Anda di halaman 1dari 6

Nama : DENTY KURNIAWATI

UPLOAD HASIL SIMULASI PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2

Anda dapat mengupload video/rangkaian foto kegiatan simulasi perbaikan pembelajaran


siklus 2 yang terdiri dari cuplikan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Atau
dengan seijin Tutor/Supervisor, dikarenakan keterbatasan jaringan internet, maka Anda
diperbolehkan mengupload rangkaian foto-foto kegiatan simulasi.

Selain itu, Anda juga bisa mengupload di sini, hasil refleksi dengan mengisi beberapa format
refleksi yang tersedia pada bagian materi.

Jawaban :

Link video : https://www.youtube.com/watch?v=qUp35tlAQ54

Pelaksanaan Siklus II

a. Hasil Evaluasi Tindakan Siklus II


1) Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar dilaksanakan pada akhir siklus II. Tes yang digunakan
dalam penelitian adalah pilihan ganda sebanyak 4 soal. Hasil tes awal
dan tes akhir diketahui bahwa ketuntasan belajar siklus II yaitu 86.36
% (19 orang peserta didik) dan yang belum tuntas sebanyak 13.64 %
atau (3 orang peserta didik) yang diperoleh melalui tes sesudah proses
KBM belajar dengan menggunakan teknik demonstrasi. Nilai rata-rata
hasil belajar
peserta didik pada siklus II yaitu 79.87. Nilai tertinggi yang diperoleh
peserta didik adalah 100 sebanyak 16 peserta didik (62.72 % ) dan nilai
terendah yaitu 50 sebanyak 3 orang peserta didik (13.63%). Hasil
deskripsi data menunjukkan bahwa hasil evaluasi KBM belajar pada
siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I dan
menunjukkan hasil yang baik, karena sebagian besar peserta didik
mendapat nilai tuntas dan tinggal 3 orang peserta didik yang belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu sebesar 75.
2) Hasil Observasi Tindakan Siklus II
Hasil observasi terhadap peserta didik dilakukan pada saat KBM
belajar menggunakan teknik demonstrasi Dari hasil analisa data agar
observasi kegiatan peserta didik pada Tabel 4.5 di atas, peneliti
memberikan nilai sejumlah 36. Dengan demikian agar menentukan
kriteria kegiatan peserta didik apakah tergolong KBM belajar yang
baik atau sebaliknya dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Nilai Total
Nilai rata-rata=
Jumlah buitr
1 < nilai rata-rata ≤ 1,75 : KBM belajar tidak baik
1,75 < nilai rata-rata ≤ 2,50 : KBM belajar cukup baik
2,50 < nilai rata-rata ≤ 3,25 : KBM belajar baik
3,25 < nilai rata-rata ≤ 4,00 : KBM belajar sangat baik
36
Jadi Nilai rata-rata= = 3,60
10
Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata observasi aktIIitas peserta
didik pada siklus II yaitu 3,60 yang jika dikonversikan pada kategori
aktIIitas peserta didik termasuk dalam kategori KBM belajar sangat
baik.
b. Refleksi Pelaksaan Tindakan Siklus II
Hasil pengamatan peneliti yang dibantu oleh peneliti dalam
perbaikan kekurangan dalam siklus I menyimpulkan bahwa KBM
belajar IPA yang mengunakan teknik demonstrasi dapat
meningkatkan kekegiatan dan hasil belajar peserta didik khususnya
pada peserta didik kelas II SDii Al Abidin Boyolali pada materi sifat
benda padat.
2. Perbandingan Hasil Tes Peserta didik dan Kegiatan Peserta didik dari tiap-tiap
Siklus
a. Hasil Tes Peserta didik
Perbedaan hasil tes yang diperoleh peserta didik dari siklus I dan siklus II,
pada siklus I nilai rata peserta didik 62,74 dengan persentase ketuntasan
61,19 di anggap belum tuntas karena belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yaitu 75, dan pada siklus II nilai rata-rata 79,77 serta
persentase ketuntasan mencapai 86,36 sudah mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) sebesar 75 dan termasuk dalam kategori memuaskan.
Meskipun masih ada peserta didik yang belum tuntas (3 orang), penelitian
dihentikan sampai pada siklus 2 karena dianggap sudah berhasil.

Tabel 2. Hasil Observasi AktIIitas Peserta didik Siklus I dan II

Nila
No Siklus i Kategori
Persentas rata-
Nila e rata
i Ketuntas (Nr)
an
1 I 24 68,18 % 2,40 Cukup
baik
2 II 36 86,36 % 3,60 Sangat
baik

Pembahasan
1. Keaktifan Peserta didik
Berdasarkan pengamatan peneliti dan peneliti, peserta didik menunjukkan
aktIIitas terhadap KBM belajar IPA dengan menggunakan teknik
demonstrasi. Pada proses KBM belajar terlihat kenaikan keaktifan peserta
didik, hal ini terlihat dari setiap tahapan pelaksanaan teknik demonstrasi.
a. Guru menyampaikan apersepsi dan pertanyaan
Pada tahapan yang pertama ini dimana ketika guru menyampaikan
apersepsi atau menjelaskan materi keaktifan sisiwa sudah terlihat.
Keberanian peserta didik agar bertanya ketika belum mengerti
terhadap materi yang sudah disampaikan cenderung mengalami
peningkatan.
Peserta didik yang semula hanya diam dan pasif menjadi berani
mengungkapkan pengetahuannya yang berkaitan dengan materi serta
juga menanyakan sekiranya mereka belum memahami terhadap materi
yang disampaikan.
b. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik agar berinteraksi
Pada kegiatan atau proses ini peserta didik diberikan kesempatan agar
berinteraksi antar sesama peserta didik, guru, lingkungan dan sumber
belajar lainnya.
c. Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya
Pada tahapan ini antusias peserta didik dalam melakukan diskusi juga
menunjukkan peningkatan. Keberanian agar mempresentasikan hasil
kerjanya pada masing-masing kelompok. Pada tahapan ini terlihat
keaktifan peserta didik cenderung lebih dominan dalam proses KBM
belajar. Guru hanya berperan sebagai fasilitator pada tahapan ini.
keberanian peserta didik dalam menyanggah serta memberikan
masukan kepada kelompok lain mulai meningkat.
Kingsley, Howrd (Sudjana Nana,2015) membagi tiga macam hasil
belajar, yaitu a) keterampialn dan kebiasaan, b) pengetahuan dan
pengertian c) Sikap dan cita-cita kaitannya dengan sikap peserta didik
dalam kegiatan KBM belajar, penggunaan model KBM belajar
demonstratif dapat merubah peserta didik yang biasanya pasif menjadi
lebih aktif. Perubahan keaktifan peserta didik ditinjau dari hasil
observasi yang dilakukan selama kegiatan KBM belajar. Pada
kegiatan observasi ini peneliti dibantu oleh seorang peneliti yang
membantu mengamati kegiatan peserta didik selama KBM belajar
berlangsung. Dari hasil observasi yang dilakukan menunjukkan
adanya peningkatan keaktifan peserta didik selama proses KBM
belajar. Perubahan keaktifan peserta didik ini menunjukkan
bahwasanya penggunaan teknik KBM belajar
demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan peserta didik selama proses
KBM belajar.

Anda mungkin juga menyukai