Oleh:
SEPTIANA WINDASARI
NIM. 859171999
A. TUJUAN PENGAMATAN
Mengamati gerak seismonasti pada putri malu.
Mengamati gerak niktinasti pada putri malu.
C. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan
hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung
akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu (Rumanta, 2019 dalam Ariani, 2022)
Putri malu atau Mimosa pudica merupakan tumbuhan yang berasal dari
Amerika tropis, yang ditemukan pada ketinggian 1200 M diatas permukaan laut.
Ciri-ciri tumbuhan putri malu atau Mimosa pudica adalah daun berupa daun
majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun berbentuk
memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan
atas dan bawah yang licin, panjang 6-16 mm, lebar 1-3 mm, berwarna hijau, dan
umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun disentuh sirip akan melipatkan diri
menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4-5,5 cm. Batang bulat,
berambut, dan berduri tempel. Tumbuhan putri malu atau Mimosa pudica memiliki
dua macam kepekaan, yakni terhadap sentuhan (seismonasti) dan terhadap intensitas
cahaya matahari atau melakukan gerakan tidur pada malam hari (niktinasti).
(Wahyudiansyah, 2020)
D. PROSEDUR PERCOBAAN
a) Sebelum melakukan pengamatan/percobaan pada gerak seismonasti, hal yang
utama adalah:
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu,
lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
2. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja,
melakukan sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu
menggunakan penggaris.
3. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel
pengamatan.
b) Sebelum melakukan pengamatan/percobaan pada gerak niktinasti, hal yang
utama adalah:
1. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada
pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
2. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
3. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
4. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
5. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
6. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
7. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Seismonasti
F. PERTANYAAN
• Sebutkan 2 jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti ! Jelaskan!
• Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
anda lakukan!
Jawaban:
• Menurut saya jenis tanaman yang dapat melakukan niktinasti adalah lamtoro dan
daun bunga kupu-kupu. Karena disebabkan oleh suasana gelap yang mana
lamtoro dan daun bunga kupu-kupu akan mendapat rangsangan yang
menyebabkan daunnya menutup jika terkena gelap di malam hari.
• Perbedaan antara niktinasti dan seismonasti pada percobaan yang telah saya
lakukan adalah menutupnya daun karena pengaruh gelap yaitu pada gerak
niktinasti, sedangkan pada gerak seismonasti karena disebabkan oleh sentuhan
atau rangsangan yang menyebabkan daun akan menutup.
G. PEMBAHASAN
Gerak seismonasti pada putri malu terdapat 3 jenis sentuhan yaitu halus,
sedang dan kasar. Reaksi putri malu jika disentuh halus akan menutup dengan
lamban dan hanya daun yang disentuh saja yang akan tertutup selanjutnya akan
membuka daun sekita 1 menit kemudian. Jika dengan sentuhan sedang maka putri
malu akan bereaksi menutup lebih cepat dari sebelumnya dan daun akan terbuka
kembali setelah ±3 menit berlalu. Sedangkan reaksi daun putri malu dengan sentuhan
kasar maka daun yang tersentuh akan menutup dengan cepat bahkan daun yang ada
dibagian batang lainnya juga ikut menutup dengan waktu sekitar ± 6 menit untuk
daun terbuka kembali.
Gerak niktinasti pada putri malu saat pengamatan yang disimpan ditempat
yang terang atau terkena sinar matahari langsung, reaksi daun putri malu mula-mula
adalah daun terbuka sampai beberapa waktu kemudian daunnya tetap terbuka karena
terkena sinar matahari. Sedangkan daun putri malu yang disimpan dan ditutup
dengan kardus yang kedap cahaya, daun putri malu mendapatkan reaksi yang
berbeda, mula-mula daunnya terbuka sampai ½ jam kemudian daunnya tertutup. Hal
ini terjadi karena adanya rangsangan dari gelap.
H. KESIMPULAN
Gerak seismonasti pada putri malu terdapat 3 jenis sentuhan yaitu halus,
sedang dan kasar. Dimana dari ketiga jenis sentuhan tersebut daun putri malu
menerima rangsangan yang berbeda-beda. Namun yang paling berpengaruh adalah
dengan sentuhan keras karena daun dari tangkai yang lain akan menerima
rangsangan juga tanpa terkena sentuhan langsung karena menerima getaran yang
keras.
