (aruslistrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatanl istrik
yang bergerak lainnya. Medan magnet merupakan medangaya yang berda di
sekitarbenda magnetic atau di sekitar benda konduktor berarus. Medan magnet dapat
digambarkan dengan garis- garisgaya magnet yang selalu keluar dari kutub utara
magnet dan masuk kekutub selatan magnet. Sementara di dalam magnet, garis-
garisgaya magnet memiliki arah dari kutub selatam magnet kektub utara magnet.
Garis-garis tersebut tidak pernah saling berpotongan. Kerapatan garis-garis gaya
magnet menunjukkan kekuatan medan magnet. Jika dua buah magnet dengan kutub
yang berbeda didekatkan makaakan memiliki medan magnet yang besar. Sementara
itu, jika dua magnet yang memiliki kutub sejenis didekatkan maka tidak akan terjadi
garis-gari sgaya magnet yang membentuk medan magnet.

2. Iya, setiap magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan. Kutub utara magnet akan
selalu menghadap kearah utara bumi, dan kutubs elatan magnet akan selalu
menghadap kearah selatan bumi. Sehingga kutub utara magnet akan selalu
menghadap kearah utara Bumi karena tertarik oleh kutub magnet selatan bumi.
Sebaliknya kutub selatan bumi sebenarnya adalah kutub magnet utara bumi,
sehingga kutub selatan benda magnet selalu tertari kearah selatan.

3. 3 macam aturan untuk melukis garis-garsis medan magnetic!


a. Garis-garis gaya magnetic tidak pernah berpotongan
b. Garis-garis gaya magnetic selalu keluar dari kutub Utara dan masuk kekutub
selatan.
c. Tempat dengan garis-garis gaya rapat menyatakan medan magnetic kuat,
sebaliknya dengan garis-garis gaya tentang menyatakan medan magnetic
lemah.

H. PEMBAHASAN
1. Gambar A menunjukan pola yang dibuat oleh serbuk besi setelah magnet diatas
serbuk besi.
2. Gambar B menunjukkan bahwa apabila magnet kutub S (selatan) didekatkan
dengan kutb S (selatan) maka akan tolak menlak.
3. Gambar C menunjukkan bahwa apabila magnet kutub U (Utara) didekatkan dengan
kutub S (selatan) maka akan tarik menarik.

80
lOMoARcPSD|19630426

I. KESIMPULAN
Dari percobaan dan pengamatan bentuk medan magnet di atas dapat disimpulkan
bahwa kutub magnet yang sama apabila di dekatkan akan saling tolak menlak.
Sedangkan kutub magnet yang berbeda didekatkan akan saling tarik menarik hal ini
dikarenakan oleh sifat magnet itu sendiri yang saling tarik menarik apabila dua kutub
berbeda saling berdekatan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, mamandkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. PrataSejatiMandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami mencari magnet.

FOTO PRAKTIKUM

81

Anda mungkin juga menyukai