Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Sebelum peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I dan II pada


SDN 02 Nusa Raya kecamatan Belitang III. materi Operasi penjumlahan bilangan
bulat pada mata pelajaran MTK, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi
melalui pembelajaran pra siklus dengan model pembelajaran yang masih klasik
yang menggunakan metode pembelajaran ceramah saja. Yang mana capaian
belajar anak didik banyak yang masih di bawah kriteria ketuntasan minimal
(KKM), yaitu nilai rata-rata masih banyak di bawah 75. Berangkat dari
pembelajaran semacam itu peneliti melakukan penelititan tindakan kelas (PTK)
melalui perbaikan pembelajaran siklus I di SDN tersebut, pada materi Operasi
hitungan bilangan, dengan menggunakan metode diskusi dan tanya jawab . Dan
ternya metode tersebut membuahkan hasil yang menggembirakan bagi peneliti.
Pada pembelajaran pra siklus terdapat 7 orang siswa sudah mencapai nilai
75 ke atas atau sekitar 33 %, dan 14 orang siswa mendapat nilai 75 ke bawah atau
sekitar 67%. Hal ini terjadi karena pada pembelajaran pra siklus, pembelajaran
dilakukan masih monoton dengan menggunakan metode ceramah dan materi tidak
fokus pada tujuan pembelajaran.
Pada perbaikan pembelajaran siklus I ada 13 orang siswa yang sudah
mendapat nilai 75 ke atas atau sekitar 62 %, di siklus I ini, peroses pembelajaran
hanya menggunakan metode demonstrasi dalam peroses pembelajaran, sehingga
peningkatan hasil belajar tidak banyak, dan pada perbaikan pembelajaran siklus II
terjadi peningkatan hasil belajar, sebanyak 17 orang siswa sudah mendapat nilai di
atas KKM atau sekitar 81 % siswa sudah berhasil dalam pembelajaran yang
dilakukan, di banding siklus I, pembelajaran siklus II ini sudah banyak meningkat,
hal ini dikarenakan pada peroses pembelajaran pada perbaikan pelajaran
menggunakan metode diskusi dan tanya jawab. Hasil perolehan nilai hasil belajar
dapat dilihat pada diagram 4.1.
18 17
16
14
14 13
12
10
8
8 7
6
4
4
2
0
Prasiklus Siklus I Siklus II

Nilai ≥75 Nilai < 75

Diagram 4.1 Peningkatan Nilai Hasil Belajar

Pada diagram 4.1 di atas siklus II hanya terdapat 4 siswa yang mendapat
nilai kurang dari 75.

1. Hasil Observasi
Hasil observasi yang dilakukan guru terhadap aktivitas siswa sebelum
perbaikan pembelajaran dan setelah perbaikan pembelajaran tersaji pada tabel 1
berikut:
Tabel 4.1 Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Nusa Raya
Keterlibatan Sebelum perbaikan Sesudah Perbaikan
Peserta didik Prasiklus Siklus I Siklus II
No
dalam Jumlah Jumlah Jumlah
% % %
Pembelajaran siswa siswa siswa
1 Terlibat Aktif 7 33,33 13 61,90 17 80,95
2 Terlibat Pasif 3 14,29 4 19,04 4 19,04
3 Tidak Terlibat 11 52,38 3 14,28 - -

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, terlihat bahwa jumlah siswa dan presentase
siswa yang terlibat dalam pembelajaran sebelum perbaikan pembelajaran
menunjukan adanya kenaikan. Sebelum perbaikan pembelajaran siswa yang
terlibat aktif hanya 7 orang (33,33%) kemudian naik menjadi 13 orang (61,90%)
pada siklus I, dan 17 orang (80,95%) pada siklus II.
Peningkatan aktivitas belajar siswa sebelum perbaikan pembelajaran dan
pada setiap siklus sebelum perbaikan pembelajaran dan pada setiap siklus
pembelajaran lebih jelas terjadi pada diagram berikut ini.

18
16
14
12
Jumlah Siswa

10 Terlibat Aktif
8 Terlibat Pasif
Tidak Terlibat
6
4
2
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Diagram 4.2 Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Nusa Raya

2. Hasil Evaluasi
Hasil evaluasi yang dilakukan guru sebelum perbaikan pembelajaran dan
pada setiap siklus pembelajaran tersaji pada tabel distribusi frekuensi data
berkelompok yang disusun berdasarkan aturan sturges.

Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Data Berkelompok Hasil Belajar Siswa
Kelas V SDN 02 Nusa Raya dalam Pembelajaran MTK
Prasiklus
Interval Frekuensi
48 - 53 4
54 - 59 2
60 - 65 8
66 - 71 -
72 - 77 6
78 - 83 1
Tabel 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Data Berkelompok Hasil Belajar Siswa
Kelas V SDN 02 Nusa Raya dalam Pembelajaran MTK
Siklus I
Interval Frekuensi
58 - 63 -
64 - 69 7
70 -75 7
76 -81 6
82 -87 -
88 - 93 1

Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Data Berkelompok Hasil Belajar Siswa
Kelas V SDN 02 Nusa Raya dalam Pembelajaran MTK
Siklus II
Interval Frekuensi
58 - 65 1
66 - 73 3
74 - 81 10
82 - 89
90 - 97 1
98 - 100 6

Berdasarkan tabel pada lampiran disajikan bahwa hasil belajar siswa


menunjukkan adanya peningkatan dari siklus pelajaran ke siklus berikutnya. Pada
perbaikan pembelajaran (Pra siklus), jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 75
mencapai 13 orang (61,90%) pada siklus I dan 17 orang (81,95%) pada siklus II.
Peningkatan ketuntasan hasil belajarbsiswa dari keadaan pra siklus perbaikan
pembelajaran ke setiap siklus secara lebih jelas dapat dilihat pada digram 4.3.

20 17
13 14
15
10 7 8
4
5
0
Tuntas Tidak tuntas Pra Siklus Siklus I Siklus II

Diagram 4.3 Hasil Belajar Siswa Kelas V dalam Pembelajaran MTK


B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitan yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan pembimbing berdasarkan
pembelajaran dari siklus I dan Siklus II ternyata cukup meningkatkan pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran Operasi hitungan bilangan bulat.
Mengingat usia Kelas V SDN 02 Nusa Raya berkisar antara 10 tahun maka
menurut (Sukardi, 2003:65) anak sudah dapat memahami materi yang bersifat
abstrak. Pada usia ini, siswa memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkan
pada masalah-masalah konkrit, sehingga penggunaan media secara konkrit akan
memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.
Pada siklus I belum mendapatkan hasil yang memuaskan sehingga hanya
sebagian siswa saja yang paham akan materi yang disampaikan. Pada siklus II,
pemahaman siswa sudah sangat baik karena siswa sudah dapat memahami dan
menyimpulkan isi materi dengan baik.
Tabel 4.5 Tabel Capaian Keberhasilan Nilai Siswa
Pembelajaran
No Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 ≥ 75 7 orang siswa 13 orang siswa 17 orang siswa
2 < 75 14 orang siswa 8 orang siswa 4 orang siswa

Pada pembelajaran yang dilakukan peneliti di pembelajaran awal belum


mencapai keberhasilan, hal ini terlihat dari hasil belajar yang di dapat oleh 21
siswa di kelas V SDN 02 Nusa Raya.
Dari data ketuntasan belajar siswa pada siklus II masih terdapat siswa yang
tidak tuntas belajar setelah diamati, ada beberapa faktor penyebab rendahnya hasil
belajar siswa tersebut, yaitu kurangnya minat mereka untuk belajar Matematika
sehingga mereka sama sekali tidak berkonsentrasi pada materi yang sedang
diajarkan.
Namun, fakta tersebut tidaklah berpengaruh kepada ketuntasan belajar siswa.
Dengan lebih banyaknya siswa yang tuntas belajar, maka target yang diharapakan
pun telah tercapai. Dengan demikian, diambil kesimpulan bahwa penerpan metode
pembelajaran demonstrasi pada siklus II berjalan dengan lancar dan efektif.
Selain observasi dan tes hasil belajar siswa, aktivitas guru juga diamati.
Peneliti yang bertindak sebagai guru, diamati dengan menggunakan lembar
observasi yang diisi oleh guru pamong. Dari hasil observasi tersebut, diketahui
bahwa peneliti telah mampu menerapkan metode pembelajaran demonstrasi
secara efektif. Hal ini terlihat pada proses belajar mengajar yang lancar tanpa ada
kesulitan-kesulitan yang berarti.

Anda mungkin juga menyukai