Gerak niktinasti yang terjadi pada kedua pengamatan adalah daun putri malu
yang disimpan mengenai cahaya matahari langsung akan tetap membuka daunnya
sedangkan untuk daun putri malu yang ditutup dengan kardus yang kedap cahaya
lama kelamaan daunnya akan tertutup karena mendapatkan rangsangan dari gelap.
I. DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Danes Eki. 2022. Laporan Kegiatan Praktikum Gerak Pada Tumbuhan : Serang.
Universitas Terbuka. Diambil pada tanggal 18 April 2023 dari
https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/praktikum-
ipa/danes-eki-ariani857235004-gerak-pada-tumbuhan/37746773
Wahyudiansyah. 2020. Praktikum IPA di SD: Gerak seismonasti pada tumbuhan putri
malu atau mimosa pudica. Diambil pada tanggal 18 April 2023 dari
https://www.wahyudiansyah.com/2020/09/praktikum-ipa-di-sd-gerak-
seismonasti-pada-tumbuhan-putri-malu-atau-mimosa-pudica.html
K. FOTO/DOKUMENTASI PERCOBAAN
C. LANDASAN TEORI
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme.
Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah
gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut
geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat
bumi disebut geotropisme negative. (Rumanta, 2019 dalam Ariani, 2022)
Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya
gravitasi bumi. Geotropisme disebut juga gravitropisme. Geotropisme positif jika
gerak responnya menuju ke bumi atau menuju ke bawah. Reaksi geotropisme
diklasifikasikan menurut orientasi keseimbangan dari organ relative terhadap arah
tarikan gravitasional. Sumbu pusat dari sebagian besar tanaman meluruskan diri
sejajar mereka sejajar dengan arah ini dan disebut sebagai ortogeotropis (Gambar 1).
Jika pertumbuhan mereka ada pada arah vektor gaya berat, misalnya akarakar primer
mereka adalah geotropis positif. Jika mereka tumbuh arah berlawanan, mereka
adalah geotris negatif, misalnya batang utama. (Wiraatmaja, 2017)
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Sebelum melakukan pengamatan/percobaan, hal yang utama adalah:
1. Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B
2. Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
3. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
4. Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Geotropisme
F. PERTANYAAN
• Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus sudah telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawaban:
• Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan membuktikan fototropisme
karena arah tumbuhnya batang mengikuti arah cahaya matahari. Jenis
fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena batang yang
tumbuh menuju rangsangannya yaitu cahaya matahari. Pada sisi batang yang
terkena cahaya, zat tumbuh lebih sedikit daripada sisi batang yang tidak terkena
cahaya.
G. PEMBAHASAN
Biji kacang hijau terlebih dahulu direndam selama ±3 jam untuk
mempercepat proses perkecambahan. Pengamatan dilakukan dipagi hari selama 7
hari berturut-turut untuk mengetahui proses pertumbuhan yang terjadi pada kacang
hijau dengan posisi pot A tegak atau vertikal dan pot B secara horizontal. Pada hari
pertama biji kacang hijau di pot A dan B tumbuh dengan panjang batang 2 mm.
Setelah 4 hari berlalu mulai muncul daun muda baik pada pot A maupun B, namun
pengamatan pada pot A menunjukkan pertumbuhan batang biji kacang hijau secara
vertikal atau menuju ke atas sedangkan pada pot B pertumbuhan batang biji kacang
hijau dari arah horizontal menuju vertikal. Ini terjadi karena posisi pot B tidak
langsung terkena sinar matahari sehingga batang tumbuh menjauhi tanah. Tanaman
pada pot B tumbuh membengkok karena mengikuti arah cahaya matahari.
H. KESIMPULAN
Hasil pengamatan pada pot B menunjukkan adanya gerak geotropisme yaitu gerak
pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Hal ini dikarenakan
pertumbuhan biji kacang hijau yang ada pada pot B mengikuti arah sinar matahari
sehingga pertumbuhannya membengkok atau tidak lurus.
I. DAFTAR PUSTAKA
Wiratmaja, I Wayan. 2017. Gerak Pada Tumbuhan : Universitas Udayana. Bali. Diambil
pada tanggal 18 April 2023 dari
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/076946a29d877c3410
2d1b9719bc250c.pdf
Ariani, Danes Eki. 2022. Laporan Kegiatan Praktikum Gerak Pada Tumbuhan : Serang.
Universitas Terbuka. Diambil pada tanggal 18 April 2023 dari
https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/praktikum-
ipa/danes-eki-ariani857235004-gerak-pada-tumbuhan/37746773
K. FOTO/DOKUMENTASI PERCOBAAN
A B